Anda di halaman 1dari 23

MAKROMOLEKUL

KARBOHIDRAT
Presented by:

- Militya Tangkilisan - Jessica Antolis


- Tesalonika Longdong - Angelo Kalumata
- Dewi Runtuwene - Eri Uiyanto
- Ghisella Ando
KARBOHIDR
AT

JENIS-JENIS KEGUNAAN
KARBOHIDRAT KARBOHIDRAT

REAKSI DAN PENGUJIAN


KARBOHIDRAT
JENIS-JENIS
KARBOHIDRAT
JENIS-JENIS KARBOHIDRAT

1). MONOSAKARIDA
Monosakarida (dari Bahasa Yunani mono: satu, sacchar: gula) adalah
senyawa karbohidrat dalam bentuk gula yang paling sederhana. Beberapa
monosakarida mempunyai rasa manis.
Sifat umum dari monosakarida adalah larut air, tidak berwarna, dan
berbentuk padat kristal.

Þ Contoh dari monosakarida adalah glukosa (dekstrosa), fruktosa (levulosa),


galaktosa, xilosa dan ribosa. Monosakarida merupakan senyawa
pembentuk disakarida (seperti sukrosa) dan polisakarida (seperti selulosa
dan amilum).
Þ Contoh glukosa adalah madu, sirup jagung, dan sayur-sayuran. Contoh
fruktosa yaitu pada makhota bunga dan banyak dijumpai pada buah-
buahan.
JENIS-JENIS KARBOHIDRAT
2). DISAKARIDA

Disakarida atau biosa merupakan senyawa karbohidrat yang terbentuk


ketika dua monosakarida mengalami reaksi kondensasi yang melibatkan
terlepasnya suatu molekul kecil, seperti air, dari bagian gugus fungsi saja.
Tiga senyawa disakarida paling umum adalah sukrosa, laktosa, dan maltosa.

=> Ada dua jenis disakarida:


 Disakarida reduktor (reducing disaccharides), di mana satu
monosakarida, gula reduktor, masih mempunyai satu gugus hemiasetal
bebas. Contoh: selobiosa dan maltosa
 -Disakarida non-reduktor, di mana komponen-komponennya terikat
melalui suatu ikatan asetal antara pusat-pusat anomeriknya dan tidak ada
monosakarida yang mempunyai gugus hemiasetal bebas. Contoh: sukrosa
dan trehalosa
JENIS-JENIS KARBOHIDRAT

3). POLISAKARIDA

Polisakarida adalah polimer yang tersusun dari ratusan hingga ribuan satuan
monosakarida yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik.[butuh rujukan] Polisakarida
adalah karbohidrat, sehingga tersusun hanya dari atom karbon (C), hidrogen (H), dan
oksigen (O). Contoh polisakarida adalah pati, glikogen, agarosa, dan selulosa. Beberapa
polisakarida kompleks dapat juga memiliki atom tambahan misalnya nitrogen, seperti
pektin, kitin, dan lignin

Þ Sifat Polisakarida:
 Menurut strukturnya, dikenal polisakarida lurus dan bercabang. Semakin banyak
cabang yang dimiliki suatu molekul membuat polisakarida tersebut cenderung lengket.
 Menurut fungsinya, polisakarida dibedakan menjadi polisakarida cadangan (storage)
dan polisakarida penyusun (structural).[butuh rujukan] Polisakarida cadangan
berfungsi sebagai cadangan pemasok energi (dalam bentuk gula) yang dibutuhkan sel,
melalui hidrolisis enzimatik.
KEGUNAAN
KARBOHIDRAT
KEGUNAAN KARBOHIDRAT
1. Fungsi utamanya sebagai sumber energi ( 1 gram
karbohidrat menghasilkan 4 kalori ) bagi kebutuhan
sel-sel jaringan tubuh
2. Melindungi protein agar tidak terbakar sebagai
penghasil energi.
3. Kebutuhan tubuh akan energi merupakan prioritas
pertama, bila karbohidrat yang dikonsumsi tidak
mencukupi untuk kebutuhan energi tubuh dan jika
tidak cukup terdapat lemak di dalam makanan atau
cadangan lemak yang disimpan di dalam tubuh, maka
protein akan menggantikan fungsi karbohidrat sebagai
penghasil energi.
4. Membantu metabolisme lemak dan protein, dengan
demikian dapat mencegah terjadinya ketosis dan
pemecahan protein yang berlebihan.
5. Di dalam hepar berfungsi untuk detoksifikasi zat-
zat toksik tertentu.
6. Beberapa jenis karbohidrat mempunyai fungsi
khusus di dalam tubuh.
REAKSI DAN PENGUJIAN
KARBOHIDRAT
REAKSI DAN UJI
KARBOHIDRAT
1). UJI MOLISCH

Uji molisch bertujuan membuktikan adanya karbohidrat secara kualitatif.


Identifikasi karbohidrat oleh molisch didasarkan pada hidrolisis karbohidrat oleh
asam sulfat pekat yang menghasilkan monosakarida.Pada percobaan ini
digunakan larutan glukosa, fruktosa, sukrosa, dan laktosa. Masing-masing
larutan gula tersebut ditambahkan larutan α-naftol yang berwarna coklat
sehingga menghasilkan larutan bening ada coklatnya.
Kemudian masing-masing larutan ditambahkan H2SO4 pekat melalui dinding
tabung agar perubahan yang terjadi dapat terlihat jelas. Penambahan H2SO4
pekat sebagai katalis yang dapat mempercepat terjadinya reaksi. Setelah
penambahan H2SO4 maka akan terbentuk dua lapisan zat cair. Pada batas antara
kedua lapisan itu akan terjadi warna ungu atau membentuk cincin ungu diantara
lapisan tersebut pada masing-masing tabung yang berisi larutan gulaSehingga
dapat diketahui bahwa larutan glukosa, fruktosa, sukrosa, dan laktosa
mengandung karbohidrat.
REAKSI KARBOHIDRAT

REAKSI YANG TERBENTUK:


REAKSI DAN UJI
KARBOHIDRAT
2). UJI TOLLENS

Uji Tollens dilakukan untuk menentukan pakah larutan


sukrosa dan glukosa merupakan suatu gula pereduksi atau gula
non pereduksi.

Percobaan larutan gula, yaitu sukrosa dan glukosa masing-


masing ditambahkan dengan pereaksi tollens yang berwarna
putih keruh. Dari hasil percobaan, pada glukosa, terdapat cermin
perak. Hal ini menandakan bahwa glukosa merupakan gula
pereduksi, sedangkan pada sukrosa, setelah direaksikan dengan
pereaksi tollens tidak terdapat cermin perak, ini menandakan
bahwa sukrosa merupakan gula non pereduksi.
REAKSI KARBOHIDRAT

REAKSI YANG TERBENTUK:


REAKSI DAN UJI
KARBOHIDRAT
3). UJI BENEDICT
Uji Benedict bertujuan membuktikan adanya gula reduksi.Pada uji Benedict, larutan gula
yang terdiri atas glukosa, fruktosa, sukrosa, dan laktosa, masing-masing direaksikan dengan
pereaksi benedict yang berwarna biru, menghasilkan endapan merah bata setelah
dipanaskan.
Tujuan dari pemanasan ini adalah untuk mempercepat terjadinya reaksi. Adanya endapan
merah bata ini, berarti glukosa dan laktosa dapat mereduksi ion Cu2+ dari kuprisulfat
menjadi ion Cu+ yang kemudian menegendap sebagai Cu2O. Sedangkan pada fruktosa,
hanya menghailkan larutan biru kehijauan dan pada sukrosa meskipun telah dipanaskan tetap
menghasilkan endapan biru Yang menandakan sukrosa tidak bereaksi dengan pereaksi
benedict. Larutan gula yang mengandung gugus aldehid memberikan endapan merah bata.
Fruktosa mengandung gugus keton yang tidak dapat dioksidasi dengan menggunakan ion
tembaga(II) dalam alkali. Sedangkan pada sukrosa, meskipun tersusun atas monosakarida
glukosa dan dan fruktosa, namun atom karbon anomerik keduanya saling terikat, sehingga
setiap unit monosakarida tidak lagi terdapat gugu aldehida atau keton yang dapat
bermutarotasi menjadi rantai terbuka. Hal ini menyebabkan sukrosa tidak dapat mereduksi
pereaksi benedict.
REAKSI KARBOHIDRAT

REAKSI YANG TERBENTUK:


REAKSI DAN UJI
KARBOHIDRAT

4). UJI OSAZON


Semua karbohidrat yang mempunyai gugus aldehida atau keton bebas akan
membentuk osazon bila dipanaskan bersama fenilhidrazin berlebih.
Osazon yang terjadi mempunyai bentuk Kristal dan titik lebur yang khas
bagi masing-masing karbohidrat. Pada uji osazon, gula yang digunakan adlah
glukosa, fruktosa, sukrosa, dan laktosa. Dari hasil percobaan, glukosa dan
fruktosa yang merupakan golongan monosakarida tidak diperoleh hablur
berwarna kuning yang disebut osazon.
Menurut teori, pada glukosa dan fruktosa seharusnya diperoleh hablur
berwarna kuning karena golongan monosakarida dapat bereaksi dengan
fenilhidrazin berlebih. Sedangkan pada sukrosa dan laktosa, juga tidak
diperoleh hablur berwarna kuning.
REAKSI KARBOHIDRAT

REAKSI YANG TERBENTUK:


REAKSI DAN UJI
KARBOHIDRAT
5). UJI IODIUM

Uji Iodium bertujuan membuktikan adanya polisakarida (amilum,


glikogen, dan dekstrin).
REAKSI KARBOHIDRAT

REAKSI YANG TERBENTUK:


REAKSI DAN UJI
KARBOHIDRAT
6). UJI BARFOED

Uji Barfoed bertujuan membedakan antara monosakarida dengan


disakarida.
REAKSI DAN UJI
KARBOHIDRAT
7). UJI BIAL

Uji Bial bertujuan membuktikan adanya pentosa.


REAKSI DAN UJI
KARBOHIDRAT
8). UJI
SELIWANOFF

Uji seliwanoff bertujuan membuktikan adanya ketosa (fruktosa).


REAKSI DAN UJI
KARBOHIDRAT
9). UJI ASAM MUSAT

Uji asam musat bertujuan membedakan antara glukosa dan


galaktosa.

Anda mungkin juga menyukai