Anda di halaman 1dari 27

MANAJEMEN

TERMINAL
MANAJEMEN TERMINAL
 Kepmen Perhub No. 31 Tahun 1995 tentang Terminal Transportasi
jalan
 Terminal PENUMPANG: prasarana transportasi jalan untuk
keperluan untuk menurunkan dan menaikkan penumpang,
pepindahan intrada/atau antar moda transportasi serta mengatur
kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum
 Terminal BARANG: prasarana transportasi jalan untuk keperluan
membongkar dan memuat barang serta perpindahan intra dan/atau
antar moda transportasi
 JALUR KEDATANGAN kendaraan umum: pelataran di dalam
terminal penumpang yang disediakan bagi kendaraan umum untuk
menurunkan penumpang
 JALUR PEMBERANGKATAN kend umum: pelataran di dalam
terminal yg disediakan bagi kend umum utk menaikkan penumpang
MANAJEMEN TERMINAL
 TEMPAT BONGKAR MUAT: pelataran dlm terminal barang yg
disediakan bagi mobil barang utk membongkar dan/atau memuat
barang
 TEMPAT TUNGGU kend umum: pelataran dalam terminal
penumpang yg disediakan bagi kend umum untuk menunggu dan
siap menuju jalur pemberangkatan.
 TEMPAT ISTIRAHAT KEND: pelataran dlm terminal yg disediakan
bagi mobil bus dan mobil barang utk beristirahat sementara dan
membersihkan kend sebelum melakukan perjalanan
 Tipe terminal PENUMPANG terdiri dari:
 Tipe A (lintas negara, antar provinsi, antar kota dlm provinsi,
angkutan kota, angkutan pedesaan0
 Tipe B (antar kota dlm provinsi, angkutan kota, angk pedesaan)
 Tipe C (angkutan pedesaan)
MANAJEMEN TERMINAL
 Berdasarkan FUNGSI PELAYANAN terminal dikelompokkan :
 TERMINAL UTAMA: terminal yg melayani angkutan utama,
angkutan pengumpul/penyebaran antarpusat kegiatan nasional,
dari pusat kegiatan wilayah ke pusat kegiatan nasional serta
perpindahan antarmoda khususnya moda angkutan laut dan udara
 TERMINAL PENGUMPAN: terminal yg melayani angkutan
pengumpul/penyebar antar pusat kegiatan wilayah, dari pusat
kegiatan lokal ke pusat kegiatan wilayah
 TERMINAL LOKAL: melayani penyebaran antar pusat kegiatan
lokal.
MANAJEMEN TERMINAL
Klasifikasi terminal di Bali:
 Terminal A:
 Terminal Mengwi dan terminal Banyuasri
 Terminal B:
 Jembrana : terminal Gilimanuk dan Negara
 Tabanan : terminal Pesiapan, Tanah Lot, dan Pupuan
 Buleleng : T Pancasari, Seririt, Sangket, dan Penarukan
 Gianyar : terminal Batubukan dan Gianyar
 Klungkung : terminal Klungkung
 Bangli : terminal Kintamani dan Bangli
 Denpasar : terminal Ubung, Kreneng dan Tegal
 Karangasem : terminal Rendang dan Karangasem
 Badung : terminal Nusa Dua dan Dalung
MANAJEMEN TERMINAL
 FASILITAS UTAMA terminal:
 Jalur kedatangan dan jalur keberangkatan
 Tempat parkir kend umum dan kend pengantar/penjemput
penumpang
 Bangunan kantor terminal
 Tempat tunggu penumpang dan/atau pengantar
 Menara pengawas
 Loket penjualan karcis
 Rambu2, papan informasi jadwal
 FASILITAS PENUNJANG:
 Kamar kecil, musholla, kios, kantin
 Ruang pengobatan
 Ruang informasi dan pengaduan
 Telepon umum
 Tempat penitipan barang
 taman
MANAJEMEN TERMINAL
 Terminal merupakan tempat dimana masalah KAPASITAS dan
EFISIENSI akan terlihat.
 Fasilitas terminal diperlukan semua MODA transpoertasi apakah
darat, laut, udara.
 Faktor2 yg menyulitkan memanajemen terminal:
 Daerah dgn penduduk yg padat
 Jenis angkutan beragam
 Cara operasi tiap Moda yg beragam
 Kedatang dr berbagai arah dan berangkat ke berbagai tujuan
SISTEM ANTRIAN
 TEORI ANTRIAN (queuing theory) adalah teori garis tunggu
(waiting line theory) dari pemakai jasa/orang maupun barang yg
datang pada satu atau lebih sarana pelayanan
 Kedatangan pemakai jasa pada sarana pelayanan mungkin dapat
dilayani segera atau harus menunggu sampai sarana pelayanan yg
ada dpt melayani
 Usaha utk mengurangi antrian pada batas waktu tertentu dapat
dilakukan dgn penambahan sarana pelayanan di dlm sistem, shg akan
mengurangi waktu tunggu, tetapi meningkatkan biaya pelayanan
 SISTEM ANTRIAN terbentuk karena adanya kedatangan pengguna
jasa utk memperoleh pelayanan pada sarana pelayanan yg ada
 WAKTU ANTRIAN: waktu mulai pengguna jasa datang dlm antrian
sampai siap untuk dilayani.
SISTEM ANTRIAN
SISTEM ANTRIAN
 Ada 3 aspek yg harus diperhatikan dalam mekanisme pelayanan:
 TERSEDIANYA PELAYANAN. Mekanisme pelayanan tdk
selalu tersedia setiap saat, dgn alasan: istirahat, perbaikan dsb
 KAPASITAS SISTEM. Jml maksimal pengguna jasa, mencakup:
o Yg sedang dilayani
o Yg sedang berada dlm antrian
 POLA PELAYANAN. Bercirikan waktu pelayanan, yaitu waktu
yg dibutuhkan oleh petugas utk melayani pengguna jasa
 Berdasarkan ke-3 aspek tsb di atas membentuk ber-macam2 sistem
antrian.
SISTEM ANTRIAN
SISTEM ANTRIAN
SISTEM ANTRIAN
SISTEM ANTRIAN
SISTEM ANTRIAN
SISTEM ANTRIAN
 MODEL-MODEL ANTRIAN
 First-Come First –Serve (FCFS) atau Forst-In First-out (FIFO),
artinya: yg lebh dulu datang, lebih dulu dilayani
 Last-Come First-Serve (LCFS) atau Fors-In Last Out (FILO),
artinya: yg datang belakangan dilayani lebih dulu
 First-Vacant First-Serve (FVFS) atau Serve In Random Order
(SIRO), artinya pelayanan didasarkan pada peluang secara
random, tdk masalah siapa lebih dulu datang
 Priority Service (PS), artinya pelayanan didahulukan pada
prioritas yg lebih tinggi
SISTEM ANTRIAN

Atas : Single Service


Bawah : Tandem Service
SISTEM ANTRIAN

MULTI CHANNEL SINGLE SERVICE


SISTEM ANTRIAN

MULTI CHANNEL TANDEM SERVICE


SISTEM ANTRIAN

MULTI SEVICE
DENAH TERMINAL PURABAYA
DENAH TERMINAL TELUK LAMONG
TANJUNG PERAK SURABAYA
PEMINDAHAN STATUS TERMINAL UBUNG KE
MENGWI
 Terminal Mengwi mulai operasi 22 Juni 2012, berdasarkan SK Ditjen
Perhubungan Darat tentang Persetujuan Penyelenggaraan Terminal
Tipe A Mengwi, Sk No. 154/AJ.106/DRJD/2012 tgl 17 Mei 2012
 Pemindahan terminal bus AKDP, AKAP sangat merugikan konsumen
khususnya penumpang Bus dan Mikrobus
 Hal tsb disebabkan:
 Keterbatasan angkutan dari terminal Ubung menuju terminal
Mengwi
 Mahalnya tarif angkutan kota dari terminal Ubung ke terminal
Mengwi (RP. 10.000/orang dengan jarak tempuh 15 KM)
 Ketiadaan nagkutan kota pada malam hari sd dini hari (kalaupun
ada sangat lama dan ditawar carter agar cepat)
 Pilihan konsumen dari Ubung ke Mengwi atau sebaliknya hanyalah
Taksi atau ojek motor.
 Bertambah beban biaya yg dikeluarkan oleh konsumen
PEMINDAHAN STATUS TERMINAL UBUNG KE
MENGWI
 Kebijakan pemindahan terminal tsb sangat dipaksakan dan
merugikan masyarakat
 Sebagian besar penumpang tiba di mengwi pada malam/dinihari
akan sangat kesulitan berganti moda
 Begitu pula sebaliknya bila penumpang dari Denpasar menuju
terminal Mengwi
 Kebijakan selayaknya ditinjau ulang, sampai pemerintah betul2 siap
atas ketersediaan sarana dan prasarana transportasi massal.
PEMINDAHAN STATUS TERMINAL UBUNG KE
MENGWI
PEMINDAHAN STATUS TERMINAL UBUNG KE
MENGWI
SEKIAN & TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai