KLOR Klor adalah unsur kimia dengan simbol Cl dan nomor atom 17 ditemukan oleh Schecle
pada tahun 1774 sebagai senyawa asam klorida dan dinamai oleh Davi pada tahun 1810
sesuai dengan warnanya ( cloros: kuning hijau ) yang menyatakan bahwa klorin benar-
benar unsur baru, bukan senyawa asam yang mengandung oksigen. Dalam bentuk gas,
klorin berwarna kuning kehijauan, dan sangat beracun. Dalam bentuk cair atau padat,
klor sering digunakan sebagai oksidan, pemutih, atau desinfektan. Dalam
bentuk ion klorida, unsur ini adalah pembentuk garam dan senyawa lain yang tersedia di
alam dalam jumlah yang sangat berlimpah dan diperlukan untuk pembentukan hampir
semua bentuk kehidupan, termasuk manusia. Klor ditemukan dalam kerak bumi sebagai
mineral ion-ion klorida seperti batu garam NaCl, karnalit KCl.MgCl2.6H2O, dan
kloroargirit AgCl, juga terdapat dalam air laut.
BROM
Brom adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki symbol
Br dan nomor atom 35 ditemukan oleh Ballard pada tahun 1826
( bromos : berbau busuk ). Brom terdapat sebagai bromide, sebagai
garam magnesium dan garam logam alkali dalam air laut. Unsur
dari deret kimia halogen ini berbentuk cairan berwarna merah
pada suhu kamar dan memiliki reaktivitas di antara klor dan yodium.
Dalam bentuk cairan, zat ini bersifat korosif terhadap jaringan
sel manusia dan uapnya menyebabkan iritasi pada mata dan
tenggorokan. Dalam bentuk gas, bromin bersifat toksik. Dalam kerak
bumi, brom sebagai mineral bromoargirit AgBr.
Iodium (bahasa Yunani: Iodes – ungu), ditemukan oleh Courtois pada
tahun 1812 adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki
Semua halogen mempunyai titik lebur dan titik didih yang rendah
kerana molekul-molekul halogen ditarik bersama oleh daya Van
der Wals yang lemah dan hanya sedikit tenaga diperlukan untuk
mengatasinya. Semakin ke bawah, titik lebur dan titik didih
halogen meningkat.
4. DAYA OKSIDASI
Halogen digolongkan sebagai pengoksidator kuat karena kecenderungannya mudah mengikat elektron atau
mudah tereduksi.
Data potensial reduksi:
F2 + 2e- → 2F- Eo = +2,87 Volt
Cl2 + 2e- → 2Cl- Eo = +1,36 Volt
Br2 + 2e- →2Br- Eo = +1,06 Volt
I2 + 2e- → 2I- Eo = +0,54 Volt
Potensial reduksi F2 paling besar sehingga akan mudah mengalami reduksi dan disebut oksidator terkuat.
Sedangkan terlemah adalah I2 karena memiliki potensial reduksi terkecil.
Sifat oksidator: F2 > Cl2 > Br2 > I2
Sifat reduktor : I- > Br- > Cl- > F-
Reduktor terkuat akan mudah mengalami oksidasi mudah melepas elektron ion iodida paling mudah
melepas electron sehingga bertindak sebagai reduktor kuat.
5. SIFAT ASAM
Sifat asam yang dapat dibentuk dari unsur halogen, yaitu: asam halida (HX), dan oksilhalida.
Asam halida (HX)
Pada suhu kamar semua asam halida (HX) berupa gas, tidak berwarna dan berbau menusuk. Asam halida terdiri
dari asam fluorida (HF), asam klorida (HCl), asam bromida (HBr), dan asam iodida (HI). Kekuatan asam halida
bergantung pada kekuatan ikatan antara HX atau kemudahan senyawa halida untuk memutuskan ikatan antara HX.
Dalam golongan VII A, semakin keatas ikatan antara atom HX semakin kuat. Urutan kekuatan asam :
HF < HCl < HBr < HI
Titik didih asam halida dipengaruhi oleh massa atom relative (Mr) dan ikatan antar molekul :
• Semakin besar Mr maka titik didih semakin tinggi.
• Semakin kuat ikatan antarmolekul maka titik didih semakin tinggi.
• Pengurutan titik didih asam halida:
HF > HI > HBr > HCl
Pada senyawa HF, walaupun memiliki Mr terkecil tetapi memiliki ikatan antar molekul yang sangat kuat “ikatan
hydrogen” sehingga titik didihnya paling tinggi.
Asam Oksihalida
Asam oksihalida adalah asam yang mengandung oksigen. Halogennya
memiliki bilangan oksidasi ( +1, +3, dan +7 ) untuk Cl, Br, I karena
oksigen lebih elektronegatifan. Pembentukannya :
X2O + H2O → 2HXO
X2O3 + H2O → 2HXO2
X2O5 + H2O → 2HXO3
X2O7 + H2O → 2HXO4
Biloks Oksida Asam Oksilhalida Asam Asam Oksilbromida Asam Oksiliodida penamaan
Halogen Oksilklorida
Semakin banyak atom oksigen pada asam oksilhalida maka sifat asam akan semakin kuat. Hal tersebut akibat
atom O disekitar Cl yang menyebabkan O pada O-H sangat polar sehingga ion H+ mudah lepas. Urutan
kekuatan asam oksilhalida:
HClO > HBrO > HIO
asam terkuat dalam asam oksil halida adalah senyawa HClO4 (asam perklorat)
C. REAKSI-REAKSI HALOGEN
Halogen umumnya bereaksi dengan hidrokarbon melalui reaksi substitusi atom hidrogen. Klorin bereaksi
sangat hebat, sedangkan iodin tidak bereaksi.
CH₄ + Cl₂ → CH₃Cl + HCl
Semua unsur halogen kecuali fluor berdisproporsionasi dalam air, artinya dalam reaksi halogen dengan air
maka sebagian zat teroksidasi dan sebagian lain tereduksi. Fluorin bereaksi sempurna dengan air menghasilkan
asam fluorida dan oksigen. Reaksi yang terjadi seperti berikut.
2F2(g) + 2H2O(l) → 4HF(aq) + O2(g)
Fluorin dengan larutan NaOH encer menghasilkan gas F2O, sedangkan dengan NaOH pekat menghasilkan gas
O2. Perhatikan reaksi berikut.
2F2(g) + 2NaOH(aq, encer) → F2O(g) + 2NaF(aq) + H2O(l)
2F2(g) + 4NaOH(aq, pekat) → 4NaF(aq) + 2H2O(l) + O2(g)
Cl2, Br2 dan I2 tidak melarut dengan baik dalam air, reaksinya lambat. Reaksi yang terjadi adalah reaksi redoks.
Jika klorin dan bromin dilarutkan dalam air yang mengandung OH¯ (basa) maka kelarutannya makin bertambah.
Reaksi yang terjadi seperti berikut.
Cl2(aq) + 2OH–(aq)→ Cl¯(aq) + ClO¯(aq) + H2O(l)
Ion ClO¯ merupakan bahan aktif zat pemutih. Senyawa NaClO digunakan sebagai zat pemutih kertas, pulp,
tekstil, dan bahan pakaian.
H. REAKSI ANTAR HALOGEN
4. Iodin
Dibuat dengan cara elektrolisis larutan KF dalam HF cair. Dari elektrolisis ini dihasilkan gas hydrogen di katode
dan fluorin di anode.
Katode : 2H+ + 2e- → H2
Anode : 2F → F2 + 2e-
2. KLORIN (Cl2)
Dibuat dengan cara elektrolisis larutan atau lelehan NaCl. Gas klorin akan dihasilkan di anode.
NaCl(l) → Na+(l) + Cl-(l)
Katode : Na+ + e- → Na
Anode : 2Cl- → Cl2 + 2e-
3. BROMIN (Br2)
Dibuat dengan cara mengalirkan gas klorin ke dalam air laut. Gas klorin akan mengoksidasi ion Br- menjadi Br2
yang berwarna coklat merah.
2Br-(aq)+ Cl2(g) → Br2(l) + 2Cl-(aq)
4. IODIN (I2)