Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KASUS

PRESBIKUSIS
Disusun oleh:
Mivanda Mahayana 1102016123

Dibimbing oleh:
dr. Arroyan Dharmawan, Sp.THT-KL

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU THT PERIODE


18 JANUARI 2021 – 31 JANUARI 2021
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
LAPORAN
01. KASUS
IDENTITAS
Nama PASIEN : Tn. I
Usia : 68 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama Alamat : Islam
Pekerjaan : Cempaka Putih
Pendidikan : Pensiunan PNS
Tanggal Periksa : SMA
: 17 Desember 2020
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
Pasien mengeluh mengalami penurunan pendengaran berangsur-
KELUHAN angsur pada telinga kanan dan kiri sejak 7 bulan yang lalu dan

UTAMA semakin parah hingga saat ini. Pasien mengaku dapat mendengar
suara percakapan namun, sulit untuk memahaminya terutama bila
diucapkan dengan cepat di tempat yang bising. Pasien juga
Penurunan
mengeluhkan adanya telinga berdenging apabila menonton televisi
pendengaran dengan suara yang besar.
kedua telinga Riwayat mendengar suara sangat keras (-), trauma pada telinga (-),
pusing (-), demam (-), cairan pada telinga (-).
RP RP
D K
• Riwayat penyakit serupa (-), Riwayat penyakit serupa
(-), diabetes melitus (-), hipertensi (-) diabetes melitus (-), hipertensi (-)
• Riwayat kolesterol yang
tidak terkontrol (+)
PEMERIKSAAN
FISIK A. Status Generalis
Keadaan Umum
 : Tampak sakit ringan
 Kesadaran : Composmentis
 Tanda-Tanda Vital

o Tekanan Darah : 120/70 mmHg


o Nadi : 80x/menit
o Pernapasan : 20x/menit
o Suhu : 36,4°C

Kepala : Normocephali
Mata : Tidak dilakukan pemeriksaan
Leher : Tidak dilakukan pemeriksaan
Thorax : Tidak dilakukan pemeriksaan
Abdomen : Tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas: Tidak dilakukan pemeriksaan
STATUS
LOKALIS
STATUS
LOKALIS
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

Pada pemeriksaan audiometri nada


murni menunjukkan suatu tuli saraf nada
tinggi, bilateral, simetris, gambaran
audiogramnya curam (Presbikusis)
RESUM
E
Pasien laki-laki datang dengan keluhan pendengaran berkurang pada kedua
telinga sejak 7 bulan yang lalu. Keluhan disertai tinitus. Cocktail party
deafness (+), recruitment (+).
Pada pemeriksaan fisik semua dalam batas normal kecuali pada membran
timpani ADS membran timpani suram, mobilitas berkurang. Tes penala
didapatkan tuli sensorineural kanan kiri. Pemeriksaan audiometri tuli saraf
nada tinggi, bilateral, simetris.
Diagnosis Banding
• Presbikusis
• Sindrom Meniere
• Penggunaan Obat Ototoksis

Diagnosis Kerja
Presbikusis
PENATALAKSANAA
NON-MEDIKAMENTOSA
N MEDIKAMENTOSA
• Menggunakan alat bantu • Vitamin B12 2 x 1 selama 10
dengar hari
• Hindari suara keras
• Hindari makanan berlemak
untuk menghindari faktor risiko
• Hindari mengorek telinga
Prognosis
Ad vitam: bonam

Ad functionam: dubia ad malam Ad

sanactionam: dubia ad malam


TINJAUAN
PUSTAKA 02.
Anatomi
Telinga
Fisiologi Pendengaran
Definisi
Presbikusis adalah tuli sensorineural frekuensi tinggi, umumnya
terjadi mulai usia 65 tahun, simetris pada telinga kiri dan kanan.
Presbikusis dapat mulai pada frekuensi 1000 Hz.
Epidemiologi

• WHO (2013): 360 juta orang atau 5,2% di seluruh dunia


memiliki gangguan pendengaran.
• Secara global presbikusis adalah penyebab penurunan
fungsi pendengaran terbanyak.
• Riskesdas 2013: gangguan pendengaran tertinggi di Indonesia
ada pada kelompok usia 75 tahun ke atas (36,6%), disusul oleh
kelompok umur 65-74 tahun (17,1%).
Etiologi Patofisiologi
Proses degenerasi menyebabkan
• Akibat dari proses degenerasi. perubahan struktur koklea dan N.Vlll.
• Bersifat multifaktor yaitu
Atrofi dan
mempunyai hubungan dengan degenerasi pada sel
Perubahan vaskular
faktor-faktor herediter, pola juga terjadi pada
sel rambut
penunjang pada stria vaskularis
makanan, metabolisme, organ corti
arteriosklerosis, infeksi, bising,
gaya hidup.
• Biasanya terjadi pada usia lebih
Berkurangnya
dari 60 tahun. jumlah dan ukuran
• Pada laki-laki lebih cepat Presbikusi sel-sel ganglion dan
saraf serta myelin
dibandingkan dengan s akson saraf
perempuan.
Klasifikasi
Berdasarkan perubahan patologik yang terjadi

Menurut penelitian prevalensi terbanyak adalah jenis


metabolik (34,6%).

Sedangkan prevalensi jenis lainnya adalah neural 30.7%,


mekanik 22.8 % dan sensorik 11.9 %
Gejala Klinik
Keluhan utama:
Presbikusis berupa berkurangnya pendengaran secara
perlahan-lahan dan progresif, simetris pada kedua telinga

Keluhan Lainnya:
Telinga berdenging (tinitus nada tinggi) , cocktail party
deafness, Bila intensitas suara ditinggikan akan timbul rasa
nyeri di telinga
Diagnosis

Pemeriksaan
Penunjang

Anamnesis Pemeriksaan fisik


Audiometri
nada murni:
tuli saraf nada
Otoskopi: Tampak tinggi, bilateral,
Gejala, Faktor membrane timpani dan simetris
resiko, suram, mobilitas
Penggunaan berkurang
obat-obatan Tes penala : Tuli
Sensorineural
Audiometri tutur:
gangguan
diskriminasi wicara
(speech
discrimination)
Tatalaksana

Hearing Speech Auditory


Aid reading training
Prognosis
Pasien dengan presbikusis tidak dapat
disembuhkan, semakin lama akan semakin
menurun fungsi pendengaran. Penurunan
fungsi dengar terjadi secara lambat, sehingga
pasien masih dapat menggunakan fungsi
pendengaran yang ada.
THANKS!
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai