Fitofarmaka Pertemuan 3-4
Fitofarmaka Pertemuan 3-4
PROSES SEBELUM
PENYARIAN
STIKES SURYA GLOBAL
WAHYU TUSI WARDANI, S.SI, Apt.
PENYIAPAN
BAHAN BAKU
HAL2 YANG PERLU DIPERHATIKAN:
2. BENTUK SIMPLISIA
(BASAH ATAU KERING)
3. DERAJAD KEHALUSAN
KEAMANAN OBAT TRADISIONAL
1. KETEPATAN BAHAN BAKU
2. KETEPATAN TAKARAN/DOSIS
3. KETEPATAN WAKTU PENGGUNAAN
4. KETEPATAN CARA PENGGUNAAN
5. KETEPATAN BAHAN TUJUAN
PENGOBATAN
6. KETEPATAN PEMILIHAN BAHAN
YANG AMAN
1. KEBENARAN BAHAN
• anti bakteri,
• membantu masalah yang
berhubungan dengan
pencernaan, • Hanya berkhasiat
• mengatasi sakit perut,
sebagai anti Diare
• membantu proses
dan Disentri dan
penyembuhan rahim
setelah melahirkan
tidak dapat
mengobati kanker
LEMPUYANG
EMPRIT GAJAH WANGI
Zingiber Zingiber
Zingiber zerumbet aromaticum
amaricans
• Sedang
• Kecil • Besar
• Agak putih
• Kuning • Kuning
• pahit • Pahit • Tidak pahit
• harum
*Telur-Madu-Susu berlebihan
Diabetes
• penurunan
kadar sel darah
putih
4. KETEPATAN WAKTU PENGGUNAAN
JAMU CABE PUYANG
- Tahun 80-an di RS. Dr.Sardjito Yogyakarta
- Ibu-ibu hamil peminum jamu cabe puyang
mengalami kesulitan persalinan
- Diteliti di laboratorium memang menghambat
kontraksi
- Jika diminum di awal masa kehamilan, otot
uterus kokoh, resiko keguguran kecil
- Jika diminum terus sampai akhir masa
kehamilan, otot uterus sulit kontraksi,
kesulitan persalinan
5. KETEPATAN CARA PENGGUNAAN
DAUN KECUBUNG
- - Berkhasiat antiasma /
melonggarkan pernafasan
- Cara penggunaan tradisional
dengan dikeringkan dan diserbuk
untuk bumbu rokok, dihisap
KARENA BERACUN
BIJI SAGA (Sogok Telik)
•
BIJI SAGA (Sogok Telik)
• Biji saga mengandung zat racun yang disebut
abrin, yang bisa mengakibatkan kelumpuhan,
kematian
• Dahulu biji saga dipakai sebagai penimbang
emas karena beratnya yang selalu konstan.
- Daunnya dapat dimakan dan
mengandung alkaloid yang berkhasiat
bagi penyembuhan reumatik.
- Bijinya mengandung asam lemak
sehingga dapat menjadi sumber energi
alternatif (biodiesel)
MAHKOTA DEWA
• Biji dari mahkota dewa merupakan bagian yang
paling beracun dan berbahaya.
• Racun dalam tanaman ini dapat menyebabkan
mabuk, kejang, mulut bengkak, sariawan, dan
bahkan sampai pingsan
DAUN WIDURI
gagal jantung
PROSES PENYARIAN
JENIS2 EKSTRAK BERDASARKAN PELARUT
ATAUPUN HASIL AKHIR DARI EKSTRAK
1 EKSTRAK AIR
2 TINKTUR
3 EKSTRAK CAIR
4 EKSTRAK ENCER
5 EKSTRAK KENTAL
6 EKSTRAK KERING (EXTRACT SICCA)
7 EKSTRAK MINYAK 8
1. EKSTRAK AIR
1. Pelarut polar
2. Pelarut semipolar
3. Pelarut nonpolar
PELARUT POLAR
• Memiliki tingkat kepolaran yang tinggi,
cocok untuk mengekstrak senyawa-
senyawa yang polar dari tanaman.
Pelarut polar cenderung universal
digunakan karena biasanya walaupun
polar, tetap dapat menyari senyawa-
senyawa dengan tingkat kepolaran lebih
rendah. Salah satu contoh pelarut polar
adalah: air, metanol, etanol, asam asetat.
PELARUT SEMIPOLAR
HOT WATER All above mentioned groups starting from those dissolved in
diethyl ether, Alkaloid salts, Flavonoid polyglycosides,
Mono- and Disaccharides, Amino acids and Proteins
• Untuk ekstraksi Farmakope Herbal
Indonesia menetapkan bahwa
sebagai cairan penyari adalah
–air,
–etanol,
–etanol – air atau
–eter.
1. AIR
Air dipertimbangkan sebagai penyari
karena:
1. Murah dan mudah diperoleh
2. Stabil
3. Tidak mudah menguap dan tidak mudah
terbakar
4. Tidak beracun
5. Alamiah
KERUGIAN PENGGUNAAN AIR
SEBAGAI PENYARI:
1. Tidak selektif
2. Sari dapat ditumbuhi kapang dan
kuman serta cepat rusak
3. Untuk pengeringan diperlukan
waktu lama
• Air disamping melarutkan
– garam alkaloid, minyak menguap,
glikosida, tanin dan gula,
• juga melarutkan
– gom, pati, protein, lendir, enzim, lilin,
lemak, pectin, zat warna dan asam
organic.
• Dengan demikian penggunaan air
sebagai cairan penyari kurang
menguntungkan.
KELARUTAN
KEMAMPUAN TIDAK
SALING BERCAMPUR
MENENTUKAN
JENIS PELARUT
KERAPATAN
REAKTIVITAS
TITIK DIDIH
10
SELEKTIVITAS