Anda di halaman 1dari 37

FARMAKOLOGI DAN TAKSIOLOGI

YANA TRESIA WAANG (194111007)


FERDINAN KAKA ( 194111009 )
INTAN LASRI MOKOS ( 194111012 )
SELESTINA MISA (194111022)
PSIKOSIS
 Psikosis adalah gangguan kejiwaan yang membuat para
penderitanya kesulitan dalam mempersepsikan realita.
 Psikosis adalah kondisi di mana penderitanya mengalami
kesulitan membedakan kenyataan dan imajinasi.
FAKTOR PENYEBAB

 PerKeturunan/genetik
 nah mengalami kecelakaan
 Pernah mengalami trauma berat
 Mengonsumsi obat-obatan tertentu
 Pernah atau sedang menderita penyakit kejiwaan
DIAGNOSIS

 Psikosis adalah kondisi yang dapat didiagnosis dengan evaluasi


psikiatri. Jika Anda mencurigai seseorang mengidap psikosis,
dokter akan membuat diagnosis berdasarkan sejarah medis,
pemeriksaan fisik dan evaluasi psikiater
 tes darah, CT dan MRI pada otak. Tulang belakang juga akan
diperiksa untuk mendeteksi adanya infeksi, kanker atau
penyebab psikosis lainnya.
PENGOBATAN

 Neuroleptik digunakan untuk pengobatan orang yang


berperilaku aneh dan tidak terduga.
 Obat-obatan yang dapat mengobati penyakit psikosis dan
sejenisnya antralain clozapine, haloperidol, chlopromazine,
Risperidone, karbamazepin, dan aripiprazole
1. CLOZAPINE

MEKANISME
Merupakan antipsikotik atipikal pertama dengan potensi
lemah.Disebut atipikal karena obat ini hampir tidak menimbulkan
efek ekstrapiramidal dan kadar prolaktin serum pada manusia tidak
ditingkatkan. Diskinesia tardif belum pernah dilaporkan terjadi pada
pasien yang diberi obat lain , walaupun kadang terjadi pada pasien
telah diobati hingga 10 tahun.
 Efek samping yang banyak ditemukan akibat penggunaan clozapine adalah:
1. Efek samping umum: mengantuk/sedasi, peningkatan berat badan,
pandangan kabur, fatigue, demam, bibir kering

2. Efek samping neurologi: pusing, sinkop, gangguan regulasi suhu,


berkeringat
3. Efek samping kardiovaskular: takikardia, perubahan EKG, hipertensi,
hipotensi ortostatik
4. Efek samping gastrointestinal: konstipasi, mual, muntah,
INDIKASI

 Indikasi utama clozapine adalah untuk penanganan gejala-


gejala psikotik, agresivitas, dan gejala positif
schizophrenia dengan dosis dititrasi naik hingga efek
terapeutik tercapai. Clozapine juga bisa digunakan pada
gangguan bipolar
Dosis Clozapine
Interaksi Obat
 Menaikkan kadar clozapine, jika digunakan dengan obat yang
mengandung kafein, ciprofloxacin, atau fluvoxamine.
 Menurunkan kadar clozapine, jika digunakan dengan omeprazole.
 Meningkatkan risiko neuroleptic malignant syndrome yang
menyebabkan gangguan fungsi organ serta gangguan kesadaran, jika
digunakan dengan lithium.
 Berisiko menekan sumsum tulang, jika digunakan dengan
carbamazepine, chloramphenicol, kotrimoksazol, phenylbutazone, dan
penisilin. Hal ini mengakibatkan penurunan produksi jumlah sel
darah.
Cara pakai Clozapine

 Minum obat ini setelah atau sebelum makan, atau seperti yang
diarahkan oleh dokter Anda. Jika Anda mengonsumsi tablet yang
larut di dalam mulut, hati-hati saat membuka setiap tablet dari
kemasan, dan segera masukkan ke mulut. Biarkan tablet larut di lidah
Anda lalu telan. Anda tidak perlu melarutkan tablet dengan air.
Buang tablet yang sebelumnya telah terkena udara karena
dibuka/kemasan rusak. Jangan menyimpannya untuk dosis
berikutnya.
2. CHLORPROMAZINE

MEKANISME
Merupakan obat untuk menangani gejala psikosis pada skizofrenia.
Selain itu, obat ini juga digunakan dalam pengobatan gangguan bipolar,
mual dan muntah.

 Efeksamping: Pusing, Sakit kepala,Mulut kering, Penglihatan kabur,


Mual, Cemas berlebihan
 cara pakai Chlorpromazine adalah obat yang bisa dikonsumsi
dengan atau tanpa makanan, biasanya 2-4 kali sehari atau seperti
yang diarahkan oleh dokter Anda.
 Indikasi
merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang
memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat,
suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk
kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu
Dosis
 Injeksi
- Dewasa: 25-50 mg, tiap 6-8 jam. Ganti ke bentuk tablet setelah
memungkinkan.
- Anak usia 1-12 tahun: 500 mcg/kgBB, tiap 4-6 jam. Dosis maksimal adalah 75
mg per hari.
- Anak usia 1-5 tahun: 40 mg per hari.

 Tablet
- Dewasa: 25 mg, 3 kali sehari, atau 75 mg, sekali sehari pada malam hari.Dosis
perawatan adalah 25-100 mg, 3 kali sehari, bisa ditingkatkan hingga 1 g per
hari.
- Anak usia 1-12 tahun: 500 mcg/kgBB, tiap 4-6 jam. Dosis maksimal adalah 75
mg per hari.
- Anak usia 1-5 tahun: 40 mg per hari.
Interaksi obat:
 Efek hipotensi ortostatik aditif dalam kombinasi dengan MAOI.
 Peningkatan risiko terjadinya pemanjangan interval QT jika digunakan
dengan haloperidol, escitalopram, atau procainamide.
 Penurunan efek antihipertensi dari obat metildopa, guanethidine, atau
clonidine
 Peningkatan risiko terjadinya gangguan pada sistem saraf pusat jika
digunakan dengan obat penenang, antihistamin, obat golongan opioid,
atau obat bius
3. HALOPERIDOL

 Mekanisme Haloperidol
untuk menenangkan keadaan Mania pasien psikosis karena hal
tertentu tidak dapat diberi fenotiazin. Reaksi ekstrapiramidal timbul
pada 80% pasien yang diobati haloperidol. Oksipertin merupakan
derivat butirofenon yang banyak persamaannya dengan CPZ.
oksipertin berefek blokade adrenergik dan antiemetik serta dapat
menimbulkan Perkinsonisme pada manusia dan katalepsi pada hewan
 efek samping :Kantuk, Pusing, Sakit kepala, Sulit tidur, Susah buang
air kecil, dan Lemas.
 Indikasi utama haloperidol adalah untuk siklus Island itu juga merupakan
obat pilihan untuk mengobati sindrom gilles de la tourette, suatu kelainan
neurologik yang aneh yang ditandai dengan kejang otot hebat menyeringai
(menyeringai) dan explosive utterances of foul expletives (koprolalia,
mengeluarkan kata-kata jorok)
Dosis
Kondisi: Psikosis, skizofrenia, atau mania
 Dewasa: 0,5–5 mg, 2–3 kali sehari. Dosis pemeliharaan 3–10
mg per hari tergantung respons pasien terhadap obat.
 Anak usia 3–12 tahun: dosis awal 0,5 mg per hari. Dosis dapat
ditingkatkan menjadoi 1–4 mg per hari bila diperlukan. Dosis
maksimal 6 mg per hari.
 Anak usia 13–17 tahun: dosis awal 0,5 mg per hari. Dosis
dapat ditingkatkan menjadi 1–6 mg per hari bila diperlukan.
Dosis maksimal 10 mg perhari.
 Lansia: 0,5–2 mg, 2–3 kali sehari. Dosis maksimal 20 mg
perhari.
Kondisi: Sindrom Tourette
 Dewasa: 0,5–5 mg, 2–3 kali sehari. Dosis pemeliharaan 4 mg per hari.
Dosis maksimal 30 mg perhari.
 Anak-anak usia 3–12 tahun: dosis awal 0,25 mg per hari. Dosis dapat
ditingkatkan menjadi 0,5–3 mg per hari bila diperlukan. Dosis maksimal 3
mg perhari.
 Remaja usia 13–17 tahun: dosis awal 0,5 mg per hari. Dosis dapat
ditingkatkan menjadi 2–6 mg per hari bila diperlukan. Dosis maksimal 6
mg perhari.
Interaksi Haloperidol dengan Obat Lain

 Meningkatkan risiko terjadinya pemanjangan interval QT jika digunakan


bersama procainamide, quinidine, pentamidine, amiodarone, disopyramide,
antijamur golongan azole, atau antibiotik golongan makrolida, seperti
eritromisin
 Meningkatkan kadar haloperidol di dalam darah jika digunakan bersama
lomitapide, tucatinib, abiraterone, atau botox
 Menurunkan kadar haloperidol di dalam darah jika digunakan bersama
carbamazepine
cara pakai haloperidol
 Minumlah obat ini dengan atau tanpa makanan sesuai anjuran dokter.
 Gunakan obat ini secara teratur untuk mendapatkan manfaat maksimal.
Untuk membantu Anda, gunakan setiap hari dalam waktu yang sama.
 Jangan berhenti minum obat secara mendadak tanpa sepengetahuan dokter.
Beberapa kondisi dapat memburuk saat obat dihentikan mendadak.
4. Risperidone

 resperidon adalah untuk terapi skizofrenia baik untuk gejala negatife


maupun positif.
Mekaisme
Reasperidon yang merupakan derivate dari benzisoksazol mempunyai
afinitas yang tinggi terhadap reseseptor serotonin (5HT2), dan aktivitas
menengah terhadap reseptor dopamine ( D2), alfa 1dan alfa2 adrenergik
dan reseptor histamine .Aktivitas antipsikosis diperkirakan melalui
hambatan terhadap reseptor serotonin dan dopamine. risperidone dalam
bentuk cairan oral atau sirup, gunakan penakar khusus yang disertakan
dalam kemasan obat.
 Efek samping :insomnia, agitasi, ansietas, somnolen, mual, muntah,
peningkatan berat badan,
 Indikasi resperidon adalah untuk terapi skizofrenia baik untuk
gejala negatife maupun positif. Disamping itu di indikasikan
pula untuk gangguan bipolar,depresi dengan ciri psikosis dan
Tourette syndrome.
Dosis
 Kondisi: Skizofrenia
Dewasa: Dosis awal 2 mg per hari. Dosis bisa ditingkatkan menjadi 4
mg per hari sejak hari kedua. Dosis perawatan adalah 4–8 mg per hari.
Dosis maksimal adalah 16 mg per hari.
 Kondisi: Gangguan bipolar saat episode manik akut
Dewasa: Dosis awal 2 mg sekali sehari. Dosis bisa ditingkatkan secara
bertahap sampai dosis maksimal 6 mg per hari.
Interaksi Risperidone dengan Obat Lain

 Menurunkan efektivitas risperidone jika digunakan dengan carbamazepine


 Meningkatkan risiko terjadinya heatstroke jika digunakan dengan topiramate
 Meningkatkan risiko terjadinya kejang jika digunakan dengan bupropion
 
cara pakai Risperidone
 Gunakan obat ini dengan diminum, dengan atau tanpa makan sesuai
arahan dokter Anda, biasanya sekali atau dua kali setiap hari. 
 Obat ini dikemas dalam kemasan blister. Jangan lepaskan tablet dari
kemasan sampai siap untuk menggunakannya.
5. KARBAMAZEPIN
MEKANISME
Karbamazepin adalah suatu agonis reseptor Gaba derivate minus yang
secara kimiawi berhubungan dengan trisiklik antidepresan obat ini bekerja
dengan cara menurunkan impuls saraf yang menyebabkan kejang dan
nyeri. secara struktur carbamazepine mirip dengan fenitoin
 efek samping yang umumnya terjadi. pandangan kabur pergerakan mata
yang tidak teratur secara terus-menerus

 INDIKASI
profilaksis penyakit manik depresif yang tidak responsif pada lithium
Dosis
 Kondisi: Epilepsi
Dewasa: Dosis awal: 100–200 mg, 1–2 kali sehari, dosis dapat
ditingkatkan secara bertahap sebesar 200 mg per hari, tiap minggu.
Dosis maksimal: 2.000 mg per hari.
Anak-anak 1–5 tahun: Dosis umum: 200–400 mg per hari.. Dosis
maksimal: 35 mg/kgBB per hari
Anak-anak 5–10 tahun: Dosis umum: 400–600 mg per hari. Dosis
maksimal: 1.000 mg per hari
 Kondisi: Trigeminal neuralgia
Dewasa : Dosis awal: 100–200 mg 2 kali sehari, dosis dapat
ditingkatkan secara bertahap sesuai dengan kondisi pasien. Dosis
maksimal: 1.200 mg per hari
 Kondisi: Gangguan bipolar
Dewasa: Dosis awal: 400 mg per hari yang dibagi dalam beberapa
jadwal konsumsi, dosis dapat ditingkatkan secara bertahap sesuai
dengan kondisi pasien. Dosis maksimal: 1.600 mg per hari
Interaksi Carbamazepine dengan Obat Lain

 Meningkatkan kadar carbamazepine dalam darah jika digunakan


dengan cimetidine, asam valproat, atau valpromide
 Menurunkan kadar carbamazepine dalam darah jika digunakan dengan
cisplatin
 Meningkatkan risiko terjadinya efek samping yang merusak sistem
saraf jika digunakan dengan lithium
6. ARIPIPRAZOLE

 Aripiprazole tersedia dalam bentuk tablet dan suntik.


 MEKANISME
Obat jenis antipsikotik yang digunakan untuk meredakan
gejala skizofrenia. Obat ini juga diberikan untuk mengatasi gejala
episode mania pada gangguan bipolar. Pada episode mania, penderita
terlihat sangat enerjik, bersemangat, dan bicara dengan cepat.
Aripiprazole bekerja dengan cara menyeimbangkan kerja senyawa
kimia di dalam otak yang menjadi pemicu gangguan suasana hati
 Efek samping: Sakit kepala atau pusing, Mengantuk, Mual, Batuk,
Ruam, Gelisah, Cemas, Lemah, Insomnia, Konstipasi, Penglihatan
kabur.
DOSIS
 Kondisi Skizofrenia
Dewasa:Dosis awal yang diberikan sebanyak 10-15 mg per hari.
Remaja usia di atas 15 tahun: 2 mg untuk dua hari.
 Kondisi Episode mania pada gangguan bipolar
Dewasa:Dosis awal yang diberikan sebanyak 15 mg per hari.
Remaja usia di atas 13 tahun:2 mg untuk dua hari. Dosis
ditingkatkan menjadi 5 mg untuk 2 hari. Dosis maksimal adalah 30
mg per hari.
Interaksi Obat

 Meningkatkan efek menenangkan, jika digunakan bersama alkohol


(etanol) atau obat depresan sistem saraf pusat.
 Meningkatkan efek aripiprazole, jika digunakan bersama ketoconazole
cara  pakai aripiprazole
 Tablet aripiprazole bisa dikonsumsi sebelum atau setelah makan.
 Konsumsi tablet secara utuh yang boleh dikonsumsi dengan bantuan air
minum. Untuk aripiprazole bentuk tablet yang larut dalam mulut
(orodispersible), diamkan obat di mulut sampai larut. 
 Aripiprazole bentuk cair disarankan tidak dicampur dengan air.
PUSTAKA

 Sukandar,E.Y.,et al. Iso Farmakoterapi Farmakope , 2008. PT.ISFI Penerbitan, Jakarta


 DEPKES. 2008. Materi Pelatihan Peningkatan Pengetahuan dan KeterampilanMemilih Obat Bagi Tenaga
Kesehatan. Jakarta..
 Pusat Informasi Obat Nasional (Pionas), Badan Pengawas Obat dan Makanan(BPOM) Republik
Indonesia2014, InformatoriumObat Nasional Indonesia(IONI), BPOM RI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai