TEORI
PADA KASUS LUKA BAKAR
KELOMPOK :
Luka Bakar
Kerusakan Jaringan (Epidermis, Dermis)
Kerusakan Kapiler
Hipovolemia
9.Pemeriksaan penunjang
1. Laboratorium
Hitung darah lengkap :
Hb (Hemoglobin) turun menunjukkan adanya pengeluaran darah yang banyak sedangkan peningkatan
lebih dari 15% mengindikasi adanya cedera, pada Ht (Hematokrit) yang meningkat menunjukkan
adanya kehilangan cairan sedangkan Ht turun dapat terjadi sehubungan dengan kerusakan yang
diakibatkan oleh panas terhadap pembuluh darah.
2. Leukosit :
Leukositosis dapat terjadi sehubungan dengan adanya infeksi atau inflamasi.
3. GDA (Gas Darah Arteri) :
Untuk mengetahui adanya kecurigaan cedera inhalasi. Penurunan tekanan oksigen (PaO2) atau
peningkatan tekanan karbon dioksida (PaCO2) mungkin terlihat pada retensi karbon monoksida.
4. Elektrolit Serum :
Kalium dapat meningkat pada awal sehubungan dengan cedera jaringan dan penurunan fungsi ginjal,
natrium pada awal mungkin menurun karena kehilangan cairan, hipertermi dapat terjadi saat
konservasi ginjal dan hipokalemi dapat terjadi bila mulai diuresis.
5. Natrium Urin :
Lebih besar dari 20 mEq/L mengindikasikan kelebihan cairan , kurang dari 10 mEqAL menduga
ketidakadekuatan cairan.
10.Penatalaksanaan
1. lingkungan perawatan dan disiplin ilmu antara lain mencakup
penanganan awal (ditempat kejadian) tindakan yang dilakukan
dalam pelaksanaan pasien luka bakar antara lain tetapi cairan,
terapi nutrisi, fisioterapi dan psikiatri.
2. penutupan lagi sesegera mungkin, pencegahan infeksi, mengurangi
rasa sakit, pencegahan trauma mekanik pada kulit yang vital dan
elemen didalamnya dan pembatasan pembentukan jaringan parut.
3. Hal pertama yang harus dilakukan adalah menjauhkan korban
dari sumber trauma. Padamkan api dan siram kulit yang panas
dengan air pada trauma bahan kimia, siram kulit dengan air
mengalir.
4. Lakukan resusitasi dengan memperhatikan jalan nafas,
pernapasan dan sirkulasi,
Kasus Luka Bakar
Tn D 30 th dirawat di ruang Melati dengan keluhan utama nyeri pada daerah luka
bakar, terdapat luka di ekstermitas atas kanan dan kiri dari siku sampai jari-jari, dan kedua
ekstermitas bawah dari lutut sampai jari-jari dan luka pada wajah (Rule of nine 40%). Klien
mendapat luka bakar saat sedang bekerja di dalam ruangan klien sedang mengelem karpet
dilantai. Klien berfikir untuk memindahkan lampu yang berada diatas kaleng lem. Saat dia
memegang lampu tiba-tiba terjadi konsleting dan keluar percikan api, percikan api mengenai
kaleng lem dan merambat ke semua karpet yang sudah dilem dilantai. Saat klien ingin
menghindar dari percikan api, tiba-tiba klien terpleset dan jatuh, akhirnya pada ekstremitas
atas dan bawah dan wajah mengalami luka bakar
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan hasil : kesadaran : compos mentis, ekspresi wajah
:cemas tanda-tanda vital : BB : 75 KG TD 120/80 mmHg, N : 89, RR : 20x/menit, S :37°C,
Skala Nyeri :4 bertamba parah saat ganti balutan. kulit : luka bakar ekstermitas atas dan
bawah tidak tampak epidermis, tampak jaringan baru (jaringan tumbuh dengan baik),
terdapat eritema pada luka bakar. kuku : tampak kotor dan panjang wajah : tampak luka
bakar diwajah (4,5%), warna tampak kemerahan, telinga : daun telingan kanan teekena luka
bakar, warna merah muda hidung : tampak luka bakar, warna merah muda mulut dan
bibir : mukosa bibir kering, tekstur kasar/pecah-pecahklien mengatakan lemas, Tugor kulit
kering. Klien mengatakan sering merasa haus meskipun sudah minum air.
ANALISA DATA
1. DS : Pasien mengatakan nyeri pada daerah luka bakar Agen pencedera fisik Nyeri akut
DO :
TTV :
-TD : 120/80 mmHg
-N : 89
-RR : 20x/menit
-S :37°C,
Sifat sifat nyeri
P : nyeri akibat trauma luka bakar
Q : Nyeri terasa panas
R : terdapat luka di ekstermitas atas kanan dan kiri dari siku
sampai jari-jari, dan kedua ekstermitas bawah dari lutut
sampai jari-jari dan luka pada wajah
S : Skala nyeri 4
T : Bertambah parah saat ganti balutan. kulit
2. DS : Evaporasi Hipovolemia
Pasien mengatakan sering merasa haus
DO :
N : 89 x/menit
S : 37 °C
Turgor kulit kering
Membrane mukosa kering
3. DS : Pasien mengatakan nyeru pada daerah luka. Factor mekanis Gangguan inegritas kulit
DO : terdapat eritema pada luka bakar.
-kuku : tampak kotor dan panjang
-wajah : tampak luka bakar diwajah (4,5%), warna
tampak kemerahan,
-telinga : daun telingan kanan teekena luka bakar,
warna merah muda
-hidung : tampak luka bakar, warna merah muda
mulut dan bibir
-mukosa bibir kering, tekstur kasar/pecah-pecah
INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN ( TUJUAN & INTERVENSI
KRITERIA HASIL )
Edukasi
• Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
• Jelaskan strategi meredakan nyeri
• Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
• Anjurkan menggunakan analgeik secara tepat
• Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgesic, jika perlu.
INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN ( TUJUAN & INTERVENSI
KRITERIA HASIL )
2. Diagnosa:Hipovolemia b.d evaporasi d.d Manajemen Hipovolemia
mengeluh haus
Edukasi :
Tujuan : setelah dilakukan timdakan • Periksa tanda dan gejala hipovolemia (misalnya
keperawatan selama 1x24 jamdi harapkan status frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah,
cairan membaik tekanan darah menurun, tekanan nadi menyempit ,
Kriteria Hasil : turgor kulit kering, volume urin menurun,
• Kriteria Hasil : hematocrit meningkat, haus , dan lemah)
• Kekuatan nadi meningkat • Monitor intake dan output cairan
• Turgor kulit meningkat Terapeutik
• Output urine meningkat • Hitung kebutuhan cairan
• Tanda tanda vital membaik • Berikan posisi modified trendelenburgh
• Berikan asupan cairan oral
Edukasi
• Anjurkan memperbanyak asuapan cairan oral
• Anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis
• Kolaborasi pemberian cairan IV hipotonis
• Kolaborasi pemberian cairan koloid
• Kolaborasi pemberian produk darah
INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN ( TUJUAN & INTERVENSI
KRITERIA HASIL )
3. Diagnosa: Gangguan integritas kulit b.d factor mekanis Perawatan luka bakar
d.d kerusakan lapisan kulit
Edukasi :
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan • Identifikasi penyebab luka bakar
selama 3x24 jam diharapkan integritas kulit dan • Identifikasi durasi terkena luka bakar dan riwayat
jaringan meningkat penanganan luka sebelumnya
• Monitor kondisi luka
Kriteria Hasil : Terapeutik
• Kerusakan jaringan menurun • Gunakan teknik aseptic selama merawat luka
• Kerusakan lapisan kulit menurun • Lepaskan balutan lama dengan menghindari nyeri dan
• Nyeri menurun ( skala nyeri 2 ) perdarahan.
• Kemerahan menurun • Rendam dengan air steril jika balutan lengket pada luka
• Suhu kulit membaik • Bersihkan luka dengan cairan steril
• Sensasi membaik • Lakukan terapi relaksasi untuk mengurangi nyeri
• Jadwalkan frekuensi perawatan luka berdasarkan ada tau
tidaknya infeksi, jumlah eksudat dan jenis balutan yang di
gunakan
• Gunakan modern dressing sesuai dengan kondisi luka
• Gunakan diet dengan kalori 30-50 kkal/kgBB/hari dan
protein 1,25-1,5 g/kgBB/hari
• Berikan suplemen vitamin dan mineral sesuai indikasi
INTERVENSI KEPERAWATAN
INTERVENSI
Edukasi
• Jelaskan tanda dan gejala infeksi
• Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi
kalori dan protein
Kolaborasi
• Kolaborasi prosedur debrimentt jika perlu
• Kolaborasi pemberian antibiotic jika perlu