Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KASUS

SCABIES

OLEH:

ROFNI
FITRIANA

Pembimbing

dr. Surya Nola Sp. DV

Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama


RSUD Meuraxa Banda Aceh
2019
STATUS PASIEN
Nama : An. ZAD
Usia : 12 thn
Jenis kelamin : laki-laki
Alamat : Kp. Blang, Kec Meuraxa
Pekerjaan : Siswa
Agama : islam
Tanggal masuk :
No CM :
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
ANAMNESA

Keluhan utama : timbul bintil-bintil yang terasa gatal diseluruh tubuh, ekstremitas atas dan bawah, serta
daerah kemaluan,dan bokong sejak ± 2 bulan sebelum berobat ke poli
Keluhan tambahan : -
Riwayat perjalanan penyakit
Pasien datang ke poliklinik RSU Meuraxa dengan keluhan timbul bintil-bintil yang terasa gatal diseluruh
tubuh sejak ± 2 bulan. Bintil kemerahan sebesar ujung jarum pentul, berawal dari sela-sela jari tangan kanan dan
kiri kemudian semakin banyak dan meluas ke telapak tangan, lipatan siku, perut dan kedua lutut, pasien juga
mengaku ada bintil kemerahan yang serupa pada daerah kemaluan dan bokong. Keluhan gatal dirasakan pasien
semakin hebat pada malam hari sehingga menyebabkan pasien sering terbangun dan menggaruk kulit hingga
timbul luka dan mengeluarkan cairan bening hingga nanah serta menimbulkan rasa perih pada luka tersebut,
demam (-).
Pasien sudah pergi ke puskesmas dan hanya di beri salap hidrokortison, tetapi keluhannya tidak berkurang.
Pasien tinggal di pesantren bersama dengan teman-temannya dan mengaku bahwa separuh dari teman
kamarnya juga mengalami keluhan yang sama.
RIWAYAT KEBIASAAN SOSIAL
RIWAYAT PENYAKIT
KELUARGA

Pasien tinggal di pesantren dan mengganti


sprei setiap 1 bulan atau 2 bulan sekali.
Tidak ada keluhan yang sama di dalam Mengganti pakaian setiap hari dua kali,
keluarga. mandi dua kali sehari, dan mencuci
seluruh pakaian selama satu minggu setiap
hari jum’at.

RIWAYAT
ALERGI

Menikah lalu. Merupakan pernikahan pertama bagi


Pasien tidak pernah mengalami keluhan yang Pasien pasangan suami
tidak memiliki riwayatdan istri.
Menikah
serupa, pasien dan tidak pernah menderita alergi terhadap obat-obatan,
penyakit apapun sebelumnya. benda asing seperti debu,
maupun makanan.
 
PEMERIKSAAN STATUS
FISIK GENERALISATA

Normocephali, rambut berwarna hitam,


tebal, terdistribusi merata, rambut tidak
mudah tercabut, tidak ada kelainan kulit

Keadaan umum : baik


Kesadaran : compos mentis
Keadaan gizi : cukup
Vital sign
Konjungtiva anemis (-/-), mata cekung
Tekanan darah : 110/70 mmHg (-/-)
Nadi : 75x/menit reguler, isi
dan tegangan cukup
RR : 18x/menit
Suhu : 36,8oC

Normotia (-/-), secret (-/-)


Bentuk normal, deviasi septum Tidak dilakukan
(-),nafas cuping hidung (-)

Tidak dilakukan
Mukosa bibir lembab, mukosa
rongga mulut lembab, tidak ada
celah palatum, ukuran lidah normal
dan tidak tampak bersih

Tidak dilakukan

simetris (-/-), tidak terdapat


deformitas, penonjolan,
pembengkakan Akral hangat, tidak ada edema,
sianosis (-/-), CRT <2 detik
Lokasi Eflouresensi primer Eflouresensi sekunder

Regio palmaris dextra dan sinistra - Papul eritematosa multipel,ukuran miliar sampai lentikular, - Eskoriasi ukuran milier sampai lentikuler,
susunan berkelompok
berbatas tegas - Krusta multiple.
- Pustul, multipel, ukuran miliar sampai lentikular, susunan
berkelompok
- Vesikel multiple, ukuran milier sampai lentikuler, susunan
berkelompok
 
 

Regio cubiti dextra dan sinistra - Papul eritematosa multipel,ukuran miliar sampai lentikular, - Eskoriasi ukuran milier sampai lentikuler,
susunan berkelompok
berbatas tegas - Krusta multiple.
- Pustul, multipel, ukuran miliar sampai lentikular, susunan
berkelompok
- Vesikel multiple, ukuran milier sampai lentikuler, susunan
berkelompok
 
 

Regio abdomen - Papul eritematosa multipel,ukuran miliar sampai lentikular, - Eskoriasi ukuran milier sampai lentikuler,
susunan berkelompok
berbatas tegas - Krusta multiple.
- Pustul, multipel, ukuran miliar sampai lentikular, susunan
berkelompok
- Vesikel multiple, ukuran milier sampai lentikuler, susunan
berkelompok
 

regio inguinal Tidak diperiksa Tidak diperiksa

Regio genu dexra dan sinistra - Papul eritematosa multipel,ukuran miliar sampai lentikular,  
-
berbatas tegas
RENCANA RESUME
PEMERIKSAAN
LANJUTAN

Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun pelajar di


 Pemeriksaan mikroskopik pesantren, beragama islam, datang dibawa oleh ibunya
untuk berobat ke poliklinik kulit dan kelamin RSU
Meuraxa dengan keluhan timbul bintil-bintil yang terasa
gatal diseluruh tubuh, ekstremitas atas dan bawah, serta
daerah kemaluan,dan bokong. Keluhan ini dirasakan
DIAGNOSA BANDING sejak ± 2 bulan. Keluhan gatal dirasakan pasien semakin
hebat pada malam hari sehingga menyebabkan pasien
sering terbangun dan menggaruk kulit hingga timbul luka
dan mengeluarkan cairan bening hingga nanah serta
Scabies menimbulkan rasa perih pada luka tersebut, demam (-).
Prurigo Pasien mengaku bahwa separuh dari teman kamarnya di
Pedikulosis korporis pesantren juga mengalami keluhan yang sama, Pasien
Dermatitis tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat-obatan, benda
Varicella asing seperti debu, maupun makanan.
Pada pemeriksaan fisik, status generalisata di dapatkan
dalam batas normal. Pada pemeriksaan dermatologis
didapatkan lesi regional pada regio palmaris dextra dan
DIAGNOSA sinistra, abdomen, inguinal dan genu dexra dan sinistra,
terdapat ruam primer papul eritematosa dan pustul
multipel,ukuran miliar sampai lentikular, berbatas tegas
serta ruam sekunder seperti eskoriasi dan krusta. Rencana
pemeriksaan penunjang yang akan dilakukan yaitu
SCABIES dengan infeksi pemeriksaan mikroskopik untuk mencari sarcoptes
sekunder scabiei.
PENATALAKSANAAN

KHUSUS
UMUM Topikal
• Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakit Permetrin 5 % krim dioleskan ke seluruh tubuh
dan cara penularannya
kecuali wajah pada malam hari selama 8 jam,
• Menerangkan pentingnya menjaga kebersihan
perseorangan dan lingkungan tempat tinggal satu kali dalam seminggu
• Mencuci piring, selimut, handuk, dan pakaian Fusidic krim di olehkan pada luka
dengan dengan menggunakan air panas Desoxymethason krim (pagi dan sore)
• Menjemur kasur, bantal, dan guling secara rutin Sistemik
• Bila gatal sebaiknya jangan menggaruk terlalu Antibiotik : Amoxidar 3x1
keras karena dapat menyebabkan luka dan Anti histamine : Cetirizine tab 1x1
resiko infeksi
• Menjelaskan pentingnya mengobati anggota
keluarga yang menderita keluhan yang sama
• Memberi penjelasan bahwa pengobatan dengan PROGNOSIS
penggunaan krim yang dioleskan pada seluruh
badan tidak boleh terkena air, jika terkena air
harus diulang kembali. Krim dioleskan ke
seluruh tubuh saat malam hari menjelang tidur
dan didiamkan selama 8 jam hingga keesokan Quo Ad vitam : ad bonam
harinya. Obat digunakan 1 x seminggu dan Quo Ad functionam : ad bonam
dapat diulang seminggu kemudian. Quo Ad cosmeticam : ad bonam
Quo Ad sanationam : ad bonam
Skabies dari Bahasa latin scabere,
Pengetahuan dasar
yang artinya to scratch, dulu
tentang penyakit scabies
dikenal sebagai gatal 7 tahun,
di letakkan oleh Von
Penyebabnya adalah sarcoptes
Hebra, Bapak
scabeie, yaitu kutu parasit yang
P dermatologi modern.
mampu menggali terowongan di
E Penyebabnya ditemukan
kult dan menyebabkan rasa gatal.
pertama kali oleh
N Benomo pada tahun
Masa inkubasi 3-4 minggu

D 1687,
A
H
U
L Scabies dapat menyerang semua ras dan
U semua kelas sosial di seluruh dunia, Studi
yang dilakukan oleh Downs et al. dengan
A Perkiraan sekitar 300 juta jiwa data-data yang dikumpulkan di Inggris antar
N diseluruh dunia terinfeksi kutu tahun 1967 dan 1996 menunjukkan insiden
scabies. Scabies menyerang yang tinggi pada akhir tahun 1960-an dan
seluruh lapisan masyarakat, 1970-an, kemudian menurun pada tahun
dimana wanita dan anak-anak 1980-an, dan kembali meningkat pada tahun
lebih banyak terinfeksi. 1990-an, dimana prevalensi yang lebih
tinggi ditemukan pada area urban, di sebelah
utara Inggris, lebih banyak pada wanita dan
anak-anak,
ANATOMI KULIT

Fungsi
• Pelindung
atau
proteksi
• Penginder
Berat 16% berat aan
tubuh, pada dewasa • Pengatur
2,7-3,6 kg, luas panas
1,5-1,9 m. tebal • Pengeluara
0,5-6mm. Kulit ada n
yang tipis dan • Perlindung
tebal. sn
imunologi
• Pembentu
kan vit D
• kosmetis
Secara histopatologis kulit tersusun
atas 3 lapisan utama yaitu :

Epidermis
• Stratum korneum
• Stratum lusidum
• Stratum granulosum
• Stratum spinosum
• Stratum basale
Dermis
• Lapisan papiler
• Lapisanretikuler
subkutis
DEFINISI

Sinonim atau nama lain skabies adalah kudis, the itch, gudig,
budukan, dan gatal agogo. Skabies adalah penyakit kulit yang
disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap sarcoptes
scabiei var, hominis, dan produknya.

ETIOLOGI

Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan


sensitisasi terhadap Sarcoptes scabiei varian hominis
KLASIFIKASI

Skabies
norwegia
( skabies
berkusta)

Skabies nodular
PATOGENESIS
Pruritus nocturna.
M
A
N
I
F Menyerang manusia secara
E berkelompok
S
T
A
S
I
K Adanya terowongan
(kanikulu)
L
I
N
I
S
Menemukan sarcoptes
skabies
distribusi makro lesi primer scabies
DIAGNOSA

 Anamnesa
 Pemeriksaan fiksik

PEMERIKSAAN
PENUNJANG

 Cari lah mula-mula


terowongan
 Biopsy irisan
 Biopsy eksisional dan
diperiksa dengan
pewarnaan H.E
DIAGNOSA BANDING

 Prurigo
 Pedikulosis korporis
 dermatitis
PENATALAKSANAAN KOMPLIKASI

• Erupsi dapat berbentuk


 Belerang endap 4-20% limfangitis, impetigo, ektima,
 Emulsi benzyl benzoas 20- selulitis, folikulitis, dan
furunkel jika skabies dibiarkan
25%
tidak diobati selama beberapa
 Gama benzana heksa klorida
minggu sampai beberapa bulan.
1%
 Krotamiton 10% • Dapat timbul infeksi sekunder
 Permetrin 5% sistemik yang memperberat
perjalanan penyakit seperti
pielonefritis, abses, internal,
pneumonia piogenik, dan
septikemia.
PROGNOSIS

Dengan memperhatikan pemilihan dan cara pemakaian obat, serta syarat pengobatan
dan menghilangkan faktor predisposisi (antara lain hygiene yang buruk), maka penyakit
ini dapat diberantas dan memberi prognosis yang baik

Anda mungkin juga menyukai