Anda di halaman 1dari 41

Analisis dan Perencanaan Lentur

Struktur Beton 1
SI-3112
Tinggi Balok
• SNI 02 mengatur mengenai tinggi minimum balok dan plat
yang diizinkan (jikalau tidak dilakukan kontrol thd
lendutan) SNI 03-2847-2002 Pasal 11.5 Tabel 8
– Sangat berguna dalam pemilihan dimensi awal
• SNI 03-2847-2002 Pasal 11.5 Tabel 8
– Tinggi minimum, h
• Untuk balok dengan satu ujung menerus: L/18.5
• Untuk balok dengan dua ujung menerus: L/21
L=bentang balok [mm]
– Tabel 8 biasanya memberikan tinggi balok yang relatif kecil.

Struktur Beton 2
SI-3112
Estimasi Tinggi Minimum Balok

Tinggi minimum, h

Komponen Dua tumpuan Satu ujung Kedua ujung


struktur Kantilever
sederhana menerus menerus
Komponen yang tidak menahan atau tidak disatukan dengan
partisi atau konstruksi lain yang mungkin akan rusak oleh
lendutan yang besar
Pelat masif
satu arah /20 /24 /28 /10

Balok atau
pelat rusuk /16 /18,5 /21 /8
satu arah

Struktur Beton 3
SI-3112
Tinggi Balok
• Rule of thumb:
– hb (mm) ~ L/12 (mm)
– Contoh untuk L=9 m -> hb ~ 750 mm.
– Terlalu besar, tapi ok sbg start awal untuk menghitung DL
• Aturan lainnya:
– wDL (badan dibawah plat) ~ 15% (wSDL+ wLL)
• Cat: Untuk desain, mulai dengan momen maksimum
untuk pendimensian balok.
• Pilih b sebagai fungsi d
– b ~ (0.45 to 0.65)*(d)

Struktur Beton 4
SI-3112
Definisi Panjang Bentang L
( SNI Pasal 10.7 )
• Panjang bentang komponen struktur yang tidak
menyatu dengan struktur pendukung dihitung
sebagai bentang bersih ditambah dengan tinggi
komponen struktur. Besarnya bentang tersebut
tidak perlu melebihi jarak pusat ke pusat dari
komponen struktur pendukung yang ada.
• Dalam analisis untuk menentukan momen pada
rangka atau struktur menerus, panjang bentang
harus diambil sebesar jarak pusat ke pusat
komponen struktur pendukung.
Struktur Beton 5
SI-3112
Pengaturan Beban Hidup
• SNI Pasal 10.9.2: Pengaturan beban hidup dapat
dilakukan dengan kombinasi berikut:
– Beban mati terfaktor pada semua bentang dengan
beban hidup penuh terfaktor yang bekerja pada dua
bentang yang berdekatan.
– Beban mati terfaktor pada semua bentang dengan
beban hidup penuh terfaktor pada bentang yang
berselang-seling.

Struktur Beton 6
SI-3112
Kombinasi Beban Terfaktor untuk
Perencanaan Elemen Struktur

– Kombinasi beban terfaktor mengacu pada SNI


Pasal 11.2

– Ambil gaya dalam maksimum dari semua


kombinasi beban yang mungkin (Gambarkan
envelop momennya)

Struktur Beton 7
SI-3112
Envelop Momen

Envelop momen memberi


indikasi nilai batas momen
lentur yang ekstrim
disepanjang balok akibat
berbagai penempatan beban
hidup rencana.

Fig. 10-10; MacGregor (1997)


Struktur Beton 8
SI-3112
Metoda Analisis Struktur

• Menggunakan software analisis struktur


seperti SAP, GTStrudle, ETABS dll.
• Menggunakan metoda-metoda klasik seperti
Slope deflection, Cross dll.
• Menggunakan metoda pendekatan
berdasarkan SNI Pasal 10.3.

Struktur Beton 9
SI-3112
Metoda Pendekatan SNI

Koefisien Momen dan Geser SNI


• Metoda pendekatan SNI dapat digunakan
untuk menentukan momen lentur dan gaya
geser dalam perencanaan balok menerus
dan pelat satu arah.
• Namun sistem struktur yang dianalisis harus
memenuhi syarat-syarat tertentu.

Struktur Beton 10
SI-3112
Metoda Pendekatan SNI
Persyaratan struktur menerus yang harus dipenuhi:

• Terdiri atas dua bentangan atau lebih


• Memiliki panjang-panjang bentang yang hampir sama
– Perbedaan antara bentang-bentang yang
bersebelahan tidak lebih dari 20%
• Beban yang bekerja berupa beban merata
• Rasio LL/DL  3 (unfactored)
• Penampang bersifat prismatis

Struktur Beton 11
SI-3112
Metoda Pendekatan SNI
Metodologi: wu = Beban mati dan hidup terfaktor
persatuan panjang
2 Cm = Koefisien momen
M u  Cm ( wu ln ) Cv = Koefisien geser
ln = Panjang bentang bersih untuk
bentangan yang ditinjau untuk
–Mu pada sisi dalam tumpuan
 wu ln 
Vu  Cv  
ujung, +Mu dan Vu

 2  ln = Panjang bentang bersih rata-


rata dari bentang2 yang
bersebelahan untuk –Mu pada
tumpuan dalam
Struktur Beton 12
SI-3112
Metoda Pendekatan SNI
bentang ujung bentang dalam

tumpuan ujung tumpuan tumpuan


dalam dalam

sisi dalam sisi luar dari sisi lainnya


tumpuan tumpuan dari
ujung dalam tumpuan
pertama dalam

Struktur Beton 13
SI-3112
Koefisien Momen dan Geser SNI
Gbr. 10-11, MacGregor
(1997)

Struktur Beton 14
SI-3112
Perencanaan Lentur untuk Balok Beton

Analisis Versus Desain:

Analisis: Dimensi penampang ,f’c , penulangan,


fy sudah diketahui  hitung kapasitas

Desain: Dimensi penampang, fc’, penulangan, dan fy


yang diperlukan harus dipilih agar mampu
menahan pengaruh beban terfaktor yang
bekerja
Struktur Beton 15
SI-3112
Perencanaan Lentur untuk Balok Beton

Persyaratan SNI untuk Kuat Rencana

Rumusan dasar : Tahanan terfaktor  Pengaruh beban


terfaktor
 Mn  Mu
Mu = Momen akibat beban terfaktor (kuat lentur perlu)
Mn = Momen nominal penampang.
 = Faktor reduksi kekuatan (untuk mengakomodasi adanya variasi
dimensi, kuat material, dan penyederhanaan perhitungan)
Struktur Beton 16
SI-3112
Perencanaan Lentur untuk Balok Beton

Kuat Perlu ( Lihat SNI 02 Pasal 11.2)


U= Kuat Perlu untuk menahan beban luar terfaktor
D = Beban Mati
L = Beban Hidup
W = Beban Angin
E = Beban Gempa
H = Beban akibat tekanan / berat karena tanah, air tanah.
F = Beban akibat tekanan/berat karena fluida dengan berat
jenis yang telah diketahui dengan baik dan ketinggian
maksimum yang terkontrol
T = Efek suhu, rangkak, susut, perbedaan penurunan
pondasi, perubahan suhu.
Struktur Beton 17
SI-3112
Faktor Tahanan, SNI 02 Pasal 11.3
Faktor Reduksi Kekuatan
[1] Lentur dengan/tanpa aksial tarik = 0.80
[2] Aksial Tarik = 0.80
[3] Aksial Tekan dengan atau tanpa lentur
(a) Dengan tulangan spiral = 0.70
(b) Komponen struktur yang lain = 0.65
nilai  dapat ditingkatkan jika gaya aksial tekan rendah

[4] Geser dan Torsi = 0.75


[5] Tumpuan pada beton = 0.65

Struktur Beton 18
SI-3112
Informasi Dasar untuk Perencanaan
Penampang Balok
1. Lokasi Penempatan Tulangan
Tempatkan tulangan pada daerah dimana retak akan
terjadi (daerah tarik) . Tegangan Tarik dapat terjadi
krn : a) Lentur
b) Beban aksial
c ) Pengaruh susut
2. Pelaksanaan Konstruksi
Harga bekisting relatif mahal, sebaiknya gunakan tipe
yang dapat digunakan beberapa kali

Struktur Beton 19
SI-3112
Informasi Dasar untuk Perencanaan
Penampang Balok

3. Tinggi Balok
• SNI 02-Pasal 11.5 Tabel 8  tinggi balok minimum
• Rule of thumb: hb (mm)  L/12 (mm)
• Untuk ketinggian balok menerus, rencanakan terhadap
momen maksimum di perletakan.

Struktur Beton 20
SI-3112
Informasi Dasar untuk Perencanaan
Penampang Balok
4. Selimut Beton
Selimut = Tebal beton antara permukaan plat/ balok
beton terhadap tulangan

Apa fungsi selimut beton?


[a] Perekat tulangan pada beton
[b] Melindungi tulangan dari korosi
[c] Melindungi tulangan dari api (panas berlebih
dapat menyebabkan penurunan kekuatan)
[d] Tambahan tebal selimut biasanya digunakan
pada garasi, pabrik, dll. untuk mengakomodasi
keausan/abrasi.
Struktur Beton 21
SI-3112
Informasi Dasar untuk Perencanaan
Penampang Balok
Tebal selimut minimum (SNI 02 ps.9.7)
Contoh tebal selimut beton
• Beton yang dicor langsung diatas tanah - 75 mm
• Beton yang berhubungan dengan tanah atau cuaca
Batang D19 hingga D-56 - 50 mm
Batang D-16, jaringan kawat polos P 16 atau
kawat ulir D16 dan yang lebih kecil - 40 mm

Struktur Beton 22
SI-3112
Informasi Dasar untuk Perencanaan
Penampang Balok
• Beton yang tidak berhubungan langsung dengan tanah/ cuaca
Plat, dinding, plat berusuk
Batang D-44 dan D-56 - 40 mm
Batang D-36 dan yang lebih kecil - 20 mm
Balok, kolom
Tulangan utama, pengikat, sengkang, lilitan spiral - 40mm
Komponen struktur cangkang, plat tipis
Batang D-19 dan yang lebih besar - 20mm
Batang D-16, jaringan kawat polos P16 atau ulir D16 dan
yang lebih kecil - 15 mm

Struktur Beton 23
SI-3112
Informasi Dasar untuk Perencanaan
Penampang Balok

5. Batasan Spasi Tulangan (SNI 02 ps 9.6)


- Spasi tulangan minimum f(ukuran agregat)
- Spasi maksimum tulangan lentur pada dinding
dan pelat.
 3t
Spasi maksimum = lebih kecil dari 
500 mm

Struktur Beton 24
SI-3112
Dimensi Selimut Minimum

Balok Interior.

Struktur Beton 25
SI-3112
Dimensi Selimut Minimum

Susunan batang tulangan untuk penempatan dua


lapis.

Struktur Beton 26
SI-3112
Dimensi Selimut Minimum

SNI 03-2847-2002 Ps 5.3


Ukuran maksimum
nominal agregat kasar
harus tidak melebihi.
•1/5 jarak terkecil antar
sisi-sisi cetakan.,
•1/3 ketebalan plat lantai
•¾ jarak bersih minimum
antara tulangan – tulangan
atau kawat – kawat, dll.

Struktur Beton 27
SI-3112
Prosedur Desain untuk Dimensi
Penampang yang Tidak Diketahui (Balok
dengan Tulangan Tunggal)

1) Untuk momen rencana


 a  As f y 
M u   M n   T  d     A s f y  d  
 2  2  0.85 f cb 
  bd f y 
   bd f y  d  
 2  0.85 f c b 

Substitusi:  fy As
 dan  
f c bd
Struktur Beton 28
SI-3112
Prosedur Desain untuk Dimensi
Penampang yang Tidak Diketahui
(Balok dengan Tulangan Tunggal)

M u   M n    bd f y  d  0.59 d 
Mu
   f c bd  d  0.59 d 

 2
 
  f c bd 1  0.59 

Struktur Beton 29
SI-3112
Prosedur Desain untuk Dimensi
Penampang yang Tidak Diketahui
(Balok dengan Tulangan Tunggal)
Hitung:
 Mu 
 
  
   f c 1  0.59 
 
bd 2       
R
 Mu 
 
  
 bd  2

R
Struktur Beton 30
SI-3112
Prosedur Desain untuk dimensi
penampang yang tidak diketahui (balok
dengan tulangan tunggal)
Asumsi bahwa properti material, beban, dan panjang bentang semuanya
diketahui. Estimasi dimensi untuk berat sendiri menggunakan aturan sbb:
a. Tinggi, h, bisa diambil pendekatan sekitar 8 sampai 10 % dari
panjang bentang dan estimasi lebar b dapat diambil sekitar setengah
h.
b. Berat suatu balok persegi berkisar 15 % dari beban
superimposed (dead, live, dll). Asumsi b sekitar setengah dari h.
Perkiraan awal nilai h dan b dari dua prosedur di atas harus dipilih. Dari
data tersebut hitung berat sendiri dan Mu.

Struktur Beton 31
SI-3112
Prosedur Desain untuk dimensi
penampang yang tidak diketahui (balok
dengan tulangan tunggal)
1 Tentukan suatu nilai yang realistik untuk 
berdasarkan pengalaman atau perkiraan awal
sekitar 45 % hingga 55 % bal.
2 Menghitung indeks tulangan, f
 y

f c
3 Menghitung koefisien:
R   f c 1  0.59 

Struktur Beton 32
SI-3112
Prosedur Desain untuk dimensi
penampang yang tidak diketahui (balok
dengan tulangan tunggal)
4 Menghitung nilai perlu dari:
 Mu 
 
  
bd 
2

5 Tentukan b sebagai fungsi dari d. b ~


(0.45d sampai 0.65d)
6 Hitung d. Bulatkan d untuk memperoleh
nilai h (ditambah min sekitar = 60 mm).
Struktur Beton 33
SI-3112
Design Procedure for section dimensions are
unknown (singly Reinforced Beams)
7 Tentukan lebar, b, dengan menggunakan nilai d
yang dipilih. Bulatkan b.
8 Hitung kembali berat sendiri balok dan Mu
berdasarkan dimensi b dan h yang baru. Kembali ke
langkah 1 hanya jika berat sendiri yang baru
menghasilkan perubahan yang signifikan pada Mu.
9 Hitung As perlu = bd. Gunakan nilai d yang telah
dipilih pada langkah 6 dan nilai b (tanpa
pembulatan) yang dihitung pada langkah 7.
Struktur Beton 34
SI-3112
Prosedur Desain untuk dimensi
penampang yang tidak diketahui (balok
dengan tulangan tunggal)
10 Tentukan batang tulangan baja sehingga As 
Asperlu (dari langkah 9). Pastikan bahwa tulangan
akan pas dengan ukuran penampang. Penggantian
ukuran tulangan mungkin diperlukan agar tulangan
bisa disusun dalam satu lapisan. Jika dua lapis
tulangan diperlukan, maka nilai h harus disesuaikan.
Hitung Mn aktual untuk dimensi penampang dan
11 tulangan yang telah ditentukan. Periksa kekuatan,
(over-desain jangan lebih dari 10%)
 M n Mu
Struktur Beton 35
SI-3112
Prosedur Desain untuk Dimensi
Penampang yang Diketahui (Balok
dengan Tulangan Tunggal)

Struktur Beton 36
SI-3112
Prosedur Desain untuk Dimensi
Penampang yang Diketahui (Balok
dengan Tulangan Tunggal)

1 Hitung momen rencana, Mu.


2 Hitung d, dari h yang diketahui.
d  h – 63 mm. Untuk tulangan satu lapis.
d  h – 88 mm. Untuk tulangan dua lapis.

Struktur Beton 37
SI-3112
Prosedur Desain untuk Dimensi
Penampang yang Diketahui (Balok
dengan Tulangan Tunggal)

3 Tentukan luas tulangan tarik perlu, As ,


berdasarkan pada persamaan berikut:

 a
M u   M n   As f y  d  
 2

Struktur Beton 38
SI-3112
Prosedur Desain untuk Dimensi
Penampang yang Diketahui (Balok
dengan Tulangan Tunggal)

Atau:  Mu 
 
  
A s  req' d  
 a
fy d  
 2
Asumsi (d-a/2)  0.85 d to 0.9 d dan didapat Asperlu
Catatan  = 0.8 untuk lentur tanpa beban aksial
(SNI-03-2487-2002 pasal 11.3)
Struktur Beton 39
SI-3112
Prosedur Desain untuk Dimensi
Penampang yang Diketahui (Balok
dengan Tulangan Tunggal)
4 Tentukan batang tulangan sehingga
As(terpasang)  As(perlu). Pastikan tulangan cocok dengan
ukuran penampang. Penggantian ukuran tulangan mungkin
diperlukan agar tulangan bisa disusun dalam satu lapisan
atau bila perlu dapat disusun dalam dua lapisan tulangan.

5 Hitung Mn aktual untuk dimensi penampang dan tulangan


yang telah dipilih. Cek apakah  s   y
Cek kekuatan  M n  M u (over-design jangan lebih dari
10%)

Struktur Beton 40
SI-3112
Prosedur Desain untuk Dimensi
Penampang yang Diketahui (Balok
dengan Tulangan Tunggal)

6 Periksa apakah As(terpasang) masih dalam batas


yang diijinkan.

As(terpasang)  As(max)= 0.75 As(bal)


As(terpasang)  As(min)

Struktur Beton 41
SI-3112

Anda mungkin juga menyukai