Anda di halaman 1dari 12

SIKAP

DEMOKRASI
DAN
MASYARAKAT
MADANI

Tasya Yusiasfa C. (02311740000017) Teknik Fisika

Andik Kurniawan S. (02311740000061) Teknik Fisika

Rheza Tri Nugroho (03311740000010) Teknik Geomatika

Ahmad Laroy Bafi (05211740000033) Sistem Informasi

Nauval Rendrahadi (05211740000122) Sistem Informasi


MASYARAKAT MADANI
MENURUT
AL-QUR’AN

– Ummatan Wahidah
– Ummatan Wasathan
– Khairu Ummah
– Baldatun Thayyibatun.
Ummatan Wahidah

– Ungkapan ini terulang dalam Al-Qur‟an sebanyak sembilan kali,


diantaranya terdapat dalam Q.S. al-Baqarah/2:213. Dalam ayat
tersebut secara tegas dikatakan bahwa Allah SWT. Menciptakan
manusia sebagai mahluk sosial yang saling berkaitan dan saling
membutuhkan. Mereka sejak dulu hingga kini baru dapat hidup jika
saling membantu sebagai satu umat. Karena kodratnya, tentu
saja manusia harus berbeda-beda dalam profesi dan
kecenderungan. karena kepentingan manusia banyak, sehingga
dengan perbedaan tersebut masing-masing dapat memenuhi
kebutuhannya.
Ummatan Wasathan

– Istilah ini antara lain terdapat dalam Q.S. al-Baqarah/2:143.


Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa kualifikasi umat yang baik
adalah ummatan wasathan, yang bermakna dasar pertengahan
atau moderat. M. Quraish Shihab (1999: 328) mengemukakan
bahwa pada mulanya kata wasath berarti segala sesuatu yang
baik sesuai dengan objeknya. Sesuatu yang baik berada pada
posisi dua ekstrim. Ia mencontohkan bahwa keberanian adalah
pertengahan antara sikap ceroboh dan takut.
Kedermawanan merupakan pertengahan antara boros dan kikir.
Khairu Ummah

– Istilah khairu ummah yang berarti umat terbaik atau umat unggul
atau masyarakat ideal hanya sekali disebut dalam al-Qur‟an, yakni
dalam Q.S. Ali Imran/3:10. Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa
kaum muslimin adalah umat terbaik yang mengemban tugas
menyuruhkepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, dan
beriman kepada Allah. Apabila memperhatikan perjalanan sejarah
umat Islam, akan ditemukan satu periode ketika umat Islam berhasil
mencapai puncak peradaban dunia atau mencapai kejayaannya di
berbagai kawasan. Namun jika memperhatikan kondisi umat Islam
sekarang di seluruh dunia, rasanya sulit untuk mengatakan bahwa
kaum muslimin adalah umat terbaik.
Baldatun Thayyibah

– Istilah ini terulang sekali dalam al-Qur’an, yaitu dalam Q.S.


Saba’/34:15. Dalam ayat tersebut diartikan dengan negeri
atau daerah yang baik. Baldatun Thayyibatun berarti mengacu
pada tempat bukan pada kumpulan orang. Namun penyusun
tetap memasukkan ungkapan tersebut dalam istilah
masyarakat ideal dengan pertimbangan faktor kebahasaan,
Dalam studi bahasa dikenal istilah “makna kolokasi”. Artinya
beberapa istilah atau kata yang berada dalam lingkungan
yang sama. Demikian halnya kalau dikatakan tanahnya subur,
penduduknya makmur serta pemerintahannya adil, maka
bayangannya adalah masyarakat yang ideal.
HUBUNGAN MASYARAKAT
MADANI DAN DEMOKRASI

– Masyarakat madani atau civil society merupakan


salah satu bentuk konsep ideal menuju demokrasi,
apabila sudah terwujud. Secara umum masyarakat
madani dapat diartikan sebagai suatu masyarakat
atau institusi yang mempunyai ciri-ciri antara lain :
Kemandirian, toleransi, keswadayaan, kerelaan
menolong satu sama lain dan menjujung tinggi
norma dan etika
Karakteristik
Masyarakat Madani
– Tingginya sikap toleransi. Baik terhadap saudara sesama agama maupun
terhadap umat agama lain.
– Diakuinya semangat pluralisme. Pluralisme bertujuan mencerdaskan umat
melalui perbedaan konstruktif dan dinamis, dan merupakan sumber dan
motivator terwujudnya kreativitas, yang terancam keberadaannya jika tidak
terdapat perbedaan. Namun, dengan catatan, identitas sejati atas parameter-
parameter otentik agama tetap terjaga.
– Tegaknya prinsip demokrasi. Demokrasi bukan sekedar kebebasan dan
persaingan, demokrasi adalah suatu pilihan untuk bersama-sama membangun,
dan memperjuangkan perikehidupan warga dan masyarakat yang semakin
sejahteran. Dengan ciri-ciri ketakwaan kepada Tuhan yang tinggi,
berpendidikan tinggi, akhlak dan moral yang baik dan menentukan nasib masa
depan yang baik melalui kegiatan sosial, politik, dan lembaga masyarakat.
Kemusyawarahaan

– Musyawarah adalah mengambil dan mengeluarkan pendapat yang terbaik dengan


menghadapkan satu pendapat dengan pendapat yang lain. Islam memandang
musyawarah sebagai salah satu hal yang amat penting bagi kehidupan manusia.
– Manfaat Musyawarah :
– A. Melalui musyawarah, dapat diketahui kadar akal, pemahaman, kadar kecintaan,
dankeikhlasan terhadap kemaslahatan umum
– B. Kemampuan akal manusia itu bertingkat-tingkat, dan jalan berfikirnya pun berbeda-
beda. Sebab, kemungkinan ada diantara mereka mempunyai suatu kelebihan yang
tidakdimiliki orang lain, para pembesar sekalipun.
– C. Semua pendapat didalam musyawarah diuji kemampuannya. Setelah itu,
dipilihlahpendapat yang lebih baik
– D. Di dalam musyawarah, akan tampak bersatunya hati untuk mensukseskan suatu
upaya dan kesepakatan hati.
Ijma’

– Ijma’ didefinisikan sebagai ”Kesepakatan seluruh ulama mujtahid pada satu


masa setelah zaman Rasulullah atas sebuah perkara dalam agama.” Dan ijma’
yangdapat dipertanggung jawabkan adalah yang terjadi di zaman sahabat,
tabiin, dan tabi’ut tabiin. Karena setelah zaman mereka para ulama
telahberpencar dan jumlahnya banyak, dan membuat perselisihan, sehingga
tak dapat dipastikan bahwa semua ulama telah bersepakat. dapatlah
disebutkan syarat-syarat sebuah ijma’ itu bisadisahkan dan berlaku:
– 1. Terjadinya kesepakatan
– 2. Kesepakatan seluruh ulama islam
– 3. Waktu kesepakatan setelah zaman Rasulullah, meskipun hanya sebentar
sajakesepakatan terjadi
– 4. Yang disepakati adalah perkara agama
SUMBER DAN
LAMPIRAN
DOKUMENTASI
– Saifulloh, Mohammad, dkk. 2012. Pendidikan
Agama Islam Membangun Karakter Madani.
Surabaya : CV. Litera Jannata Perkasa
– Wawancara dengan Ir. H. Juhari Emnur, M.T.,
selaku pemilik Pondok Pesantren Pondok
Pesantren Mahasiswa Khoirul Huda 3
– Kosasih, H. Aceng. 2000. Konsep Masyarakat
Madani. Jakarta : Universitas Pendidikan
Indonesia
– Pasaribu, Rowland B.F. 2005. Kewarganegaraan.
Jakarta : Universitas Gunadarma
– Wahyuddin, ddk. 2009. Pendidikan Agama Islam
untuk Perguruan Tinggi. Surabaya : Grasindo

Anda mungkin juga menyukai