Anda di halaman 1dari 18

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS

Mahasiswa dapat
1) membentuk kata secara benar,
2) memilih kata secara tepat,
3) menggunakan istilah secara tepat.

SUBPOKOK BAHASAN
1. Pembentukan Kata
2. Pemilihan Kata/Istilah
 

 
1. PEMBENTUKAN KATA

1) Jika imbuhan me- ditambahkan pada kata dasar yang


dimulai dengan konsonan s, p, t, dan k, konsonan tersebut luluh.

Contoh:

me- + saring menyaring


me- + pukul memukul
me- + tari menari
me- + karang mengarang
me- + kelola mengelola
me- + ketik mengetik
me- + kait mengait
me- + taat + -i menaati
me- + sukses + -kan menyukseskan
me- + target + -kan menargetkan
me- + terjemah + -kan menerjemahkan
2) Jika imbuhan me- ditambahkan pada kata dasar yang
bersuku satu, bentuk me- berubah menjadi menge-

Contoh:

me-+ tes mengetes


me-+ bom mengebom
me-+ cek mengecek
me-+ lap mengelap
me-+ pel mengepel
me-+ cat mengecat
me-+ bor mengebor
me- + las mengelas
3) Gugus konsonan pada awal kata tidak luluh jika
ditambah imbuhan me-.

Contoh:
me- + kritik mengkritik
me- + proses memproses
me- + klasifikasi mengklasifikasi
me- + khusus + -kan mengkhususkan
me- + syukur + -i mensyukuri
me- + transfer mentransfer

Selain itu, imbuhan me- jika ditambahkan pada kata


dasar yang dimulai dengan konsonan c, konsonan itu
tidak luluh.
Contoh:

me- + cuci mencuci


me- + cinta + i mencintai
me- + cicil mencicil
me- + colok mencolok
me- + caci mencaci
me- + cocok + -kan mencocokkan
me- + coba mencoba
me- + cuat mencuat
Bentuk Jamak dalam Bahasa Indonesia

(1) Bentuk jamak dengan mengulang kata yang

bersangkutan

anak-anak
kursi-kursi
mobil-mobil
rumah-rumah
kantor-kantor
perusahaan-perusahaan

(2) Bentuk jamak dengan menambah kata


bilangan

lima mobil
tujuh motor
semua anak
(3) Bentuk jamak dengan menambah kata bantu
jamak.

beberapa kursi
berbagai persoalan
sejumlah orang
banyak karyawan
para undangan
daftar kata

(4) Bentuk jamak dengan menggunakan kata


ganti orang

kami
kita
kamu sekalian
mereka
Pemakaian akhiran –ir

1) Ijazah Saudara harus dilegalisir dulu.


(Salah)
1a) Ijazah Saudara harus dilegalisasi dulu.
(Benar)

2) Sukarno-Hatta memproklamirkan negara


Republik Indonesia. (Salah)
2a) Sukarno-Hatta memproklamasikan negara
Republik Indonesia.
Keteraturan Pembentukan Kata

tulis menulis penulis penulisan tulisan


pilih memilih pemilih pemilihan pilihan
bawa membawa pembawa pembawaan bawaan
pakai memakai pemakai pemakaian pakaian
pukul memukul pemukul pemukulan pukulan
simpul menyimpulkan penyimpul penyimpulan simpulan
ringkas meringkas peringkas peringkasan ringkasan
layan melayani pelayan pelayanan layanan

Pembentukan kata yang mengikuti pola berikut.

tani bertani petani pertanian


tinju bertinju petinju pertinjuan
silat bersilat pesilat persilatan
gulat bergulat pegulat pergulatan
2. PEMILIHAN KATA

Syarat pilihan kata: tepat, benar, dan lazim.

(1) Tepat: dapat mengungkapkan gagasan


secara cermat
contoh:
Budi sudah berkali-kali diingatkan, tetapi ia
mengacuhkannya.
(mengacuhkannya seharusnya tidak
mengacuhkannya)
email: muflihahmiko@rocketmail.com
Contoh lain pilihan kata yang tidak tepat
terdapat dalam kalimat berikut
a. “Di toko mana saya dapat membeli tas itu?“ kata Dita kepada
Dewi.
b. "Saya mengucapkan duka cita atas meninggalnya anak Ibu,"
kata Mira kepada Ibu Harun.
c. "Terima kasih", kilah Ibrahim ketika ia dibelikan pulpen oleh
kakaknya.
d. Kami ingin memberitahukan kepada Ibu bahwa kami tidak
masuk kantor hari ini karena sakit.
e. Berkali-kali Budi diperingati oleh gurunya agar tidak nakal,
tetapi ia mengacuhkan saja peringatan itu.
f. Ibu Mansur memajukan usul kepada Pak Lurah tentang
perbaikan kampung.
g. Rapat kelulusan siswa diadakan pada hari Kamis, tanggal 21
Juli 2009 jam 10.00.
(2) Benar: sesuai dengan kaidah
kebahasaan.
Contoh pilihan kata yang tidak benar terdapat dalam
kalimat berikut.

a. Sari telah merubah jadwal pelajaran.


b. Pengrusak gedung itu telah ditangkap polisi.
c. Siapakah yang mengkelola administrasi perusahaan itu?
d. Pirsawan televisi tidak pernah melewatkan siaran Dunia
dalam Berita.
e. Penetrapan ilmu dan teknologi harus diimbangi dengan
peningkatan mutu pelaksananya.
f Ia membeli rumah itu dengan menyicil.
g. Dia yang menterjemahkan buku itu.
(3) Lazim: kata yang dipakai merupakan bentuk
yang sudah dibiasakan dan bukan merupakan
bentuk yang dibuat-buat.

Kata meninggal, mati, dan wafat berarti 'tidak hidup', 'hilang


nyawanya'.
Ketiga kata itu mempunyai kelaziman masing-masing.

Contoh hal yang lazim

a. Ayahnya telah meninggal di tempat tugas.


b. Hewan peliharaannya mati mendadak.

Hal yang tidak lazim

a. Ayahnya adalah dokter binatang.


b. Ia sekeluarga mengunjungi kebun hewan Ragunan.
 Kata yang Baik atau Baku
 Kata yang Cermat
 Ungkapan Idiomatik
 Ungkapan Penghubung
 Ungkapan Bersinonim
 Kata-Kata yang Bermiripan
a) Kata yang Baik atau Baku
Contoh: bagaimana, mengapa, nanti, beri,
dan hanya (bukan gimana, kenapa, entar,
kasih, dan cuman)

b) Kata yang Cermat


Contoh: sapaan Bapak, Ibu, Saudara, dan
Anda (sesuai dengan kedudukan orang
yang dikirimi surat)
c) Ungkapan Idiomatik
contoh:
sehubungan dengan bertepatan dengan
sesuai dengan sejalan dengan
berhubungan dengan

Ungkapan idiomatik lain


terdiri atas bergantung kepada
terjadi dari berdiksusi tentang
berbicara tentang berkenaan dengan
berbicara mengenai disebabkan oleh
d) Ungkapan Penghubung
(a) Intrakalimat berfungsi menghubungkan
unsur-unsur dalam suatu kalimat.
contoh:
baik … maupun … …, seperti …
antara … dan … …, misalnya …
(b) Antarkalimat berfungsi menghubungkan unsur-unsur
yang menyatakan pertalian dua kalimat
contoh:
Jadi, Lagipula,
Oleh karena itu, Akan tetapi,
Namun, Dengan demikian,
Padahal, Meskipun begitu,
e) Ungkapan yang Bersinonim
Contoh:
sejak dan dari adalah dan merupakan
agar dan supaya demi dan untuk
antara lain dan dan lain-lain, seperti

f) Kata-Kata yang Bermiripan


contoh:
suatu dan sesuatu
masing-masing dan tiap-tiap
dari dan daripada; jam dan pukul
Contoh penggunaan kata tiap-tiap dan masing-masing

(1) Tiap-tiap kelas terdiri atas 40 orang.


(2) Tiap-tiap peserta akan mendapat honorarium masing-masing
berjumlah Rp50.000,00.

Contoh penggunaan kata dan lain-lain, seperti, antara lain, dan


misalnya

Kata dan lain-lain sama kedudukannya dengan kata seperti, antara


lain, dan misalnya. Penggunaan kata-kata itu harus dipertimbangkan
secara cermat.

Contoh:

(1) Pembuatan peraturan itu harus melibatkan ahli kesehatan, ahli


kependudukan, pemilik industri, dan lain-lain.
(2) Kantor kami memerlukan barang-barang, seperti komputer, lemari,
dan meja.
(3) Pembuatan peraturan itu harus melibatkan, antara lain, ahli
kesehatan, ahli kependudukan, dan pemilik industri.

Anda mungkin juga menyukai