Anda di halaman 1dari 26

Kelompok 2

1. Meiza Dwi Putri 1701002 9. Rizma Annisha Akhiriati 1801203


2. Finda Novtalia 19013015 10. Widia adi putri 1801076
3. Prathiwy Yulandha 1801133 11. Rahmi Zhavira Hasan 1801091
4. Shintia Eka Putri 1801166 12. Aliya Syahira 1801100
5. Uci rahmawita 1801063 13. Putri Ramita 1701100
6. Natasya afiva 1801115
7. Nanda Jaya Pratama 1801009
8. Yolanda dwi alhadi 1801146
Vitamin larut lemak
vitamin A, D, E dan K merupakan vitamin larut lemak, dilepas, diabsorpsi dan
ditransportasikan dengan adanya lemak. Absorpsi membutuhkan cairan empedu
dan pankreas. Vitamin larut lemak diangkut ke hati melalui sistem limfe sebagai
bagian dari lipoprotein. Tidak diekskresikan melalui urin, dalam jumlah yang
signifikan terdapat dalam jaringan hati dan adipose. Konsumsi vitamin larut lemak
yang melebihi Angka Kecukupan Gizi dapat menyebabkan akumulasi yang sifatnya
beracun.
Vitamin A
Vitamin A atau retinal merupakan senyawa
poliisoprenoid yang mengandung cincin
sikloheksenil. Vitamin A merupakan istilah
Klasifikasi
generik untuk semua senyawa dari sumber
vitamin larut hewani yang memperlihatkan aktivitas
lemak biologik vitamin A. Senyawa-senyawa
tersebut adalah retinal, asam retinoat dan
retinol. Hanya retinol yang memiliki aktivitas
penuh vitamin A, yang lainnya hanya
mempunyai sebagian fungsi vitamin A
Stuktur kimia Vitamin A
Klasifikasi Vitamin A
Vitamin a merupakan vitamin yang aktif
dan terdapat dalam beberapa bentuk:
1. Vitamin a alcohol (retinol)
2. Vitamin a aldehida (retinal)
3. Vitamin a asam (asam retinoat)
4. Vitamin a ester (ester retinil)
perbedaannya terletak pada gugus
fungsionalnya (r)
Pemerian Vitamin A Kelarutan Vitamin A
Cairan menyerupai minyak, kuning Praktis tidak larut dalam air dan dalam gliserol P,
larut dalam etanol mutlak P dan dalam minyak
muda hingga merah, hampir tidak nabati, sangat mudh larut dalam kloroform dan
berbau, atau sedikit berbau minyak dalam eter P.
ikan, tidak berbau tengik, tidak
berasa tengik, tidak stabil di udara
dan peka terhadap cahaya.
Sumber Vitamin A
Sumber pangan yang kaya dengan vitamin A adalah susu, keju, butter, telur,
hati dan ikan seperti ikan sarden dan tuna. Sumber vitamin A yang terbaik adalah
minyak hati ikan hiu (Brody, 1999)
Sumber vitamin A adalah hati, kuning telur, susu (di dalam lemaknya) dan mentega.
Margarin biasanya diperkaya dengan vitamin A. Karena vitamin A tidak berwarna,
warna kuning dalam kuning telur adalah karoten yang tidak diubah menjadi vitamin A.
Minyak hati ikan digunakan sebagai sumber vitamin A yang diberikan untukkeperluan
penyembuhan (Almatsier, 2002).
Sifat-sifat Vitamin A
stabil terhadap panas, asam dan
alkali - mudah teroksidasi oleh udara
dan akan rusak bila dipanaskan
dengan suhu tinggi bersama udara,
sinar dan lemak yang sudah tengik
Identifkasi kualitatif Vitamin A
• Pereaksi Carr-Price
10 tetes minyak ikan + 15 tetes kloroform + 4 tetes asam astet anhidrid (Ac2O) + bubuhkan
sepucuk sendok kristal antimon (III) klorida (SbCl3), menghasilkan warna biru berubah menjadi
merah coklat.

• Pereaksi trikloroasetat (TCA)


Masukkan 5 tetes minyak ikan (Vitamin A) + 10 tetes kloroform (Pelarut) + 2 tetes asam cuka
anhidrida + 20 tetes TCA (trikloroasetat), terbentuk warna biru

Sumber :
https://youtu.be/nFFd0iGrGMk
https://youtu.be/tS6MnTTdh-0
Vitamin D
Vitamin D adalah golongan sterol yang memiliki
fungsi seperti hormon. Karena dapat disintesis
dalam tubuh, vitamin D dapat dikatakan bukan
Klasifikasi
vitamin tapi suatu prohormon. Vitamin ini diwakili
vitamin larut
oleh sekelompok senyawa steroid yang terutama
lemak
terdapat pada hewan, tetapi juga terdapat dalam
Stuktur Vitamin D
tanaman serta ragi. Melalui berbagai proses
metabolic,vitamin D dapat menghasilkan suatu
hormon yaitu Kalsitriol, yang mempunyai peranan
sentral dalam metabolisme kalsium dan fosfat
Klasifikasi Vitamin D
vitamin d terdiri atas beberapa bentuk, tapi hanya
ada 2 bentuk utama, yaitu vitamin d2 atau
ergokalsiferol dan vitami d3 atau kolekalsiferol
vitamin d2 banyak terdapat dalam bahan nabati
sedangkan vitamin d3 banyak terdapat dalam
minyak hati ikan - dapat disintesis dalam tubuh
manusia dan hewan dalam bentuk vitamin d2
Pemerian Vitamin D2 Kelarutan Vitamin D2
Praktis tidak larut dalam air, larut dalam 2 bagian
Hablur tidak berwarna atau serbuk etanol (95%) P, dalam 0,7 bagian kloroform P, dalam
hablur putih, tidak berbau, hampir 2 bagian eter P, dalam 10 bagian eter P dan dalam
tidak berasa. 50 sampai 100 bagian minyak lemak.

Pemerian Vitamin D3 Kelarutan Vitamin D3


Hablur putih, tidak berbau, terurai Praktis tidak larut dalam air, larut dalam etanol (95%)
oleh udara dan cahaya matahari. P, dalam kloroform P, dan dalam minyak lemak.
Sifat-sifat Vitamin D

Tidak larut dalam air , larut dalam larutan organic dan minyak tumbuh –
tumbuhan . Cairan aseton akan menyebabkan kholekalsiferol berbentuk
Kristal halus putih . Kholekalsiferol dirusak oleh sinar uv yang berlebihan oleh
peroksida dengan adanya asam lemak tidak jenuh yang tengik. Bahan
pangan yang cukup kandungan vitamin E dan antioksidan bisa melindungi
rusaknya vitamin D
Sumber Vitamin D
vitamin D2 banyak terdapat dalam bahan nabati sedangkan vitamin D3
banyak terdapat dalam minyak hati ikan - dapat disintesis dalam tubuh
manusia dan hewan dalam bentuk vitamin D2
Vitamin D di daerah tropik diperoleh tubuh melalui sinar matahari dan
makanan. Di daerah nontropik sumber utama vitamin D adalah dari
makanan , terpapar matahari dapat memenuhi kebutuhan vitamin D.
Identifkasi kualitatif Vitamin D2
• Pada 5 mg tambahkan 2 ml larutan antimon (II) klorida P, hangatkan dalam tangas air, terjadi
warna merah.
• Spektrum serapan ultraviolet larutan 0,001 % b/v dalam sikloheksana P pada daerah panjang
gelombang antara 230 nm dan 350 nm menunjukkan maksimum hanya pada 265 nm.

Identifkasi kualitatif Vitamin D3


• Pada larutan lebih kurang 0,5 mg dalam 5 ml kloroform P, tambahkan 0,3 ml anhidrida asetat P
dan 0,1 ml asam sulfat P, kocok kuat-kuat; terjadi warna merah terang dan segera berubah
menjadi violet, biru kemudian hijau.
• Spektrum serapan ultraviolet larutan 0,001 % b/v dalam sikloheksana P pada daerah panjang
gelombang antara 230 nm dan 350 nm menunjukkan maksimum hanya pada 265 nm.

Sumber : farmakope Indonesia edisi 3 dan 6


Vitamin E
merupakan vitamin larut dalam minyak.
Klasifikasi vitamin e atau tokoferol merupakan
vitamin larut suatu senyawa antisterilitas , ada
lemak beberapa jenis tokoferol dalam bentuk
alami. semuanya merupakan 6-
hidroksikromana atau tokol yang
Stuktur kimia Vitamin E
tersubsitusi isoprenoid
Pemerian Vitamin E Kelarutan Vitamin E
Tidak berbau atau sedikit berbau, Praktis tidak larut dalam air, sukar
tidak berasa atau sedikit berasa, cair larut dalam larutan alkali, larut
seperti minyak; kuning, jernih. Αlfa dalam etanol (95%) P, dalam
tokoferil asetat pada suhu dingin aseton dan minyak nabati, sangat
bentuk padat. Αlfa tokoferil asam mudah larut dalam kloroform P.
suksinat serbuk putih.
Sifat-sifat Vitamin E Klasifikasi Vitamin E
vitamin e terdiri atas: alfa,
vitamin e agak sensitif atau kurang
beta,gamma dan delta tokoferol.
stabil terhadap cahaya, oksigen dan
Tokoferol tersusun dari 16 atom
panas.
karbon pada rantai samping yang
alfa tokoferol merupakan vitamin e jenuh
yang paling stabil.
Sumber Vitamin E
sumber vitamin e, umumnya dari bahan-bahan nabati, seperti minyak
nabati(minyak kelapa dan minyak sawit), kacang-kacangan(kedelai
dan kacang tanah), biji-bijian(biji bunga matahari dan wijen), dan
sayuran hijau(bayam dan brokoli)
Identifkasi kualitatif Vitamin E

• Buat larutan dalam etanol mutlak P yang mengandung 10 mg α-tokoferol bukan ester
dalam 10 ml, atau gunakan 10 ml larutan uji untuk α-tokoferol asetat atau larutan uji
untuk α-tokoferol asam suksinat dan untuk sediaan α-tokoferol asetat. Tambahkan
dengan pengadukan 2 ml asam nitrat, panaskan pada suhu lebih kurang 75˚ selama
15 menit; terjadi warna merah cerah atau jingga.

Sumber : farmakope Indonesia edisi 3


Vitamin K
Vitamin K disebut juga sebagai
Klasifikasi vitamin koagulasi, karena
vitamin larut berperan dalam menjaga
lemak konsistensi aliran darah dan
membekukannya saat
diperlukan. Stuktur kimia Vitamin K
Pemerian Vitamin K Kelarutan Vitamin K
Serbuk hablur, kuning cerah, bau Praktis tidak larut air, agak sukar larut dalam
khas lemah; oleh pengaruh cahaya kloroform P dan dalam etanol (95%) P; larut
warna menjadi coklat muda. dalam benzen P dan dalam minyak nabati.
Sifat-sifat Vitamin K Klasifikasi Vitamin K
secara alami terdapat dalam dua bentuk,
vitamin k memiliki stabilitas yang yaitu phylloquinon(vitamin k1) dan
tinggi terhadap panas, oksigen dan menaquinon(vitamin k2).
kelembaban, tapi tidak stabil
terhadap cahaya matahari. vitamin K dapat diperoleh secara sintetik,
antara lain vitamin K3(menadion) dan
vitamin K4(menadiol).
Sumber Vitamin K

Sumber utama vitamin K adalah hati, sayur, daun berwarna hijau, buncis, kacang
polong, kol dan brokoli. Semakin hijau daun semakin tinggi vitamin K. Bahan
makanan lain yang mengandung vitamin K dalam jumlah kecil yaitu susu,daging,
telur, serealia buah-buahan dan sayuran. Sumber penting vitamin K adalah flora
bakteri dalam usus halus, yaitu dalam duodenum, jejunum dan ileum.
Penggunaan menakinon yang disintesis oleh mikroorganisme dalam usus halus
belum diketahui dengan pasti
(Almatsier, 2002).
Identifkasi kualitatif Vitamin K
• Pada 50 mg tambahkan 5 ml air dan 75 mg natrium bisulfit P. Panaskan di atas penangas
uap, kocok kuat-kuat hingga larut, larutan hampir tidak berwarna. Tambahkan air ad 50 ml,
campur. Pada 2 ml larutan, tambahkan 2 ml campuran etanol (95%) P dan amonia P volume
sama, kocok. Tambahkan 3 tetes etil sianoasetat P, terjadi warna biru tua keunguan yang
dengan penambahan 1 ml larutan natrium hidroksida P 30,0% b/v berubah menjadi hijau,
kemudian kuning.
• Spektrum serapan ultraviolet larutan 0,0005 % b/v dalam etanol (95%) menunjukkan
maksimum dan minimum pada panjang gelombang yang sama seperti pada metadion PK:
daya serap masing-masing dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan, pada maksimum
lebih kurang 250 nm tidak berbeda lebih dari 3,0%.

Sumber : farmakope Indonesia edisi 3


Daftar Pustaka
• Almatsier, Sunita, 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

• Anonim, 1979. Farmakope Indonesia, Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. .
• Anonim, 2020. Farmakope Indonesia, Edisi VI. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
• Brody, Tom, 1999. Nutritional Biochemistry, Second Edition. USA, California, San Diego:
Academic Press.
• https://youtu.be/nFFd0iGrGMk
• https://youtu.be/tS6MnTTdh-0
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai