Kelompok 2-Vitamin Larut Lemak (REVISI) - Kfa
Kelompok 2-Vitamin Larut Lemak (REVISI) - Kfa
Sumber :
https://youtu.be/nFFd0iGrGMk
https://youtu.be/tS6MnTTdh-0
Vitamin D
Vitamin D adalah golongan sterol yang memiliki
fungsi seperti hormon. Karena dapat disintesis
dalam tubuh, vitamin D dapat dikatakan bukan
Klasifikasi
vitamin tapi suatu prohormon. Vitamin ini diwakili
vitamin larut
oleh sekelompok senyawa steroid yang terutama
lemak
terdapat pada hewan, tetapi juga terdapat dalam
Stuktur Vitamin D
tanaman serta ragi. Melalui berbagai proses
metabolic,vitamin D dapat menghasilkan suatu
hormon yaitu Kalsitriol, yang mempunyai peranan
sentral dalam metabolisme kalsium dan fosfat
Klasifikasi Vitamin D
vitamin d terdiri atas beberapa bentuk, tapi hanya
ada 2 bentuk utama, yaitu vitamin d2 atau
ergokalsiferol dan vitami d3 atau kolekalsiferol
vitamin d2 banyak terdapat dalam bahan nabati
sedangkan vitamin d3 banyak terdapat dalam
minyak hati ikan - dapat disintesis dalam tubuh
manusia dan hewan dalam bentuk vitamin d2
Pemerian Vitamin D2 Kelarutan Vitamin D2
Praktis tidak larut dalam air, larut dalam 2 bagian
Hablur tidak berwarna atau serbuk etanol (95%) P, dalam 0,7 bagian kloroform P, dalam
hablur putih, tidak berbau, hampir 2 bagian eter P, dalam 10 bagian eter P dan dalam
tidak berasa. 50 sampai 100 bagian minyak lemak.
Tidak larut dalam air , larut dalam larutan organic dan minyak tumbuh –
tumbuhan . Cairan aseton akan menyebabkan kholekalsiferol berbentuk
Kristal halus putih . Kholekalsiferol dirusak oleh sinar uv yang berlebihan oleh
peroksida dengan adanya asam lemak tidak jenuh yang tengik. Bahan
pangan yang cukup kandungan vitamin E dan antioksidan bisa melindungi
rusaknya vitamin D
Sumber Vitamin D
vitamin D2 banyak terdapat dalam bahan nabati sedangkan vitamin D3
banyak terdapat dalam minyak hati ikan - dapat disintesis dalam tubuh
manusia dan hewan dalam bentuk vitamin D2
Vitamin D di daerah tropik diperoleh tubuh melalui sinar matahari dan
makanan. Di daerah nontropik sumber utama vitamin D adalah dari
makanan , terpapar matahari dapat memenuhi kebutuhan vitamin D.
Identifkasi kualitatif Vitamin D2
• Pada 5 mg tambahkan 2 ml larutan antimon (II) klorida P, hangatkan dalam tangas air, terjadi
warna merah.
• Spektrum serapan ultraviolet larutan 0,001 % b/v dalam sikloheksana P pada daerah panjang
gelombang antara 230 nm dan 350 nm menunjukkan maksimum hanya pada 265 nm.
• Buat larutan dalam etanol mutlak P yang mengandung 10 mg α-tokoferol bukan ester
dalam 10 ml, atau gunakan 10 ml larutan uji untuk α-tokoferol asetat atau larutan uji
untuk α-tokoferol asam suksinat dan untuk sediaan α-tokoferol asetat. Tambahkan
dengan pengadukan 2 ml asam nitrat, panaskan pada suhu lebih kurang 75˚ selama
15 menit; terjadi warna merah cerah atau jingga.
Sumber utama vitamin K adalah hati, sayur, daun berwarna hijau, buncis, kacang
polong, kol dan brokoli. Semakin hijau daun semakin tinggi vitamin K. Bahan
makanan lain yang mengandung vitamin K dalam jumlah kecil yaitu susu,daging,
telur, serealia buah-buahan dan sayuran. Sumber penting vitamin K adalah flora
bakteri dalam usus halus, yaitu dalam duodenum, jejunum dan ileum.
Penggunaan menakinon yang disintesis oleh mikroorganisme dalam usus halus
belum diketahui dengan pasti
(Almatsier, 2002).
Identifkasi kualitatif Vitamin K
• Pada 50 mg tambahkan 5 ml air dan 75 mg natrium bisulfit P. Panaskan di atas penangas
uap, kocok kuat-kuat hingga larut, larutan hampir tidak berwarna. Tambahkan air ad 50 ml,
campur. Pada 2 ml larutan, tambahkan 2 ml campuran etanol (95%) P dan amonia P volume
sama, kocok. Tambahkan 3 tetes etil sianoasetat P, terjadi warna biru tua keunguan yang
dengan penambahan 1 ml larutan natrium hidroksida P 30,0% b/v berubah menjadi hijau,
kemudian kuning.
• Spektrum serapan ultraviolet larutan 0,0005 % b/v dalam etanol (95%) menunjukkan
maksimum dan minimum pada panjang gelombang yang sama seperti pada metadion PK:
daya serap masing-masing dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan, pada maksimum
lebih kurang 250 nm tidak berbeda lebih dari 3,0%.
• Anonim, 1979. Farmakope Indonesia, Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. .
• Anonim, 2020. Farmakope Indonesia, Edisi VI. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
• Brody, Tom, 1999. Nutritional Biochemistry, Second Edition. USA, California, San Diego:
Academic Press.
• https://youtu.be/nFFd0iGrGMk
• https://youtu.be/tS6MnTTdh-0
TERIMA
KASIH