Pembimbing Klinik : dr. Dewi Suryani, Sp.KJ Definisi Gangguan psikosomatik ialah gangguan atau penyakit dengan gejala-gejala yang menyerupai penyakit fisis dan diyakini adanya hubungan yang erat antara suatu peristiwa psikososial tertentu dengan timbulnya gejala- gejala tersebut. Dalam Diagnostic And Statistic Manual Of Mental Disorders edisi ke empat (DSM IV) psikosomatis telah digantikan dengan kategori diagnostik faktor psikologis yang mempengaruhi kondisi medis Etiologi 1. Stres umum Stres ini dapat berupa satu peristiwa atau suatu situasi kehidupan dimana indivdu tidak dapat berespon secara adekuat 2. Stres spesifik dan non spesifik Stres spesifik dan non spesifik dapat didefinisikaan sebagai kepribadian spesifik atau konflik bawah sadar yang menyebabkan ketidakseimbangan homeostasis yang berperan dalam perkembangan gangguan psikosomatis. Tipe kepribadian tertentu yang pertama kali didentifikasi berhubungan dengan kepribadian koroner (oraang yang memiliki kemauan keras dan agresif yang cenderung mengalami oklusi miokardium) Next… Stress nonspesifik yang kronis, biasanya dengan variable kecemasan yang menyelingi, telah diperkirakan sebagai memiliki korelasi psikologis yang dikombinassikan dengan kerentanan atau debilitas genetik, mempredisposisikan orang tertentu kepada gangguan psikosomatik 3. Variabel fisiologis Faktor hormonal dapat menjadi meditor antara stres dan penyakit, dan variabel lainnya adalah kerja monosit sistem kekebalan Lanjutan… Sifat kepribadian atau gaya menghadapi masalah mempengaruhi kondisi medis (misalnya penyangkalan pataologis terhadap kebutuhan pembedahan pada sesorang pasien dengan kanker, prilaku bermusuhan dan tertekan berperan pada penyakit kardiovaskkuler) Gangguan kesehatan maladaftif mempengaruhi kondisi medis (misalnya tidak melakukan olahraga, seks yang tidak aman, makan berlebihan) Respon fisiologis yang berhubungan dengan stres mempengaruhi kondisi medis (misalnya eksaserbasi ulkus, hipertensi, aritmia, atau nyeri kepala yang berhubungan dengan stres) Faktor psikologis lain yang tidak ditentukan mempengaruhi kondisi medis (misalnya faktor personal, kultural atau religius) Patofisiologi Walaupun patofisiologi timbulnya kelainan fisik yang berhubungan dengan gangguan psikis/emosi belum seluruhnya dapat diterangkan Perubahan fisiologis ini berkaitan erat dengan adaanya gangguan pada system sarf otonom vegetative, system endokrin, dan system imun. Pada gangguan keseimbangan saraf otonom vegatif, konflik emosi yang ditimbulkan diteruskan melalui korteks serebri ke system limbic kemudian hipotalamus dan akhirnya ke system saraf otonom vegetatif Kriteria klinis penyakit psikosomatis Adapun kriteria klinis penyakit psikosomatis terdiri atas kriteria yang negatif dan yang positif a) Kriteria negatif ( yang biasanya tidak ada) Tidak didaptkan kelainan-kelainan organik pada pemeriksaan yang teliti sekalipun menggunakan alat-alat canggih Tidak didaapatkan kelainan psikiatri 2) Kriteria positif (yang biasanya ada) Keluhan-keluhan pasien ada hubungannya dengan emosi tertentu Keluhan-keluhan tersebut berganti-ganti dari satu sistem ke sistem lain Adanya vegetatif imbalance (ketidakseimbangan susunan saraf otonom) Penuh dengan stres sepanjang kehidupan (stress life full situation) yg menjadi sebab konflik mentalnya Gangguan spesifik 1. Sistem kardiovaskuler 2. Sistem pernafasan 3. Sistem gastrointestinal 4. Sistem muskuloskeletal 5. Sistem endokrin 6. Nyeri kepala 7. Kanker 8. Gangguan kekebalan 9. Gangguan kulit Kriteria Diagnostik DSM-IV-TR Lanjutan… Pada umumnya penderita dengan gangguan psikosomatis dapat dibagi menjadi 3 golongan, yaitu Terdapat keluhan fisik, akan tetapi tidak terdapat penyakit fisik dan kelainan organik yang dapat menyebabkan keluhan tersebut Terdapat kelainan organik tetapi yang primer yang menyebabkannya adalah faktor psikologis Terdapat kelainan organik tetapi terdapat juga gejala lain yang timbul bukan sebab penyakit organik itu, akan tetapi karena faktor psikologis. Faktor psikologis ini mungkin timbul akibat penyakit organik seperti kecemasan Penatalaksanaan Resolusi gangguan reorganisasi kepribadian, adaptasi yang lebih matang, meningkatkan kapasitas fisik dan okupasi serta proses penyembuhan, perbaikan penyakit, mengurangi secondary gain terhadap kondisi medisnya, serta menjadi patuh dengan pengobatan Terapi kombinasi somatik dalam keadaan akut, yang utama adalah terapi medis. Umumnya adalah ansietas dan anti depresan serta farmakoterapi untuk penyakitnya. Next… Aspek psikiatrik Terapi harus tetap fokus pada pengertian terhadap motivasi dan fungsi mekanisme yang terganggu serta membantu pasien mengenali penyakit dan dampak pola negatif terhadap penyakit tersebut Psikoterapi berjalan lebih lambat dan hati-hati dibanding dengan gangguan psikiaatrik lainnya Resistensi sering terjadi pada saat awal dan selama terapi, sehingga sering terjadi penghentian terapi karena alasan yang dangkal Next… Aspek medis Sikap yang diharapkan adalah tetap pada jalur menajamen medis yang sudah ditetapkan. Secara umum perlu waktu sebanyak mungkin bersama pasien, mendengarkan dengan simpatik keluhan-keluhan pasien serta bersikap suportif Sebelum melakukan tindakan manipulative, diharapkan menjelaskan dengan baik prosedur dan hasil yang diharapkan. Hal ini akan meredaakan kecemasan pasien, membuatnya lebih kooperatif dan mempermudah jalannya terapi Next… Perubahan prilaku Terjadinya perubahan prilaku sangat bergantung pada kualitas hubungan dokter-pasien. 1. Edukasi langsung 2. Interbensi pihak ketiga 3. Eksplorasi pilihan 4. Control sharing 5. Konfrontasi yang empatik 6. Menentukan standar Terapi lain Psikoterapi kelompok dan terapi keluarga Pendekatan kelompok memberikan kontak interpersonal dengan orang lain yang menderita penyakit yang sama dan memberikan dukungan untuk pasien yang takut akan ancaman isolassi dan pengabaian Terapi kelompok memberikan harapan perubahan hubungan antar anggota keluarga yang sering mengalami stress dan bersikap bermusuhan pada anggota keluarga yang sakit Hipnosis Hipnosis efektif untuk menghentikan merokok dan menguatkan perubahan diet. Hipnosis digunakaan dalam kombinasi dengan perumpamaan yang tidak disukai Next… Beberapa pasien menunjukkan angka relaps yang cukup tinggi dan dapat memerlukan pengulangan program terapi hipnotik (biasanya tiga hingga empat sesi) Golongan senyawa psikofarmaka 1. Obat tidur (hipnotik) diberikan 2-4 minggu, obat yang dianjurkan seperti nitrazepam flurazepam, dan triazolam. Pada insomnia dengan kegelisahan dapat diberikan seperti tioridazin, prometazin 2. Obat penenag minor dan mayor Obat penenag minor diazepam merupakan obat yang efektif yang dapat digunakan pada anxietas, agitasi, spasme otot, delirium dan epilepsi. Benzodiazepin hanya diberikan pada anxietas hebat maksimal 2 bulan Obat penenang mayor yang paling sering digunakan adalah senyawa fenotiazin dan butirofenon seperti clorpromazin, tioridazin dan haloperidol 3. Antidepresan yang dianjurkan adalah senyawa terisklik dan tetrasiklik seperti amitriptilin, imipramin, mianserin dan maprotilin yang dimulai dengann dosis kecil yang kemudian ditibgkatkan Daftar pustaka 1. Kaplan, Saddock, Grebb JA. Sinopsis Psikiatri. Jilid II. Edisi ketujuh. Bina Rupa Aksara. Jkarta 1997:276-303 2. Budihalim S, Sukatman D. Psikosomatis. Dalam Ilmu Penyakit Dalam jilid II, FKUI Jakarta 1999:591-592 3. A Smple Working Type Classification Proposed for the Psycosomatic Disorder of the Oral Cavity . Journal of the Collage of Physicians and S urgeons 2012;22 (3):612-614 4. Chandrashekhar C E, Nath S B, psychosomatic disorder in developing countries; current issues and future challenfes, surrent opinion in pshyciatry 2006;19 (2).201-206 5. Mansyur A. Gangguan Psikosomatis. Dalam : Kapita Selekta Kedokteran. Media Aesculapius FK UI 1999:228-08 Terimakasih