Anda di halaman 1dari 19

FAKTOR PSIKOLOGIS YANG MEMPENGARUHI

KEADAAN MEDIS UMUM (PSIKOSOMATIK)

Disusun Oleh : Rikayana (1620777714420)


Pembimbing Klinik : dr. Dewi Suryani, Sp.KJ
Definisi
Gangguan psikosomatik ialah gangguan atau penyakit
dengan gejala-gejala yang menyerupai penyakit fisis
dan diyakini adanya hubungan yang erat antara suatu
peristiwa psikososial tertentu dengan timbulnya gejala-
gejala tersebut.
Dalam Diagnostic And Statistic Manual Of Mental
Disorders edisi ke empat (DSM IV)  psikosomatis
telah digantikan dengan kategori diagnostik faktor
psikologis yang mempengaruhi kondisi medis
Etiologi
1. Stres umum
Stres ini dapat berupa satu peristiwa atau suatu situasi
kehidupan dimana indivdu tidak dapat berespon secara adekuat
2. Stres spesifik dan non spesifik
 Stres spesifik dan non spesifik dapat didefinisikaan sebagai
kepribadian spesifik atau konflik bawah sadar yang
menyebabkan ketidakseimbangan homeostasis yang berperan
dalam perkembangan gangguan psikosomatis. Tipe kepribadian
tertentu yang pertama kali didentifikasi berhubungan dengan
kepribadian koroner (oraang yang memiliki kemauan keras dan
agresif yang cenderung mengalami oklusi miokardium)
Next…
 Stress nonspesifik yang kronis, biasanya dengan
variable kecemasan yang menyelingi, telah
diperkirakan sebagai memiliki korelasi psikologis
yang dikombinassikan dengan kerentanan atau
debilitas genetik, mempredisposisikan orang tertentu
kepada gangguan psikosomatik
3. Variabel fisiologis
 Faktor hormonal dapat menjadi meditor antara stres
dan penyakit, dan variabel lainnya adalah kerja
monosit sistem kekebalan
Lanjutan…
Sifat kepribadian atau gaya menghadapi masalah mempengaruhi
kondisi medis (misalnya penyangkalan pataologis terhadap
kebutuhan pembedahan pada sesorang pasien dengan kanker,
prilaku bermusuhan dan tertekan berperan pada penyakit
kardiovaskkuler)
Gangguan kesehatan maladaftif mempengaruhi kondisi medis
(misalnya tidak melakukan olahraga, seks yang tidak aman, makan
berlebihan)
Respon fisiologis yang berhubungan dengan stres mempengaruhi
kondisi medis (misalnya eksaserbasi ulkus, hipertensi, aritmia,
atau nyeri kepala yang berhubungan dengan stres)
Faktor psikologis lain yang tidak ditentukan mempengaruhi
kondisi medis (misalnya faktor personal, kultural atau religius)
Patofisiologi
Walaupun patofisiologi timbulnya kelainan fisik yang
berhubungan dengan gangguan psikis/emosi belum
seluruhnya dapat diterangkan
Perubahan fisiologis ini berkaitan erat dengan adaanya
gangguan pada system sarf otonom vegetative, system
endokrin, dan system imun.
Pada gangguan keseimbangan saraf otonom vegatif,
konflik emosi yang ditimbulkan diteruskan melalui
korteks serebri ke system limbic kemudian
hipotalamus dan akhirnya ke system saraf otonom
vegetatif
Kriteria klinis penyakit psikosomatis
Adapun kriteria klinis penyakit psikosomatis terdiri atas kriteria yang
negatif dan yang positif
a) Kriteria negatif ( yang biasanya tidak ada)
 Tidak didaptkan kelainan-kelainan organik pada pemeriksaan yang
teliti sekalipun menggunakan alat-alat canggih
 Tidak didaapatkan kelainan psikiatri
2) Kriteria positif (yang biasanya ada)
 Keluhan-keluhan pasien ada hubungannya dengan emosi tertentu
 Keluhan-keluhan tersebut berganti-ganti dari satu sistem ke sistem lain
 Adanya vegetatif imbalance (ketidakseimbangan susunan saraf
otonom)
 Penuh dengan stres sepanjang kehidupan (stress life full situation) yg
menjadi sebab konflik mentalnya
Gangguan spesifik
1. Sistem kardiovaskuler
2. Sistem pernafasan
3. Sistem gastrointestinal
4. Sistem muskuloskeletal
5. Sistem endokrin
6. Nyeri kepala
7. Kanker
8. Gangguan kekebalan
9. Gangguan kulit
Kriteria Diagnostik DSM-IV-TR
Lanjutan…
Pada umumnya penderita dengan gangguan psikosomatis
dapat dibagi menjadi 3 golongan, yaitu
 Terdapat keluhan fisik, akan tetapi tidak terdapat penyakit
fisik dan kelainan organik yang dapat menyebabkan
keluhan tersebut
 Terdapat kelainan organik tetapi yang primer yang
menyebabkannya adalah faktor psikologis
 Terdapat kelainan organik tetapi terdapat juga gejala lain
yang timbul bukan sebab penyakit organik itu, akan tetapi
karena faktor psikologis. Faktor psikologis ini mungkin
timbul akibat penyakit organik seperti kecemasan
Penatalaksanaan
Resolusi gangguan reorganisasi kepribadian, adaptasi
yang lebih matang, meningkatkan kapasitas fisik dan
okupasi serta proses penyembuhan, perbaikan
penyakit, mengurangi secondary gain terhadap kondisi
medisnya, serta menjadi patuh dengan pengobatan
Terapi kombinasi somatik dalam keadaan akut, yang
utama adalah terapi medis. Umumnya adalah ansietas
dan anti depresan serta farmakoterapi untuk
penyakitnya.
Next…
Aspek psikiatrik
 Terapi harus tetap fokus pada pengertian terhadap
motivasi dan fungsi mekanisme yang terganggu serta
membantu pasien mengenali penyakit dan dampak
pola negatif terhadap penyakit tersebut
 Psikoterapi berjalan lebih lambat dan hati-hati
dibanding dengan gangguan psikiaatrik lainnya
 Resistensi sering terjadi pada saat awal dan selama
terapi, sehingga sering terjadi penghentian terapi
karena alasan yang dangkal
Next…
Aspek medis
 Sikap yang diharapkan adalah tetap pada jalur
menajamen medis yang sudah ditetapkan. Secara
umum perlu waktu sebanyak mungkin bersama pasien,
mendengarkan dengan simpatik keluhan-keluhan
pasien serta bersikap suportif
 Sebelum melakukan tindakan manipulative,
diharapkan menjelaskan dengan baik prosedur dan
hasil yang diharapkan. Hal ini akan meredaakan
kecemasan pasien, membuatnya lebih kooperatif dan
mempermudah jalannya terapi
Next…
Perubahan prilaku
 Terjadinya perubahan prilaku sangat bergantung pada
kualitas hubungan dokter-pasien.
1. Edukasi langsung
2. Interbensi pihak ketiga
3. Eksplorasi pilihan
4. Control sharing
5. Konfrontasi yang empatik
6. Menentukan standar
Terapi lain
Psikoterapi kelompok dan terapi keluarga
 Pendekatan kelompok memberikan kontak interpersonal
dengan orang lain yang menderita penyakit yang sama dan
memberikan dukungan untuk pasien yang takut akan ancaman
isolassi dan pengabaian
 Terapi kelompok memberikan harapan perubahan hubungan
antar anggota keluarga yang sering mengalami stress dan
bersikap bermusuhan pada anggota keluarga yang sakit
Hipnosis
 Hipnosis efektif untuk menghentikan merokok dan
menguatkan perubahan diet. Hipnosis digunakaan dalam
kombinasi dengan perumpamaan yang tidak disukai
Next…
 Beberapa pasien menunjukkan angka relaps yang
cukup tinggi dan dapat memerlukan pengulangan
program terapi hipnotik (biasanya tiga hingga empat
sesi)
Golongan senyawa psikofarmaka
1. Obat tidur (hipnotik) diberikan 2-4 minggu, obat yang dianjurkan
seperti nitrazepam flurazepam, dan triazolam. Pada insomnia dengan
kegelisahan dapat diberikan seperti tioridazin, prometazin
2. Obat penenag minor dan mayor
 Obat penenag minor diazepam merupakan obat yang efektif yang dapat
digunakan pada anxietas, agitasi, spasme otot, delirium dan epilepsi.
Benzodiazepin hanya diberikan pada anxietas hebat maksimal 2 bulan
 Obat penenang mayor yang paling sering digunakan adalah senyawa
fenotiazin dan butirofenon seperti clorpromazin, tioridazin dan
haloperidol
3. Antidepresan yang dianjurkan adalah senyawa terisklik dan tetrasiklik
seperti amitriptilin, imipramin, mianserin dan maprotilin yang dimulai
dengann dosis kecil yang kemudian ditibgkatkan
Daftar pustaka
1. Kaplan, Saddock, Grebb JA. Sinopsis Psikiatri. Jilid II. Edisi
ketujuh. Bina Rupa Aksara. Jkarta 1997:276-303
2. Budihalim S, Sukatman D. Psikosomatis. Dalam Ilmu
Penyakit Dalam jilid II, FKUI Jakarta 1999:591-592
3. A Smple Working Type Classification Proposed for the
Psycosomatic Disorder of the Oral Cavity . Journal of the
Collage of Physicians and S urgeons 2012;22 (3):612-614
4. Chandrashekhar C E, Nath S B, psychosomatic disorder in
developing countries; current issues and future challenfes,
surrent opinion in pshyciatry 2006;19 (2).201-206
5. Mansyur A. Gangguan Psikosomatis. Dalam : Kapita Selekta
Kedokteran. Media Aesculapius FK UI 1999:228-08
Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai