Anda di halaman 1dari 9

HAKIKAT

MANUSIA
DR. FUJI RAHMADI P, S.HI, MA. CIQaR, CIQnR
SECARA BAHASA (ETIMOLOGI), MANUSIA BERASAL DARI
KATA “MANU” (SANSEKERTA), “MENS” (LATIN), YANG BERARTI BERPIKIR,
BERAKAL BUDI ATAU MAKHLUK ANG BERAKAL BUDI (MAMPU MENGUASAI
MAKHLUK LAIN).

SECARA UMUM MANUSIA ADALAH MAKHLUK SOSIAL YANG SENANTIASA


MEMBUTUHKAN ORANG LAIN, OLEH KARENA ITU MANUSIA SENANTIASA
MEMBUTUHKAN INTERAKSI DENGAN MANUSIA YANG LAIN.

MENGENAL MANUSIA
KONSEP MANUSIA
DALAM BERBAGAI PERSPEKTIF
• Menurut teori evolusi Charles Darwin bahwa asal • Dalam Islam dijelaskan bahwa proses kejadian
kejadian manusia adalah dari binatang yang manusia secara ilmiah dan terperinci dalam dua
bernama kera. tahap.
• Pakar (ahli pendidikan Barat) berbicara tentang • Pertama, manusia diciptakan dari tanah,
manusia yang hanya menggambarkan satu atau sebagaimana dalam QS. As-Sajadah ayat 7 (yang
dua aspek tentang manusia. Sebagai misal, mereka membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-
menggambarkan bahwa “manusia adalah binatang baiknya dan yang memulai penciptaan manusia
cerdas yang menyusui”. dari tanah).
• Pandangan Rousseau bahwa hakikat manusia itu • Kedua, manusia diciptakan dari air mani,
alamiah. Manusia menurutnya, adalah dilahirkan sebagaimana dalam QS. As-Sajadah ayat 8
dari kandungan alam yang memiliki sifat baik. (kemudian Dia menjadikan keturunannya dari
Karena itu, tokoh Barat ini menekankan bahwa saripati air yang hina)
dalam pendidikan, anak harus dijauhkan dari
lingkungan yang tidak menguntungkan.
MANUSIA DALAM PANDANGAN ISLAM

Agama Islam sebagai agama yang paling baik tidak pernah


menggolongkan manusia kedalam kelompok binatang. Hal ini
berlaku selama manusia itu mempergunakan akal pikiran dan
semua karunia Allah SWT dalam hal-hal yang diridhai-Nya.
Namun, jika manusia tidak mempergunakan semua karunia itu
dengan benar, maka derajat manusia akan turun, bahkan jauh
lebih rendah dari seekor binatang.
ISTILAH MANUSIA DALAM AL-
QUR’AN
• Al-basyar, ditinjau dari pendekatan biologis. (lihat: QS. Al-Mu’minun: 12-14)
• Al-insan, berasal dari kata ‫ن سي‬ (nasia) yang berarti lupa, memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang secara fisik
dan mental spiritual, seperti berbicara, menguasai ilmu pengetahuan, kemampuan untuk mengenal Tuhan dan
mengembangkan sumber daya insaninya. (lihat: QS. Al-Hijr: 26)
• Al-nas, identik dengan fungsi manusia sebagai mahluk sosial. (lihat: QS. Al-Hujurat: 13)
• Bani Adam atau zurriyat Adam, dalam konteks ini manusia diingatkan Allah agar tidak tergoda oleh setan. (lihat: Al-
A’raf: 26)
•  Al-Ins yang berarti senang, jinak dan harmoni, dalam konteks ini manusia selaku hamba, pengabdi Allah secara
konsisten dengan penuh ketaatan di samping jin. (lihat: Az-Zariyat: 56)
• Abdullah, dalam konsep ini ternyata peran manusia harus disesuaikan dengan kedudukannya sebagai abdi (hamba),
dengan demikian berarti manusia harus tunduk dan taat kepada ketentuan pemiliknya yaitu Allah. (lihat: Al-Furqan: 63)
•  Khalifah, dalam hal ini manusia dipandang dari peran di muka bumi Allah. (lihat: QS. Al-Baqarah: 30)
• Fitrah pokok manusia terdiri atas tiga yakni: a)
mempertahankan hidup dengan cara makan dan minum tapi
hendaknya yang halal dan baik, b) melangsungkan hidup
FITRAH MANUSIA melalui pernikahan, dan 3) membela hidup.
• Dalam Alquran disebutkan: “Maka hadapkanlah wajahmu
dengan Lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah
Fitrah adalah bentuk dan system yang Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.
diwujudkan Allah pada setiap makhluk. Adapun Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang
fitrah yang berkaitan dengan manusia adalah lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.
apa yang diciptakan Allah pada manusia yang
berkaitan dengan jasmani dan akalnya. • Adapun yang dimaksud dengan fitrah Allah adalah ciptaan
Allah. Manusia diciptakan Allah mempunyai naluri
beragama yaitu agama tauhid. Kalau ada manusia tidak
Fitrah manusia adalah bawaannya sejak lahir. beragama tauhid, maka hal  itu tidaklah wajar. Mereka
tidak beragama tauhid itu hanyalah lantaran pengaruh
lingkungan.
“ MANUSIA TIDAK BISA TERLEPAS DARI DUA HAL
YAKNI KELEBIHAN/POTENSI DAN KEKURANGAN

Adapun potensi yang dimiliki oleh manusia adalah mengetahui nama dan fungsi benda-benda alam,
pengalaman hidup di surga baik yang berkaitan dengan kecukupan dan kenikmatannya maupun rayuan iblis
dan akibat buruknya, dan sebagainya. ”
Adapun kekurangan/kelamahan manusia adalah ketika ia tidak menempatkan sesuatu pada fungsinya misalnya mata, ia
tidak menggunakan matanya untuk melihat hal-hal yang ma’ruf tapi malah hal-hal yang berbaur maksiat. Mereka
memiliki akal tetapi tidak dipergunakan untuk berfikir pada jalan yang benar, mereka memiliki mata tetapi tidak dipakai
untuk melihat yang benar, mereka memiliki pendengaran juga tidak dipakai untuk mendengar kalimat-kalimat Allah yang
seharusnya dapat menuntun hidup mereka. Akhirnya mereka tidak ada ubahnya seperti binatang bahkan lebih rendah
daripada binatang.
MANUSIA VS MAKHLUK LAIN
• Manusia merupakan makhluk yang paling istimewa dibandingkan dengan
makhluk yang lain. Manusia mempunyai kelebihan yang luar biasa. Kelebihan
itu adalah dikaruniainya akal. Dengan dikaruniai akal, manusia dapat
mengembangkan bakat dan potensi yang dimilikinya serta mampu mengatur
dan mengelola alam semesta ciptaan Allah. (Lihat: QS. Al-Mulk: 10)
• Perbedaan yang paling mendasar antara manusia dengan makhluk lainnya
adalah dalam kemampuannya melahirkan kebudayaan. Kebudayaan hanya
manusia saja yang memlikinya, sedangkan makhluk lain hanya memiliki
kebiasaan-kebiasaan yang bersifat instinctif.
SEKIAN & TERIMA KASIH
Jadilah manusia yang mampu memanfaatkan potensi diri dengan baik, agar kesuksesan menghampiri hidup
di dunia dan kebahagiaan menjadi kado terbaik di akhirat.

Anda mungkin juga menyukai