Anda di halaman 1dari 29

PROSES PEMBELAJARAN

PROSES PEMBELAJARAN
POMPA

HR/STT/AUG 2006
POMPA
 Pompa adalah mesin fluida yang
memberikan gaya pada cairan sehingga
memungkinkan cairan tersebut dapat
mengalir dari suatu tempat ke tempat lain
yang lebih tinggi atau dari satu tekanan
ketekanan yang lebih tinggi
KLASIFIKASI POMPA
Pompa dinamis
 Disini energi mekanik diberikan untuk memberi kecepat
an pada cairan ( energi kinetis ), dan kecepatan dirubah
menjadi tekanan ( energi potensial ), atau dengan kata
lain merubah dynamic head menjadi static head.
 Di dalam siklus kerjanya, volume cairan yang dikeluar
kan tergantung dari pada hambatan dan ketinggian
tekanannya.
 Aliran yang dikeluarkan adalah kontinyu sesuai
kecepatannya.
 Termasuk dalam jenis pompa dinamis adalah Pompa
Centrifugal dan Pompa Axial..
Pompa dinamis
a). Pompa Sentrifugal.

 Pompa Centrifugal adalah jenis pompa yang banyak


digunakan dimasyarakat dan pembangkit listrik
 Disini energi penggerak (motor listrik atau turbin)
menggerakkan / memutar impeller untuk
memberikan energi kinetik atau kecepatan pada
fluida.
 Kemudian dengan volute / diffuser kecepatan fluida
dirubah menjadi menjadi energi potensial /
tekanan.
 Dijumpai dalam bentuk pasngan tunggal maupun
pasangan bertingkat 2,3 dst untuk mendapatkan
tekanan yang tinggi.
Pompa dinamis
a). Pompa Sentrifugal.

Single stage multple stages


Pompa dinamis
b. Pompa Aksial

 Pompa aksial adalah pompa yang berfungsi untuk


mengalirkan fluida dari potensial rendah ke
potensial yang lebih tinggi dengan arah aliran yang
sejajar dengan sumbu porosnya.
 Energi mekanik dari sumber penggerak
ditransmisikan untuk menggerakkan impeller.
Putaran impeller memberikan gaya aksial yang
mendorong fluida untuk mengalir dengan tekanan
yang lebih tinggi.
Pompa dinamis
b. Pompa Aksial
Pompa axial dan aliran
campuran ( mix flow )
JENIS JENIS POMPA POSITIVE
DISPLACEMENT

- Pompa reciprocating
- Pompa rotary
 roda gigi,

 skerup,

 kipas

HR/STT/AUG 2006
Pompa positive displacement
 Ditujukan terutama untuk menghasilkan tekanan yang
tinggi.
 Dapat memberikan volume aliran yang tetap tanpa
memandang hambatan pada pipa salurannya.
 Catatan:
Pada Pompa Positive Displacement, penutupan saluran
discharge akan menyebabkan kerusakan (pecahnya)
unit/casing pompa. Untuk menghindari hal tersebut
pada sisi discharge pompa biasa dipasang relief valve,
untuk menghilangkan tekanan lebih.
Pompa Reciprocating
 Cara kerja:
Fluida masuk kedalam silinder melalui valve inlet pada
saat langkah hisap ( piston bergerak mundur) dan
selanjutnya ditekan keluar melalui valve outlet ( piston
bergerak maju ).
 Kelebihan Pompa Reciprocating:
 Mempunyai tekanan yang tinggi, sehingga bisa
dioperasikan pada sistem dengan head yang tinggi.
 Kekurangan Pompa Reciprocating:
 Aliran tidak kontinyu (terputus putus).
.
Pompa Reciprocating
(single & double acting)
Pompa Reciprocating
Pompa jenis ini yang oleh karena pembuatannya dapat
dilakukan dengan sangat presisi ( karena bentuknya
yang silinder ) maka dapat digunakan untuk tekanan-
tekanan yang tinggi sampai 500 kg/cm2 dalam satu
tingkat, dengan effisiensi yang tinggi pula ( 95 – 98% ).

Ada 3 jenis konstruksi pompa plunyer :


 Pompa Sebaris.
 Pompa Rotary radial
 Pompa rotary axial

HR/STT/AUG 2006
Pompa Reciprocating
( Pompa Rotary radial )
Pompa terdiri dari beberapa
piston berlubang di dalam
blok silinder stasioner.
Setiap piston memiliki katup
masuk dan keluar yang
ditekan pegas. Saat cam
bagian dalam berputar,
cairan dipindahkan dari sisi
inlet ke sisi outlet.
Pompa Reciprocating
( Pompa Rotary axial )
Pompa jenis ini menempatkan pasangan
plunyer-silinder pada posisi axial, sejajar
sumbu poros. Plunyer / silinder tersebut
dipasang didalam sebuah blok dalam posisi
melingkar. Gerakan plunyer diperoleh
karena sumbu blok terhadap sumbu poros
penggerak membentuk sudut, dimana
sudut ini bisa diatur sesuai dengan jumlah
aliran fluida yang dikehendaki, atau dengan
kata lain bahwa blok silinder dapat
dibengkokkan ( a ).
Jenis lain adalah pompa plunyer dengan
blok silinder yang tidak bisa dibengkokkan.
Hubungan poros penggerak dengan
plunyer dilakukan melalui sebuah piringan
yang dapat digerakkan membentuk sudut,
sehingga plunyer bergerak maju mundur
didalam silinder ( b ).

HR/STT/AUG 2006
Pompa Rotary
Pompa rotary adalah pompa yang menggerakkan
fluida dengan menggunakan prinsip rotasi. Vakum
terbentuk oleh rotasi dari rotor dan selanjutnya
menghisap fluida masuk.
Pompa rotary dapat diklasifikasikan kembali
menjadi beberapa tipe, yaitu:
 Gear Pumps.
 Screw Pumps
 Rotary Vane Pump.
Pompa Rotary
1. Gear Pumps
 Disini Fluida dihisap dan ditekan dengan mengguna kan
dua roda gigi yang berputar bersama sama.
 Fluida masuk dan mengisi ruang kosong antar gigi pada
masing masing roda gigi, dan fluida dilepaskan ketika gigi
gigi saling bertemu.
 Satu roda gigi berfungsi sebagai penggerak, yang lainnya
bebas
 Efektifitas pompa jenis ini tergantung dari ketepatan /
kepresisisan pembuatan roda giginya. Untuk mening-
katkan effisiensinya jumlah gigi dibuat banyak.
 Terdapat tiga jenis roda gigi: lurus, helix dan dobel helix
POMPA RODAGIGI

HR/STT/AUG 2006
Pompa Rotary
2. Screw Pumps
 Pompa sekerup dengan sekerup lebih dari satu, masing-
masing sekerup saling bertemu. Ulir dari kedua sekerup
dibuat presisi sehingga terjadi perapatan antara sekerup-
sekerup tersebut maupun terhadap rumahnya.
 Gerakan sekerup mengakibatkan fluida dari sisi hisap masuk
kedalam ruang diantara dua ulir sekerup dan rumahnya
sekaligus mendorong fluida ke sisi tekan ( discharge ).
 Pompa jenis ini digunakan untuk memompa sampai tekanan
50 kg/cm2 dengan putaran mencapai 3500 Rpm, namun
umumnya hanya pada putaran 1750 Rpm.
 Pengaturan jumlah aliran dilakukan dengan mengubah putaran
atau mengembalikan ke sisi hisap / reservoir.
Pompa Rotary
(Screw Pumps)

HR/STT/AUG 2006
Pompa Rotary
3. Vane Rotary Pump ( Pompa Kipas Sorong
 Vane Rotary Pump memiliki sejumlah kipas yang berge rak
keluar masuk didalam alur yang tersedia di rotor.
 Jika rotor berputar, maka kipas2 tersebut terlempar keluar
karena gaya sentrifugal, atau pegas dan menekan dinding
stator. Oleh karena sumbu putar rotor terpasang eksentrik
terhadap sumbu stator maka terdapat perbedaan volume ruang
diantara rotor dan stator.
 Fluida mengalir masuk mengisi ruang diantara kipas, dinding
rotor dan stator. Ruang ini secara berangsur akan membesar
pada sisi pemasukan dan akan mengecil kembali pada sisi
pengeluaran.
 Pengaturan volume aliran dilakukan dengan merubah jarak
eksentrik sumbu rotor terhadap sumbu stator.
POMPA KIPAS

HR/STT/AUG 2006
Special-Effect Pump
a. Pompa ejector
Adalah sebuah pompa yang menggunakan efek venturi dan
nozzle konvergen-divergen untuk mengkonversi energi
tekanan dari fluida bergerak menjadi energi kinetis
sehingga menghasilkan tekanan rendah yang dapat
menghisap fluida di sisi suction. Selanjutnya kecepatan
fluida dirubah kembali menjadi tekanan pada sisi devergen


Special-Effect Pump
b. Gas Lift Pump
Sistem ini bekerja dengan
menginjeksikan gas /udara
bertekanan tinggi kedalam
annulus (ruang antara tubing dan
casing). Kemudian udara kembali
keatas melalui tube setelah
menembus bagian fluida dibawah.
Didalam fluida, gas membentuk
gelembung gelembung dan ketika
kembali keatas membawa fluida
bersamanya.
Special-Effect Pump
c. Pompa Hydraulic Ram
 Pompa Hydraulic Ram adalah pompa air siklik dengan
menggunakan tenaga hidro.
 Prinsip kerjanya adalah lihat gambar:
 Awalnya katup buang terbuka, katup discharge
tertutup, air mengalir kesaluran pembuangan.
 Kecepatan aliran menyebabkan katup buang
menutup, tekanan menjadi naik dan katup
discharge membuka.
 air mengalir ke saluran discharge,karenanya
tekanan didalam pipa supply menurun, katup
discahrge menutup dan katup buang membuka
 Demikian seterusnya berulang proses pertama

Anda mungkin juga menyukai