1.
1. Faktor
Faktorkongenital
kongenital::
Sindrom
Sindromyang yangbiasanya
biasanya 2.
2. Faktor
Faktor di
di dapat
dapat dari
dari ::
disertai
disertaikelainan
kelainan -- Bahan
Bahan kimia
kimia
bawaan
bawaanlain lainseperti
seperti -- Obat-obatan
Obat-obatan
microsefali,
microsefali,strabismus,
strabismus, -- Radiasi
Radiasi
anomaly
anomalyjari,jari,kelainan
kelainan
ginjal
ginjal. .
MANIFESTASI KLINIS
Mual
Mual Mudah
Mudahlebam
lebam
kelelahan Hidung
Hidung
kelelahan
berdarah
berdarah
Sesak
Sesaknafas
nafas anoreksia
anoreksia
ruam
ruam Dyspnea
Dyspnea
PATOFISIOLOGI
Penyebab anemia aplastik antara lain adalah faktor
kongenital, faktor yang di dapat yaitu : bahan
kimia, obat, radiasi. Apabila pajanan dilanjutkan
setelah hypoplasia muncul, maka depresi sumsum
tulang akan berkembang sampai titik dimana
tejadi kegagalan sempurna dan ireversibel.
Disinilah pentingnya pemeriksaan angka darah
sesering mungkin pada pasien yang mendapat
pengobatan secara teratur pada bahan kimia yang
dapat beresiko anemia apalstik.
PATHWAY
KOMPLIKASI
Sepsis
Cangkokan (timbul setelah pencangkokan
sumsum tulang)
Kegagalan cangkok sumsum (terjadi setelah
transplantasi sumsum tulang)
Leukemia mielogen akut
Hepatitis
PENATALAKSANAAN MEDIS
Transplantasi sumsum tulang
Imunoterapi dengan globulin antitimosit
ATG atau globulin anti limfosit (ALG).
Tranfusi darah
Antibiotic untuk mengatasi infeksi
PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
1. Diagnosa Keperawatan
a. Perubahan perfusi jaringan berhubungan
dengan penurunan suplai oksigen ke sel dan
jaringan
b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna
makanan
c. Konstipasi atau diare berhubungan dengan
penurunan masukan diet berhubungan dengan
perubahan proses pencernaan
LANJUTAN...
2. Intervensi
Diagnosa (a)
Pantau vital sign
Kaji untuk respon verbal melambat, mudah terangsang, agitasi, gangguan memori,
dan bingung
Kolaborasi :
Konsultasi dengan dokter : pemberian obat analgetik
Diagnosa (b)
Kaji riwayat nutrisi, termasuk makanan yang di sukai
Kolaborasi :
konsul pada ahli gizi
konsul dengan dokter : obat sesuai indikasi missal : vitamin dan suplemen makan
berikan diet halus, rendah serat, menghindari makanan panas, pedas atau terlalu
pipi kiri
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
2. Intoleransi aktivitas
3. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh
4. Risiko tinggi terhadap kerusakan
integritas kulit
5. Risiko infeksi
INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Perubahan perfusi jaringan
Intervensi Rasional
1. Awasi tanda vital, kaji Memberikan informasi tentang
pengisian kapiler, warna derajat/keadekuatan perfusi
kulit/membrane mukosa, jaringan dan membantu
dasar kuku. menentukan kebutuhan intervensi
Meningkatkan ekspansi paru dan
2. Tinggikan kepala tempat tidur memaksimalkan regenerasi untuk
sesuai toleransi. kebutuhan seluler.
Dispnea, gemericik menunjukkan
3. Awasi upaya pernapasan; GJK karena regangan jantung
auskultasi bunyi napas lama/peningkatan kompensasi
perhatikan bunyi adventisius curah jantung.Dispnea, gemericik
menunjukkan GJK karena
regangan jantung
lama/peningkatan kompensasi
curah jantung
2. Intoleransi aktivitas
Intervensi Rasional
1. Kaji kemampuan pasien untuk Mempengaruhi pilihan
melakukan tugas/AKS normal, intervensi/bantuan.
catat laporan kelelahan, dan
kesulitan menyelesaikan tugas.
2. Awasi TD, nadi, pernapasan, Manifestasi kardiopulmonal dan
selama dan sesudah aktivitas. upaya jantung dan paru untuk
Catat respons terhadap tingkat membawa jumlah oksigen adekuat
aktivitas. ke jaringan.
3. Berikan bantuan dalam
aktivitas/ambulasi bila perlu, Membantu bila perlu, harga diri
memungkinkan pasien untuk ditingkatkan bila pasien
melakukannya sebanyak melakukan sesuatu sendiri.
mungkin.
3. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh
Intervensi Rasional
1. Kaji riwayat nutrisi, termasuk Mengidentifikasi defisiensi,
makanan yang disukai. menduga kemungkinan
2. Observasi dan catat masukan intervensi.
makanan pasien. Mengawasi makanan kalori atau
kualitas kekurangan konsumsi
3. Timbang BB setiap hari. makanan.
Mengawasi penurunan BB atau
efektivitas intervensi nutrisi.
4. Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit
Intervensi Rasional
1. Kaji integritas kulit, catat Kondisi kulit dipengaruhi oleh
perubahan pada turgor, sirkulasi, nutrisi dan imobilisasi.
gangguan warna, hangat
lokal, eritema, ekskoriasi.
2. Ajarkan permukaan kulit Area lembab, terkontaminasi
kering dan bersih. Batasi memberikan media yang sangat
penggunaan sabun. baik untuk pertumbuhan
organisme patogenik. Sabun
dapat mengeringkan kulit secara
berlebihan dan meningkatkan
iritasi.
3. Bantu untuk latihan rentang Meningkatkan sirkulasi jaringan,
gerak aktif atau pasif mencegah statis.
5. Resiko infeksi
Intervensi Rasional
1. Tingkatkan cuci tangan yang Mencegah kontaminasi
baik oleh pemberi perawatan silang/kolonisasi bacterial.
dan pasien.
2. Pertahankan teknik aseptic Menurunkan risiko
ketat pada kolonisasi/infeksi bakteri
prosedur/perawatan luka. Menurunkan risiko kerusakan
3. Berikan perawatan kulit, kulit/jaringan dan infeksi.
perianal dan oral dengan Mungkin digunakan secara
cermat. propilaktik untuk menurunkan
4. Kolaborasi: kolonisasi atau untuk pengobatan
Berikan antiseptic topical; proses infeksi lokal.
antibioti sistemik.
TERIMAKASIH