Emosi, Sosial Dan Kepribadian
Emosi, Sosial Dan Kepribadian
Perkembangan Emosi,
Sosial dan Kepribadian
SELF ESTEEM (HARGA DIRI)
• Harga diri adalah cara menilai diri sendiri secara keseluruhan.
• Dalam sebuah penelitian, anak laki-laki dan anak perempuan memiliki
harga diri yang sangat tinggi di masa kanak-kanak, tetapi harga diri
mereka turun drastic selama masa remaja (Robins & others, 2002).
Dalam penelitian tersebut, harga diri anak perempuan lebih menurun
dari harga diri anak laki-laki selama masa remaja.
• Mengapa anak perempuan lebih rendah (Impett & lainnya, 2008)?
• citra tubuh negatif anak perempuan selama perubahan pubertas.
• Minat yang lebih besar gadis remaja remaja mengambil dalam hubungan sosial dan
masyarakat yang gagal untuk memberi penghar.gaan minat itu
SELF ESTEEM (HARGA DIRI)
• Hasil penelitian mengungkapkan bahwa orang dewasa dengan mental
dan fisik yang lebih buruk kesehatan, prospek ekonomi yang lebih
buruk, dan tingkat perilaku kriminal yang lebih tinggi kemungkinan
besar terjadi memiliki harga diri yang rendah pada masa remaja
daripada rekan dewasa mereka yang lebih mampu menyesuaikan diri
dan lebih kompeten (Trzesniewski & lainnya, 2006).
• Penelitian menemukan bahwa harga diri yang rendah pada masa
remaja awal memprediksi gejala depresi pada akhir masa remaja dan
dewasa awal (Messelink, Van Roekel, & Oldehinkel, 2018).
SELF ESTEEM (HARGA DIRI)
•Harga diri mencerminkan persepsi yang tidak selalu sesuai dengan kenyataan
(Jordan & Zeigler-Hill, 2013).
•Contoh, harga diri seorang remaja menunjukkan persepsi tentang apakah dia
cerdas dan menarik tetapi persepsi itu mungkin tidak akurat.
•Harga diri yang tinggi akurat, tergantung dari persepsinya tentang kesuksesan
dan pencapaian yang bernilai namun bisa juga menunjukan rasa arogan,
membesar-besarkan, dan perasaan lebih unggul dari orang lain (namun tidak
demikian).
•Harga diri yang rendah mungkin menunjukkan akurasi persepsi kekurangan
seseorang atau ketidakamanan dan inferioritas yang terdistorsi, bahkan
patologis.
SELF ESTEEM (HARGA DIRI)
• Narsisme mengacu pada pendekatan egois dan mementingkan diri
sendiri terhadap orang lain. Kekhasan narsisis tidak menyadari diri
mereka yang sebenarnya dan bagaimana orang lain melihatnya (Miller
& orang lain, 2017; Thomaes & Brummelman, 2016).
• Kurangnya kesadaran ini berkontribusi pada masalah penyesuaian.
Orang narsisis terlalu mementingkan diri sendiri dan memuji diri
sendiri, melihat milik mereka sendiri kebutuhan dan keinginan sebagai
yang terpenting (Kealy & lainnya, 2017).
PENCARIAN IDENTITAS
• Pencarian identitas menurut Erikson adalah konsepsi yang jelas
tentang diri sendiri, terdiri dari tujuan, nilai, dan keyakinan yang
menjadi komitmen kuat seseorang
• menjadi fokus selama tahun-tahun remaja.
• Perkembangan kognitif remaja memungkinkan mereka untuk
membangun "teori diri" (Elkind, 1998).
PENCARIAN IDENTITAS
• Erikson (1950) menegaskan, upaya remaja untuk memahami dirinya
bukanlah “a kind of maturational malaise” namun merupakan proses
penting yang sehat dibangun dari prestasi dari tahap sebelumnya
(kepercayaan, otonomi, inisiatif, dan industri) dan meletakkan dasar
untuk mengatasi tantangan masa dewasa.
• Krisis identitas jarang sepenuhnya terselesaikan di masa remaja;
masalah identitas terus muncul sepanjang kehidupan dewasa.
Erikson’s Crisis of
Identity vs. Confusion
Identity: coherent conception of self
Struggle to become an adult with unique
sense of self and role in society
Choice of occupation
Adoption of values to live by
Development of sexual identity
• Identity achievement
Crisis leading to commitment
• Foreclosure
Commitment without crisis
• Moratorium
Crisis with no commitment yet
• Identity diffusion
No commitment, no crisis
• Role of relationships
• Do females develop a sense of self through forming relationships?
OR
• Is identity a struggle for independence and connectedness,
regardless of gender?
• Self-esteem
• Male self esteem linked with individual success
• Female self esteem linked with connections to others