Anda di halaman 1dari 13

Aprisiasi Drama

“Hakikat Drama”
Drs Andria Catri
Tamsin
01 Drama Sebagai Karya Sastra
Dua Dimensi
02
Pengertian Drama
Hakikat
03 Hubungan Drama dengan
Drama Karya Sastra Lain
04
Karakteristik Drama

05 Dialog Sebagai Sarana Utama


Drama
Part One

Drama Sebagai Karya


Sastra Dua Dimensi
Drama Sebagai Karya Sastra Dua
Dimensi

Drama adalah Berdimensi sastra


karya sastra yang pada satu sisi dan
memiliki dua berdimensi seni
dimensi yaitu pertunjukan pada sisi
lainnya.
Part Two

Pengertian Drama
Pengertian Drama

Apa itu Drama?


berbuat, berlaku,
Yunani berarti
“Drama” Draomai bertindak,
berekaksi.

Aristoteles Mengemukakan bahwa drama merupakan representasi dari


gerak

Drama adalah salah satu gendre sastra yang mengangkat persoalan


manusia untuk diproyeksikan di atas pentas atau panggung dengan
tubuh manusia sebagai model utama dengan media dialog dan gerak.
Part Three
Hubungan Drama
dengan Karya Sastra
Lain
Hubungan Drama dengan Karya
Sastra Lain

Puisi diciptakan melalui intuisi dan imajinasi penyairnya


Cerpen atau novel diciptakan melalui proses imajinatif yang
kemudian dipaparkan secara naratif oleh pengarangnya
Drama juga diciptakan melalui proses imajinatif, namun
tidak hanya berhenti sampai pada tahap pembeberan
peristiwa untuk dinikmati secara artistik imajinatif oleh para
pembacanya, namun mesti diteruskan untuk kemungkinan
dapat dipertontonkan dalam suatu penampilan gerak
berperilaku yang kongkret
Perbandingan antara drama dengan puisi dan fiksi

Karakteristik, Unsur ujaran, gerak, dan


Bentuk yang khusus dari drama adalah
01 perilaku para tokoh, jauh lebih hidup,
dan berkarakter tegas dibandingkan 0 keseluruhan peristiwa yang disampaikan
melalui dialog
dengan ujaran, gerak, dan perilaku tokoh
didalam genre fiksi 4
Pengarang, di dalam drama pengarang
tidak secara leluasa mengembangkan Dalam dimensi sebagai seni

02
kemampuan imajinasinya, sedangkan
dalam fiksi pengarang dapat dengan 03 pertunjukan, drama dapar memberi
pengaruh emosional yang lebih besar
leluasa mengembangkan imajinasinya dan terarah kea penikmat (aundiens)
tentang sesuatu yang ada di dalam jika dibandingkan dengan genre sastra
lamunan seseorang, tanpa si tokoh lainnya
“berbicara” sepatah kata pun
Part Four

Karakteristik Drama
Karakteristik Drama

 Kapasitas drama sebagai karya sastra haruslah dipahami bahwa sebagai unsur ekstrinsik
yang mempengaruhi pensiptaan drama adalah kekreativitasan pengarang dan unsur
realitas objektif. sedangkan dari dalam karya itu sendiri cerita dibentuk oleh unsur-unsur
penokohan, alur, latar, konflik-konflik, tema dan amanat, serta aspek gaya bahasa.

 Kapasitas sebagai seni pertunjukan hanya dibentuk dan dibangun oleh unsur-unsur yang
menyebabkan suatu pertunjukan dapat terlaksana dan terselenggara.

Menurut Damono (1983: 114) ada tiga unsur yang merupakan satu kesatuan menyebabkan
drama dapat dipertunjukan:
 Unsur naskah
 Unsur Pementasan
 Unsur Penonton
Part Five

Dialog Sebagai Sarana


Utama Drama
Dialog Sebagai Sarana Utama Drama

• Tindak bahasa yang paling sering dijumpai dalam drama adalah pertanyaan dan
perintah. Dialog dalam drama tidak hanya terjadi sebuah pembicaraan mengenai suatu
peristiwa, melainkan dialog-dialog itu merupakan suatu peristiwaa atau kejadian.

• Jenis dialog akan mempengaruhi gerak laku aktor di pentas. Gerak laku meski
mendukung dialog dan dialog mesti menciptakan gerak laku yang dapat didukungnya.

• Dialog juga mempunyai fungsi lain, yaitu unsur estetis, permasalahan keindahan,
kekhususan, suspens, ataupun misteri.

Anda mungkin juga menyukai