Anda di halaman 1dari 58

KEBIJAKAN DAN STRATEGI

KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DAN LAYANAN


UPAYA BERHENTI MEROKOK

Sesniwati
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
Cianjur, 16 November 2020
Permasalahan Kesehatan di
Indonesia

TRIPLE BURDENS

2
BEBAN MASALAH PTM

• Hanya 3 dari 10 penderita PTM yang terdeteksi,


selebihnya tidak mengetahui bahwa dirinya sakit
karena PTM tidak ada gejala dan tanda sampai
terjadi komplikasi ;
• Dari 3 penderita PTM tersebut hanya 1 orang yang
berobat teratur.

3
 Kesehatan sangat penting
 Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional
yang diarahkan guna mencapai kesadaran, kemauan dan kemampuan
untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat
kesehatan masyarakat setinggi-tingginya.
 Konsumsi rokok membunuh satu orang setiap 10 detik (WHO,2002)
 Secara umum perokok sepuluh tahun lebih dini meninggal dunia dibanding
bukan perokok.
 Konsumsi rokok dapat merusak organ tubuh baik pada perokok maupun
bukan perokok,
 Jumlah perokok yang tinggi dan terus meningkat di Indonesia akan
meningkatkan risiko penyakit tidak menular yang mengancam tidak hanya
perokok aktif tetapi juga perokok pasif
MASALAH MEROKOK
DI INDONESIA
revalensi Perokok, Termasuk Anak Meningkat
Prevalensi Perokok Usia > 15 Tahun,
Prevalensi Perokok Anak Usia ≤ ≤1818 Tahun,
PrevalensiTahun 2013
Usia- >2018
Prevalensi Perokok Anak Usia
Perokok 15 Tahun, Tahun 2013 - 2018
Tahun,
Tahun 2013 - 2018
Tahun 2013 - 2018

5%
(Target RPJMN)

• Perokok anak <18 tahun terus ↑ dari 7.2% (2009)  9.1% (2018), target RPJMN 5.4%
(2019).
• Perokok remaja usia 15 -19 tahun ↑ dari 12.7% (2001)  23.1 % (2016).
• ↑ prevalensi perokok dewasa (> 15 tahun) dari 31.5% di 2001  33.8% tahun 2018
terutama ↑ prevalensi pada perempuan mencapai 4% d tahun 2018
PREVALENSI PEROKOK PADA POPULASI > 18 THN
DI JAWA BARAT THN 2013
8
Data Riskesdas 2013

“Remaja hari ini adalah


pelanggan tetap untuk hari esok……”
Philip Morris 1981
Buku Fakta Tembakau Indonesia, Depkes RI 2004
Bonus Demografi yang Terancam
Dua dari Tiga Laki-laki Indonesia
Usia ≥15 Tahun, adalah Perokok
The Tobacco Atlas, Fifth Edition, 2015

DARI

Persentase Konsumsi Tembakau


Penduduk Indonesia Usia ≥15 tahun,
Tahun 1995 - 2013

JUMLAH SELURUH PEROKOK DI


INDONESIA MENCAPAI
> 90 JUTA ORANG
BONUS DEMOGRAFI YANG Prevalensi perokok usia 13-15 tahun
TERANCAM
Peningkatan jumlah perokok anak
akan menjadi Bencana Demografi

Prevalensi perokok Remaja Indonesia (15-19) tahun Sumber: GYTS,2014

Periode tahun 1995 -2013


Generasi muda yang terpapar
Iklan, Promosi dan Sponsor Rokok

60,7 % remaja
62,7 % remaja
(13-15 thn)
(13-15 thn)
melihat iklan
melihat orang
toko/warung
merokok di TV,
rokok
Video, Film

PROSES REKRUTMEN
PEROKOK BARU

9.0 % remaja (13- 7,9 % remaja


15 thn) memiliki (13-15 thn)
barang dengan pernah
logo industri menerima
rokok rokok gratis

Sumber: GYTS, 2014


Keterpaparan Pengaruh

•• 89,3
89,3% %mel.
mel.Billboard
Billboard
•• 46,3%
46,3%remaja:
remaja: iklan
iklan memberi
memberipengaruh
pengaruh
•• 62,7
62,7% %mel.
mel.Media
Mediaelektronik
elektronik besaruntuk
besar untukmulai
mulaimerokok
merokok
dancetak
dan cetak •• 41.5%
41.5%remaja
remaja: : kegiatan
kegiatandisponsori
disponsori
industrirokok
industri rokokmemiliki
memilikipengaruh
pengaruhuntuk
untuk
•• 99%%mel.
mel.barang/benda
barang/bendadengan
dengan mulaimerokok
mulai merokok
logorokok
rokokyang
yangdimiliki
dimiliki
logo •• 29%
29%remaja
remajaperokok:
perokok: menyalakan
menyalakan
•• 7,9
7,9%%karena
karenaditawari
ditawarirokok
rokok rokoknyaketika
rokoknya ketikamelihat
melihatiklan
iklanrokok
rokok
gratisoleh
gratis olehperwakilan
perwakilan •• 8%
8%remaja
remajaperokok:
perokok: kembali
kembalimerokok
merokok
karenamengikuti
mengikutikegiatan
kegiatanyang
yangdisponsori
disponsori
perusahaanrokok
perusahaan rokok karena
rokok
rokok

Sumber: GYTS Indonesia 2009 dan 2014, FKM UHAMKA 2007


Paparan Terhadap
Asap Rokok Orang Lain (AROL)

78,4 % 56%
di rumah anak (0-4 thn)
terpapar AROL
51,3% di rumah
di tempat kerja
57,4%
anak (5-9 thn)
85,4%
terpapar AROL
di restoran
di luar rumah

39%
anak & dewasa
Orang dewasa terpapar AROL
terpapar AROL di luar rumah

Sumber: GATS 2011


Sumber: RISKESDAS 2013
• Acetanisole, Acetic Acid, Acetoin, Acetophenone, 6-Acetoxydihydrotheaspirane, 2-Acetyl-3- Ethylpyrazine, 2-Acetyl-5-Methylfuran, Acetylpyrazine, 2-Acetylpyridine,
3-Acetylpyridine, 2-Acetylthiazole, Aconitic Acid, dl-Alanine, Alfalfa Extract, Allspice Extract, Oleoresin, And Oil, Allyl Hexanoate, Allyl Ionone,
Almond Bitter Oil, Ambergris Tincture, Ammonia, Ammonium Bicarbonate, Ammonium Hydroxide, Ammonium Phosphate Dibasic,
Ammonium Sulfide, Amyl Alcohol, Amyl Butyrate, Amyl Formate, Amyl Octanoate,
alpha-Amylcinnamaldehyde, Amyris Oil,<BR>trans-Anethole, Angelica Root Extract, Oil and Seed Oil, Anise, Anise Star, Extract and Oils, Anisyl
Acetate, Anisyl Alcohol, Anisyl Formate, Anisyl Phenylacetate, Apple Juice Concentrate, Extract, and Skins, Apricot Extract and Juice
Concentrate, 1-Arginine, Asafetida Fluid Extract And Oil, Ascorbic Acid, 1-Asparagine Monohydrate, 1-Aspartic Acid, Balsam Peru and Oil, Basil
Oil, Bay Leaf, Oil and Sweet Oil, Beeswax White, Beet Juice Concentrate, Benzaldehyde, Benzaldehyde Glyceryl Acetal, Benzoic Acid, Benzoin,
Benzoin Resin, Benzophenone, Benzyl Alcohol, Benzyl Benzoate, Benzyl Butyrate, Benzyl Cinnamate, Benzyl Propionate, Benzyl Salicylate,
Bergamot Oil, Bisabolene, Black Currant Buds Absolute, Borneol, Bornyl Acetate, Buchu Leaf Oil, 1,3-Butanediol, 2,3-Butanedione, 1-Butanol,
2-Butanone,
4(2-Butenylidene)-3,5,5-Trimethyl-2-Cyclohexen-1-One, Butter, Butter Esters, and Butter Oil, Butyl Acetate, Butyl Butyrate, Butyl Butyryl
Lactate, Butyl Isovalerate, Butyl Phenylacetate, Butyl Undecylenate, 3-Butylidenephthalide, Butyric Acid, Cadinene, Caffeine, Calcium
Carbonate, Camphene, Cananga Oil, Capsicum Oleoresin, Caramel Color, Caraway Oil, Carbon Dioxide, Cardamom Oleoresin, Extract, Seed Oil,
and Powder, Carob Bean and Extract, beta-Carotene, Carrot Oil, Carvacrol, 4-Carvomenthenol, 1-Carvone, beta-Caryophyllene, beta-
Caryophyllene Oxide, Cascarilla Oil and Bark Extract, Cassia Bark Oil, Cassie Absolute and Oil, Castoreum Extract,Tincture and Absolute,Cedar
Leaf Oil, Cedarwood Oil Terpenes and Virginiana, Cedrol, Celery Seed Extract, Solid, Oil, And Oleoresin, Cellulose Fiber, Chamomile Flower Oil
And Extract, Chicory Extract, Chocolate, Cinnamaldehyde, Cinnamic Acid, Cinnamon Leaf Oil, Bark Oil, and Extract, Cinnamyl Acetate,
Cinnamyl Alcohol, Cinnamyl Cinnamate, Cinnamyl Isovalerate, Cinnamyl Propionate, Citral, Citric Acid, Citronella Oil, dl-Citronellol, Citronellyl
Butyrate, Citronellyl Isobutyrate, Civet Absolute, Clary Oil, Clover Tops, Red Solid Extract, Cocoa, Cocoa Shells, Extract, Distillate And Powder,
Coconut Oil, Coffee, Cognac White and Green Oil, Copaiba Oil, Coriander Extract and Oil,<BR>Corn Oil, Corn Silk, Costus Root Oil, Cubeb Oil,
Cuminaldehyde, para-Cymene, 1-Cysteine, Dandelion Root Solid Extract, Davana Oil, 2-trans, 4-trans-Decadienal, delta-Decalactone, gamma-
Decalactone,
Decanal, Decanoic Acid, 1-Decanol, 2-Decenal, Dehydromenthofurolactone, Diethyl Malonate, Diethyl Sebacate, 2,3-Diethylpyrazine,Dihydro
Anethole, 5,7-Dihydro-2-Methylthieno(3,4-D) Pyrimidine, Dill Seed Oil and Extract, meta-Dimethoxybenzene, para-Dimethoxybenzene, 2,6-
Dimethoxyphenol, Dimethyl Succinate, 3,4-Dimethyl-1,2-Cyclopentanedione, 3,5-<BR>Dimethyl-1,2-Cyclopentanedione, 3,7-Dimethyl-1,3,6-
Octatriene, 4,5-Dimethyl-3-Hydroxy-2,5-Dihydrofuran-2-One, 6,10-Dimethyl-5,9-Undecadien-2-One, 3,7-Dimethyl-6-Octenoic Acid, 2,4-
Dimethylacetophenone, alpha,para-Dimethylbenzyl Alcohol, alpha,alpha-Dimethylphenethyl Acetate, alpha,alpha Dimethylphenethyl
Butyrate, 2,3-Dimethylpyrazine,2,5-Dimethylpyrazine, 2,6-Dimethylpyrazine, Dimethyltetrahydrobenzofuranone, delta-Dodecalactone,
gamma-Dodecalactone, para-Ethoxybenzaldehyde, Ethyl 10-Undecenoate, Ethyl 2-Methylbutyrate, Ethyl Acetate, Ethyl Acetoacetate, Ethyl
Alcohol, Ethyl Benzoate, Ethyl Butyrate, Ethyl Cinnamate, Ethyl Decanoate, Ethyl Fenchol, Ethyl Furoate, Ethyl Heptanoate, Ethyl Hexanoate,
Ethyl Isovalerate, Ethyl Lactate, Ethyl Laurate, Ethyl Levulinate, Ethyl Maltol,Ethyl Methyl Phenylglycidate, Ethyl Myristate, Ethyl Nonanoate,
Ethyl Octadecanoate, Ethyl Octanoate, Ethyl Oleate, Ethyl Palmitate, Ethyl Phenylacetate, Ethyl Propionate, Ethyl Salicylate, Ethyl trans-2-
Butenoate, Ethyl Valerate, Ethyl Vanillin, 2-Ethyl (or Methyl)-(3,5 and 6)-Methoxypyrazine, 2-Ethyl-1-Hexanol,<BR>3-Ethyl -2 -Hydroxy-2-
Cyclopenten-1-One, 2-Ethyl-3, (5 or 6)-Dimethylpyrazine, 5-Ethyl-3-Hydroxy-4-Methyl-2(5H)-Furanone, 2-Ethyl-3-Methylpyrazine,
4-Ethylbenzaldehyde, 4-Ethylguaiacol,<BR>para-Ethylphenol, 3-Ethylpyridine, Eucalyptol, Farnesol, D-Fenchone, Fennel Sweet Oil, Fenugreek,
Extract, Resin, and Absolute, Fig Juice Concentrate, Food Starch Modified, Furfuryl Mercaptan, 4-(2-Furyl)-3-Buten-2-One, Galbanum Oil,
Genet Absolute, Gentian Root Extract, Geraniol, Geranium Rose Oil, Geranyl Acetate, Geranyl Butyrate, Geranyl Formate,
Geranyl<BR>Isovalerate, Geranyl Phenylacetate, Ginger Oil and Oleoresin, 1-Glutamic Acid, 1-Glutamine, Glycerol, Glycyrrhizin Ammoniated,
Grape Juice Concentrate, Guaiac Wood Oil, Guaiacol, Guar Gum, 2,4-Heptadienal, gamma-Heptalactone, Heptanoic Acid, 2-Heptanone, 3-
Hepten-2-One,<BR>2-Hepten-4-One, 4-Heptenal, trans -2-Heptenal, Heptyl Acetate, omega-6-Hexadecenlactone, gamma-Hexalactone,
Hexanal, Hexanoic Acid, 2-Hexen-1-Ol, 3-Hexen-1-Ol, cis-3-Hexen-1-Yl Acetate, 2-Hexenal, 3-Hexenoic Acid, trans-2-Hexenoic Acid, cis-3-
Hexenyl Formate, Hexyl 2-Methylbutyrate, Hexyl Acetate, Hexyl Alcohol, Hexyl Phenylacetate, 1-Histidine, Honey, Hops<BR>Oil, Hydrolyzed
Milk Solids, Hydrolyzed Plant Proteins, 5-Hydroxy-2,4-Decadienoic Acid delta- Lactone, 4-Hydroxy-2,5-Dimethyl-3(2H)-Furanone,
2-Hydroxy-3,5,5-Trimethyl-2-Cyclohexen-1-One, 4-Hydroxy -3-Pentenoic Acid Lactone, 2-Hydroxy-4-Methylbenzaldehyde, 4-Hydroxybutanoic
Acid Lactone, Hydroxycitronellal, 6-Hydroxydihydrotheaspirane,
4-(para-Hydroxyphenyl)-2-Butanone, Hyssop Oil, Immortelle Absolute and Extract, alpha-Ionone, beta-Ionone, alpha-Irone, Isoamyl Acetate,
Isoamyl Benzoate, Isoamyl Butyrate, Isoamyl Cinnamate,Isoamyl Formate, Isoamyl<BR>Hexanoate, Isoamyl Isovalerate, Isoamyl Octanoate,
Isoamyl Phenylacetate, Isobornyl Acetate, Isobutyl Acetate, Isobutyl Alcohol, Isobutyl Cinnamate, Isobutyl Phenylacetate, Isobutyl Salicylate,
2-Isobutyl-3-Methoxypyrazine, alpha-Isobutylphenethyl Alcohol, Isobutyraldehyde, Isobutyric Acid,<BR>d,l-Isoleucine, alpha-
Gas karbon monoksida (CO) adalah
gas yang tidak memiliki bau, dihasilkan oleh
pembakaran yang tidak sempurna dari unsur
karbon dan bersifat toksik

Nikotin
merupakan senyawa alkaloid alami dalam daun
tembakau yang bersifat basa (pH > 7) dan
memiliki kelarutan yang baik dalam air dan lemak.
Nikotin menimbulkan efek psikoaktif dan adiktif
pada manusia lebih kuat dari kokain dan morfin

Tar
merupakan bagian partikel sesudah kandungan
nikotin dan uap air dikeluarkan. mengandung PHA
karsinogenik. masuk ke rongga mulut sebagai uap
padat asap rokok. Setelah dingin mengendap
berwarna coklat pada permukaan gigi, saluran
pernapasan dan paru. Pengendapan ini bervariasi
antara 3-40 mg per batang rokok, sementara kadar
dalam rokok berkisar 24-45 mg

Hoffmann D, Chemichal Research in Toxicology 2001; 14: 767-90


Fowles J, The Chemical Constituents in Cigarettes and Cigarette Smoke, New Zealand; 2000.
*Dampak kesehatan
- Diri sendiri
- Orang sekitar
- Lingkungan
Nucleus
Accumbens
VTA

NICOTINE FROM NICOTINE


SMOKING

LUNGS

Setelah rokok dihisap, nikotin akan masuk ke otak dalam


beberapa detik dan berikatan dengan Nicotinic
Acetylcholine Receptors (nAChRs) subtipe 42

19
*Adiksi Nikotin

Perokok regular memicu


peningkatan jumlah reseptor α4β2
sebanyak 300%

20
PENYAKIT
AKIBAT
ROKOK
Kebiasaan – budaya
merokok dianggap
wajar Gencarnya iklan rokok
yang mempengaruhi
perilaku anak dan
remaja
Berpotensi
membuyarkan
Bonus TANTANGAN
Demografi PENGENDALIAN
KONSUMSI
TEMBAKAU Implementasi KTR
masih belum
optimal
Kuatnya lobby
pihak industri

Komitmen
stakeholders
belum optimal
24
Landasan Hukum
Pengendalian Dampak Rokok
Terhadap Kesehatan

UU No.36/ 2009 tentang


Kesehatan

PP No. 109 / 2012


tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung
Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi
Kesehatan

Permenkes No. 28 / 2013 tentang


Permenkes No 40/2013 tentang Peta Pencantuman Peringatan Kesehatan
Jalan Pengendalian Dampak Konsumsi dan Informasi Kesehatan Pada
Rokok Bagi Kesehatan Kemasan Produk Tembakau
KEBIJAKAN NASIONAL PENGENDALIAN
TEMBAKAU
100% bebas asap rokok:

1.Tdkditemukan
orang No. 36 tahun 2009
UU Kesehatan
merokok di dlm gedung;
Peraturanruang
2.Tdkditemukan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam
merokokNegeri
di dlmNomor 188/Menkes/PB/I/2011 - Nomor 7 Tahun 2011
gedung;
3.Tdk tercium
tentangbau rokok; Pelaksanaan KTR
Pedoman
4.Tdk ditemukan puntung
rokok;Peraturan Pemerintah No. 109 Tahun 2012 tentang

Pengamanan
5.Tdk ditemukan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa
penjualan
rokok;Produk Tembakau
6.Tdkditemukan asbak atau
Peraturan Menteri Kesehatan No. 28 Tahun 2013 tentang
korek api;
Pencantuman Peringatan Kesehatan dan Informasi Kesehatan
7.Tdk ditemukan iklan atau
promosiPada Kemasan Produk Tembakau
rokok;
8.Adatanda dilarang
Peraturan merokok;
Menteri Kesehatan No. 40 Tahun 2013 tentang
Peta Jalan Pengendalian Dampak merokok Bagi Kesehatan
(2009-2024)
Peraturan MENDIKBUD No 64/2015→
KAWASAN TANPA ROKOK
DI LINGKUNGAN SEKOLAH
SE MENDIKBUD → LARANGAN MEROKOK DI
SEKOLAH tahun 2014
STRATEGI PENGENDALIAN
KONSUMSI TEMBAKAU
M Monitor konsumsi produk tembakau dan
pencegahannya
P Perlindungan dari paparan asap orang lain

O Optimalkan dukungan layanan berhenti


merokok
W Waspadakan masyarakat akan bahaya konsumsi
tembakau
E Eliminasi iklan, promosi dan sponsor produk
tembakau
Raih Kenaikan Harga Rokok melalui peningkatan
R Cukai dan pajak Rokok
Peraturan tentang
Kawasan Tanpa Rokok di Jawa Barat
Saat ini sudah terdapat 23
peraturan tentang Kawasan
Tanpa Rokok (KTR) terdiri dari:
 Perda Kab/Kota: 15;
 Perbup/Perwal: 7;
 SE Bupati/Wali: 1;
PERATURAN DAERAH, PERATURAN BUPATI/WALIKOTA
TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK ( KTR )
KABUPATEN/ KOTA - PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018
Aturan KTR Bentuk Regulasi Keterangan
No Nama Kabupaten/ Kota (Perda/ Pergub/ Perwali/ Perbup/ (Lampiran Aturan/ Nomor Aturan
Ada Tidak Ada
SK Gubernur – Bupati – Walikota) KTR)
1 KT BOGOR V   Perda No 8 Thn. 2016
2 KOTA DEPOK V   Perda NO 3 Thn. 2014
3 KT SUKABUMI V   Perda No. 3 Thn. 2014
Peraturan Walikota No 89 Tahun 2008 Tentang
4 V  
KT BEKASI Kawasan Bebas Asap Rokok
5 KT CIREBON V   Perda No. 8 Thn. 2016
6 KT TASIK V   Peraturan Walikota No. 18 Thn. 2011
7 KOTA BANJAR V   Perda No 7 tahun 2013
8 KOTA BANDUNG V   Peraturan Walikota No. 315 Thn. 2017
9 KT CIMAHI V   Perda No. 9 Thn. 2017
10 KAB.BOGOR V   Perda No. 6 Thn. 2016
11 KAB.SUKABUMI V   Peraturan Bupati No. 26 Thn. 2011
12 KAB.CIANJUR V   Perda No. 3 Thn. 2016
13 KAB.BEKASI V   Perda No. 1/42 thn 2018
14 KAB.KARAWANG V   Perda No. 5 Thn. 2016
15 KAB.PURWAKARTA V   Peraturan Bupati No. 440/71 Thn. 2016
16 KAB.SUBANG   V    
17 KAB.CIREBON V   Peraturan Bupati No. 55 thn. 2016
18 V   Peraturan Bupati N0.660.3/KPTS.279-BPLHD/2010
KAB.KUNINGAN
19 KAB.MAJALENGKA   V    
20 KAB.SUMEDANG V   Perda No. 17 Thn.2014
21 KAB.INDRAMAYU V   Perda No. 8 Thn. 2016
22 KAB. BANDUNG V   Perda No. 13 Thn. 2017
KAB. BANDUNG
23 V   Perda No. 4 Thn. 2016
BARAT
24 KAB.GARUT   V    
25 KAB.TASIKMALAYA   V    
26 KAB.CIAMIS   V    
27 KAB.PANGANDARAN   V    
KAWASAN TANPA ROKOK

RUANGAN ATAU AREA YANG DINYATAKAN DILARANG


UNTUK KEGIATAN PRODUKSI, PENJUALAN, IKLAN,
PROMOSI DAN/ATAU PENGGUNAAN ROKOK
TUJUAN KAWASAN TANPA ROKOK

“Melindungi Penduduk usia produktif, anak-anak, remaja


dan perempuan dari dorongan lingkungan dan pengaruh
iklan serta promosi untuk inisiasi penggunaan dan
ketergantungan terhadap bahan yang mengandung zat
adiktif berupa produk tembakau”

Melindungi masyarakat bukan perokok dari paparan asap


rokok orang lain (AROL)

Melindungi Para perokok dari bahaya buruk Konsumsi


rokok
Layanan upaya berhenti
merokok
36
Gambaran Umum
1.World Health Organization (WHO) memprediksi bahwa tahun
2020, penyakit yang disebabkan oleh rokok akan mengakibatkan
kematian sekitar 8.4 juta jiwa di dunia dan setengah dari kematian
tersebut berasal dari wilayah Asia.

2.Menurut penelitian Badan Kesehatan Dunia (WHO) sekitar 70-


80% perokok mempunyai keinginan untuk berhenti merokok, tapi
hanya 3% yang benar-benar bisa berhenti dalam waktu 6 bulan
tanpa bantuan orang lain. Hal ini menguatkan kesimpulan bahwa
memang untuk berhenti merokok membutuhkan usaha yang
sungguh-sungguh.
PENYELENGGARAAN PENERAPAN
KTR DI SEKOLAH DAN LAYANAN
KONSELING UBM
PENYELENGGARAAN
KAWASAN TANPA ROKOK DAN UPAYA BERHENTI MEROKOK
DI SEKOLAH

1.PENERAPAN KAWASAN TANPA ROKOK DI LINGKUNGAN


SEKOLAH
2.PENINGKATAN PERAN ( KELOMPOK SEBAYA ) DAN ANAK
SEKOLAH SEBAGAI AGENT OF CHANGE
3.PELAKSANAAN SKRINING/PENJARINGAN PEROKOK DI
LINGKUNGAN SEKITAR ANAK SEKOLAH → di usia 10-12 tahun atau
kelas 4,5,6, kelas 7 SMP/MTs, Kelas 10 SMA/SMK/MA negeri dan swasta
4.MEDIA KIE → Leaflet, brosur-brosur, metode
pemutaran film, diskusi, games dan role play
INDIKATOR KEBERHASILAN
melalui
PENERAPAN KAWASAN TANPA ROKOK

100% bebas asap rokok yg ditandai dengan:


1. Tidak ditemukan orang merokok di dlm gedung;
2. Tidak ditemukan ruang merokok di dlm gedung;
3. Tidak tercium bau rokok;
4. Tidak ditemukan puntung rokok;
5. Tidak ditemukan penjualan rokok;
6. Tidak ditemukan asbak atau korek api;
7. Tidak ditemukan iklan atau promosi rokok;
8. Ada tanda dilarang merokok

ANDA BERADA
PADA
OBSERVASI PENERAPAN
1
FORM 1 OBSERVASI IMPLEMENTASI KAWASAN TANPA ROKOK DI SEKOLAH

KTR
PROVINSI: ………………………….. KABUPATEN/ KOTA: …………………………………
Nama Kepala Sekolah/ Guru Nama Sekolah :
Penanggungjawab Bidang Jenjang Sekolah (*pilih salah satu):
Kesiswaan: ❍ SD/ MI ❍ SMP/ Mts ❍ SMA/ MA

DI SEKOLAH Alamat Sekolah :

Jumlah Guru :
No Hp Kepala Sekolah/ Guru Penanggungjawab Bidang Kesiswaan:

No. Telp Sekolah :


Jumlah Murid:
Email sekolah/ Kep Sek/ Guru :
Jumlah Tenaga Non Guru : Jumlah Kelas:
Waktu Observasi :
Nama & Ttd Observer:
Tgl/ bln/ thn: ___ / ___ / ____ pk. …………..
Telp/ Hp Observer:
WIB/ WITA/ WIT
No OBSERVASI JAWABAN KETERANGAN (Lokasi dan Gambar)
1. Apakah ada tempat/ ruangan/ lokasi untuk ❍ Ya ❍ Tidak
merokok?
2. Apakah ditemukan tanda dilarang merokok di ❍ Ya ❍ Tidak
lingkungan sekolah (pintu gerbang/ pintu masuk,
pos satpam, kantin, ruang kelas, ruang guru,
halaman sekolah, WC, perpustakaan, tempat
parkir, lapangan olahraga, tempat ibadah)?
3. Apakah tercium bau asap rokok di dalam ling- ❍ Ya ❍ Tidak
kungan sekolah (pos satpam,kantin ruang kelas,
ruang guru, halaman sekolah, WC, perpustakaan,
tempat parkir,lapangan olahraga, tempat ibadah)?
4. Apakah ditemukan asbak dan atau korek api di ❍ Ya ❍ Tidak
dalam lingkungan sekolah/ sekitarnya?
5. Apakah ditemukan puntung rokok di dalam ❍ Ya ❍ Tidak
lingkungan sekolah? (termasuk sudut ruangan
dan pot bunga di pojok sekolah)
6. Apakah ditemukan orang yang merokok di ❍ Ya ❍ Tidak
lingkungan sekolah?
7. Apakah ditemukan alat/ barang yang mempunyai ❍ Ya ❍ Tidak
logo yang berkaitan dengan iklan, promosi dan
sponsor rokok seperti taplak, tempat tissue,
poster, spanduk, stiker, asbak, dll?
8. Ditemukan tempat atau orang yang menjual rokok ❍ Ya ❍ Tidak
di dalam lingkungan sekolah?
No. Observasi dan Wawancara Tambahan : Jawaban Keterangan
A Apakah Saudara mengetahui tentang peraturan ❍ Ya ❍ Tidak
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 64
tahun 2015 tentang Kawasan Tanpa Rokok di
sekolah?
B Apakah Saudara mengetahui tentang peraturan ❍ Ya ❍ Tidak
Daerah/ Gubernur/ Walikota/ Bupati tentang
Kawasan Tanpa Rokok di wilayah Saudara?
C Apakah terdapat Surat Keputusan/ Instruksi/ ❍ Ya ❍ Tidak
Peraturan Sekolah terkait pelaksanaan KTR di
lingkungan Sekolah? (sebutkan jenis peraturan)
D Apakah sekolah pernah menerima sponsor/ bea- ❍ Ya ❍ Tidak
siswa dari industri rokok? (sebutkan tahun terakhir
penerimaan)
E Apakah ada petugas pengawas KTR di sekolah? ❍ Ya ❍ Tidak
F Apakah ada iklan rokok di sekitar lingkungan di ❍ Ya ❍ Tidak
luar sekolah?
G Apakah ada warung yang menjual rokok di sekitar ❍ Ya ❍ Tidak
lingkungan di luar sekolah?
H Pertanyaan untuk Kepala Sekolah/ Guru
Penanggungjawab Bidang Kesiswaan :
Hambatan apa yang anda hadapi dalam
melaksanakan peraturan – peraturan tersebut?
I Pertanyaan untuk Kepala Sekolah/ Guru
Penanggungjawab Bidang Kesiswaan :
Apa saja yang dilakukan oleh pihak sekolah dalam
menegakkan peraturan KTR di sekolah?

J Catatan Observer :

Status Implementasi KTR: ❍ Ya ❍ Tidak

Pengawas Pengelola/
Penanggungjawab

….……………………… ……………………………………………..
2 * PENINGKATAN PERAN
* (KELOMPOK SEBAYA) DAN
* ANAK SEKOLAH SEBAGAI
* AGENT OF CHANGE
Metode pendekatan pada murid
dengan:
FGD dan PEMICUAN
ALUR PELAKSANAAN SKRINING
PERILAKU MEROKOK BAGI
ANAK USIA SEKOLAH
di Sekolah di Fasilitas Kesehatan

Konseling Pribadi
Layanan Berhenti Merokok

0-800-177-6565
Tanpa Bayar Telpon sekarang jangan ragu

Konseling Quit Line - UBM


PELAKSANA
• KOMITMEN
Surat Keputusan (SK) Kepala Sekolah terkait dengan Penerapan
Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di sekolah

• PELAKSANA
Sekolah:
Seluruh guru terutama guru BK, guru penjaskes, dll
Seluruh petugas administrasi di sekolah (tatausaha sekolah, dll)
Seluruh murid terutama anggota OSIS
Seluruh pedagang di Kantin sekolah, Satpam, dll
Seluruh Orang Tua/Wali Murid
Pendamping: Dinkes,Diknas, Kandepag, Satpol PP, Asisten Bupati Bidang
Kesra
• PENANGGUNG JAWAB
Kepala Sekolah
KENDALA UPAYA BERHENTI MEROKOK

Psikologis dan Perilaku Lingkungan Sosial


Berhenti merokok bagi Tidak adanya dukungan
perokok merupakan orang terdekat seperti teman
pengalaman yang tidak atau keluarga dapat menurunkan
menyenangkan / motivasi seseorang untuk
menyengsarakan secara berhenti merokok.
psikologis.
Lingkungan yang tidak
Paling sulit dari berhenti mendukung untuk berhenti
merokok adalah kemampuan merokok akan memberikan
untuk menahan diri dari stimulasi untuk tetap merokok
kebiasaan yang dilakukan,
seperti merokok setelah
bangun pagi, sebelum sarapan
dan selama mereka istirahat di
tempat kerja dan lain-lain.
• MOTIVASI JALAN HIDUP
• NIAT (WAY OF LIFE)
• KOMITMEN

BANTUAN MEDIS - MULTIDISIPLIN


BERHENTI
MEROKOK

DUKUNGAN KELUARGA & LINGKUNGAN

FOLLOW UP
PENDEKATAN 4T
UNTUK
BERHENTI MEROKOK

T – Tanyakan
T – Telaah
T – Tolong dan nasehati
T – Tindak Lanjut
CARA BERHENTI MEROKOK
Cara 1:
BERHENTI SEKETIKA
 Hari ini anda masih merokok, besok anda
berhenti sama sekali. Untuk kebanyakan orang,
cara ini yang paling berhasil. Untuk perokok
berat, mungkin dibutuhkan bantuan medis untuk
mengatasi efek ketagihan
CARA 2: PENUNDAAN
 Menunda saat mengisap rokok pertama, 2 jam setiap hari
dari hari sebelumnya. Jumlah rokok yang dihisap tidak
dihitung. Misalnya kebiasaan menghisap rokok pertama
rata-rata 07.00 pagi, berhenti merokok direncanakan dalam
7 hari. Maka rokok pertama ditunda waktunya, yaitu :
Hari 1 : jam 09.00
Hari 2 : jam 11.00
Hari 3 : jam 13.00
Hari 4 : jam 15.00
Hari 5 : jam 17.00
Hari 6 : jam 19.00
Hari 7 : jam 21.00 – terakhir
CARA 3 : PENGURANGAN

 Jumlah rokok yang diisap setiap hari dikurangi secara berangsur-angsur dengan jumlah
yang sama sampai 0 batang pada hari yang ditetapkan. Misalnya rata-rata menghisap
28 batang rokok per hari. Berhenti merokok direncanakan dalam 7 hari.
Hari 1 : 24 batang
Hari 2 : 20 batang
Hari 3 : 16 batang
Hari 4 : 12 batang
Hari 5 : 8 batang
Hari 6 : 4 batang
Hari 7 : 0 batang
RUJUKAN
Pertimbangan merujuk ke fasilitas kesehatan lanjutan jika:
1. Klien yg sudah menjalani konseling UBM dan dirasa tidak
efektif  perlu terapi tambahan.
2. Butuh penanganan withdrawal effect yang menghambat 
Depresi, Cemas, Insomnia, mudah tersinggung dan mudah
marah, peningkatan berat badan berlebihan dll
3. Jika dalam 3 bulan belum berhasil berhenti merokok (gagal).
4. Klien yang ingin berhenti merokok disertai dengan kondisi
khusus atau terdapat komorbid penyakit
KRITERIA PENGIRIMAN PESERTA DIDIK
OLEH TIM DI SEKOLAH KE FKTP/PUSKESMAS
1. Setelah konseling selama 6-8 minggu, peserta didik gagal
menghentikan kebiasaan merokok
2. Menolak dilakukan konseling di sekolah
3. Orang tua menolak dilakukan konseling di sekolah
4. Terdapat kondisi-kondisi lain (seperti kondisi medik atau
penggunaan zat lain) yang tidak memungkinkan dilakukan
konseling di sekolah.
5. Pihak sekolah/tim konseling sekolah tidak mampu/tidak
sanggup mengatasi masalah peserta didik
ALUR
Upaya Berhenti Merokok di Sekolah
PENGIRIMAN
DAN
PENDAMPING
AN SEKOLAH Berhasil berhenti tidak berhasil

Tetap pembinaan disekolah dalam waktu 6-8 minggu

Evaluasi 3 bulan, 6 bulan Pengiriman ke Faskes TK I dengan


Program Upaya Berhenti Merokok

Berhasil
IMPLEMENTASI KTR DI SEKOLAH

Anda mungkin juga menyukai