Anda di halaman 1dari 22

Peritonitis

Ericko Gilrandy Sanjaya


102012462
B8
Skenario 10
• Wanita 46 tahun datang dengan keluhan nyeri
di ulu hati terus menerus sejak 2 minggu,
demam tinggi sejak 3 hari. Mual terus
menerus serta mata kuning tidak disadari.
Riwayat maag 2 tahun, sejak satu tahun yang
lalu diketahui ada batu empedu, tetapi
menolak operasi.
Identifikasi Masalah
• Tidak ada
Rumusan Masalah
• Wanita 46 tahun dengan keluhan nyeri ulu hati
terus menerus sejak 2 minggu dan demam
tinggi sejak 3 hari
Mind Map
Anamnesis
• Identitas utama
– nama lengkap pasien,
– umur atau tanggal lahir,
– jenis kelamin,
– nama orangtua atau suami atau istri atau penanggung
jawab,
– alamat pendidikan,
– pekerjaan,
– suku bangsa
– agama
Anamnesis
• keluhan utama
• riwayat penyakit sekarang
• riwayat penyakit dahulu
• riwayat penyakit dalam keluarga
• Anamnesis pasien bahwa pasien mengeluh
banyak bentol pada seluruh tubuhnya disertai
rasa gatal dan merah.
Pemeriksaan Fisik
• Tingkat Kesadaran : compos mentis
• Tekanan darah : 110/70
• Denyut nadi : 94x/menit
• Nafas per menit : 24x/menit
• Suhu : 38,5 C
• SGOT : 127 U/L
• SGPT : 97 U/L
• Bilirubin Total : 2,7
• Bilirubin Direct : 1,2
• Leukosit : 11.300/M3
• Tanda – tanda : Sklera ikterik ringan, nyeri ulu
hati
• Murphy Sign : positif
Pemeriksaan Penunjang
• Foto Polos Abdomen
• USG
• CT Scan dan MRI (abses perikolesistik)
Diagnosis banding
• Pancreatitis akut
– reaksi peradangan pancreas
– SGOT dan SGPT meningkat ringan
– Enzim amilase dan lipase meningkat (3x normal)
– Gejala: nyeri terus menerus, semakin lama
semakin bertambah, nyeri di epigastrium agak ke
tengah (kiri dan kanan), nyeri menjalar ke
punggung, abdomen,mual ,muntah, demam.
Diagnosis banding
• Koledokolithiasis
– Ada primer dan sekunder
– Gejala mirip kolelithiasis (kolik bilier, mual,
muntah) ada ikterus, BAK seperti teh, BAB seperti
dempul
– Enzim amilase dan lipase dapat meningkat
Diagnosis banding
• Kolelithiasis
– Sering dijumpai pada 4F (female, forty, fat, fertile)
– Gejala : kolik bilier, mual, muntah,
– Patofisiologi : kurangnya enzim GT mengakibatkan
bilirubin mengendap, kolestrol ikut mengendap
karena tidak larut dalam air
Working Diagnosis
• Kolesistisis Akut
– reaksi inflamasi akut dinding kandung empedu
yang disertai keluhan nyeri perut kanan atas, nyeri
tekan, dan demam.
Etiologi dan Patofisiologi
• Batu kandung empedu
– Pigmen
– Kolestrol
• Kolesitisis akut akalkulus
Epidemiologi
• Wanita lebih sering daripda pria
Manifestasi Klinis
• Gejala:
– Kolik perut disebelah kanan atas, nyeri tekan
– Demam bahkan bisa menggigil,
– Nyeri daapt pula menjalar ke bagian pundak
berlangsung 60 menit
– Mual dan muntah
– Dapat ikterus maupun dapat tidak ikterus
• > 50 % pasien sembuh spontan
Treatment (Terapi)
• Prinsip umum terapi adalah
– Istirahat total
– Pemberian nutrisi parenteral
– Obat:
• hanya untuk penghilang rasa nyeri (peptidin dan
antispasmodik)
• Antibiotik (ampisilin, sefalosporin) bila terjadi
komplikasi (peritonitis, kolangitis)
Prognosis
• 85% kasus mengalami penyembuhan spontan
Komplikasi
• Empiema
– Akibat sumbatan duktus sistikus persisten,
ditumbuhi oleh kuman-kuman lalu membentuk pus.
– Gambaran klinis: nyeri kuadran kanan atas hebat
luokositosis berat dan demam tinggi
• Hidrops
– Akibat sumbatan duktus sistikus yang
berkepanjangan, sehingga lumen kandung empedu
yang tersumbat mengalami peregangan
Preventif
• Pola hidup sehat
• Kurangi makan makanan berlemak
• Turunkan berat badan
Kesimpulan
• Kolesistitis akut merupakan salah satu komplikasi
tersering dari penyakit batu empedu. Penyebab
utamanya adalah adanya batu kandung empedu yang
menyumbat duktus sistikus sehingga cairan
empedunya menjadi stasis dan kental. Penyakit ini
ditandai dengan nyeri perut kanan atas, nyeri tekan,
dan kenaikan suhu tubuh diserati menggigil dan rasa
nyeri bisa menjalar ke bahu atau skapula kanan.
Faktor resiko penyakit ini sama dengan faktor yang
menyebabkan adanya pembentukan batu empedu
termasuk mengkonsumsi alkohol dalam jangka waktu
yang panjang.

Anda mungkin juga menyukai