Laporan
Berkelanjutan
Bagi Praktik Bisnis, terdapat hal-hal yang mendorong untuk membuat Laporan
Keberlanjutan antara lain :
1. Peraturan pemerintah adalah dorongan utama dalam membuat Laporan
Keberlanjutan
2. Keinginan untuk mendapatkan penghargaan melalui ajang Annual Report Award
(ARA) atau ISRA
3. Tekanan dari pemangku kepentingan seperti pemegang saham, induk
perusahaan, investor, mitra kerja, atau vendor.
4. Harapan adanya dampak positif terhadap kinerja keberlanjutan, melalui
kepercayaan yang dibangun dari pemangku kepentingannya.
Kewajiban Perusahaan dalam Penerbitan
Laporan Keberlanjutan
Terdapat beberapa peraturan di Indonesia terkait keharusan publikasi informasi
tentang kinerja sosial dan lingkungannya, antara lain :
1. UU Perseroan Terbatas (PT) No. 40/2007
2. Peraturan Kementrian BUMN No. SE-443/MBU/2003
3. Peraturan Kementrian Keuangan RI, Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan No. KEP-431/BL/2012
• Namun belum ada peraturan yang dengan jelas menyebutkan bahwa organisasi
wajib membuat Laporan Keberlanjutan tersendiri (stand alone sustainability
report), di luar Laporan Keuangan
Global Reporting Initiative (GRI)