Anda di halaman 1dari 18

Click to edit Master title style

MOTIVASI DALAM PROMOSI


KESEHATAN

1
Click to edit Master title style
Motivasi

• Kekuatan dorongan yang menggerakkan untuk berperilaku


tertentu.
• Interaksi antara perilaku dan lingkungan sehingga dapat
meningkatkan, menurunkan atau mempertahankan perilaku (John
Elder et.al 1998)

2
Click to edit Master title style

Mempelajari motivasi tidaklah mudah karena motivasi adalah


sebuah konsep psikologis yang intagible atau tidak kasat
mata. Artinya kita tidak dapat melihat motivasi secara
langsung.

3
Click to edit Master title style
TUJUAN

• Jika keadaan internal seseorang tidak seimbang, maka individu


akan terdorong untuk melakukan sesuatu tindakan atau perilaku
untuk mencapai suatu tujuan, dimana jika tujuan itu tercapai maka
akan terjadilah keseimbangan yang menyebabkan seseorang akan
merasa puas.

4 4
Click to edit Master
PENDEKATAN DALAMtitle style
MEMPELAJARI MOTIVASI

1. Pendekatan instink
2. Pendekatan pemuasan kebutuhan ( drive-redution )
3. Pendekatan insentif
4. Pendekatan Arousal
5. Pendekatan kognitif

5 5
PENDEKATAN
Click to edit MasterDALAM
title styleMEMPELAJARI MOTIVASI

1. PENDEKATAN INSTINK.
Instink adalah pola perilaku yg dibawa sejak lahir secara
biologis diturunkan.
Dua instink mendasar adalah
- instink untuk menyelamatkan diri.
- instink untuk hidup.

6
2. PENDEKATAN
Click PEMENUHAN
to edit Master title style
KEBUTUHAN (Drive Reduction)

• Manusia terdorong untuk berperilaku untuk mencapai tujuan


sehingga tercapai keseimbangan.
• Push theory
- ketidak seimbangan
- perilaku
- tujuan
- keseimbangan
Merupakan siklus motivasi

7
Click
3. to edit Master
PENDEKATAN title style
INSENTIF

• Insentif merupakan stimulus yang menarik seseorang melakukan


sesuatu karena akan mendapatkan imbalan.
• Insentif merupakan motif berasal dari luar diri individu atau
sebagai motif ekstrinsik.

8
Click
4. to edit Master
PENDEKATAN title style
AROUSAL

• Pendekatan ini mencari jawaban atas tingkah laku.


• Tujuan perilaku adalah untuk memelihara atau meningkatkan
rasa ketegangan.
• Teori oponen proses.
• Pandangan hedonisme, manusia selalu mencari kenikmatan atau
hal yang membuat merasa senang dan menghindari yang tidak
menyenangkan.

9
Click
5. to edit Master
PENDEKATAN title style
KOGNITIF

• Pendekatan kognitif menjelaskan, motivasi merupakan produk


pikiran, harapan dan tujuan seseorang (Feldman 2003).
• Motif dibedakan intrinsik dan ektrinsik.

10
Click toMOTIVASI
TEORI edit Master title style

• Motivasi yang dikaji dari kebutuhan-kebutuhan (content theory).


Menganalisis kebutuhan yang mendorong seseorang bertingkah
laku tertentu.
• Motivasi yang dikaji dengan mempelajari prosesnya (process
theory). Memahami proses berpikir yang dapat mendorong untuk
berperilaku tertentu.
• Wood et all, 1998.

11
Click toKEBUTUHAN
TEORI edit Master title style

• Maslow, teori kebutuhan berhierarki.


• Kebutuhan tingkat dasar, kebutuhan yang dapat dipuaskan dari
luar (keb. Fisiologis dan rasa aman).
• Kebutuhan tingkat tinggi, kebutuhan yang hanya dapat dipuaskan
dari dalam diri yang bersangkutan (keb. Penghargaan dan
aktualisasi diri).

12
Click to edit
Hierarki Master title
Kebutuhan Maslowstyle

1. Kebutuhan Fisiologis, (kebutuhan makan dan minum, tidur dan


seks).
2. Kebutuhan rasa aman,
3. Kebutuhan untuk mencintai dan dicintai.
4. Kebutuhan untuk dihargai.
5. Kebutuhan aktualisasi diri.

13
Click to
JENIS edit Master title style
MOTIVASI

• Motif biologis.
Motif yang ada sejak lahir (rasa lapar, haus, seks, pengaturan
suhu tubuh, tidur, menghindari rasa sakit, kebutuhan oksigen).
• Motif sosial.
motif yang dipelajari (mendapatkan penghargaan, motif
berkuasa).

14
Click to edit Master
PENGUKURAN title style
MOTIVASI

• Tes proyektif
• Kuesioner
• Observasi perilaku

15
Click to edit Master title style

1. Tes proyektif
Apa yang kita katakan merupakan cerminan dari apa yang ada dari dalam diri kita.
Salah satu teknik proyektif yang banyak dikenal adalah Thematic Apperception Test
(TAT). Dalam tes tersebut klien diberikan gambar dan k lien diminta untuk membuat
cerita dari gambar tersebut.
2. Kuesioner
Yaitu dengan meminta klien untuk mengisi kuesioner yang berisi pertanyaan-
pertanyaan yang dapat memancing motivasi klien.
3. Observasi perilaku
Yaitu dengan membuat situasi sehingga klien dapat memunculkan periaku yang
mencerminkan motivasinya. Perilaku yang diobsevasi adalah, apakah klien
menggunakan umpan balik yang diberikan , mengambil keputusan yang beresiko dan
mementingkan kualitas dari pada kuantitas kerja.
1616
Click to edit Master title style

Mengapa perawat gigi perlu


mempelajari motivasi dalam
promosi kesehatan?

17
Click to edit Master title style

Thank You

18

Anda mungkin juga menyukai