Anda di halaman 1dari 27

Ns. Furaida Khasanah, S.Kep.,M.

Kep
foera.ners@gmail.com

KONSEP PEMERIKSAAN FISIK & VITAL


SIGN
Langkah-langkah Menegakkan Dx
• Anamnesis (Auto dan Alloanamnesa)

• Pemeriksaan Fisik

• Px Penunjang (Lab, Radiologi dll)

• Diagnosis

• Penatalaksanaan
Pemeriksaan
Fisik
 Pemeriksaan fisik adalah
pemeriksaan tubuh pasien
secara keseluruhan atau
hanya bagian tertentu
yang dianggap perlu oleh
tenaga kesehatan (dokter,
perawat, bidan, dll)
dengan cara melihat
(inspeksi), meraba
(palpasi), mengetuk
(perkusi) dan
mendengarkan auskultasi
 Merupakan bagian dari
pengkajian dalam proses
keperawatan
Tujuan

1. MEMPEROLEH DATA yang sistematik,


komprehensif  Status Kesehatan 
REKAM MEDIK
2. MEMASTIKAN/MEMBUKTIKAN HASIL
ANAMNESA
3. MENEGAKKAN DIAGNOSA
Inspeksi
 Pemeriksaan dengan cara melihat atau
mengamati (observasi)
 Yang dinilai berupa: ukuran tubuh,
warna, bentuk, posisi, simetris,
penampilan dengan membandingkan
dengan yang normal
LIGHT PALPATION
Palpasi
• Yaitu pemeriksaan dengan
perabaan, mempergunakan
rasa propioseptif ujung jari
dan tangan
• Yang dinilai
– Bentuk/ tekstur permukaan
tubuh, temperatur, turgor DEEP PALPATION

– denyut nadi, krepitasi,


ukuran organ
– Posisi dan konsistensi
– Keadaan organ visera :
batas, massa abnormal.
Perkusi
 Pemeriksaan dengan cara mengetuk
permukaan badan dengan perantaraan
jari tangan.
 Tujuan : mengetahui keadaan organ di
dalam tubuh, mengevaluasi ukuran,
batasan, dan konsistensi jaringan yang
ada di dlm tubuh.
• Berdasarkan nada perkusi, terdapat 5
kualitas dasar suara :
– Pekak/redup/dullnes : dihasilkan pada organ
masa padat plexor
– Sonor/Resonasi : perkusi dari paru normal
pleximeter
– Hipersonor/ Hiperresonansi : perkusi paru yg
emfisematous
– Timpani : perkusi dari lambung)
Auskultasi
 Yaitu mendengarkan
suara yang terdapat
dalam tubuh dengan
bantuan alat yang
disebut stetoskop.
 Yang dinilai : suara
jantung, paru, pembuluh
darah dan peristaltik
usus.
 Adalah suatu cara untuk
mendeteksi adanya perubahan
sistem tubuh
 Jenis pemeriksaan VS
Pemeriksaan 1. Temperature/suhu tubuh
2. Respiratory/pernafasan
Vital Sign 3. Pulse/nadi
4. Blood pressure/tekanan darah
• Perbedaan jumlah produksi panas dengan jumlah panas
yang hilang ke lingkungan luar.
• Jenis suhu tubuh :
– Suhu intikonstan.

Suhu – Suhu permukaan  berfluktuatif dipengaruhi : aliran


darah ke kulit dan jumlah panas yang hilang ke
lingkungan luar.
Tubuh • Mekanisme Kontrol Suhu
o Pusat kontrol suhu (hipotalamus)
o suhu tubuh < set point vasokontriksi pembuluh
darah  mengurangi aliran darah kekulit dan
ekstremitas
Mekanisme
pengeluaran panas

1. Radiasi (perpindahan panas


tanpa bersentuhan)
2. Konduksi (perpindahan panas
dg kontak langsung,melalui
benda padat/cair)
3. Konveksi (Perpindahan panas
karena gerakan udara)
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
SUHU TUBUH

1. Usia  rentan pada bayi dan lansia


2. Olah raga (Suhu meningkat pada aktivitas berat)
4. Kadar Hormon (Siklus menstruasi)
5. Irama sirkadian
Suhu tubuh berubah –ubah 0,5-10C dlm 24 jam
5. Stres
Stress fisik dan emosi meningkatkan suhu tubuh melalui stimulasi
hormonal dan persyarafan.
6. Lingkungan
Tempat Pengukuran Suhu Tubuh
• Keuntungan :
1. Oral temperatur : – Mudah dijangkau
– Lama pemeriksaan – Tidak membutuhkan
perubahan posisi
menit 3-4 menit – Nyaman bagi pasien
– Memberikan pembacaan
– a fever defined as suhu permukaan yang
akurat
greater then 38-38.50 C
• Kerugian :
– Dipengaruhi cairan /makanan, rokok dan pemberian
oksigen
– Tidak boleh dilakukan pada pasien yang bernafas
melalui mulut, pada pasien pasca bedah oral, trauma
oral, riwayat epilepsy/gemetar akibat kedinginan
– Tidak boleh dilakukan pada bayi,anak kecil,anak yang
sedang menangis, konvulsi, tidak sadar, tidak
kooperatif
– Risiko terpapar cairan tubuh (saliva)
2. Rectal temperatures
– 0,5-10C lebih tinggi
dr suhu oral.
– Lama pengukuran 3
mnt
• Keuntungan :
– Lebih dapat diandalkan bila suhu oral tidak dapat
diperoleh
– Menunjukkan suhu inti
• Kerugian :
– Tidak boleh dilakukan pada klien dengan bedah
rectal,kelainan rectal, nyeri area rectal/ cenderung
ada perdarahan
– perlu perubahan posisi
– sumber rasa malu dan ansietas klien
– Risiko terpajan cairan tubuh
– Memerlukan lubrikasi
3. Temperatur Axila :
– pengambilan suhu
diketiak
– Lama pengukuran 5 –
10 menit
– 0,5 0C lebih rendah dr
suhu oral
4. themperatur Membran
thimpani :
– Pengambilan suhu di
dalam kanalikuli
– Lama pengukuran
menit
Respirasi • Mekanisme tubuh
menggunakan
pertukaran udara antara
atmosfir dengan darah
serta darah dengan sel.
• Mekanisme Pernafasan
meliputi :
– Ventilasi :
pergerakan udara
atmosfir masuk
dan keluar dari
paru
– Difusi : pergerakan
oksigen dan
karbodioksida
antara alveoli dan
sel darah merah.
– Perfusi : distribusi
sel darah merah
ke dan dari kapiler
paru
• Olah raga
• Nyeri akut
• Ansietas
• Merokok
Faktor yang • Anemia
mempengaruhi •

pernafasan • Posisi tubuh


• posisi lurus dan tegak meningkatkan ekspansi penuh paru.
• Posisi bungkuk dan telungkup mengganggu pergerakan
ventilasi
• Medikasi/obat
• Analgesik narkotik dan sedatif menekan frekuensi dan
kedalaman.
• amfetamin dan kokain meningkatkan frekuensi dan
kedalaman
• Cedera batang otak
• Cedera batang otak  menghambat frekuensi dan irama
pernafasan
Pengkajian
Pernafasan

1. Frekuensi pernafasan
Jumlah pernafasan (inspirasi & ekspirasi) dalam 1
menit penuh
2. Kedalaman ventilasi :
Dilihat melalui pergerakan dinding dada, dikategorikan
pernafasan dalam,normal & dangkal.
3. Irama ventilasi :
• Dinilai keteraturan periode inspirasi & ekspirasi dlm 1
menit
• Dikategorikan irreguler & reguler
Tekanan Darah

 Merupakan kekuatan lateral


pada dinding arteri oleh darah TD Normal
yang didorong dengan
tekanan dari jantung.
 Tekanan darah
menggambarkan interelasi
dari curah jantung, tahanan
vaskuler perifer, volume
darah, viskositas darah &
elastisitas arteri
• Normal systolic : 110-
120mmHg
• Normal Dyastolic : 70-80
mmHg
Faktor yang Mempengaruhi
Tekanan Darah

1. Usia
2. Stres
Ansietas,takut,nyeri & stress emosi  stimulasi
simpatik  meningkatkan frekuensi darah, curah
jantung dan tahanan vaskuler perifer meningkatkan
tekanan darah
3. Keturunan
Kecenderungan terhadap hipertensi berhubungan
dengan genetic dan di pengaruhi factor lingkungan
4. Variasi diurnal
Tekanan darah berubah-ubah sepanjang hari. Tekanan
darah rendah pada dini hari dan berangsur-angsur
naik menjelang pagi sampai siang hari dan sore
hari,puncak pada siang dan malam hari
• Nadi : pembuluh darah yang
mengalir menjauhi jantung, berada
lebih dalam (viseral),dan
berdenyut.
• merupakan indicator status
sirkulasi tubuh.
• large artery : carotid, femoral, or
simply by listening over the heart

Pulse (Nadi)
Karakter Nadi
1. Frekuensi (Quantity ):
– Jumlah denyut nadi permenit.
– Perubahan postur menyebabkan perubahan frekuensi nadi
2. Irama (Regularity) :
– Interval reguler antara setiap denyut nadi.
– Disritma: ketidak teraturan denyut jantung
mengancam kemampuan jantung
menyediakan curah jantung yang adekuat.

3. Kekuatan (volume):
– Menunjukkkan volume darah yang
diejeksikan ke dinding arteri pada
setiap kontraksi jantung
– digambarkan dengan kuat/ lemah
4. Kesamaan :
– Kesamaan frekuensi, irama,dan
kekuatan nadi pada satu
ekstremitas dg ekstremitas yg lain.
Faktor Meningkat Menurun
Latihan fisik Latihan fisik jangka Latihan fisik jangka
pendek panjang/atlet
Suhu Demam & panas Hipotermia
Emosi Nyeri akut & nyeri kronis
Faktor-Faktor yang ansietas
Mempengaruhi nadi
Obat-obatan Epineprin Digitalis
Perubahan Berdiri/duduk berbaring
postur
Gangguan paru Oksigenasi
inadekuat

Anda mungkin juga menyukai