Operasi Ekonomi S Tenaga
Operasi Ekonomi S Tenaga
oleh
WAHYUDI SARIMUN.N
WYD.SN 1
DEFINISI KEMAMPUAN PEMBANGKIT
WYD.SN 2
DEFINISI KEMAMPUAN PEMBANGKIT
Contoh :
Produksi dalam satu tahun (kWh):
Bulan Produksi Bulan Produksi
Januari 50.000 Juli 60.000
Februari 40.000 Agustus 50.000
Maret 50.000 September 54.000
April 45.000 Oktober 50.000
Mei 50.000 Nopember 30.000
Juni 70.000 Desember 80.000
Contoh :
Kemampuan seluruh sistem baik penghantar dan pembangkitan = 1000 kW
Beban Puncak = 900 kW
1000 kW - 800 kW
Rp = x 100 % = 25 %
800 kW
WYD.SN 4
DEFINISI SISTEM CADANGAN
2000 kW - 1600 kW
Ro = x 100 % = 25 %
1600 kW
WYD.SN 5
DEFINISI SISTEM CADANGAN
IC (MW) - PL (MW)
RS = x 100 %
PL (MW)
Contoh :
Kapasitas terpasang = 2500 kW
Daya beban puncak = 1600 kW
2500 kW - 1600 kW
RS = x 100 % = 56,25 %
1600 kW
WYD.SN 6
DEFINISI SISTEM CADANGAN
kW IC
Unit 8 C
Unit 7 MCR RS
PL Unit 6 RP
Unit 5
Ro
Unit 4 Pav
Unit 3
Unit 2
Unit 1
Waktu (8760 jam)
WYD.SN 7
OPERASI EKONOMI SISTEM TENAGA
DIGUNAKAN :
CARANYA:
Mesin A
Mesin B
R Output (kW)
Pada Grafik diatas terlihat bahwa :
Mesin A beroperasi pada daya lebih kecil dari R, pemakaian BB lebih murah
dari mesin B, tetapi setelah daya yang dibangkitkan lebih besar dari R
mesin
A lebih boros dari mesin B
Dalam kejadian ini operasi mesin A optimumnya sampai daya R dan kalau
ada penambahan beban mesin B yang ditambah dayanya
WYD.SN 9
OPERASI EKONOMI SISTEM TENAGA
WYD.SN 10
OPERASI EKONOMI SISTEM TENAGA
RAWAT MESIN
• Mesin lama di overhaul (untuk mesin atau generator)
• Pengetesan ulang daya mampu mesin dan generator yang dibebani
sampai batas maksimum dan dicatat setiap perubahan daya dengan
pengeluaran bahan bakar.
WYD.SN 11
OPERASI EKONOMI SISTEM TENAGA
y
= Heat rate Specific fuel consumption ( Kcal/kWh atau Liter/kWh
x atau Rp/kWh)
y dy
= = Incremental fuel consumption (Kcal/kWh atau
x dx Kcal/kWh atau Liter/kWh atau Rp/kWh)
WYD.SN 12
OPERASI EKONOMI SISTEM TENAGA
100 500.000
1400000
1200000
110 505.000 1000000
Rp/jam
130 510.000 600000 Poly. (Series2)
0
160 575.000 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200
180 750.000
190 900.000
Persamaannya adalah y = 12190 x2 -90398 x + 632194
200 1.200.000
Diperoleh nilai a = 632.194
b = - 90.398
c = 12.190
• Konstanta a,b,c ini berbeda antara mesin 1 dan mesin lain dan akan
berubah dengan perubahan karakteristik mesin
• Penambahan biaya bahan bakar berkorelasi dengan daya yang dibangkitkan
persamaan diatas: y ’ = b + c x Rp/jam
menurut turunan pertama dari WYD.SN 14
OPERASI EKONOMI SISTEM TENAGA
WYD.SN 15
Kurva Specific fuel comsumption
Input (Rp/jam)
y’ = a/x + b + cx
y’ = y/x
Output (kW)
y’ = b + cx
y’ = dy/dx
WYD.SN Output (kW) 16
OPERASI EKONOMI SISTEM TENAGA
WYD.SN 19
OPERASI EKONOMI SISTEM TENAGA
2. LOLP (Loss Of Load Probility) Atau kemungkinan kehilangan beban
Diakibatkan karena berkurangnya pembangkitan akibat gangguan pada
pembangkit sehingga mengakibatkan terjadinya pelepasan beban
Digunakan untuk perencanaan dalam menentukan jadual pemeliharaan
unit-unit pembangkit dengan tingkat resiko sekecil mungkin misalnya
LOLP satu hari pertahun
LOLP = p x t
Dimana : LOLP = kemungkinan kehilangan beban (hari/thn, jam/hari)
p = kemungkinan terjadinya hilangnya beban
t = waktu atau lamanya hilangnya beban
Cara menentukan LOLP dengan kurva lama beban sbb:
kW
kW
WYD.SN 20
Kurva Beban Harian Waktu Kurva Lama Beban 8760 jam
OPERASI EKONOMI SISTEM TENAGA
Perhitungan LOLP
WYD.SN 21
OPERASI EKONOMI SISTEM TENAGA
kW
p = 0,884, t = 0, P = 950
P = kapasitas tersedia
p = 0,018, t = 600, P = 700
p = Kemungkinan….
Presentasi beban puncak tahunan
p = 0,00005, t = 8760, P = 0
8760 jam
WYD.SN 22
OPERASI EKONOMI SISTEM TENAGA
UNIT COMMITMENT
I1 I2
Ra Rb
1 2 3
Rc I1 + I2
4
PL = Total rugi-rugi jaringan
Beban
PL = 3(I1)2Ra + 3(I2)2Rb + 3(I1 + I2)2Rc
= 3(I1)2 (Ra + Rc) + 3x2 (I1)(I2WYD.SN
)Rc + 3(I2)2Rb + Rc) 24
OPERASI EKONOMI SISTEM TENAGA
P1 P2
I1 = I2 =
3 V1 pf1 3 V2 pf2
atau
Jadi :
WYD.SN 25
OPERASI EKONOMI SISTEM TENAGA
Kesimpulan :
WYD.SN 26
BEBERAPA FORMULASI KARAKTERISTIK DALAM
PENGUSAHAAN SISTEM TENAGA LISTRIK
WYD.SN 27
BEBERAPA FORMULASI KARAKTERISTIK DALAM
PENGUSAHAAN SISTEM TENAGA LISTRIK
WYD.SN 28
KINERJA OPERASI DALAM SISTEM TENAGA LISTRIK
Terdiri dari :
a. Operating Availability Factor (OAF), Faktor Ketersediaan Pembangkit
b. System Outage Duration (SOD), Lama Keluar Sistem
c. Customer Satisfaction (CSF), Kepuasan Pelanggan
d. Specific Fuel Consumption (SFC), Efisiensi Pemakaian Bahan Bakar
WYD.SN 29
KINERJA OPERASI DALAM SISTEM TENAGA LISTRIK
B. System Outage Duration (SOD), Lama Keluar Sistem
Adalah lama gangguan yang menyebabkan pemadaman per 100 kms
transmisi
{ Lama gangguan }
SOD =
100 kms transmisi
C. Customer Satisfaction (CSF), Kepuasan Pelanggan
Adalah suatu ukuran kualitas pelayanan yang diterima pelanggan yaitu:
1. Untuk Wilayah & Distribusi
a. Kualitas sarana pelayanan pelanggan
b. Kualitas layanan jual
c. Kualitas layanan purna jual
d. Kualitas pelayanan menggunakan teknologi informasi
2. Untuk Jasa
a. Kualitas sarana pelayanan jasa
b. Kualitas layanan jual
c. Kualitas layanan purna jual layanan
WYD.SN jasa 30
d. Kualitas pemasaran jasa
KINERJA OPERASI DALAM SISTEM TENAGA LISTRIK
ENS
ENS =
ENS +ES
DEFINISI PERALATAN
1. Kapasitas terpasang (Installed capacity, IC)
Batas kapasitas unit seperti yang tertulis pada label generator (refrensi
pabrik)
2. Kemampuan maksimum terus menerus (maximum continuous rate, MCR)
Kemampuan pembebanan unit secara terus menerus
3. Kapasitas maksimum bergantung ( maximum dependable capacity, MDC)
Kemampuan unit yang bergantung pada keadaan musim, biasanya lebih kecil
dari kapasitas terpasang
C. DEFINISI OPERASI
1. Faktor beban (load factor, LF)
Perbandingan antara beban rata-rata terhadap beban puncak yang
terjadi dalam suatu periode tertentu
2. Faktor hasil (output factor, OF)
Perbandingan antara jumlah produksi bruto terhadap jumlah
produksi
terpasang bruto selama periode operasi
Juml MWH Bruto yang dibangkitkan
OF = WYD.SN
x 100 % 33
MW terpasang x 8760 jam
BEBERAPA FORMULASI KARAKTERISTIK DALAM
PENGUSAHAAN SISTEM TENAGA LISTRIK
3. Faktor kapasitas (Capacity factor, CF)
Perbandingan antara jumlah produksi bruto selama periode operasi
terhadap jumlah produksi terpasang bruto selama periode waktu
tertentu
(8760 jam)
Juml MWH Bruto yang dibangkitkan
CF = x 100 %
MW terpasang x 8760 jam
WYD.SN 34
BEBERAPA FORMULASI KARAKTERISTIK DALAM
PENGUSAHAAN SISTEM TENAGA LISTRIK
6. Faktor operasi (Service factor, SF)
Perbandingan antara jumlah jam operasi terhadap periode waktu
yang
ditentukan
Juml jam operasi
SF = x 100 %
8760 jam
WYD.SN 35
BEBERAPA FORMULASI KARAKTERISTIK DALAM
PENGUSAHAAN SISTEM TENAGA LISTRIK
WYD.SN 36
BEBERAPA FORMULASI KARAKTERISTIK DALAM
PENGUSAHAAN SISTEM TENAGA LISTRIK
PAV (MW)
LF = 100 %
PL (MW)
WYD.SN 38