Anda di halaman 1dari 17

COMMUNITY DEVELOPMENT

Pembagian Kelompok:
Kel. 4: Sejarah Pengembangan Masyarakat
Kel. 5: Karakteristik dan Pendekatan
Kel. 6: Tahapan Intervensi Pengembangan
Masyarakat
ISTILAH
PENGEMBANGAN MASYARAKAT (COMMUNITY
DEVELOPMENT)
ATAU
PENGORGANISASIAN MASYARAKAT
(COMMUNITY ORGANISATION)
Sejarah Community Development
• Pemerintah Kolonial Inggris menghadapi masalah
pemantapan dan penetapan tatanan hukum .
• (1944) Pemerintah Kolonial mengeluarkan
Memorandum Tujuan Jangka Panjang Kebijakan
Peningkatan Kehidupan masyarakat:
- Peningkatan kondisi kehidupan dan kesehatan
masyarakat
- Peningkatan taraf hidup ekonomi
- Pengembangan institusi politik dan kekuasaan politik
1948  Konferensi Administrasi negara jajahan
memutuskan nenggantikan istilah Pendidikan massa
yang diterapkan di negara kolonial Inggris (Afrika )
sejak 1925 dengan istilah Pengembangan Masyarakat
Mengenalkan konsep Pengembangan Masyarakat di
Malaysia, dengan definisi:
“Pengembangan masyarakat adalah suatu gerakan yang
dirancang guna meningkatkan taraf hidup keseluruhan
masyarakat melalui partisipasi dan inisiatif dari
masyarakat “
Di Amerika Serikat
Abad 18  Comdev berakar dari program pendidikan
pedesaan, terutama pertanian
Di perkotaan lebih dikenal dengan “Pengorganisasian
Komunitas”
1865 – 1914 :
- Isu sosial yang muncul; industrialisasi yang cepat,
urbanisasi, imigrasi, kependudukan pasca perang
saudara
- Aktivitas Pengorganisasian Komunitas; penyantunan
kelompok miskin dan settlement house oleh Organisasi
sosial.
1915 – 1929
- Isu sosial: konflik rasial, urbanisasi, kebutuhan
pendanaan kegiatan sosial
- Aktivitas Pengorganisasian komunitas: mengembangkan
lembaga fundrising profesional dan filantropis, lembaga
gabungan antara kelompok relawan dengan profesional,
dibuatnya buku pengorganisasian komunitas,
pengorganisasian masyarakat kulit hitam
1929 – 1954
- Isu sosial: depresi ekonomi, meningkatnya pengangguran
- Aktifitas Pengorganisasian masyarakat: menangani
masalah akibat depresi, perencanaan sosial
1955 – 1968
- Isu sosial : hak-hak warga sipil, perang vietnam
- Aktivitas: Gerakan Marhin Luther King, gerakan
mahasiswa menuntut hak warga sipil, bantuan
pemerintah untuk organisasi-organisasi yang
menangani masalah sosial, perbaikan kota,
pembangunan lingkungan rumah, subsidi perumahan
Pengembangan Masyarakat-
Pengorganisasian Masyarakat
Inggris  Community Development, Amerika  Community
Organization
Perbedaan:

Com. Dev Com. Org


Dikembangkan di luar negeri Dikembangkan di dalam negeri
(daerah jajahan)
Respon praktis terhadap kebutuhan Dimulai dari sektor pertanian 
daerah koloni: pendidikan, Perkotaan
kesehatan,
Pengembangan Masyarakat untuk Pedesaan, Pengorganisasian
Masyarakat untuk daerah perkotaan
Tumpang Tindih Istilah
Pengembangan Masyarakat, secara substansi serupa,
dengan Pengorganisasian Masyarakat, hanya beda
istilah di 2 negara
Berbeda penggunaan di negara maju dan negara
berkembang
Negara berkembang, termasuk Indonesia,
menggunakan istilah “Pengembangan Masyarakat”
dalam konteks mikro (kelompok/keluarga), Mezzo
(komunitas), makro (negara)
Pendekatan Pengembangan
Masyarakat
Pendekatan Direktif/Instruktif
- Community Worker tahu apa yang dibutuhkan oleh
masyarakat
- Prakarsa pengambilan keputusan ada pada
Community Worker
- Hasil: bersifat jangka pendek, lebih cenderung
perubahan fisik, memunculkan ketergantungan
masyarakat
Pendekatan Non Direktif (Partisipatif)
- Masyarakat tahu apa yang dibutuhkan
- Masyarakat menganalisa dan mengambil keputusan
(self-help dan self determination)
- Community worker menggali dan mengembangkan
potensi masyarakat (enabler / pemercepat
perubahan), katalisator
- Hasil: Berjangka panjang, masyarakat memperoleh
pengalaman belajar, perlu disesuaikan dengan
kesiapan masyarakat
Prasyarat pendekatan Non-Direktif
Adanya sekelompok orang yang tidak puas terhadap
keadaan dan sepakat tentang kebutuhan khusus
mereka
Ada kesadaran bahwa kebutuhan tersebut hanya
akan terpenuhi bila mau berusaha
Memiliki atau dapat dihubungkan dengan sumber
daya yang memadai (pengetahuan, ketrampilan,
peralatan)
Kelemahan dan Keuntungan Non-
Direktif
Community worker tidak dapat menjamin
sepenuhnya bahwa hasil akhir
pembangunan/intervensi sesuai dengan keinginan
warga
Masyarakat “dipaksa” terlibat secara aktif
Pendekatan Non-Direktif
Kelemahan Keuntungan
Community worker tidak dapat • Diperoleh hasil yang lebih baik
menjamin sepenuhnya bahwa hasil sesuai sumber daya yang ada
akhir pembangunan/intervensi sesuai • Membantu Perkembangan
dengan keinginan warga Masyarakat
Masyarakat “dipaksa” terlibat secara
aktif

Community worker tidak dapat • Menumbuhkan rasa kebersamaan


menjamin sepenuhnya bahwa hasil • Banyak kesempatan untuk mndidik
akhir pembangunan/intervensi sesuai dan mempengaruhi masyarakat
dengan keinginan warga
Masyarakat “dipaksa” terlibat secara
aktif
Proses Berfikir Community Worker
dan Tahapan Intervensi
Tahap Proses Berfikir Tahapan Intervensi
1 Masy. Tidak puas  Mengapa tidak puas Pengembangan Kebutuhan
Perubahan
2 Masy. Sadar kebutuhan  Perubahan Pemantapan Relasi
apa yang diinginkan Perubahan
3 Sadar ingin Berubah  Apa yang harus Klarifikasi dan analisa
dilakukan untuk berubah masalah
4 Setuju atau Tidak terhadap usaha Pengkajian Alternatif jalur
perubahan  Bagaimana cara dan tujuan perubahan
mengorganisir
5 Rencana tindakan dan cara pelaksanaan Transformasi Kehendak
 Merinci 5 W dan 1 H dalam Upaya Perubahan
6 Bertindak sesuai rencana  Apa kendala Institusionalisasi
yang mungkin muncul (menstabilkan Perubahan)
7 Puas dengan hasil Terminasi
Tahapan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai