Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Diskusi Portofolio
ABSES BEZOLD
Alysa Ahadyah Pratama Putri
11120192068
◉ Nama : An. X
◉ Umur : 13 tahun
◉ Pendidikan Terakhir : -
◉ Agama :-
◉ Alamat :-
2
ANAMNESIS
◉ Anamnesis Terpimpin :
Pasien datang dengan keluhan bau busuk dan kotoran sedikit di telinga kiri yang dialami selama 2 tahun
terakhir. Pasien mengalami demam dan nyeri bengkak di sisi kiri leher yang meluas dari ujung mastoid
ke sudut rahang bawah selama 1 minggu terakhir.
3
ANAMNESIS
4
PEMERIKSAAN FISIK
5
STATUS GENERALIS
Kepala Ekstremitas
Dalam batas normal Dalam batas normal
Thorax Abdomen :
Dalam batas normal Dalam batas normal
6
STATUS LOKALIS (PEMERIKSAAN TELINGA)
Kanan Kiri
Bentuk Telinga Luar Normal Normal
Daun Telinga Normotia Normotia
Nyeri Tekan tragus (-) (-)
Kanan Kiri
Serumen
(-) (-)
Kelainan lain
(-) (-)
8
STATUS LOKALIS (PEMERIKSAAN HIDUNG)
9
STATUS LOKALIS (PEMERIKSAAN TENGGOROK)
T1 Tenang
T1 Tenang
Tonsil Krypte normal, detritus (-), permukaan
Krypte normal, detritus (-), permukaan rata
rata
10
PEMERIKSAAN PENUNJANG
◉ Tes garpu tala menunjukkan negatif Rinne untuk 256, 512 dan 1024 Hz di telinga kiri dan positif di
telinga kanan.
◉ Pemeriksaan darah menunjukkan jumlah WBC total yang tinggi yaitu 33.600 sel / ml.
11
PEMERIKSAAN PENUNJANG
◉ HRCT Temporal Bone menunjukkan kekeruhan meatus acusticus externus dan telinga tengah dengan
kerusakan septa tulang di bagian inferior process mastoid dan erosi lempeng sigmoid yang dikonfirmasi
secara intraoperatif.
12
DIAGNOSIS
13
TATALAKSANA
◉ Abses didrainase dengan anestesi lokal dan pus dikirim untuk kultur dan sensitivitas yang mengisolasi
stafilokokus koagulase negatif.
◉ Injeksi Intravena. Augmentin 1.2 g (2x sehari) dan Injeksi Amikacin 250 mg (2x sehari) diberikan selama
14 hari.
◉ Mastoidektomi dinding kanal bawah dengan timpanoplasti tipe IV dilakukan dengan menggunakan
autologous temporalis fascia graft dengan anestesi umum setelah 8 hari masuk.
14
KAJIAN TEORI
15
DEFINISI
◉ Abses Bezold merupakan penyebaran abses mastoid ke daerah leher (pada perlekatan otot
sternokleidomastoid) akibat komplikasi yang sangat jarang dari otitis media atau mastoiditis.
16
ETIOLOGI
• Pneumococcus
• Klebsiella
• Streptococcus pneumonia
• Haemophilus influenza
• Staphylococcus aureus
• Proteus
• Escherechiae Coli
• Pseudomonas.
• Peptostreptococcus
• Fusobacterium
17
MANIFESTASI KLINIS
18
DIAGNOSIS
ANAMNESIS :
• Riwat keluarnya sekret dari teinga yang purulen, banyak dan berbau busuk
• Nyeri leher
• Demam
• Otalgia
• Otore
• Sukar menggerakkan leher
19
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN FISIK :
• Pembengkakan di tip mastoid sampai sepanjang m. sternocleidomastoid, nyeri tekan dengan atau tanpa
fluktuasi.
• Desakan pada dinding liang telinga posterosuperior dgn perforasi membran timpani dan sekret yang banyak.
• Terkadang disertai paresis fasialis akibat tekanan pada foramen stilomastoideum.
20
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG:
• Laboratorium: leukosit dan laju endap darah normal/ meningkat
• Kultur bakteri
• X-Ray mastoid (Schuller)
• CT scan os temporal dan mastoid
21
TATALAKSANA
22
TERIMA KASIH
23