Anda di halaman 1dari 23

Bagian Ilmu THT-KL

Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia

Diskusi Portofolio

ABSES BEZOLD
Alysa Ahadyah Pratama Putri
11120192068

Pengampuh : dr. Renato Vivaldi Kuhuwael, Sp. THT-KL


IDENTITAS PASIEN

◉ Nama : An. X

◉ Jenis Kelamin : Perempuan

◉ Umur : 13 tahun

◉ Pendidikan Terakhir : -

◉ Agama :-

◉ Alamat :-

2
ANAMNESIS

◉ Keluhan Utama : bau busuk dan kotoran sedikit di telinga kiri

◉ Anamnesis Terpimpin :

Pasien datang dengan keluhan bau busuk dan kotoran sedikit di telinga kiri yang dialami selama 2 tahun
terakhir. Pasien mengalami demam dan nyeri bengkak di sisi kiri leher yang meluas dari ujung mastoid
ke sudut rahang bawah selama 1 minggu terakhir.

3
ANAMNESIS

◉ Riwayat Penyakit Dahulu: Tidak dicantumkan dalam jurnal

◉ Riwayat Penyakit Keluarga: Tidak dicantumkan dalam jurnal

◉ Riwayat Pengobatan: Tidak dicantumkan dalam jurnal

◉ Riwayat Psikososial: Tidak dicantumkan dalam jurnal

4
PEMERIKSAAN FISIK

Kesadaran : Compos Mentis


Tekanan Darah :-
Nadi :-
Pernapasan : -
Suhu Badan : - (diketahui pasien
demam)
Gizi :-

5
STATUS GENERALIS

Kepala Ekstremitas
Dalam batas normal Dalam batas normal

Thorax Abdomen :
Dalam batas normal Dalam batas normal

6
STATUS LOKALIS (PEMERIKSAAN TELINGA)

  Kanan Kiri
Bentuk Telinga Luar Normal Normal
Daun Telinga Normotia Normotia
Nyeri Tekan tragus (-) (-)

• Terdapat pembengkakan yang memanjang dari


ujung mastoid sampai ke sudut mandibula
berukuran sekitar 3 × 3 cm.
• Ada peningkatan suhu lokal di atas
Retroaurikuler Fistel (-), Eritema (-), Sikatriks (-) pembengkakan & konsistensi lembut, fluktuatif
dan kulit di atas pembengkakan eritematosa dan
tegang.
• adanya obliterasi sulkus post-aurikuler
• Nyeri mastoid kiri (+)
STATUS LOKALIS (PEMERIKSAAN TELINGA)

  Kanan Kiri

Canalis Akustikus Externa Lapang, Hiperemis (-) Lapang, Hiperemis (-)

perforasi subtotal pada membran timpani dengan


Membran Timpani intak
cairan mukopurulen yang sedikit, berbau busuk
Sekret (-) (-)

Serumen
(-) (-)

Kelainan lain
(-) (-)

8
STATUS LOKALIS (PEMERIKSAAN HIDUNG)

Rhinoskopi Anterior Kanan Kiri

Cavum nasi lapang lapang

Mukosa Hiperemis (-) Hiperemis (-)

eutrofi , hiperemis (-), eutrofi , hiperemis (-),


Konka Inferior
kongesti (-) kongesti (-)

Konka Media Eutrofi , tidak hiperemis Eutrofi, tidak hiperemis

Sekret (-) (-)

Septum Deviasi (-), Massa (-)

Rhinoskopi Posterior Tidak dilakukan

9
STATUS LOKALIS (PEMERIKSAAN TENGGOROK)

Palatum mole dan Arkus faring Kanan Kiri

Uvula Ditengah, warna merah muda

Warna Merah muda Merah muda

Edema (-) (-)

Permukaan faring Licin, granulasi (-) Licin, granulasi (-)

Warna Merah muda Merah muda

Pilar anterior Hiperemis (-) Hiperemis (-)

T1 Tenang
T1 Tenang
Tonsil Krypte normal, detritus (-), permukaan
Krypte normal, detritus (-), permukaan rata
rata

10
PEMERIKSAAN PENUNJANG

◉ Tes garpu tala menunjukkan negatif Rinne untuk 256, 512 dan 1024 Hz di telinga kiri dan positif di
telinga kanan.

◉ Weber lateralisasi ke telinga kiri.

◉ Tes ABC sama seperti pemeriksa di kedua telinga.

◉ Pemeriksaan darah menunjukkan jumlah WBC total yang tinggi yaitu 33.600 sel / ml.

11
PEMERIKSAAN PENUNJANG

◉ HRCT Temporal Bone menunjukkan kekeruhan meatus acusticus externus dan telinga tengah dengan
kerusakan septa tulang di bagian inferior process mastoid dan erosi lempeng sigmoid yang dikonfirmasi
secara intraoperatif.

12
DIAGNOSIS

◉ Abses Bezold Sinistra

13
TATALAKSANA

◉ Abses didrainase dengan anestesi lokal dan pus dikirim untuk kultur dan sensitivitas yang mengisolasi
stafilokokus koagulase negatif.
◉ Injeksi Intravena. Augmentin 1.2 g (2x sehari) dan Injeksi Amikacin 250 mg (2x sehari) diberikan selama
14 hari.
◉ Mastoidektomi dinding kanal bawah dengan timpanoplasti tipe IV dilakukan dengan menggunakan
autologous temporalis fascia graft dengan anestesi umum setelah 8 hari masuk.

14
KAJIAN TEORI

15
DEFINISI

◉ Abses Bezold merupakan penyebaran abses mastoid ke daerah leher (pada perlekatan otot
sternokleidomastoid) akibat komplikasi yang sangat jarang dari otitis media atau mastoiditis.

16
ETIOLOGI

• Pneumococcus
• Klebsiella
• Streptococcus pneumonia
• Haemophilus influenza
• Staphylococcus aureus
• Proteus
• Escherechiae Coli
• Pseudomonas.
• Peptostreptococcus
• Fusobacterium

17
MANIFESTASI KLINIS

◉ Pembengkakan daerah belakang telinga sampai leher (lateral)


◉ Nyeri tekan postaurikular di atas tulang mastoid yang terkena
◉ Demam
◉ Otalgia
◉ Gangguan Pendengaran
◉ Sukar menggerakkan leher

18
DIAGNOSIS

ANAMNESIS :
• Riwat keluarnya sekret dari teinga yang purulen, banyak dan berbau busuk
• Nyeri leher
• Demam
• Otalgia
• Otore
• Sukar menggerakkan leher

19
DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN FISIK :
• Pembengkakan di tip mastoid sampai sepanjang m. sternocleidomastoid, nyeri tekan dengan atau tanpa
fluktuasi.
• Desakan pada dinding liang telinga posterosuperior dgn perforasi membran timpani dan sekret yang banyak.
• Terkadang disertai paresis fasialis akibat tekanan pada foramen stilomastoideum.

20
DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN PENUNJANG:
• Laboratorium: leukosit dan laju endap darah normal/ meningkat
• Kultur bakteri
• X-Ray mastoid (Schuller)
• CT scan os temporal dan mastoid

21
TATALAKSANA

• Insisi dan drainase daerah leher dan mastoid


• Antibiotik intravena spektrum luas, kombinasi ceftriaxone dan metronidazole
• Pembedahan, mastoidektomi

22
TERIMA KASIH

23

Anda mungkin juga menyukai