Anda di halaman 1dari 4

PERUBAHAN MATERI DAN

PEMISAHAN CAMPURAN
B. SIFAT DAN WUJUD MATERI
Berdasarkan ciri khas yang dimilikinya sifat
materi dapat dikelompokkan sebagai berikut:

Sifat Instrinsik
1. Sifat Materi • Sifat yang melekat pada zat yang menjadi ciri khas zat
tersebut. Misalnya, rasa, warna, dan perubahan zat bila
Setiap zat memiliki sifat atau
bereaksi.
ciri yang membedakannya
dengan zat lain dan memberi Sifat Ekstrinsik
identitas yang khas bagi zat
tersebut. Contohnya garam • Sifat yang tida khas dari suatu zat yang dapat dimiliki
dan gula, kedua zat tersebut oleh zat itu. Contohnya, ukuran, bentuk, panjang, berat,
berwarna putih, padat, larut dan suhu.
dalam air, dan tidak berbau.
Akan tetapi, gula rasanya
manis dan bila dipanaskan Selain sifat instrinsik dan sifat ekstrinsik, sifat-sifat materi
akan meleleh dan menjadi juga dibedakan atas sifat fisika dan kimia.
coklat. Sebaliknya, garam
berasa asin dan akan meleleh
setelah dipanaskan sampai
menyala, tidak menjadi coklat
walaupun dipanaskan secara
terus-menerus.
Sifat Materi
Sifat Fisika Sifat fisika merupakan karakteristik suatu zat yang
membedakan dari zat-zat lain tanpa melibatkan perubahan
komposisi kimianya.

Contoh sifat fisika adalah bentuk, warna, wujud, titik didih,


titik beku, dan kalor jenis. Sifat-sifat tersebut dapat diukur
dengan mudah dan dinyatakan dalam bilangan. Misalnya,
air (H₂O) membeku pada suhu 0°C, mendidih pada suhu
100°C, memiliki kerapatan 1 gr/cm³, dan kalor jenisnya 1
kal/gr°C. Sifat-sifat hanya dimiliki oleh air saja, tidak ada zat
memiliki nilai persis seperti itu.

Sifat Kimia Sifat Kimia merupakan kemampuan suatu zat berubah


menjadi zat lainnya. Sifat kimia tampak saat
berlangsungnya reaksi kimia ketika zat awal diubah menjadi
zat baru. Dengan kata lain, Sifat kimia tidak dapat
ditentukan hanya dengan melihat atau menyentuhnya.

Contoh sifat kimia adalah kereaktifan terhadap zat lain,


tingkat keasaman (pH), mudah terbakar, dan toksisitas
(sifat racun). Misalnya, sifat kimia logam natrium dapat
bereaksi hebat dengan air, cuka memiliki tingat keasaan
rendah, bensin mudah terbakar, dan asam sianida beracun.
Wujud Materi Padatan Materi padat memiliki bentuk dan volume tetap.
Contoh materi padat adalah batuan, kayu, dan kaca.
Dalam padatan, gaya Tarik menarik yang kuat menahan atom-atom
atau molekul-molekul tetap berdekatan. Partikel-partikel tersusun
dalam pola yang kaku dan hanya dapat bervibrasi dengan lambat
dalam posisi yang tetap. Untuk beberapa padatan, struktur kaku
membentuk struktur kristal yang kokog seperti ametis.

Cairan Materi yang berwujud cair memiiki volume tetap, tetapi


bentuknya berubah-ubah sesuai wadah yang ditempatinya. Dalam
cairan partikel-partikel bergerak acak, tetapi ikatan antar partikel
masih cukup kuat sehingga volumenya tetap dan strukturnya tidak
kaku. Oleh karena itu, ketika materi cair seperti air, minyak, dan
cuka dituangkan dari satu wadah ke wadah yang lain, volumenya
akan tetap hanya bentuknya mengikuti wadahnya.

Gas Gas tidak memiliki bentuk ataupun volume tetap. Partikel-partikel


materi gas saling berjauhan, tarikan satu sama lain sangat lemah,
serta saling bergerak cepat dan acak. Volume dan bentuk gas akan
mengikuti ruang yang ditempatinya.
Perhatikan saat memompa ban sepeda, ban sepeda akan
mengembang setelah dipompa karena udara yang merupakan gas
mengisi seluruh volume ban. Begitu juga gas LPG dalam tangka
mengisi keseluruhan ruang dalam tangka.

Anda mungkin juga menyukai