Anda di halaman 1dari 42

PENGELOLAAN BAHAN

BERBAHAYA DAN
BERACUN

RSUD SLEMAN, 28 OKTOBER 2019


PENGERTIAN
* Bahan Berbahaya dan Beracun ( B3) adalah
bahan yang karena sifat dan atau
konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara
langsung maupun tidak langsung, dapat
mencemarkan dan atau merusak lingkungan
hidup, dan atau dapat membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan
hidup manusia serta makhluk hidup lainnya
* Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun yang
selanjutnya disebut Limbah B3 adalah sisa suatu
usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3
KARAKTERISTIK/SIFAT B3

1. Cairan mudah menyala/terbakar :


diperuntukkan untuk bahan yang bila terjadi
kontak dengan bahan lain, panas atau
sumber api dapat menimbulkan kebakaran

Contoh :
Spritus, metanol,aseton,benzena
Alkohol 96 %, Solar, oli
KARAKTERISTIK/SIFAT B3

2. padatan mudah terbakar : diperuntukkan


untuk bahan yang bila terjadi kontak dengan
bahan lain, panas atau sumber api dapat
menimbulkan kebakaran

Contoh : bahan kimia


Belerang/sulfur, fosfor
Kalium, natrium
KARAKTERISTIK/SIFAT B3

3. mudah meledak : bahan jika terkena suhu


tinggi/bahan lain dapat menimbulkan reaksi
ledakan.

Contoh : tabung O2
Bahan kimia : asam prikat
KARAKTERISTIK/SIFAT B3

4. Reaktif : bahan yang apabila tercampur


dengan bahan lain membentuk zat/gas/senyawa
baru yang berbahaya.

Contoh :
Bahan kimia : natrium/litium
KARAKTERISTIK/SIFAT B3

5. Korosif : bahan yg jika tersentuh dapat


menyebabkan tangan gatal/ membakar kulit &
mata serta mampu menyebabkan karat.

Contoh :
Bahan kimia : kaporit,
asam sulfat
Pembersih kerak
KARAKTERISTIK/SIFAT B3

6. Beracun : dapat
meracuni langsung
makhluk hidup saat
tertelan, terhirup dan
tersentuh.
Contoh :
Bahan kimia, BBM,
Pupuk, Sabun/
detergen
KARAKTERISTIK/SIFAT B3

7. Infeksius : limbah medis atau limbah yang


terinfeksi dan mengandung bakteri, virus atau
zat lain yang dapat menularkan penyakit

Contoh :
Sampah infeksius
TAHAPAN
PENGELOLAAN BAHAN B3
1. Perencanaan
Sesuai kebutuhan, oleh unit yang menggunakan
2. Pengadaan
Setiap proses pmbelian B3 penyedia ( toko )
harus menyediakan MSDS ( Material safety
data sheet ) lembar petunjuk berisi informasi
tentang fisika, kimia dari bahan berbahaya,
jenis bahan yang ditimbulkan, cara
penanganan dan tindakan khusus yang
berhubungan dengan keadaan darurat dalam
penanganan bahan berbahaya
3. Penerimaan
Pengecekan kesesuaian bahan dengan
pesanan, tanggal kadaluarsa, MSDS
4. Penyimpanan
Penyimpanan Bahan Berbahaya akan di
lakukan di Gudang khusus untuk B3 / alamari
khusus B3 dan diberi label / symbol sesuai
sifat bahannya.
Gudang B3
Almari B3
5. PENDISTRIBUSIAN BAHAN BERBAHAYA
•Pendistribusian Bahan Berbahaya dilakukan
sesuai permintaan / kebutuhan user
menggunakan Formulir Permintaan barang.
•Setelah Pendistribusian Bahan Berbahaya
pengelolaan selanjutnya akan di kelola oleh unit
yang menggunakan.
6. PELABELAN BAHAN BERBAHAYA DAN
BERACUN
Simbol atau label di gunakan pada
•Wadah / kemasan B3
•Tempat penyimpanan B3
•Alat angkut B3
Tidak ada label ada label
7. PENGELOLAAN LIMBAH B3
a. Identifikasi jenis dan jumlah
b. Pemilahan
c. Pengumpulan
d. Perpindahan
e. Pencatatan
f. Penyimpanan
g. Pengolahan dan pengambilan oleh pihak ke-3
h. Pembuatan Neraca Limbah B3
i. Pelaporan hasil kegiatan Pengelolaan Limbah
B3 dan Evaluasi hasil Pengelolaan Limbah
B3.
a. Dari Identifikasi jenis dilakukan pemilahan
• Sampah Infeksius di masukkan dalam tempat
sampah kuning ( Label Sampah Infeksius)
dengan dilapisi plastik kuning.
• Benda tajam dimasukkan dalam safety box
• Sisa kemasan ( flakon, vial, botol obat)
dimasukkan dalam tempat sampah ( Label
Sampah Non Infeksius ) dengan dilapisi plastik
hitam.
• Sisa kemasan ( plastik/ kardus bungkus obat,
plastik bungkus spuit, plastic plabot, plastik
alkes ) dimasukkan dalam tempat sampah
( Label Sampah Non Infeksius ) dengan dilapisi
plastik hitam.
• Limbah B3 Batu baterai dan lampu bekas
dimasukkan dalam tempat sampah ( Label
Tempat Limbah B3 Non Infeksius )
• Limbah B3 plabot infuse dan jerigen Hd bekas
dimasukkan dalam Tempat Sampah Plabot
Bahan kimia kadaluarsa, oli bekas dalam
botol/jerige
– Proses Pengumpulan dan Perpindahan
Limbah B3
Sampah Infeksius.
•Setiap pagi, sore atau bila sudah terisi 2/3, sampah
dikeluarkan oleh petugas CS dan dimasukan ke dalam
wheel bin sampah medis selanjutnya di bawa ke TPS B3
– Proses Pengumpulan dan Perpindahan Limbah B3
Limbah B3 non Infeksius
•Untuk lampu bekas dari ruangan / bengkel di kumpulkan di tempat
sampah B3 yang berada di Instalasi Sarana Non Medis.
•Kemudian oleh petugas sanitasi di masukkan ke TPS B3
•Untuk baterai bekas dari ruangan di masukkan dalam tempat sampah
B3 Non Infeksius, kemudian oleh petugas Cleaning Service di bawa ke
Sanitasi untuk dimasukkan ke TPS B3
•Untuk oli bekas, setelah ada laporan dari petugas bengkel, kemudian
di ambil oleh petugas sanitasi dan dimasukkan dalam TPS B3
•Untuk limbah peralatan mengandung logam berat dari ruangan di
masukkan dalam tempat sampah khusus B3, kemudian oleh petugas
Cleaning Service di bawa ke Sanitasi untuk dimasukkan ke TPS B3
•Untuk Bahan Kimia Kadaluwarsa, setelah ada laporan dari ruangan,
petugas sanitasi mengambil dan di masukkan ke TPS B3.
•Untuk sludge IPAL, slugde IPAl dari draying bed IPAL, dimasukkan
dalam ember tertutup dan di masukkan ke TPS B3.
•Untuk plabot bekas dan jerigen Hd setiap hari dikeluarkan dari
ruangan/bangsal perawatan oleh petugas cleaning service dan di bawa
ke TPS B3.
– Pencatatan
• Pencatatan dilakukan setiap ada limbah B3 yang masuk ke
dalam TPS B3 dan setiap ada Pengambilan limbah yang
keluar dari TPS B3. ( loog book )

– Penyimpanan/Pengemasan
• Limbah B3 Infeksius.
• Sampah infeksius dalam plastik kuning dan safety box
dimasukkan dalam wheel bin.
• Limbah B3 non Infeksius
• Untuk lampu bekas dalam kardus dan diletakkan di atas rak
• Untuk oli bekas dan reagen kimia ED, dimasukkan dalam
derigen dan diletakkan pada rak.
• Untuk peralatan mengandung logam berat dimasukkan
pada wadah plastik tertutup dan diberi label.
• Untuk peralatan baterai bekas dimasukkan pada wadah
plastik tertutup dan diberi label.
• Untuk Sludge IPAL dimasukkan di ember plastik.
• Untuk plabot infuse bekas dan jerigen Hd dimasukkan
– Pengelolaan lanjutan
Limbah B3 Infeksius
•Untuk limbah B3 infeksius dilakukan kerjasama dengan pihak
ke tiga baik untuk pengangkutan maupun untuk
pengolahaanya.
Limbah B3 Non Infeksius
•Untuk limbah B3 non infeksius dilakukan kerjasama dengan
pihak ke tiga baik untuk pengangkutan maupun untuk
pengolahaanya.
Limbah B3 plabot infuse dan jerigen hd bekas
•Untuk Limbah B3 plabot infuse bekas dan derigen HD bekas
dilakukan pengolahan dengan cara
– Pengosongan , mengeluarkan sisa larutan
– Pembersihan , pencucian/pembilasan
– Desinfeksi , larutan chlorin 0,05%
– Penghancuran/pencacahan , dipotong / dirusak
– Selanjutnya plabot infuse bekas dan jerigen HD bekas yang
sudah dilakukan pengolahan seperti diatas tadi dikerjasamakan
dengan pihak ke-3 untuk pengolahan lebih lanjut.
Penggunaan SPILL KIT

seperangkat alat dan bahan yang


digunakan untuk menangani
tumpahan Bahan / limbah Bahan
Berbahaya dan beracun
Tumpahan infeksius /
penggunaan Spillkit
1. Amankan tempat terjadinya tumpahan
agar tidak terinjak orang yang lewat
•Lakukan cuci tangan 6 langkah
2. Gunakan APD:
- Gunakan Masker
- Gunakan Sarung tangan (dobel)
- Gunakan Scort
- Gunakan Google ( kaca mata)
Tumpahan infeksius / penggunaan Spillkit
3. Beri tumpahan dengan bahan penyerap pasir chlorin
•Kumpulkan atau bersihkan tumpahan menggunakan
sapu dan serok
•Masukkan ke dalam plastik kuning ( plastik Medis)
yang tersedia
Tumpahan infeksius / penggunaan
Spillkit
4. Bilas area yang terkontaminasi menggunakan :
Tuangi dengan detergent
Tuangi dengan air bersih
Lap permukaan dengan kain, cara
mengelap menggunakan penjepit.
Tumpahan infeksius / penggunaan Spillkit
5. Lakukan desinfeksi area dengan :
Tuangi dengan chlorin 0,5%
Lap permukaan dengan kain, cara mengelap
menggunakan penjepit
Buang kain pengelap kedalam kantong
kuning medis
Tumpahan infeksius / penggunaan
Spillkit
6. Masukkan peralatan yang akan digunakan
kembali kedalam kantong untuk dilakukan
desinfeksi sebelum digunakan kembali
Tumpahan infeksius /
penggunaan Spillkit
• Lepas APD disposible yang telah
digunakan masukkan ke dalam kantong
medis kuning untuk selanjutnya dibuang
ke dalam tempat sampah medis.
• Lakukan cuci tangan 6 langkah
• Buatlah laporan kejadian tumpahan
• Lakukan desinfeksi untuk peralatan yang
telah selesai digunakan
Penggunaan spillkit merkuri
• Pastikan tidak ada orang diarea
sekitarnya
• Matikan fan atau AC disekitarnya
• Lepas semua perhiasan yang dipakai
• Lakukan cuci tangan 6 langkah
• Gunakan APD:
• Gunakan Masker
• Gunakan Sarung tangan
• Gunakan Scort
• Gunakan Google ( kaca mata)
Penggunaan spillkit merkuri

• Segera amankan area tumpahan dengan


membatasi daerah tumpahan menggunakan
line/pita pembatas atau menggunakan perabot
disekitarnya agar tidak terinjak orang yang lewat
• Apabila ada pecahan kaca ambil dengan penjepit
masukkan kedalam plastic
• Kumpulkan pecahan kaca yang terkontaminasi
mercuri dengan potongan karton tebal
• Ambil mercuri dengan spuit, dengan cara spuit
ditarik sedikit terlebih dahulu baru untuk
menghisap mercuri
• Masukkan ke dalam tube bertuliskan Mercuri
Penggunaan spillkit merkuri

Bilas area yang terkontaminasi menggunakan :


•Tuangi dengan detergent
•Tuangi dengan air bersih
•Lap permukaan dengan kain, cara mengelap
menggunakan penjepit.
•Buang kain pengelap kedalam kantong kuning
medis
Lakukan desinfeksi area dengan :
•Tuangi dengan chlorin 0,05%
•Lap permukaan dengan kain, cara mengelap
menggunakan penjepit
•Buang kain pengelap kedalam kantong kuning
medis
Penggunaan spillkit merkuri

• Masukkan peralatan yang akan digunakan


kembali kedalam kantong untuk dilakukan
desinfeksi sebelum digunakan kembali.
• Lepas APD disposible yang telah digunakan
masukkan ke dalam kantong medis kuning
untuk selanjutnya dibuang ke dalam tempat
sampah medis.
• Lakukan cuci tangan 6 langkah
• Buatlah laporan kejadian tumpahan
• Lakukan desinfeksi untuk peralatan yang
telah selesai digunakan
Sekian
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai