Anda di halaman 1dari 55

BAB 5

PROTISTA
Biologi SMA/MA Kelas X
Apa yang Anda ketahui tentang penerapan biologi dalam
kehidupan masa kini?
Pengertian Protista
• Protista = organisme eukariot pertama/ paling sederhana (Yunani, protos =
pertama).
• Protista memiliki membran inti sel (eukariotik).
• Terdapat sekitar 600.000 spesies protista yang sudah diketahui.
• Sebagian besar uniseluler, tapi ada yang berkoloni/ multiseluler.
• Protista memiliki keanekaragaman metabolisme.
• Ada yang aerobik dan alat respirasinya mitokondria, ada pula yang
anaerobik.
• Protista ada yang fotoautotrof, dan ada juga yang heterotrof.
Protista
• Protista mudah ditemukan karena hidup di habitat yang mengandung air,
dan ada pula yang hidup bersimbiosis di dalam tubuh organisme lain
secara parasit atau mutualisme.
• Protista adalah organisme penyusun plankton, yaitu organisme
mikroskopis yang mengapung secara pasif atau berenang secara lemah di
permukaan air.
• Plankton yang bersifat fotoautotrof disebut fitoplankton, dan yang
bersifat heterotrof disebut zooplankton.
Sarcodina
Protozoa Protista heterotrof yang (berkaki semu)
(mirip hewan) memperoleh makanan
dari organisme lain Mastigophora
dengan cara
(berbulu cambuk)
memasukkan makanan
tersebut ke dalam sel
tubuhnya (intraseluler). Ciliophora
(bersilia)

Sporozoa
Klasifkasi (berspora)
Protista
(berdasarkan Euglenophyta
Protista fotoautotrof
cara (Euglena)
Alga/Ganggang yang dapat membuat
memperoleh makanannya sendiri Chrysophyta
(mirip tumbuhan) dengan cara fotosintesis (alga keemasan)
makanan)
Pyrrophyta (alga
api)
Protista heterotrof yang Chlorophyta
memperoleh makanan
(alga hijau)
dari organisme lain
Jamur dengan cara menguraikan Phaeophyta
Protista atau menelan (alga cokelat)
(fagositosis) makanan
(mirip jamur) Rhodophyta
(alga merah)
Oomycota (Jamur
Myxomycota (Jamur Lendir)
Air)
1. Protista Mirip Hewan
Protista Mirip Hewan
• Disebut Protozoa, berasal dari kata protos = pertama, dan zoon= hewan (hewan
yang pertama)
• Uniseluler
• Hidup di mana-mana (air tawar, air laut, tempat lembab, parasit pada tumbuhan,
hewan, manusia) → kosmopolit
• Memiliki bermacam-macam alat gerak seperti pseudopodia, silia, flagel  (untuk
dasar klasifikasi)
• Memperoleh makanan dengan cara FAGOSITOSIS
• Segala aktivitas hidup dilakukan sel tersebut
• Cara hidup heterotrof
Struktur Tubuh Protozoa
• Berukuran mikroskopis
• Struktur sel terdiri atas sitoplasma yang diselubungi membran sel
• Berfungsi sebagai pelindung dan mengatur pertukaran zat
• Terdapat PELIKEL
• Beberapa plasma pada beberapa jenis protozoa memiliki silia atau flagel
• Sitoplasma mengandung organel sel
• Paramecium memiliki Trikosis
Reproduksi Protozoa
1. Perkembangbiakan Protozoa dengan cara aseksual (vegetatif),
yaitu dengan pembelahan biner / mitosis.
Pembelahan biner diawali dengan pembelahan inti
(kariokinesis) kemudian diikuti pembelahan sitoplasma
(sitokinesis).
2. Perkembangbiakan Protozoa dengan cara seksual (generatif)
yaitu dengan cara penyatuan gamet berbeda jenis sehingga
menghasilkan zigot atau secara konjugasi (penyatuan inti
vegetatif sel).

Namun ada pula Protozoa yang tidak melakukan reproduksi seksual


yaitu Amoeba sp.
Filum pada Protozoa

Sarcodina/ Mastigophora/ Ciliophora/ Sporozoa


Rhizophoda Flagellata Cilliata

Pseudopodia/ Flagel/ Silia/  Memiliki


Kaki akar/ Bulu cambuk Rambut getar alat gerak
Kaki semu

Amoeba Trypanosoma Paramaecium Plasmodium


a. Sarcodina atau Rhizopoda

 Bergerak dengan penjuluran sitoplasma selnya membentuk Pseudopodia


 Bentuk berubah-ubah saat diam dan bergerak
 Habitat Rhizopoda pada umumnya hidup bebas di alam, namun ada yang
hidup sebagai parasit di tubuh hewan dan manusia.
 Contoh : Amoeba
Ektoamoeba Amoeba proteus
Entamoeba
 Entamoeba histolytica  disentri
 Entamoeba coli membantu pembusukkan sisa-sisa makanan
dan pembentukan vitamin K
 Entamoeba gingivalis merusak gigi dan gusi
 Radiolaria  bahan alat penggosok dan bahan peledak
 Foraminifera kerangka tubuh dr zat kersik dan zat kapur,
membentuk endapan  tanah globigerina petunjuk
adanya minyak bumi dan sejarah bumi
Struktur tubuh Amoeba proteus.
Cara Rhizopoda Menangkap dan Mencerna
Makanan
- Rhizopoda bersifat heterotrof dan memakan Protozoa lain, Ciliata, bakteri, maupun
alga uniseluler.
- Berikut ini adalah cara Rhizopoda menangkap dan mencerna makanan
a) Rhizopoda mendekati sumber makanan dengan menjulurkan kaki semu
b) Kaki semu akan mengelilingi makanan hingga permukaan membran yang
mengelilingi makanan bertemu
c) Terbentuk rongga makanan di dalam tubuh Rhizopoda yang disebut vakuola
makanan
d) Vakuola makanan akan mencerna makanan di dalamnya sambil beredar di
sitoplasma
e) Sari makanan akan masuk ke sitoplasma secara difusi, sedangkan sisa makanan
yang tak tercerna dan berbentuk padat tetap berada dalam vakuola
f) Vakuola yang berisi sisa makanan padat bergerak ke tepi sel dan akan pecah
sehingga sisa makana dapat dikeluarkan dari tubuh.
g) Sementara makanan yang berbentuk cair diatur oleh vakuola kontraktil dengan
cara berdenyut untuk memompa cairan ke luar dari sel
Cara Rhizopoda Menangkap dan Mencerna
Makanan
Reproduksi pada
Amoeba sp.
Contoh Rhizopoda

Radiolaria Arcella Foraminifera


b. Mastigophora atau Flagellata
 Flagella berguna :
1. Alat gerak
2. Menimbulkan arus untuk membawa makanan masuk ke mulut
3. Untuk mengetahui keadaan lingkungan
 Flagellata terdiri dari:
1. Flagellata tidak berklorofil  Zooflagellata (flagellata hewan).
Contoh : Trypanosoma & Trichomonas
2. Flagellata berklorofil  Fitoflagellata
Contoh : Volvox globator, Euglena viridis, & Noctiluca
milliaris
 Reproduksi Aseksual → pembelahan biner membujur
 Hidup bebas di lingkungan berair & bersimbiosis dalam tubuh
hewan
 Flagellata hidup parasit :
1. Trypanosoma gambiense dan T. rhodesiense (penyakit tidur
pada manusia) hospes perantaranya lalat tsetse,Glossina
palpalis dan G.moritans
2. Trypanosoma evansi (penyakit Surra pada hewan ternak)
3. Trichomonas vaginalis (penyakit keputihan pada ♀)
4. Leishmania donovani (penyakit kala-azar pada manusia)

Lalat Tsetse
(penyebar penyakit tidur)
Trypanosoma gambiense
(penyebab penyakit tidur)
c. Ciliophora atau ciliata
• Ciliata (Latin, cilia = rambut kecil) atau ciliophora (phora
berarti gerakan) adalah protozoa yang bergerak dengan
menggunakan silia (rambut getar).
• Ciliata juga disebut Infusoria (Latin, infundere = menuang).
• Ciliata memiliki pelikel (selaput protein atau glikoprotein) yang
membuat bentuk ciliata tetap dan tidak berubah-ubah.
• Ciliata berbentuk variatif, mulai dari berbentuk oval, terompet,
lonceng, dsb.
• Tubuh Ciliata memiliki rambut getar (silia) berukuran pendek
yang berbentuk barisan di seluruh tubuh atau hanya di bagian
tertentu dari permukaan sel.
• Diameter Ciliata sekitar 0 µm dan panjangnya berkisar antara 2
– 20 µm.
 Silia berfungsi untuk bergerak dan alat bantu makan
 Memiliki 2 inti:
Makronukleus
Mikronukleus
 Memiliki Trikokis  untuk pertahanan diri
 Hidup bebas di lingkungan berair (tawar & laut)
 Reproduksi :
Aseksual  Pembelahan biner membujur (transversal)
Seksual  Konjugasi
Struktur tubuh Paramecium caudatum
Proses pencernaan makanan pada Paramecium sp
Konjugasi pada
Paramecium sp.
Contoh Ciliata
• Paramecium caudatum pemangsa bakteri di air tawar
• Balantidium coli penyebab diare balantidiasis
• Stentor roeseli hidup di air sawah atau air yang menggenang yang banyak
mengandung bahan organik
• Didinium sebagai pemangsa paramecium
• Stylonychia pemakan serpihan atau potongan bahan organik
• Vorticella, berbentuk seperti lonceng dengan tangkai yang panjang berbentuk
lurus atau spiral, memiliki silia di sekitar corong mulutnya, tangkai melekat
pada suatu tempat.

Vorticella

Stylonychia
d. Sporozoa
Pada salah satu siklus hidupnya berbentuk Spora
Sporozoa TIDAK memiliki alat gerak
Hidup sebagai parasit ( hewan & manusia)
Reproduksi :
Aseksual pembelahan biner
Seksual pembentukan gamet kemudian penyatuan Gamet ♂ & ♀
Contoh :
Toxoplasma gondii
penyakit toksoplasma
Plasmodium
Penyakit malaria pd manusia (nyamuk Anopheles betina)
 Menyerang sel-sel hati & eritrosit
 Plasmodium bersembunyi dari sistem kekebalan inang
4 jenis Plasmodium penyebab malaria :
1. Plasmodium vivax (penyakit malaria tertiana)
2. Plasmodium ovale (penyakit malaria tertiana)
3. Plasmodium malariae (penyakit malaria kuartana)
4. Plasmodium falciparum (penyakit malaria tropicana)
Siklus hidup :
→ Dalam tubuh nyamuk Anopheles betina
→ Didalam tubuh manusia

Anopheles sp. sebagai penyebar


Plasmodium sp. merusak sel darah merah
penyakit malaria.
Reproduksi Plasmodium

Aseksual Seksual

Pembelahan makrogamet
Pembelahan berganda dan mikrogamet
(schizogoni) (sporogoni)

Tubuh penderita Nyamuk Anopheles


malaria betina
Skema siklus hidup Plasmodium sp.
Peran Protozoa bagi Manusia
Menguntungkan:
 Mengontrol jumlah bakteri di alam karena predator bakteri
 Merupakan zooplankton dan bentos sbg sumber makanan hewan air
 Foraminifera/Globigerina, cangkangnya sbg petunjuk adanya minyak
bumi, gas alam dan mineral
 Radiolaria, kerangkanya yang mengendap di dasar laut dapat digunakan
sebagai bahan penggosok
Peran Protozoa bagi Manusia
Merugikan:
 Enthamoeba histolyca, Enthamoeba disentriae, penyebab disentri

 Trypanasoma brucei, penyakit tidur di Afrika

 Trypanasoma evansi, penyakit pada hewan ternak


 Leishmania, penyebab penyakit kala-azar

 Trichomonas vaginalis, parasit di vagina


 Balantidium coli, penyebab diare

 Toxoplasma gondii, penyebab toksoplasmosis


 Plasmodium sp, penyebab malaria
2. PROTISTA MIRIP
TUMBUHAN
(Ganggang /Alga)
Ciri-Ciri Protista Mirip Tumbuhan
• Alga merupakan organisme uniselular kecuali
Alga coklat dan merah Fotosintetik
• Ada yang mikroskopis dan makroskopis
• Hidup di air tawar atau air laut
• Pigmen lain yang dimiliki alga selain klorofil
adalah karotenoid, fikosantin, fikoeritrin
Ganggang dapat diklasifikasikan berdasarkan pigmen dominan,
keberadaan dan komponen penyusun dinding sel, jenis
cadangan makanan yang disimpan dan keberadaan flagela.

Euglenoid Chrysophyta Pyrrophyta

Chlorophyta Phaeophyta Rhodophyta


a. Euglenoid (Euglenophyta)
• Euglenoid adalah ganggang uniseluler,
memiliki bintik mata berwarna merah
(stigma), tidak memiliki dinding sel,
memiliki flagela, dan dapat bergerak aktif
(motil) seperti hewan, tetapi memiliki
klorofil dan dapat berfotosintesis seperti
tumbuhan.
• Euglenoid ini memiliki klorofil a, klorofil
b, dan pigmen karoten.
• Hasil dari fotosintesis disimpan sebagai
cadangan makanan berupa polisakarida
paramilon.
• Euglenoid hidup sebagai organisme
fotoautotrof tetapi juga dapat hidup
sebagai organisme heterotrof saat keadaan
kurang mendukung.
• Stigma pada Euglenoid ini mengandung fotoreseptor yang ditutupi oleh
pigmen berwarna merah.
• Stigma berfungsi untuk membadakan kondisi gelap dan terang.
• Euglenoid menunjukkan gerak fototaksis (gerak berpindah tempat
menuju ke arah cahaya matahari)
• Euglenoid memiliki habitat di air tawar, misalnya air kolam, sawah,
danau, dan banyak ditemukan di parit-parit perternkan yang banyak
mengandung kotoran hewan.
• Salah satu Euglenoid yang terkenal adalah Euglena viridis. Euglena
viridis ini tampak berwarna hijau
b. Alga Keemasan (Chrysophyta)
Ciri-ciri Alga Keemasan
1. Habitat: air laut dan air tawar Vaucheria sp

2. Bentuk talus: batang atau


seperti telapak tangan
3. Reproduksi
a. aseksual: zoospora
Synura
berflagel banyak
b. seksual: persatuan sel
sperma dan ovum
4. Dinding sel: kersik/silika
5. Peranan: plankton,
produsen di perairan laut
6. Contoh: Navicula,
Pinnularia, dan Synura
Anggota Chrysophyta dengan berbagai tipe flagela
c. Diatom (Bacillariophyta)
Ciri-ciri Alga Keemasan
1. Habitat: air laut dan air tawar
2. Bentuk talus: talus terdiri dari
epiteka dan hipoteka
3. Reproduksi Berbagai bentuk cangkang diatom
a. aseksual: pembelahan
epiteka dan hipoteka
b. seksual: persatuan sel
sperma dan ovum Desmidium
4. Dinding sel: silika (kersik)
5. Peranan: bahan isolasi,
penyekat dinamit,
penggosok
Actinastrum
Skema reproduksi
vegetatif diatom
d. Pyrrophyta (Ganggang Api)
• Pyrrophyta adalah alga uniseluler yang
menyebabkan air laut tampak bercahaya di
malam hari karena sel-selnya mengandung
fosfor.
• Pyrrophyta disebut juga dinoflagellata
karena memiliki flagela.
• Tubuh Pyrrophyta terdiri atas satu sel,
memiliki dinding sel berupa lempengan Gonyaulax (menghasilkan
racun)
selulosa, memiliki klorofil a, klorofil c,
fikobilin, dinoxatin, dan xantofil.
• Pyrrophyta bereproduksi secara aseksual
dengan pembelahan biner. Pyrrophyta hidup
secara fotoautotrof di laut.
• Kecepatan pertumbuhan populasi ganggang
api dipengaruhi oleh suhu, kadar garam dan
nutrisi, serta kedalaman air laut.
Noctiluca scintillans
(tidak menghasilkan racun)
Pada musim tertentu akan terjadi populasi Pyrrophyta
melimpah (blooming) dan timbul pasang merah atau dikenal
dengan sebutan red tide di laut itu dikarenakan terjadi putaran
arus dari bawah laut yang menyebabkan terangkatnya nutrisi
dari dasar laut ke permukaan.

red tide
e. Alga Hijau(Chlorophyta)
Ciri-ciri Alga Hijau
1. Habitat: 10% air laut dan 90% air
tawar
Caulerpa racemosa
2. Bentuk talus: benang, lembaran,
dan bola
3. Reproduksi
a. aseksual: zoospora
Halimeda copiosa
b. seksual: konjugasi
4. Dinding sel: selulosa
5. Peranan:
fitoplankton, dalam
ekosistem air, bahan
makanan

Chlorella sp
f. Alga Cokelat (Phaeophyta)
Ciri-ciri Alga Cokelat
1. Habitat: pantai, air laut, dan air tawar Padina
2. Bentuk talus: benang atau seperti tumbuhan tingkat tinggi
3. Reproduksi
a. aseksual: zoospora berflagel 2 dan fragmentasi
b. seksual: isogami/oogami
4. Dinding sel: selulosa, asam alginat
5. Peranan: fitoplankton dalam
ekosistem air, asam alginat
untuk industri makanan, Turbinaria
farmasi, dan pupuk

Hormosira
g. Alga Merah (Rhodophyta)
Ciri-ciri Alga Merah
1. Habitat: air laut dan air tawar
2. Bentuk talus: benang atau seperti
tumbuhan tingkat tinggi
3. Dinding sel: selulosa, asam alginat
4. Reproduksi aseksual: spora
haploid seksual: manan dan xilan
5. Peranan: bahan agar-agar dan sup

Porphyra.sp
(untuk sop ganggang
merah)

Eucheuma spinosum (untuk agar-agar)


3. PROTISTA MIRIP
JAMUR
I S TA
“Protista mirip jamur tidak dimasukkan ke dalam P ROT
kingdom fungi (jamur) karena struktur tubuh dan
cara reproduksinya berbeda dengan kelompok
MIRIP
jamur sesungguhnya. Reproduksi jamur lendir JAMUR
mirip jamur, tetapi gerakan pada fase
vegetatifnya mirip amoeba. Meskipun tidak
berklorofil, struktur molekul membran sel jamur
lendir mirip strukur molekul alga. Contoh dari
protista mirip jamur adalah Mycomycota dan
Oomycota.”
Ciri-Ciri Protista Mirip Jamur
• Selnya memiliki inti lebih dari satu
• Bersifat amuboid (Myxomycota) atau
berflagel (Oomycota)
• Heterotrof
• Menghasilkan spora, parasit atau pengurai

Protista Seperti Jamur


a. Myxomycota (Jamur Lendir Plasmodial)
Ciri-ciri :
1. Myxomycota hanya memiliki beberapa sifat yang dimiliki
jamur, yaitu pada waktu stadium badan buah
2. Struktur Myxomycota disebut plasmodium
3. Plasmodium bergerak dengan gerakan ameboid di atas
substrat
4. Dapat mencerna mikroorganisme serta partikel-partikel
bahan organik yang membusuk di dalam selnya

Didymium iridis Fuligo Septica Physarum polycephalum


5) Stadium generatif  seperti jamur berupa
tubuh buah penghasil spora
6) Stadium vegetatif seperti Amoeba
berupa massa protoplasma seperti lendir
dan dapat bergerak
7) Predator Fagosit.
8) Habitat di hutan basah, batang kayu yang
membusuk, tanah lembab, sampah basah,
kayu lapuk.

sporangium Didymium iridis


Siklus hidup Mycomycota
b. Acrasiomycota (Jamur Lendir Selular)
• Bentuk satu selnya merupakan individu yang mandiri.
• Dalam siklus hidupnya, terutama ketika masa reproduksi, jamur lendir selular memiliki tubuh
buah.
• Tubuh buah tersebut akan menghasilkan spora yang digunakan pada saat reproduksi aseksual.
• Acrasiomycota merupakan individu utuh yang dipisahkan oleh membran, terutama pada saat
membentuk agregat di salah satu tahap dalam siklus hidupnya. Acrasiomycota merupakan
organisme haploid
• Acrasiomycota memiliki tubuh buah yang berfungsi sebagai alat reproduksi aseksual dan
umumnya tidak memiliki fase berflagel.
• Contoh jamur lendir selular adalah Dyctyostelium.
Siklus hidup Acrasiomycota
c. Oomycota (Jamur Air)
Ciri-ciri :
1. Oomycota memiliki banyak kemiripan dengan jamur,
yaitu memiliki tubuh (miselium) yang tumbuh di atas
materi organik
2. Bersifat heterotrofik, baik secara parasit maupun
saprofit
3. Hifa memiliki dinding sel yang mengandung selulosa
dan tidak mempunyai septa (senositik)
4. Merupakan pengurai
5. Umumnya hidup bebas, mendapatkan makanan dari
tumbuhan dikolam, danau, & aliran air
6. Reproduksi
SeksualGamet Jantananteridium Zygot diploid
Gamet Betina oogonium
AseksualSporangium spora
berflagel(zoospora) hifa baru
Contoh :
• Parasit pada organisme akuatik : Saprolegnia hidup pd tubuh ikan

• Patogen pada tanaman : Phythopthora infentans (parasit pada


kentang)

Saprolegnia sp. (hidup di tubuh ikan) hifa Saprolegnia sp.

Buah dan daun kentang yang terserang Phytophthora infestans


Siklus hidup Oomycota

Anda mungkin juga menyukai