Anda di halaman 1dari 12

KERAJAAN SRIWIJAYA

Dalam Bahasa Sankslerta, sri berarti bergemilang, dan Wijaya berarti kemenangan.
Sriwijaya  kemenangan yang gilang-gemilang

• Tahun berdiri : sekitar abad 671-695


• Wilayah Kekuasaan : Membentang dari Kamboja, Thailand selatan, Semenanjung
Malaya, Sumatra, Jawa, dan pesisir Kalimantan.
WILAYAH KEKUASAAN
SUMBER SEJARAH
Berdasarkan sumber tertulis serta berita Tiongkok dan Arab,
• I Tsing melaporkan Sriwijaya menjadi pusat pembelajaran agama Buddha dan
terdapat 1000 orang pendeta yang belajar agama Buddha pada Sakyakirti.
• Diketahui banyak pedagang Arab melakukan kegiatan perdagangan di Kerajaan
Sriwijaya
• Sumber dan bukti tertulis lainnya adalah prasasti-prasasti
• Dapunta Hyang
RAJA PENDIRI • Raja Dapunta Hyang telah sukses memperluas daerah
kekuasaannya sampai ke tanah Jambi.

RAJA • Kekuasaan Sriwijaya meluas sampai Semenanjung Melayu


dan dapat membangun pelabuhan di wilayah Ligor
DHARMASETU
RAJA • Menjabat sekitar abad ke-9, pada masa kekuasaannya, kerajaan Sriwijaya
berkembang cepat menjadi kerajaan besar dan menjadi sebuah pusat
BALAPUTRADEWA agama Buddha di Asia Tenggara.

Sri • Pada masa kekuasaan Raja Sri Sudamaniwarmadewa, Kerajaan Sriwijaya


pernah mengalami serangan dari Raja Darmawangsa dari Jawa Timur. Tapi,
Sudamaniwarmadewa serangan tersebut berhasil digagalkan oleh para tentara Sriwijaya.

Sanggrama • Pada masa kekuasaannya, Kerajaan Sriwijaya mengalami sebuah


serangan dari Kerajaan Chola.
Wijayattunggawarman
Dapunta Hyang Sri Jayanasa
Sri Indravarman
Rudra Vikraman
Maharaja WisnuDharmmatunggadewa
Dharanindra Sanggramadhananjaya
Samaratungga
Samaragrawira
Balaputradewa
Sri UdayadityavarmanSe-li-hou-ta-hia-li-tan
Sri CudamanivarmadevaSe-li-chu-la-wu-ni-fu-ma-tian-hwa
Sri MaravijayottunggaSe-li-ma-la-pi
Hie-tche (Haji)
Sumatrabhumi
Sangramavijayottungga
Rajendra Dewa KulottunggaTi-hua-ka-lo
Rajendra II
Rajendra III
Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa
Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa
Srimat Sri Udayadityawarma Pratapaparakrama Rajendra Maulimali Warmadewa
Kehidupan Sosial, Politik, dan Budaya
• Masyarakat Sriwijaya sebagian besar hidup dari perdagangan dan pelayaran
karena letaknya yang strategis di jalur perdagangan antara India dan Tiongkok.
• Hasil bumi yang diperdagangkan antara lain kemenyan, lada, damar, penyu
dan barang-barang logam.
• Armada laut Kerajaan Sriwijaya kuat karena menjalin kerja sama dengan
armada laut kerajaan-kerajaan di India dan Tiongkok
• Pendapatan melimpah dari upeti raja-raja yang ditaklukan.
• Kerajaan ini mencapai zaman keemasan dibawah Raja Balaputradewa yang
berkuasa pada pertengahan abad IX.
• Sriwijaya tercatat sebagai pusat agama Buddha yang penting.
Faktor Kemunduran Eksternal
• Kerajaan sriwijaya seringkali di serang oleh kerajaan colamandala yang dipimpin Raja
Rajendracoladewa dari india.
• Banyak kerajaan taklukan yang memisahkan diri dari sriwijaya, seperti kerajaan pahang, sunda, jambi,
kelantan dan ligor.
• Sriwijaya terdesak oleh perkembangan kerajaan di thailand yang memperluas pengaruhnya di
semenanjung malaya.
• Sriwijaya tersudut dengan pengaruh kerajaan singasari yang telah menjalin hubungan baik dengan
kerajaan melayu di jambi.
• Sriwijaya di serang oleh Raja Dharmawangsa pada 990M.
• Singasari sukses melakukan ekspedisi pamalayu
• Mulai berkembangnya pengaruh kerajaan islam, yaitu samudera pasai
• Sriwijaya ditaklukan oleh majapahit. yang disebabkan oleh serangan dari Adityawarman atas perintah
dari gajah mada pada 1477.
Faktor Kemunduran Internal

• Tidak memiliki raja yang dapat memimpin dengan baik semenjak Raja
Balaputradewa meninggal.
• Sektor militer yang semakin lama semakin melemah
• Sektor ekonomi dan perdagangan mengalami kemunduran, karena
pelabuhan pelabuhan pentingnya melepaskan diri dari sriwijaya.
Bukti Peninggalan
• Ditemukan di Pulau Bangka bagian Barat
• Menggunakan Bahasa Melayu kuno dan
aksara Pallawa
• Cerita tentang kutukan untuk orang yang
berani melanggar titah atau pertintah dari
kekuasaan Raja Sriwijaya

Ditemuan di Nakhon Si Thammarat,


wilayah Thailand bagian Selatan
yang memiliki pahatan di kedua
sisinya.
Bukti Peninggalan
• Ditemukan di sebuah pinggiran rawa di desa
Palas Pasemah, Lampung Selatan.
• Isinya dari Prasasti Ligor menjelaskan tentang
kutukan atas orang-orang yang tidak tunduk
pada kekuasaan Sriwijaya.

Prasasti Telaga Batu merupakan sekumpulan


prasasti yang ditemukan di sekitar kolam Telaga
Biru.
Berisi mengenai kutukan pada mereka yang
melakukan perbuatan jahat di kedatuan Sriwijaya.
Prasasti Prasasti Prasasti Prasasti Prasasti
Hujung Karang Kedudukan Talang Tuo Leiden
Langit Berahi Bukit

Anda mungkin juga menyukai