Anda di halaman 1dari 39

Belajar Berdasarkan

MASALAH
Problem Based Learning (PBL)
Irfannuddin
dr. SpKO, AIF, MPdKed
Apa masalahnya ???
Kasus 1
• “dr. Komar Sil” mendapat penawaran suplemen
penurun berat badan dari perusahaan multi
level marketing (MLM). Suplemen tersebut
dipromosikan sangat ampuh, aman, dan banyak
dikonsumsi di luar negeri.
• “dr. Komar Sil” langsung merekomendasikan
pasiennya untuk mengkonsumsi suplemen.
• Beberapa hari kemudian, pasiennya dibawa ke
UGD karena kekurangan cairan (dehidrasi)
Urun Rembug
• Apa kekeliruan/ ke“tidak cakap”an dr. Komar Sil ?
Kasus
• “dr. Rame”, kedatangan pasien yang mengeluh
sulit bernafas (gasping) dan nyeri ulu hati setiap
setelah makan porsi besar.
• Secara otomatis, dr. Rame memberi obat pelega
pernafasan dan obat nyeri.
• Setelah beberapa menit mengkonsumsi ke-2 obat
tersebut, pasiennya dibawa ke UGD. Badannya
biru, nafasnya sesak hebat & gatal-gatal.
• Dokter UGD menyatakan bahwa pasien dr. Rame
mengalami alergi obat.
Urun rembug
• Apa kekeliruan/ ke “tidak cakap”an dr. Rame ?
Sasaran Kompetensi
• Umum :
– Mahasiswa mampu mengembangkan
keterampilan generik sebagai peserta program
pendidikan kedokteran
• Khusus :
– Mahasiswa mampu menerapkan langkah-langkah
metode Belajar Berdasarkan Masalah/ Problem
based learning (PBL)
Topik Bahasan
• Latar Belakang PBL
• Manfaat PBL
• Pengertian PBL
• Metode PBL
• Langkah-langkah metode PBL
• Latihan Bersama
Latar Belakang
Salah Satu Masalah Profesi Dokter
di Indonesia

• Katanya: “Sering salah diagnosis”


• Mungkin karena :
– Kurang berkomunikasi
– Tidak komprehensif
– Tidak berempati kepada pasien
– Tidak menerapkan prinsip clinical reasoning
WHO, 1996  5 Stars Doctor
• Tomorrow Doctor as:
– Care provider
– Decision maker
– Communicator
– Community leader
– Manager

• Beside as a scientist
Konsil Kedokteran Indonesia
• Kurikulum Berbasis Kompetensi
• 7 Area Kompetensi Dokter
1. Mampu berkomunikasi efektif
2. Memiliki keterampilan klinis
3. Memiliki landasan ilmiah Ilmu Kedokteran
4. Mampu mengelola masalah kesehatan
5. Mampu mengelola informasi secara kritis
6. Selalu mawas diri dan mengembangkan diri
7. Memiliki etika, moral, medikolegal dan profesionalisme
serta memperhatikan keselamatan pasien
Kompeten
• Seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung
jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk
dianggap mampu oleh masyarakat dalam
melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan
tertentu.
Bidang Ilmu Kedokteran
• Luas dan mendalam
– Mahasiswa/lulusan dokter harus menentukan
prioritas
• Selalu berkembang pesat
– Mahasiswa/lulusan dokter harus selalu
beradaptasi mengikuti perkembangan
• Kombinasi ilmu dan seni
– Variasi luas, mahasiswa/lulusan dokter
menentukan tindakan yang tepat sesuai standar
Medicine is deep and extensive

• Anda harus mampu


– Mengenali kompetensi anda
– Menentukan prioritas
– Mengetahui apa yang dibutuhkan
– Mencapai kompetensi sesuai standar
Medicine is rapidly develop

• Dokter adalah profesi “long-life learning”


– Anda harus mawas diri dan mengembangkan diri
• Selalu meng’Up-date” ilmu
• Mengkritis setiap informasi yang ada
– Validitas, reliabilitas, kebutuhan
Medicine is art & science

• Banyak variasi dalam teknik pengobatan


• Masing-masing dokter punya keputusan sendiri
berdasarkan keilmuan dan pengalaman
• “You have to determine your own style/ methods”
– But always consider ethics and standard
PROBLEM BASED LEARNING
(PBL)
Apa yang dimaksud dengan PBL
Amin & Eng (2003)
“Metode instruksional yang menantang peserta didik untuk
belajar bagaimana belajar dan bekerja sama dalam kelompok
untuk mencari solusi terhadap masalah nyata”
Wood (2003)
“Metode yang memacu peserta didik menggunakan pemicu
dari masalah di kasus atau skenario untuk menentukan sendiri
apa sasaran belajar mereka, kemudian mereka belajar mandiri
untuk kembali berdiskusi dan meluruskan pengetahuan yang
didapat”.
Proses PBL disebut Tutorial
• Dilaksanakan dalam bentuk diskusi tutorial
– Diskusi kelompok kecil di fasilitasi seorang tutor
– Ada langkah/sistematika berpikir
• Masalah menjadi stimulan (pemicu) untuk belajar
• Mahasiswa harus berpikir secara kritis dengan melalui
langkah-langkah berpikir yang sistematis
Efek PBL yang sangat berguna
• Melatih berkomunikasi secara etis
• Mengembangkan kemampuan berpikir kritis (critical thinking)
• Melatih penalaran klinis
• Memacu belajar mandiri (adult learning)
• Terbiasa menelusuri kepustakaan (menggali informasi secara
kritis)
• Melatih sportivitas
• Memupuk sikap bekerja sama dalam tim
• Berlatih menjadi manajer
• Sambil menggali ilmu pengetahuan !!
Langkah PBL/Tutorial di FK Unsri,
Blok Kedokteran Dasar
• DISKUSI TUTORIAL TAHAP KE-1
– KLARIFIKASI ISTILAH
– IDENTIFIKASI MASALAH
– ANALISIS MASALAH
– RESTRUKTURISASI MASALAH & MENYUSUN KETERKAITAN ANTAR MASALAH
– MENGIDENTIFIKASI TOPIK PEMBELAJARAN
• BELAJAR MANDIRI
• DISKUSI TUTORIAL TAHAP KE-2
– Berbagi pengetahuan dari hasil belajar mandiri
– Menyusun kerangka konsep
– Merumuskan kesimpulan/ resume
– Mengevaluasi topik pembelajaran
– Merumuskan topik pembelajaran yang baru/ perlu pendalaman
• BELAJAR MANDIRI & PERSIAPAN LAPORAN TUTORIAL
• DISKUSI PLENO DENGAN DOSEN
Langkah Berpikir PBL/Tutorial di FK Unsri,
Blok Sistem & Kedokteran Sosial
TUTORIAL FASE KE-1
– Klarifikasi Istilah
– Identifikasi Masalah
– Menganalisa Masalah
– Merumuskan hipotesis
– Merumuskan keterbatasan pengetahuan dan topik pembelajaran
BELAJAR MANDIRI
TUTORIAL FASE KE-2
– Berbagi pengetahuan yang telah dipelajari
– Mengevaluasi topik pembelajaran yang baru/masih perlu
diperdalam
BELAJAR MANDIRI & MEMPERSIAPKAN LAPORAN TUTORIAL
DISKUSI PLENO DENGAN DOSEN
Mari Berlatih Bersama !!!
Skenario
• Ratusan balita di Kecamatan Mangun Jaya
mengalami penyakit diare dalam 2 bulan terakhir.
Balita tersebut dirawat di Puskesmas agar cepat
kembali normal.
• Kecamatan Mangun Jaya terletak di pinggir Danau
Ranau. Seluruh penduduk desa mengandalkan
danau untuk minum, mencuci dan buang hajat.
• Dalam 3 bulan ini, Debit air danau menurun
drastis karena musim kemarau.
1. KLARIFIKASI ISTILAH
• Memahami/mencari definisi istilah-istilah di skenario
yang belum dimengerti
– Ratusan balita di Kecamatan Mangun Jaya mengalami
penyakit diare dalam 2 bulan terakhir. Balita tersebut
dirawat di Puskesmas agar cepat kembali normal.
– Kecamatan Mangun Jaya terletak di pinggir Danau Ranau.
Seluruh penduduk desa mengandalkan danau untuk
minum, mencuci dan buang hajat.
– Dalam 3 bulan ini, debit air danau berkurang drastis
karena musim kemarau.
• Lihat di kamus (Bahasa Indonesia/ Inggris/
Kedokteran)
2. IDENTIFIKASI MASALAH
• Mengidentifikasi kesenjangan harapan-kenyataan
• Menentukan prioritas masalah

• P = (E – O) x C
– P = Problem
– O = Observe (Fakta)
– E = Expected (Harapan)
– C = Concern
Fakta O - E Concern
Ratusan balita mengalami penyakit diare + VVV
Balita dirawat di Puskesmas agar kembali normal. 0 -
Kecamatan Mangun Jaya terletak di pinggir Danau Ranau 0 -
Seluruh penduduk minum, cuci dan buang hajat di danau + VV
Debit air menurun drastis karena musim kemarau + V

• Menentukan Masalah
– Buat daftar fakta
– Nilai apakah sesuai dengan harapan
• Menentukan prioritas/ concern masalah
Menjadi prioritas bila:
1. Dampak paling berbahaya
2. Menjadi penyebab bagi masalah lain
3. Paling mengganggu/ dikeluhkan
3. ANALISIS MASALAH
• Membuat sebanyak mungkin pertanyaan yang
relevan terhadap setiap masalah
– (What, who, where, when, why, how)
• Fase krusial pada sesi tutorial
• Menjadi pintu masuk untuk mengeksplorasi
topik pembelajaran
• Semakin banyak bertanya, semakin banyak
mendapat ilmu
• Ratusan balita mengalami penyakit diare
– Apa yang dimaksud dengan penyakit diare ?
– Apa dampak penyakit diare pada Balita ?
– Siapa saja yang paling sering menderita diare ?
– Mengapa bisa terjadi penyakit diare ?
– Bagaimana mengatasi/mengobati penyakit diare ?
– Bagaimana mencegah penyakit diare ?
• Seluruh penduduk minum, cuci dan buang
hajat di danau
– Apa/Bagaimana hubungan kebiasaan penduduk
dengan penyakit diare ?
– Bagaimana cara mengubah kebiasan penduduk ?
– Dst……
4. RESTRUKTURISASI MASALAH & MENYUSUN KONSEP
SISTEMATIS
• Mereview masalah dan analisis masalah
• Mengidentifikasi keterkaitan antar masalah
• Menyusun konsep sistematis sesuai dengan alur keterkaitan

Konsep Sistematis
• Ada hubungan sebab akibat

Kemarau  Debit Air Sedikit  Air Tidak mengalir(Air mudah tercemar)

Kebiasaan hidup buruk  Pencemaran air  Bibit Penyakit di Air Minum

Diare Infeksi Pencernaan


Contoh Konsep yang Salah
• Membuat konsep seperti kronologis
• Contoh Skenario
– Tn. Amin, 20 th, datang dengan keluhan sesak
nafas. Sebelumnya ia batuk-batuk.
Konsep yang salah !!
Tn. Amin, 20 th  Batuk-batuk  sesak
5. MENGIDENTIFIKASI TOPIK PEMBELAJARAN
• Bersumber dari analisis masalah
• Menentukan topik
– Yang telah diketahui
• Misal : Kemarau  air sedikit
– Yang telah diketahui tapi perlu dibuktikan kembali
• Misal: Perilaku hidup yang tidak sehat, hidup perilaku dengan penyakit, dst..
– Yang belum diketahui dan perlu dicari
• Penyebab diare, mekanisme diare, mengatasi diare, dll..
• Menentukan issue yang harus dibahas semua orang
– Issue pokok yang harus diketahui semua mahasiswa
• Menetukan issue yang dibahas individu
• Menentukan sumber belajar
– Buku, jurnal, bertanya pada pakar, dll
6. BELAJAR MANDIRI
• Belajar sesuai tugas masing-masing
• Mahasiswa tetap wajib datang dan mengisi
daftar hadir
7. DISKUSI TUTORIAL TAHAP KE-2
• Berbagi pengetahuan dari hasil belajar mandiri
• Merumuskan kesimpulan/resume
• Mengevaluasi topik pembelajaran
• Merumuskan topik pembelajaran yang baru/ perlu
pendalaman
BELAJAR MANDIRI
DAN
PERSIAPAN LAPORAN TUTORIAL
8. DISKUSI PLENO DENGAN DOSEN
• Seluruh grup berkumpul di kelas besar
• Masing-masing grup siap mempresentasikan hasil
tutorial
• Masukan dari Narasumber
• Umpan balik dosen tentang sasaran pembelajaran
•Albert Einstein :
• When you keep always ask questions..!!, You will always got answers.
• A good answer will stimulate new question…
•...If it’s only simple answer, so it must be come from God

•First you life  You need  You ASK  You learn  You know  You can
 You Do  You alive and remembered

Welcome to the ocean of knowledge and never ending learning


ARIGATO
KASUMASA

Anda mungkin juga menyukai