PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MEDIK
RIZAL SANIF
 BAGAIMANA DOKTER BEKERJA
• PROSES BERFIKIR DOKTER :
1. PROBLEM APA YANG DIMILIKI PASIEN ?
2. PENYAKIT APA YANG ADA (DIDERITA) OLEH
PASIEN ?
PROSES BEKERJA DOKTER :
1. PASIEN YANG BAGAIMANA (SIAPA) YANGMEMILIKI
PROBLEM ?
2. PASIEN YANG BAGAIMANA (SIAPA) YANG
MENDERITA PENYAKIT ?
• PROSES BERFIKIR : PERLU PENGETAHUAN DAN
LOGIKA YANG SUDAH MAPAN

• PROSES BEKERJA :
1. BANYAK HAL YANG DIBUTUHKAN,
MISALNYA INTUISI DAN KETRAMPILAN,
SELAIN DARI PENGETAHUAN DAN LOGIKA.
2. DALAM PROSES BEKERJA TIDAK SAMA SATU
PASIEN DG PASIEN LAIN YANG DIRUMUSKAN
SEBAGAI PROSES INDIVIDUALISASI DALAM
KEPROFESIAN KEDOKTERAN
 ASPEK YANG HARUS DIJANGKAU
1. MEMECAHKAN MASALAH
2. MENYEMBUHKAN PENYAKIT
3. MENGASUH (MENDAMPINGI, MEMIMPIN)
PASIEN AGAR PROBLEM DAPAT DIPECAHKAN
TERMASUK MEMBERI KAN NASEHAT DAN
PENYULUHAN AGAR PENYAKIT TIDAK KAMBUH
DAN BILA PERLU MENASEHATKAN
PENCEGAHAN PENYAKIT
4. MENYENANGKAN DAN MEMBUAT PASIEN DAN
KELUARGANYA PUAS.
 PROSES BEKERJA
PASIEN
SALAM BEKERJA SEMBUH
MENETAP
DOKTER MAKIN BERAT
MENINGGAL
 LANGKAH – LANGKAN PROSES
BEKERJA
1. MENGUMPULKAN DATA KLINIS SUBJEKTIF
2. MENGUMPULKAN DATA KLINIS OBJEKTIF
DENGAN PEMERIKSAAN MEDIK
3. MERUMUSKAN MASALAH MEDIK
4. MENENTUKAN SERTA MENULISKAN
DIAGNOSIS ATAU MERUMUSKAN DIAGNOSIS
SEMENTARA ATAU DIAGNOSIS KERJA DAN
DIAGNOSIS BANDING
5. MEMBUAT RENCANA MEDIK, RENCANA
TERAPI, RENCANA DIAGNOSIS
6. MELAKUKAN KOMUNIKASI DENGAN PASIEN
MAUPUN KELUARGA
7. PELAKSANAAN RENCANA
8. PEMANTAUAN
9. EVALUASI HASIL
 MENGUMPULKAN DATA KLINIS
ANAMNESIS DAPAT DICAPAI :
1.DATA KLINIS SUBJEKTIF
2.PEMAHAMAN DOKTER TERHADAP
PENDERITAAN MAUPUN REAKSI PASIEN
TERHADAP RASA SAKITNYA SERTA HARAPAN-
HARAPAN PASIEN
3.PROSES EMPATI DOKTER KE PASIEN
4.KONCI MENUJU DIAGNOSIS
5. DAPAT MERUMUSKAN MASALAH YANG
BERKAITAN DENGAN PENDERIA PASIEN
6. DAPAT MERUMUSKAN PERENCANAAN
TERAPI
 Pengetahuan yang dibutuhkan
untuk melaksanakan anamnesis
1. Pengetahuan gejala penyakit untuk tiap
organ dan sistem
2. Patofisiologi terjadinya gejala

3. Pengetahuan dan tehnik komunikasi

interpersonal
 Data klinis objektif
• Jangan merumuskan suatu hipotesis diagnosis
tanpa pemeriksaan fisik

• Pemeriksaan fisik tanpa suatu kelainan bukan

berarti tidak ada gunanya dalam proses
berfikir
• PENJELASAN PADA PASIEN ATAU KELUARGANYA
APA YANG DIDAPAT DARI ANAMNESIS ,
PEMERIKSAAN JASMANI MAUPUN
PEMERIKSAAN PENUNJANG SERTA MASALAH
APA YANG TELAH DIRUMUSKAN.
 MEMBUAT DIAGNOSIS
• DENGAN ANAMNESIS DAN PEMERIKSAN FISIK
SUDAH DAPAT MENEGAKKAN KESIMPULAN
PENYAKITNYA.

• TERKADANG KITA SANGAT MEMBUTUKAN

PEMERIKSAAN PENUNJANG UNTUK
MEMBUAT DIAGNOSIS SECARA PASTI.
DALAM MEMBUAT KEPUTUSAN PEMERIKSAAN
PENUNJANG APA YANG DIPILIH , DIPERLUKAN:

ALAT BUKTI EMPIRIS : BERDASARKAN BUKTI

BUKTI PENELITIAN YANG ADA (EVIDANCE
BASE MEDICINE),
 TINDAKAN MEDIS
Banyak pasien yang tidak berkenan atau tidak mau
dilakukan tindakan medis.
Mengusahakan pemahaman tindakan medik
terkadang tidak mudah.

Proses dialog dengan memberikan dalil-dali yang

dapat dimengerti oleh pasien, sehingga akhirnya
paham dan dapat menerima tindakan secara
sadar.
• Dalil –dalil yang dikemukan berdasarkan :
pengalaman, teori-teori yang sudah ada, dan
berdasarkan penelitian-penelitian yang valid.

• Pilihan-pilihan tindakan yang mungkin harus

dikemukanan berdasarkan EVM
Terima kasih