Anda di halaman 1dari 50

Assalamualaikum Wr.

Wb
Ketua penguji: dr. Amrizal Sp.PD, KKV
Penguji I: dr. Yanti Rosita, M.Kes
Penguji II: dr. Ni Made Elva Mayasari, SP
.JP

HUBUNGAN KADAR Low Density Lipoprotein DENGAN KEJA


DIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT MUH
AMMADIYAH PALEMBANG
Sindy Olivia Sari
702016055
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Penyakit jantung koroner

Dunia
45% penyebab Indonesia
kematian
Sumsel
(WHO,2016). Posisi ke-7 PTM
(Riskesdas,2013) 21.919 kasus
(Riskesdas,2013
)
Medical record RS Bahternas 2015 & 2016 dalam Fatm
awati 2017

Pasien PJK rawat jalan:


2016
2015

182 361 (0,098%)


(0,094%)
dari 1924 dari 3682
pasien pasien
Riskesdas LDL mempunyai peranan penting dalam
pembentukan plak aterosklerosis pada PJK
, 2016

Sudoyo et Semakin banyak kadar LDL dalam plasma >> semakin


al., 2009 banyak foam cell yang terbentuk

Meningkatnya prevalensi PJK pada penelitian Fatmawati (2017), kadar LDL


dalam plasma>> FR utama aterosklerosis & belum ada penelitian mengenai
hubungan kadar LDL dengan kejadian PJK di RSMP >> Peneliti melakukan
penelitian ini
Rumusan Masalah

“Apakah terdapat hubungan antara kadar LDL dengan


kejadian PJK di Rumah Sakit Muhammadiyah
Palembang?”
Tujuan Penelitian
Mengetahui hubungan antara
Umum kadar LDL dengan kejadian PJK
di RSMP

Khusus

Mengetahui prevalensi pasien PJK di poli


1
penyakit dalam RSMP

Mengetahui kadar LDL pada pasien PJK di


2
poli penyakit dalam RSMP

Mengetahui hubungan kadar LDL dengan


3
kejadian PJK di poli penyakit dalam RSMP
Manfaat Penelitian
Teoritis

Memberikan sumbangan teoritis dalam memperkaya


ilmu pengetahuan di bidang ilmu penyakit dalam terkait
hubungan kadar LDL dengan PJK

Praktis

Dapat menjadi bahan pertimbangan dalam memberikan


nasihat penyuluhan kesehatan dan intervensi serta
edukasi untuk menghindari faktor risiko dari PJK
BAB II
LANDASAN TEORI
Proses
Pembentukan
Aterosklerosis
Faktor Risiko Biologis PJK

1 2 3

Jenis Kelamin Genetik Usia


Risiko aterosklerosis lebih Keturunan Pada pria, kondisi klinis
besar pada laki-laki meningkatkan akan muncul pada usia
daripada perempuan, kemungkinan 50 sampai kurang lebih
pada usia setelah timbulnya 65 tahun, pada wanita
menopause, menjadi aterosklerosis sekitar 10 tahun
sama rentan premature kemudian/ setelah
menopause.
Faktor Risiko yang Dapat diubah

1 2 3 4 5

Hiperlipidemia Hipertensi DM Merokok Obesitas

Gaya Hidup Pasif


Diagnosis PJK

1 2 3

Anamnesis Pemeriksaan Pemeriksaan Penunjang


fisik • EKG
• Nyeri dada khas • Radiografi toraks
• Sesak nafas • Treadmill
• Ansietas • Skintigrafi radionuklida
• Berkeringat • EKG stress
(Gray et al., 2013) • Arteriografi koroner
(Gray et al., 2013)
Lipid dan Lipoprotein

1 2 3

Jalur Eksogen Jalur endogen Jalur Reserve cholesterol


transport
Gambar
Klasifikasi Kadar LDL

(NCEP ATP III 2001 dalam Sudoyo et al., 2009)


<100 mg/dL 100-129 mg/dL 130-159 mg/dL
Optimal Mendekati Optimal Borderline tinggi

160-189 mg/dL ≥190 mg/dL


Tinggi Sangat Tinggi
• Kerangka Teori
Hipotesis Penelitian

Tidak terdapat hubungan yang


H0 bermakna antara kadar LDL dengan
kejadian PJK di RSMP

Terdapat hubungan yang bermakna


H1 antara kadar LDL dengan kejadian
PJK di RSMP
BAB III
METODE PENELITIAN
Populasi penelitian:
Jenis penelitian:
Observasional analitik Target
dengan desain cross
Semua pasien poli penyakit
sectional
dalam yang melakukan
pemeriksaan profil lipid di
labor RSMP
Waktu dan tempat
penelitian: Terjangkau
Periode Oktober-Desember Semua pasien poli penyakit
2019 dibagian rekam medik dalam yang melakukan
poli penyakit dalam RSMP pemeriksaan profil lipid di
labor RSMP periode Mei-Juli
2019
Sampel dan Besar Sampel
Perhitungan besar sampel:
Kriteria inklusi:
Memiliki catatan medik  
lengkap
~ 89 sampel.

Kriteria eksklusi:
Pasien yang
mengkonsumsi obat Teknik pengambilan sampel:
penurun kolesterol sebelum
dilakukan pemeriksaan Pengambilan sampel dilakukan secara
profil lipid (golongan statin) probability sampling dengan simple
random sampling
Variabel Penelitian
Independen: Dependen:
Variabel
Kadar Low Density Kejadian Penyakit
Lipoprotein Jantung Koroner
Definisi Operasional
Cara Pengolahan Data

Editing Coding Processing Cleaning Tabulating


Analisis Data

Analisis Univariat

Analisis Bivariat

Dengan menggunakan uji Chi-square


Alur Penelitian
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL
Analisis Univariat
Karakteristik Subjek Berdasarkan Usia
25-44 45-64 ≥65
tahun tahun tahun

PJK NON PJK PJK NON PJK PJK NON PJK

8,7% 9,1% 73,9% 62,1% 17,4% 28,8%


2 orang 6 orang 17 orang 41 orang 4 orang 19 orang
Karakteristik Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin

PJK

52,2% 47,8%
12 orang 11 orang

NON PJK
30,3% 69,7%
20 orang 46 orang
Karakteristik Subjek Berdasarkan Kadar LDL

Pada penelitian ini, persentase


terbanyak pada pasien PJK
yaitu kadar LDL tinggi (160-189
mg/dL) yaitu 34,8%
Analisis Bivariat
Hubungan Kadar LDL dengan Kejadian PJK

Berdasarkan uji statistic Chi-square diperoleh p-value 0,009 (p<0,05). Hal


ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara kadar LDL
dengan kejadian PJK pada sampel di poliklinik penyakit dalam Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang.
PEMBAHASAN
Analisis Univariat
Karakteristik Subjek Berdasarkan Usia dan Jenis Kela
min
Usia

Pada penelitian ini, pasien PJK lebih banyak dari pasien yang
dengan rentang usia terbanyak yaitu berusia ≥65 tahun (43,8%).
pada usia 45-64 tahun sebanyak 17 Pada penelitian Ghani,
orang (73,9 %). Hasil penelitian ini Susilawati dan Novriani (2016),
sejalan dengan penelitian Ma’rufi sebagai analisis lanjut dari
dan Rosita (2014) di RS PKU Riskesdas (2013) di berbagai
Muhammadiyah Yogyakarta, pada Provinsi di Indonesia,
penelitian tersebut didapatkan didapatkan PJK mengalami
pasien yang berusia 45-64 tahun peningkatan pada rentang usia
yang mengalami PJK sebesar mulai dari 45-54 dan 55-64
56,2%, tahun.
Karakteristik Subjek Berdasarkan Usia dan Jenis Kela
min
Jenis Kelamin

Pada penelitian ini, pasien yang dengan yang berjenis kelamin


mengalami PJK dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 46,6%.
laki-laki 52,2% hampir sama dengan Penelitian ini juga sejalan
yang berjenis kelamin perempuan dengan penelitian Firdiansyah
(47,8%). Hal ini sesuai dengan (2014) di RSUD dr. Moewardi.
penelitian Mutmainnah (2019) di Pada penelitian tersebut
poliklinik jantung dan pembuluh darah didapatkan pasien PJK dengan
RSUD Ir.Soekarno Kabupaten jenis kelamin laki-laki sebanyak
Sukoharjo. Pada penelitian tersebut 53,33%, hampir sama dengan
didapatkan jumlah pasien laki-laki yang berjenis kelamin
sebanyak 53,4%, hampir sama perempuan yaitu 46,66%.
Karakteristik Subjek Berdasarkan Usia dan Jenis Kela
min
Menurut Price dan Wilson Hormon tiroid dan estrogen
(2013), risiko aterosklerosis sendiri dapat meningkatkan
koroner lebih besar pada laki laki jumlah reseptor LDL di hati dan
daripada perempuan. Perempuan kadar HDL pada plasma (Ganong,
relatif lebih kebal terhadap PJK 2015).
sampai usia setelah menopause,
kemudian sama rentannya dengan
laki-laki. Efek perlindungan
estrogen dianggap menjelaskan
adanya imunitas pada wanita,
estrogen sendiri bersifat protektif
pada perempuan.
Karakteristik Subjek Berdasarkan Kadar LDL

Persentase terbanyak yaitu kadar LDL mendekati


pada pasien PJK pada optimal sebanyak 27,1%,
penelitian ini yaitu kadar LDL sedangkan pada penelitian
tinggi, sebanyak 34,8%. Sudiada dan Lestari (2014) di
Terdapat perbedaan antara RSUP Sanglah Denpasar,
hasil penelitian ini dan persentase terbanyak yaitu
penelitian sebelumnya. Pada kadar LDL Borderline tinggi
penelitian Manurung (2006) di sebanyak 38,5%.
RS. Cipto Mangunkusumo,
didapatkan persentase
terbanyak pada pasien PJK
Analisis Bivariat
Hubungan kadar LDL dengan Kejadian PJK
Pada penelitian ini terdapat Hal ini juga sejalan
hubungan yang bermakna antara dengan penelitian Yuliani
kadar LDL dengan kejadian PJK di (2014) di RSUP dr. M.Djamil
poli penyakit dalam RSMP dengan padang dan RS. Khusus
nilai p=0,009 (p<0,05) melalui uji Jantung Sumbar, pada
Chi-Square, sehingga H0 ditolak penelitian tersebut didapatkan
dan H1 diterima. Hal ini sejalan p=0,000 (p<0,05).
dengan penelitian Ma’rufi dan Penelitian ini juga sejalan
Rosita (2014) di RS PKU dengan pendapat Cohen, et
Muhammadiyah Yogyakarta, pada al., Linsel, N.P., et al dan
penelitian tersebut, dari sampel Holmes, M.V et al., dalam
yang dipilih sebanyak 64 orang, Ference, B.A., et al (2017),
didapatkan nilai p=0,045 (p<0,05).
Hubungan kadar LDL dengan Kejadian PJK
dimana pada penelitian tersebut berikatan dengan berbagai
menyatakan bahwa terdapat macam leukosit, serta mengikat
bukti yang kuat bahwa LDL monosit dan limfosit T. Setelah
terkait secara kausal dengan monosit melekat pada sel
risiko PJK. endotel, monosit akan bermigrasi
Hal ini membuktikan bahwa dan masuk ke dalam tunika
pada penelitian ini kadar LDL intima dan bertransformasi
sangat mempengaruhi terjadinya menjadi makrofag setelah
aterosklerosis pada penyakit dirangsang oleh kemokin.
jantung koroner. Makrofag akan mencerna
Pada awal proses lipoprotein LDL yang teroksidasi
aterogenesis, sel endotel akan dan membentuk foam cell.
Kemudian terjadi migrasi
Hubungan kadar LDL dengan Kejadian PJK
sel-sel otot polos dari tunika media
ke intima yang akan
mengakibatkan akumulasi kolagen
dan proteoglikan yang mengubah
fatty streak menjadi atheroma
fibrofatty yang matang dan
menyokong pertumbuhan lesi
aterosklerotik yang progresif yang
kemudian akan membentuk
fibrous cap.
Keterbatasan Penelitian
Penelitian kali ini memiliki keterbatasan yakni pada penelitian ini
tidak ada data mengenai penggunaan obat penurun kolesterol pada
sampel penelitian, sehingga tidak dapat diketahui apakah kadar
kolesterol pada penderita PJK dipengaruhi oleh obat penurun kolesterol.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan

Dari 89 sampel penelitian yang terpilih,


1
didapatkan pasien PJK sebanyak 23 orang
(25,84%)
Dari 23 sampel dengan PJK, terdapat 6
2 orang pasien yang memiliki kadar LDL
normal (<130 mg/dL) sebanyak 26,1%, dan
17 orang yang memiliki kadar LDL tidak
normal (≥130 mg/dL) sebanyak 73,9%

Terdapat hubungan yang bermakna antara


3 kadar LDL dengan kejadian PJK di RSMP
dengan nilai p=0,009 (p<0,05)
Saran
Bagi RSMP
1 Diharapkan dapat memberikan edukasi kepada pasien PJK
dengan profil lipid tidak normal untuk melakukan pemeriksaan
profil lipid lengkap secara rutin dan mengkonsumsi obat penurun
kolesterol secara teratur. Diharapkan kedepannya instalasi
poliklinik penyakit dalam dapat terus mencatat data pemeriksaan
pasien secara lengkap dalam rekam medik agar data lengkap
tersebut dapat digunakan untuk kepentingan penelitian
Bagi Penelitian selanjutnya
2
Dapat dilakukan penelitian dengan menggunakan data primer agar
peneliti dapat menganalisis faktor risiko dari pasien PJK lebih
mendalam dengan wawancara langsung dengan pasien atau
dengan menggunakan kuisioner yang diberikan pada pasien dan
diharapkan dapat membahas variabel-variabel lain yang menjadi
penyebab PJK dengan menggunakan desain penelitian yang sama
maupun desain penelitian yang lain seperti case control/ cohort.
Terimakasih
Wassalamualaikum Wr.Wb

Anda mungkin juga menyukai