Anda di halaman 1dari 10

LARUTAN IDEAL NON IDEAL

Mulia Ratna 12330040


Devi Andiana 12330043
Putri Puspita 12330047
La Tasya Andika Putri 15330144
Astiningsih Rizkianastasia 15330136
Nailatut Suraya Widad H 15330131
Nurannisa Hasibuan 15330151
Fahrummisa Abdullah 15330155
Nadia Putri 15330156
LATAR BELAKANG
 larutan adalah campuran homogen yang
terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang
jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan
disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan
zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-
zat lain dalam larutan disebut pelarut
atausolven. Komposisi zat terlarut dan pelarut
dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi
larutan, sedangkan proses pencampuran zat
terlarut dan pelarut membentuk larutan
disebut pelarutan atau solvasi.
PEMBAHASAN

 Gas juga dapat pula dilarutkan dalam


cairan, misalnya karbon dioksida atau
oksigen dalam air. Selain itu, cairan dapat
pula larut dalam cairan lain, sementara
gas larut dalam gas lain. Terdapat pula
larutan padat, misalnya aloi (campuran
logam) dan mineral tertentu.
Terdapat 2 reaksi di dalam Larutan :
1. Reaksi Eksoterm
2. Reaksi Endoterm
Tabel berikut menunjukkan contoh-contoh larutan
berdasarkan fase komponen-komponennya.

Zat terlarut
Contoh larutan
Gas Cairan Padatan
Udara (oksigen Uap air di udara ( Bau suatu zat padat
dan gas-gas kelembapan) yang timbul dari
lain dalam larutnya molekul
Gas
nitrogen) padatan tersebut di
udara

Air terkarbonasi Etanol dalam air; Sukrosa (gula) dalam


(karbon dioksida campuran berbagai air; natrium klorida (
dalam air ) hidrokarbon ( garam dapur) dalam
Cairan
Pelarut minyak bumi ) air; amalgam emas
dalam raksa

Padatan Hidrogen larut Air dalam arang aktif; Aloi logam seperti
dalam logam, uap air dalam kayu baja dan duralumin
misalnya platina
 Dalam suatu sistem, atom–atom, ion–ion, dan molekul-
molekul nyata sering mempengaruhi satu sama lain sehingga
perilakunya sukar di ramalkan secara tepat. Akibat sukar
meramalkan perilaku zat nyata menimbulkan cara atau model
yang dapat menjelaskan perilaku secara teoritis, dinamakan
hukum ideal. Oleh karena itu muncul istilah larutan ideal
sebagai uapanya untuk menjelskan keadaan sistem dan
larutan nyata.
 Larutan terbagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1. Larutan ideal
2. Larutan non ideal
 Perbedaan larutan ideal dan non ideal,adalah:
sebuah larutan yang menaati hukum Raoult ialah larutan ideal
sedangkan larutan non ideal adalah larutan yang mengalami
penyimpangan hukum Raoult
 Hukum Raoult adalah hukum yang dicetuskan oleh Francois M
Raoult (1830-1901) untuk mempelajari sifat-sifat tekanan
uap larutan yang mengandung zat pelarut yang bersifat
nonvolatil, serta membahas mengenai aktivitas air.
 Bunyi dari hukum Raoult adalah: “tekanan uap larutan ideal
dipengaruhi oleh tekanan uap pelarut dan fraksi mol zat
terlarut yang terkandung dalam larutan tersebut”.
Penyimpangan Hukum Raoult

 Tidak semua campuran bersifat ideal.


Campuran – campuran non ideal ini mengalami
penyimpangan/deviasi dari hukum Raoult.
 Terdapat dua macam penyimpangan hukum
Raoult, yaitu:
1. Penyimpangan positif
2. Penyimpangan negatif
Konsentrasi Larutan
 Konsentrasi larutan dapat dibedakan secara kualitatif
dan kuantitatif. Secara kualitatif, larutan dapat
dibedakan menjadi larutan pekat dan larutan encer.
Dalam larutan encer, massa larutan sama dengan massa
pelarutnya karena massa jenis larutan sama dengan
massa jenis pelarutnya. Secara kuantitatif, larutan
dibedakan berdasarkan satuan konsentrasinya.
 Ada beberapa proses melarut (prinsip kelarutan), yaitu:
1. Cairan- cairan
2. Padat- cair
3. Gas- cairan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai