Anda di halaman 1dari 42

07.00 – 09.

30  Class S202
3 SKS/I Semester – Lecture 12

PENGARUH IKLIM & CUACA THP SDL


Ir. Eddy S. Soedjono, Dipl.SE., MSc., PhD.

Pengeloaan Sumber Daya Lingkungan (PSDL) – RE185102

LABORATORY OF WATER TREATMENT TECHNOLOGY


DEPARTMENT OF ENVIRONMENTAL ENGINEERING (DEE)
FACULTY OF CIVIL ENGINEERING & PLANNING (civplan)
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER (ITS)
SURABAYA – INDONESIA
Tuesday, 15 DECEMBER 2020
ATTENDANCE

 presensi.its.ac.id (still in use???)

 Video-mute mode & nick name-where you


are,

 Zoom photo,

RE185102 Pemanfaatan SDL 2


MATERIALS
Week Dates Material

9 24 November Kerusakan dan pelestarian

10 01 December Konservasi

11 11 December Pemanfaatan SDLingkungan

12 15 December Pengaruh Iklim & Cuaca thp SDL

13 22 December

14 05 January

15 12 January

16 19 January Evaluation 2 - EAS

RE185102 Pemanfaatan SDL 3


AGENDA

 Cuaca,

 Iklim

RE185102 Pemanfaatan SDL 4


-

CUACA

RE185102 Pemanfaatan SDL 5


CUACA

 Cuaca mengacu pada kondisi lapisan udara (atmosfer)


di suatu daerah atau wilayah dalam jangka waktu yang
relatif pendek,
 Hal ini berbeda dengan iklim yang meliputi wilayah
lebih luas dan jangka waktu yang lebih lama,
 Kondisi atmosfer yang merupakan unsur cuaca
terutama adalah komponen gejala alam yang dapat
mempengaruhi aktifitas manusia, seperti sinar matahari,
awan, angin, hujan, kelembaban, tekanan, dan suhu.
STRUTUR DAN KOMPOSISI ATMOSFER

STRUKTUR ATMOSFER
Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelubungi
bumi.
Udara yang menyusun atmosfer terdiri atas bermacam-
macam gas dan memiliki ketebalan lebih dari 560 km dari
permukaan bumi.
Atmosfer dapat dibedakan menjadi beberapa lapisan
berdasarkan perbedaan karakter seperti komposisi gas,
suhu, dan tekanan.
Lapisan-lapisan tersebut adalah sebagai berikut :
Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer
TROPOSFER

 Lapisan ini merupakan lapisan atmosfer paling bawah, dimulai dari


permukaan bumi sampai ketinggian kira-kira 8-14 km,

 Suhu udara pada lapisan troposfer menurun sebanyak 6,4 oC setiap


kenaikan setinggi 1.000 m karena panas matahari yang diterima bumi
lebih terkumpul di permukaan bumi,

 LAPISAN TROPOSFER merupakan lapisan yang paling padat dan


tidak stabil. Di lapisan inilah terkandung sebagian besar uap air, awan,
debu dan polusi yang akan mempengaruhi perubahan cuaca,

 TROPOSFER terdapat lapisan tropopause yang membatasi lapisan


troposfer dari lapisan di atasnya. Suhu pada tropopause tetap (tidak
berubah seiring peningkatan ketinggian).
STRATOSFER
 Lapisan ini terletak di atas troposfer, sampai ketinggian ± 50 km.
 Pada lapisan ini terjadi peningkatan suhu secara konstan karena
terdapat ozon yang berfungsi menyerap radiasi ultraviolet (UV)
dari matahari.
 Lapisan inilah yang melindungi manusia beserta seluruh isi bumi
dari bahaya radiasi sinar ultraviolet.
 Udara di lapisan stratosfer relatif kering dibandingkan di lapisan
troposfer.
 Sama halnya dengan tropopause di troposfer, pada stratosfer juga
terdapat lapisan dengan suhu tetap, disebut stratopause, yang
membatasi lapisan stratosfer dari lapisan di atasnya.
MESOSFER
 Lapisan ini terletak di atas stratosfer, sampai
ketinggian ± 85 km.
 Di lapisan ini tidak terdapat uap air, awan, debu
ataupun ozon yang dapat menyerap radiasi sinar
matahari sehingga suhu udara menurun drastis.
 Suhu dilapisan ini merupakan suhu atmosfer terendah,
dapat mencapai -90 oC, dan hembusan anginnya dapat
mencapai 3.000 km/jam.
 Lapisan yang membatasi mesosfer dari lapisan di
atasnya disebut mesopause.
TERMOSFER
 Lapisan ini terletak di atas mesosfer, sampai ketinggian
lebih dari 500 km,

 Suhu dilapisan ini meningkat dengan cepat seiring


dengan pertambahan ketinggian, dapat mencapai 1.500
oC.

 Hal tersebut disebabkan meningkatnya jumlah oksigen


atomik di lapisan ini yang menyerap radiasi ultraviolet
dari matahari
Profil Suhu Pada Berbagai Lapisan Atmosfer
KOMPOSISI ATMOSFER

 Gas-gas yang terdapat di atmosfer terutama tersusun atas


nitrogen (78,09%) dan oksigen (20,95%).
 Sebagian besar oksigen di atmosfer dihasilkan oleh tumbuhan.
 Deforesitasi/penebangan hutan akan menyebabkan kadar
oksigen di atmosfer berkurang.
 Gas lain terdapat di atmosfer dalam jumlah sedikit, di antaranya
adalah uap air (0,20-4,0%), karbon dioksida (0,03%), ozon
(0,00006%), dan argon (0,93%).
 Selain itu, di atmosfer terdapat pula partikel debu yang terbawa
oleh udara dan gas-gas polutan yang dihasilkan oleh asap
kendaraan bermotor dan industri seperti sulfur oksida dan
nitrogen oksida.
UNSUR CUACA
a. Sinar Matahari
 Bumi menerima energi matahari dalam bentuk pancaran radiasi
sinar matahari.
 Sinar matahari yang dipancarkan ke bumi tersebut hanya sedikit
diserap oleh lapisan atmosfer.
 Sebagian besar sinar matahari langsung diterima permukaan
bumi, baru kemudian dipantulkan kembali sebagian ke
atmosfer.
 Sebagian sinar matahari yang diterima permukaan bumi juga
ditransfer secara horizontal ke arah kutub-kutub bumi melalui
angin dan arus laut.
 Hal ini yang menjaga agar bagian ekuator tidak terlampau
panas dan bagian kutub juga tidak terlampau dingin.
LAMANYA PENYINARAN MATAHARI
 Semakin lama matahari memancarkan sinarnya di suatu daerah,
semakin banyak panas yang diterima bagian bumi ini,
 Keadaan udara yang cerah sepanjang hari akanteras lebih panas
dari pada jika hari itu berawan sejak pagi.
 Di daerah lintang pertengahan, panjang siang hari pada musim
panas lebih panjang daripada musim dingin, sehingga
penyinaran matahari lebih lama saat musim panas.
 Hal ini yang menyebabkan lahirnya pembagian musim-musin
tersebut.
Kemiringan Sinar Matahari

 Jika datangnya cahaya matahari memancarkan di suatu


daerah lebih tegak, panas di daerah itu akan lebih
tinggi dari pada jika cahaya yang datang lebih miring,

 Hal ini desebabkan luas area yang terkena cahaya


miring lebih besar dari cahaya tegak sehingga
panasnya lebih tersebar.
Keadaan Permukaan Bumi

 Yang dimaksud dengan keadaan permukaan bumi


ialah perbedaan batuan dan perbedaan sifat
daratan dan laut,
 Batuan yang berwarna cerah lebih cepat menerima
panas dan lebih cepat pula melepaskan panas
daripada batuan yang berwarna gelap,
 Permukaan darat lebih cepat menerima dan
melepaskan panas daripada permukaan laut.
KEADAAN AWAN
 Awan menyerap sebagian kecil radiasi sinar matahari.
Keberadaan awan mengurangi sinar matahari yang mencapai
permukaan bumi maupun yang dipantulkan kembali ke
atmosfer.
 Semakin tebal awan, semakin banyak sinar matahari yang
diserap.
 Awan dapat mengurangi panas saat siang hari, tapi juga dapat
berperan seperti selimut yang menahan panas saat malam hari.
 Hal ini berarti, daerah yang memiliki langit cerah (hanya
tertutup awan tipis) akan lenih panas pada siang hari dan lebih
dingindi malam hari dibandingkan daerah yang tertutupi awan
tebal.
AWAN
 Awan adalah uap air yang terkondensasi dan di dalam atmosfer
membentuk titik-titik air atau kristal es.
 Proses kondensasi uap air pada umunya terjadi apabila udara yang
mengandung uap bergerak ke lapisan atmosfer yang lebih tinggi
sehingga uap air mengalami pendinginan akibat penurunan suhu.
 Titik-titik air yang terbentuk begitu kecil dan ringan sihingga tetap
berada di langit dalam bentuk awan dan terbawa arus udara.
 Ukuran titik air yang membentuk awan berdiametger anatara 0,004-
0,008 mm.
 Pada tahun 1803, awan dikelompok kan berdasarkan bentuk dan
ketinggiannya berada :
a. Cumulus b. Stratus c. Cirrus
BENTUK AWAN BERDASARKAN BENTUK
DAN KETINGGIANNYA
BERDASARKAN KETINGGIANNYA, AWAN DAPAT
DIKELOMPOKKAN SESUAI DENGAN YANG BERLAKU
SECARA INTERNASIONAL, YAITU :
a.Awan tinggi (>6000 m), terdiri atas awan cirrus (Ci); awan
cirrocumulus (Cc); dan awan cirrostratus (Cs) yang
merupakan pertanda datangnya hujan.
b.Awan sedang (2000-6000 m), terdiri atas awan altocumulus
(Ac); awan altostratus (As).
c.Awan rendah (0-2000 m) terdiri atas awan stratocumulus
(Sc) yang merupakan pertanda datangnya hujan salju; awan
stratus (St).
d.Awan dengan susunan vertikal (batas bawahnya 500-2000 m
dan puncak sampai 10.000 m), terdiri atas awan nimbostratus
(Ns) yang merupakan awan gerimis; awan cumulus (Cu);
awan cumulonimbus (Cb) yang merupakan awan guntur
pertanda datangnya badai.
HUJAN
 Apabila kondensasi uap air di udara terus berlangsung, titik-
titik air yang membentuk awan akan bertambah banyak dan
bergulung menjadi lebih besar.
 Titik air yang besar akan menjadi labih berat sehingga
kemudian jatuh ke permukaan bumi sebagai hujan.
 Titik-titik air hujan pada umumnya berjari-jari 0,3-3 mm,
sedangkan pada hujan rintik-rintik berjari-jari antara 0,04-0,3
mm.
 Selain hujanyang berupa cairan, ada pula hujan yang berupa
padatan, yaitu hujan salju dan hujan es.
 Hal ini terjadi karena uap air langsung menjadi padat berbentuk
kristal, apabila terjadi penurunan suhu antara -15oC sampai
-20oC. Proses itu dinamakan sublimasi.
ANGIN
 Angin adalah gerakan udara yang terjadi diatas
permukaan bumi.
 Pada umumnya angin bergerak horizontal, namun dalam
meteorologi ditemukan juga angin yang bergerak vertikal
atau miring mengikuti lereng.
 Penyebab terjadinya angin adalah perbedaan tekanan
udara di dua wilayah yang berdekatan. Angin bersifat
meratakan/menyeimbangkan tekanan udara.
 Semakin besar perbedaaan tekanan udara, semakin
kencang aliran angin.
 Rotasi bumi menyebabkan timbulnya gaya yang
memengaruhi arah gerakan angin.
 Pengaruh ini (disebut coriolis) menyebabkan angin
bergerak searah jarum jam mengitari daerah bertekanan
rendah di belahan bumi utara.
 Angin sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup
makhluk hidup, dari manusia hingga tumbuhan.
 Bagi manusia, angin dapat membantu dalam pelayaram
karena adanya angin laut dan angin darat.
 Angin juga menggerakkan kincir angin untuk
menghasilkan listrik.
 Bagi tumbuhan, angin dapat membantu penyebaran biji
dan spora (pemencaran) sehingga kelnagsungan hidup
tumbuhan dapat berjalan.
 Selain itu, angin dapat mempengaruhi suhu dan
kelembaban tanah, serta tubuh tumbuhan.
 Selain menguntungkan, angin juga dapat merusak.
 Angin yang kuat dapat merusak tanaman dan
menumbangkan, menghancurkan, dan merusak rumah.
Angin
Darat

Angin Laut
KELEMBABAN UDARA
Kelembaban udara dinamakan juga kelengasan atau
kebasahan udara, yaitu kandungan uap air dalam udara.
Semakin rendah kandungan uap air, udara akan semakin
kering.
Daerah tropis indonesia memiliki kandungan uap air yang
tinggi sehingga udara terasa sangat kering memiliki kandungan
upa air yang sangat rendah.
Uap air di udara merupakan hasil penguapan air di
permukaan bumi, air tanah, atau air yang ada pada tumbuhan.
Kandungan uap air di udara berubah-ubah. Uap air yang
ada di atmosfer berasal dari siklus hidrologi sehingga jumlah
air di suatu daerah akan memengaruhi jumlah air didaerah
tersebut.
Tekanan dan suhu udara juga dapat memengaruhi
kandungan uap air udara.
SUHU UDARA
Suhu udara dipengaruhi oleh penyinaran matahari. Suhu udara
mempengaruhi kemampuan udara uap air.

Suhu udara (oC) -20 -10 0 10 20 30


Jumlah
maksimum uap 1,1 2,4 4,9 9,4 17,3 30,4
air (gram/m3)

Semakin rendah suhu udara, kemampuan menahan uap air juga


menurun. Misalnya, jika pada suhu 30oC udara di suatu area
mengandung 25 g uap air/m3, kemudian suhu udara turun sampai
20oC, uap air yang 25 g/m3 itu telah melebihi batas maksimum.
Hal ini menyebabkan udara menjadi jenuh uap air. Pada saat
udara mencapai batas maksimum upa air, pengembunan mulai
terjadi.
TEKANAN UDARA
Udara memberikan tekanan yang cukup besar pada
permukaan bumi, yaitu sekitar 1kg untuk setiap luas bidang
1cm2.
Tekanan ini berasal dari berat partikel-partikel udara yang
menyusun atmosfer sampai ketinggian beratus-ratus kilometer
dari permukaan bumi.
Tekanan udara standar besarnya adalah 1 atm atau sama
dengan 1,013 bar. Seiring dengan bertambahnya ketinggian,
tekanan udara akan menurun.
Oleh karena itu, tekanan udara di permukaan laut akan
lebih besar dari di puncak gunung.
Alat pengukur tekanan udara adalah barometer yang terdiri
atas dua jenis, yaitu barometer raksa dan barometer kotak.
 Udara cenderung bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke
daerah bertekanan rendah untuk mencapai keseimbangan.
 Oleh karena itu, di daerah bertekanan rendah udara cenderung
berangin kerena udara mengalir ke daerah ini.
 Selain itu, di daerah bertekanan rendah, udara bergerak naik.
 Ketika udara mendingin sehingga terkondensasi membentuk
awan dan jika cukup tebal akan menghasilkan hujan atau salju.
 Tekanan udara yang sangat rendah dapat menghasilkan badai
dan topan.
 Sebaliknya, daerah yang bertekanan udara tinggi cenderung
manghasilkan cuaca yang kering dan tidak berawan.
 Hal ini disebabkan udara di daerah bertekanan tinggi bergerak
turun sehingga menghangat, mengakibatkan titik-titik air di
udara mengalami penguapan sehingga tidak membentuk awan.
-

IKLIM

RE185102 Pemanfaatan SDL 30


IKLIM
 Tidak ada suatu pemisahan yang jelas untuk membedakan
iklim dengan cuaca.
 Iklim dapat dikatakan sebagai cuaca yang dialami
sepanjang satu masa di suatu tempat. Iklim dapat juga
diartikan sebagai susunan atau keadaan umum kondisi
cuaca dari hari ke hari.
 Iklim merupakan kelanjutan darihasil pencatatan unsur
cuaca dari hari ke hari dalam waktu yang lama, sehingga
merupakan rata-rata dari unsur cuaca secara umum.
 Iklim bersifat stabil bila dibandingkan dengan cuaca.
Perubahan iklim berlangsung dalam periode yang lama dan
meliputi areal yang sangat luas.
KLASIFIKASI IKLIM
 Iklim di setiap wilayah di dunia tidak sama. Iklim di indonesia
akan berbeda dengan iklim di afrika. Iklim di afrika akan
berbeda dengan di kutub. Hal ini juga berlaku untuk wilayah-
wilayah lain. Perbedaan iklim di berbagai wilayah dipengaruhi
oleh perbedaan garis lintang serta proses rotasi dan revolusi
bumi.
 Beberapa ahli telah mencoba mengklasifikasikan jenis-jenis
iklim di dunia untuk memudahkan dalam memelajarinya. Seperti
yang telah dipelajari pada pada bab terdahulu, sistem klasifikasi
dapat berbeda satu dengan yang lain, tergantung pada dasar dan
tujuan pengklasifikasian.
 Salah satu klasifikasi iklim yang banyak dikenal adalah sistem
Klasifikasi kÖppen.
KÖPPEN MEMBAGI IKLIM DUNIA MENJADI 5 JENIS
UTAMA. DASAR KLASIFIKASINYA ADALAH SUHU DAN
HUJAN RATA-RATA TAHUNAN DI DAERAH IKLIM
TERSEBUT. YAITU :
IKLIM HUJAN TROPIS
Daerah beriklim hujan tropis memiliki suhu rata-rata tiap bulan
di atas 18oC. Iklim ini tidak memiliki musim dingin.
Curah hujan tahunan tinggi dan melebihi tingkat penguapan
rata-rata tahunan. Wilayah Indonesia memiliki iklim ini.
IKLIM KERING
Daerah beriklim kering memiliki tingkat penguapan yang
melebihi curah hujan rata-rata tahunan. Pada daerah ini tidak ada
air yang berlebih dan tidak ada sungai (aliran air) yang permanan.
IKLIM SUHU SEDANG
Daerah beriklim suhu sedang memiliki suhu rata-rata pada
bulan terdingin dibawah 18oC tapi di atas -3oC. Suhu rata-rata pada
bulan terhangat di atas 10oC. Iklim ini memiliki musim dingin dan
musim panas.
IKLIM HUJAN SALJU
Daerah beriklim hutan salju memiliki suhu rata-rata bulan
terdingin di bawah -3oC. Suhu rata-rata pada bulan terhangat di atas
10oC.
IKLIM KUTUB
Daerah beriklim kutub memiliki suhu rata-rata pada bulan
terhangat di bawah 10oC. Iklim ini tidak memiliki musim panas.
PERUBAHAN IKLIM BUMI
Berbagaimana perubahan iklim bumi saat ini? Akankan masih sama
dengan beberapa tahun atau bahkan berpuluh-puluh tahun yang lalu?
HUBUNGAN IKLIM DENGAN KEGIATAN
MANUSIA
Meningkatnya suhu udara dibumi saat ini adalah akibat akumulasi gas-
gas berbasis karbon di atmosfer, seperti karbon dioksida (CO2), metan,
hidrofluoroksida, dan klorofluorokarbon (CFC) yang dihasilkan dari
kegiatan manusia.
Zat CFC juga menyebabkan tidak ada penghalang terhadap radiasi
sinar ultrafiolet yang dipancarkan matahari ke permukaan bumi.
Radiasi sinar ultraviolet yang dipancarkan matahari ke permukaan
bumi. Radiasi ultraviolet ini sangat berbahaya bagi Makhluk Hidup.
Gas-gas karbon meningkatkan suhu udara melalui mekanisme
yang disebut efek rumah kaca peningkatan suhu dibumi dan
perubahan berbagai siklus di bumi dan perubahan cuaca.
Hal ini pada akhirnya akan menyebabkan perubahan iklim.
PERUBAHAN IKLIM INDONESIA DAN DUNIA
Berdasarkan data IPPC (Intergovermental Panel On
Climate Change), Di Indonesia anatara tahun 1970
sampai 2004 terjadi kenaikan suhu rata-rata tahunan
antara 0,2oC-1oC.
Menurut laporan IPPC, kenaikan suhu
mengindifikasikan jutaan pulau, terutama di wilayah
pesisir, akan hilang.
Secara geografis, Indonesia dengan lebih dari 17
ribu pulau berada pada posisi amat rentan. Bahkan
secara pasti laporan IPPC menyebutkan “telah terjadi
perubahan fisik alam di Papua”.
Perubahan sistem fisik dan biologis alam adalah
gejala lanjutan terjadinya perubahan iklim.
 Dalam laporan kelompok kerja II IPPC awal april 2007 dinyatakan
juga bahwa : “jika suhu bumi tidak dapat dipertahankan dan naik
melampaui 2oC, maka sejumlah katastrofi akan muncul di berbagai
belahan bumi.
 Fenomena yang muncul antara lain ; kenaikan permukaan air laut
setinggi 1-6m yang dapat menenggelamkan wilayah pantai di seluruh
bumi, meningkatnya kejadian banjir, serta berubahnya siklus hujan.
 Musim kering akan semakin panjang dan musim hujan dengan
intensitas tinggi akan semakin pendek.
 Banjir dan kekeringan merupakan suatu fenomena umum dalam
seabad ke depan, dan bahkan tak lagi bisa dihindari.
 Selain itu, sejumlah penyakit baru yang menjadi ciri khas daerah tropis
akan menyebarkan ke wilayah sub-tropis dan kutub, yang berpotensi
mengakibatkan jatuhnya korban.
MENCAIRNYA ES DI DAERAH KUTUB MERUPAKAN
SALAH SATU TANDA PERUBAHAN IKLIM DI DUNIA
REFERENCES
 Any related literatures,

RE185102 Pemanfaatan SDL 40


RE185102 Pemanfaatan SDL 41
FURTHER CONTACT
Center for Water and Sanitation in Tropical Areas (CWaSTA)
Departemen Teknik Lingkungan, FTSP, ITS
Kampus ITS, Sukolilo
Surabaya 60111, INDONESIA

Telephone (office) : +62 31 594 8886/591 1882


Mobile : +62 812 3140 1686
Email : soedjono@enviro.its.ac.id
: eddysoedjono@gmail.com
Website : www.enviro.its.ac.id
Twitter: EddySoedjono
Facebook : Pemerhati Sanitasi Indonesia
RE185102 Pemanfaatan SDL 42

Anda mungkin juga menyukai