Anda di halaman 1dari 26

Aspek Finansial

Studi Kelayakan Bisnis


Aspek Finansial
• Studi aspek finansial / keuangan bertujuan untuk
mengetahui perkiraan pendanaan dan aliran kas proyek
bisnis, sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya
rencana bisnis yang dimaksud
• Yang akan dibahas dalam bab ini :
– Kebutuhan dana serta sumbernya
– Penentuan kebijakan aliran kas
– Kejian mengenai biaya modal
– Analisis sensitivitas
– PI, NPV, IRR, PP dan BEP
Pengantar
• Tujuan menganalisis aspek keuangan dari suatu studi
kelayakan proyek bisnis adalah untuk menentukan
rencana investasi melalui perhitungan biaya dan
manfaat yang diharapkan, dengan membandingkan
antara pengeluaran dan pendapatan, seperti
ketersediaan dana, biaya modal, kemampuan proyek
untuk membayar kembali dana tersebut dalam waktu
yang telah ditentukan dan menilai apakah proyek akan
dapat berkembang terus
Sumber Dana
Beberapa sumber dana yang dapat diperoleh :
• Modal pemilik perusahaan
• Saham yang diterbitkan di pasar modal
• Obligasi yang diterbitkan di pasar modal
• Pinjaman
• Sewa guna (leasing) dari lembaga non bank
Aliran Kas (Cash Flow)
 Laporan perubahan kas (cash flow statement ) disusun
untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode
tertentu serta memberikan alasan mengenai perubahan
kas tersebut dengan menunjukkan dari mana sumber-
sumber kas dan penggunaan-penggunaannya.
 Kas merupakan aktiva yang paling likuid atau
merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling
tinggi likuiditasnya.
 Likuiditas tinggi  biasanya perputaran kas rendah
 Likuiditas rendah  biasanya perputaran kas tinggi
Sumber Penerimaan Kas
 Hasil penjualan, penjualan investasi jangka panjang,
aktiva tetap.
 Adanya emisi saham maupun penambahan modal oleh
pemilik dalam bentuk kas
 Pengeluaran surat tanda bukti utang serta
bertambahnya utang yang diimbangi dengan
penerimaan kas
 Berkurangnya aktiva lancar selain kas yang diimbangi
dengan adanya penerimaan kas, misal penjualan
persediaan barang dagangan secara tunai.
 Sewa, bunga, atau deviden
Sumber Pengeluaran Kas
 Pembelian saham dan obligasi
 Penarikan kembali saham yg beredar
 Pembayaran / pelunasan utang
 Pembelian barang secara tunai
 Pembayaran deviden, pajak, denda, pengeluaran biaya
operasional, dll.
Transaksi yg Tidak Berpengaruh
Terhadap Kas
 Pembebanan amortisasi terhadap aktiva tetap
 Adanya pengakuan kerugian piutang dengan
membentuk cadangan piutang maupun tidak dan adanya
penghapusan piutang tak tertagih
 Adanya penghapusan atau pengurangan nilai buku dari
aktiva yg dimiliki serta penghentian penggunaan aktiva
tetap karena telah habis disusutkan atau sudah tidak
dapat dipakai lagi.
 Adanya pembayaran deviden dalam bentuk saham,
adanya pembatasan penggunaan laba serta adanya
penilaian kembali aktiva tetap yg ada
Biaya Modal (Cost of Capital)
• Konsep cost of capital dimaksudkan untuk menentukkan
berapa besar biaya riil dari masing-masing sumber dana
yang dipakai dalam berinvestasi
• Secara umum biaya modal terbagi ke dalam dua bagian,
anatara lain :
 Biaya utang  Bungan pinjaman (i = interest)
 Biaya modal sendiri  Retained Earning ( r )

 Gabungan :
 COC= cost of capital
 i = tingkat bunga pinjaman
 r = tingkat keuntungan investasi
 P = nominal dana pinjaman
 S = nominal modal sendiri
Biaya Utang
• Contoh
Perusahaan XYZ meminjam uang dari bank sebesar Rp. 1,5 Milyar
dengan tingkat bunga 8% flat per tahun, jangka waktu
pengembalian pinjaman selama 5 tahun.

Ditanyakan :
a. berapa total bunga bank ?
b. berapa bunga per bulan yg harus dibayar ?
c. berapa cicilan yg harus dibayar setiap bulannya ?
Biaya Modal Sendiri
Biaya modal sendiri dapat dibagi atas :
• Biaya Saham Preferen (kp)
P0 = (AxB) / kp
dimana : P0 = harga jual saham saat ini; A = nilai dividen dalam %;
B = nilai nominal saham
• Biaya Saham Biasa (ke)
ke = D/P0
dimana ; D = dividen per lembar saham yg konstan selama jangka
waktu tertentu (misalkan per tahun); P0 = harga saham saat ini
• Biaya Laba Ditahan
biaya laba ditahan biasanya ditetapkan dalam bentuk kebijakan oleh
perusahaan, misalkan 20% dari total laba
Biaya Modal Sendiri
Biaya modal sendiri = kp + ke + % biaya laba ditahan

Contoh :
1. Nilai nominal saham preferen Rp. 200.000 memberikan dividen
20%, harga jual tersebut Rp. 250.000. berapakah biaya saham
preferen ?
2. Harga saham saat ini adalah Rp. 185.000, total dividen selama 5
tahun terakhir adalah Rp. 30.000. berapa biaya saham biasa
dalam satu tahun ?
3. Dengan asumsi biaya laba ditahan adalah 15%, hitunglah berapa
total biaya modal sendiri !
Metode Penilaian Investasi
Pada umumnya terdapat lima metode yang dapat
dipertimbangkan untuk dipakai dalam penilaian aliran kas
dari suatu investasi, yaitu :
1. Payback Period (PP)
2. Net Present Value (NPV)
3. Internal Rate of Return (IRR)
4. Profitability Index (PI)
5. Break Even Point (BEP)
Payback Priod (PP)
Adalah sutu periode yang diperlukan untuk menutup kembali
pengeluaran investasi (initial cash investment) dengan menggunakan
aliran kas, dengan kata lain PP merupakan rasio antara initial cash
investment dengan cash flow-nya yang hasilnya merupakan satuan
waktu.
Rumus PP = (Nilai Investasi / Kas Masuk Bersih) x 1 tahun
Contoh :
Total Investasi Rp. 278 juta
Laba/rugitahun ke 1 : Rp. 45 juta
Laba/rugi tahun ke 2 : Rp. 80 juta
Laba/rugi tahun ke 3 : Rp. 67 juta
Laba/rugi tahun ke 4 : Rp. 93 juta
Berapa lama payback period dapat dicapai ?
Net Present Value(NPV)
NPV yaitu selisih antara present value dari investasi dengan nilai
sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan
datang. Untuk menghitung nilai sekarang perlu ditentukan tingkat
bunga yg relevan.
Kriteria penilaian :
• Jika NPV > 0, maka usulan proyek diterima
• Jika NPV ≤ 0, maka usulan proyek ditolak

Dimana : CFt = aliran kas per tahun pada periode t


I0 = investasi awal pada tahun 0
K = suku bunga (discount rate)
n = lama investasi
Profitability Index (PI)
Penghitungan PI caranya adalah dengan menghitung melalui
perbandingan antara nilai sekarang (present value) dari rencana
penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang dengan
nilai sekarang (present value) dari investasi yang telah dilaksanakan.
Jadi PI dapat dihitung dengan membandingkan PV kas masuk dengan
PV kas keluar.

Kriteria penilaian :
•Jika PI > 1, maka usulan proyek dapat dikatakan menguntungkan
•Jika PI < 1, maka usulan proyek tidak menguntungkan

Rumus :
PI = PV Kas Masuk
PV Kas Keluar
Internal Rate of Return(IRR)
Metode ini digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan
nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa yang akan
datang, atau penerimaan kas, dengan mengeluarkan investasi awal.

Di mana : t = tahun ke
n = jumlah tahun
I0 = nilai investasi awal
CF = arus kas bersih
IRR = tingkat bunga yang dicari harganya
Kriteria penilaian :
Jika IRR yang didapat ternyata lebih besar dari rate of return (tingkat bunga yg berlaku),
maka investasi dapat diterima, demikian pula sebaliknya.
Internal Rate of Return(IRR)
Rumus Interpolasi untuk menghitung IRR

Dimana :
P1 = tingkat bunga ke 1
P2 = tingkat bunga ke 2
C1 = NPV ke 1
C2 = NPV ke 2
Soal 1
Contoh :
Jika suku bunga diasumsikan sama tiap tahun sebesar
12% dan arus kas masuk bersih sebesar Rp. 5.700.000
per tahun, serta nilai investasi awal Rp. 18.000.000.
Jika lama investasi diperkirakan 5 tahun,
a. Berapakah NPV ?
b. Berapakah PI ?
c. Berapakah IRR ?
Soal 2
1. Sebuah perusahaan menanamkan investasi sebesar Rp. 875 juta.
Pada akhir tahun pertama, perusahaan mencetak laba Rp. 65 juta,
pada tahun-tahun berikutnya laba yang dihasilkan terus menurun
sebesar 7% per tahun. Hitunglah Payback period-nya !

2. PT. FDC setiap tahunnya mencetak laba bersih sebesar Rp. 15 juta,
sementara dalam 6 tahun terakhir berlaku tingkat bunga sebesar 10%.
Jika investasi yang ditanamkan oleh PT. FDC pada tahun pertama
sebesar Rp. 75 juta, maka hitunglah ;
a. NPV
b. PI
c. IRR
d. Apakah proyek yang dibiayai layak untuk dilanjutkan ?
Analisis Break Even Point
• Analisis BEP adalah suatu teknik analisa untuk mempelajari
hubungan antara Biaya Tetap, Biaya Variabel, Keuntungan dan
Volume Aktivitas.
• Suatu perusahaan dengan volume tertentu dapat menderita
kerugian dikarenakan penghasilan penjualannnya hanya mampu
menutup biaya variabel dan hanya bisa menutup sebagian kecil
biaya tetap.
• Break Even Point menyatakan volume penjualan dimana total
penghasilan tepat sama besarnya dengan total biaya, sehingga
perusahaan tidak memperoleh keuntungan dan juga tidak
memperoleh kerugian.
• Contribution Margin adalah selisih antara penghasilan penjualan
dengan biaya variabel, yang merupakan jumlah untuk menutup
biaya tetap dan keuntungan.
Asumsi Dasar Analisis BEP
1. Biaya diklasifikasikan ke dalam biaya variabel dan biaya tetap
2. Total biaya variabel berubah secara proporsional dengan volume
produksi, sehingga biaya variabel per unit tetap konstan.
3. Total biaya tetap tidak mengalami perubahan, meskipun ada
perubahan volume produksi, sedangkan biaya tetap per unit akan
berubah karena adanya perubahan volume kegiatan.
4. Harga jual per unit tidak akan mengalami perubahan selama
periode melakukan analisa
5. Perusahaan hanya menjual dan membuat satu jenis produk . Jika
menjual dan membuat lebih dari satu jenis produk, maka
perbandingan penghasilan penjualan antara masing-masing
produk (sales mix) akan tetap konstant.
Asumsi Dasar Analisis BEP
6. Kapasitas produksi pabrik relatif konstant
7. Harga faktor produksi relatif konstant
8. Efisiensi produksi tidak berubah
9. Perubahan persediaan awal dan akhir tidak berarti
10. Volume merupakan satu-satunya faktor yang mempengaruhi biaya
Rumus BEP

BEP (unit) = Total Biaya Tetap


--------------------------------------------------------------
Harga Jual Per Unit – Biaya Variabel Per Unit

BEP (Rp) = Total Biaya Tetap


--------------------------------------------------
1 – Total Biaya Variabel
------------------------------
Total Hasil Penjualan
Soal 3
Soal 4

Anda mungkin juga menyukai