COURT PROCEEDING
Oleh :
Wahyu Priyanka NP. SH. MH
2. DASAR TEORITIS
Prinsip Due Process of Law, intinya upaya paksa yang merupakan
kewenangan dari aparat penegak hukum baik penyidik maupun
penuntut umum dapat dilakasanakan secara bertangguing jawab
menurut ketentuan hukum dan Undang-Undang yang berlaku
Prinsip “Judicial Scrutiny” bahwa tak ada satupun upaya paksa yang
dapat lepas dari pengawasan Pengadilan sehingga upaya paksa yang
dilakukan oleh para pejabat penegak hukum tersebut tidak dilakukan secara
sewenang wenang yang berakibat pada terlanggarnya hak – hak dan
kebebasan sipil dari seseorang.
TUJUAN PRAPERADILAN
1. Pengawasan Horizontal antar Sub Sistem
Peradilan Pidana
2. Pengawasan atas tindakan upaya paksa
(Penangkapan, Penahanan,
Penggeledahan, Penyitaan) yang
dikenakan terhadap tersangka selama
berada dalam pemeriksaan penyidikan
atau penuntutan agar benar-benar
tindakan itu tidak bertentangan dengan
ketentuan hukum dan Undang-Undang.
3. Perlindungan terhadap Hak Asasi
Manusia
KEDUDUKAN PRAPERADILAN
PENGGELEDAHAN/PENYITAAN
Misalnya :
Penggeledahan atau Penyitaan tanpa izin atau TERSANGKA,
persetujuan KPN KELUARGA,
Telah mendapatkan Izin KPN tetapi KUASA HUKUM
pelaksanaannya melampaui surat izin tersebut
atau ada barang yang disidang bukan termasuk
atau atau barang bukti.
BAGAN KEWENANGAN &
PIHAK YANG BERHAK MENGAJUKAN DALAM PRA
PERADILAN
SAH TIDAKNYA
PENGHENTIAN PENYIDIKAN
MISALNYA :
PENUNTUT UMUM
TIDAK CUKUP BUKTI
atau
BUKAN MERUPAKAN KEJAHATAN ATAU
PELANGGARAN TINDAK PIDANA PIHAK KETIGA
PERKARA NEBIS IN IDEM YANG
PERKARA TELAH KEDALUARSA BERKEPENTINGAN
MENYEBABKAN PERKARA TIDAK DITERUSKAN
ATAU DIHENTIKAN.
SAH TIDAKNYA
PENGHENTIAN PENUNTUTAN
MISALNYA : PENYIDIK
TIDAK CUKUP BUKTI atau
BUKAN MERUPAKAN TINDAK PIDANA PIHAK KETIGA
PERKARA NEBIS IN IDEM YANG
PERKARA TELAH KEDALUARSA BERKEPENTINGAN
MENYEBABKAN PERKARA TIDAK
DITERUSKAN ATAU DIHENTIKAN.
BAGAN KEWENANGAN &
PIHAK YANG BERHAK MENGAJUKAN DALAM PRA
PERADILAN
PERMINTAAN GANTI RUGI
Misalnya :
Penangkapan Penahanan Tidak Sah
Penggedahan atau Penyitaan Tidak Sah Tersangka
Kekeliruan mengenai orang yang Ahli Waris
sebenarnya mesti ditangkap, ditahan atau Kuasa Hukum
diperiksa.
Sahnya Penghentian Penyidikan atau
Penuntutan
PERMINTAAN REHABILITASI
Misalnya :
Penangkapan Penahanan Tidak Sah
Tersangka
Kekeliruan mengenai orang yang Ahli Waris
sebenarnya mesti ditangkap, ditahan Kuasa Hukum
atau diperiksa.
Sahnya Penghentian Penyidikan atau
Penuntutan
TERSANGKA,
SAH TIDAKNYA
KELUARGA, KUASA
PENANGKAPAN/PENAHANAN
HUKUM
PENUNTUT UMUM,
SAH TIDAKNYA PENGHENTIAN PIHAK KETIGA
PENYIDIKAN BERKEPENINGAN
PENYIDIK ATAU
SAH TIDANYA PIHAK KETIGA YANG
PENGHENTIAN PENUNTUTAN BERKEPENTINGAN
TERSANGKA,
PENGGELEDAHAN/PENYITAAN KELUARGA ATAU
KUASA
TEKNIS DAN PROSEDUR ACARA
PRAPERADILAN
(DASAR PASAL 82 KUHAP)
SAH /TIDAK
PENANGKAPAN HAKIM MENDENGARKAN KETERANGAN :
ATAU PENAHANAN PERMOHONAN, JAWABAN, REPLIK, DUPLIK,
PEMBUKTIAN TERTULIS, SAKSI ATAU AHLI DAN
KESIMPULAN DARI PARA PIHAK
SAH/TIDAK PENGHENTIAN
PENYIDIKAN ATAU PEMERIKSAAN CEPAT
PENUNTUTAN (7 HARI SUDAH DI PUTUS)
PUTUSAN
SAH/TIDAK
MEMUAT DASAR DAN PERKARA SUDAH
PENGGELADAHAN DIPERIKSA DI PN
ATAU PENYITAAN ALASAN
PRAPRADILAN
UPAYA HUKUM GUGUR
TIDAK BISA BANDING KECUALI
TENTANG SAH/TIDAKNYA PENGHENTIAN
PENYIDIKAN/PENUNTUTAN
ISI PUTUSAN PRAPERADILAN
MENGADILI:
I. DALAM EKSEPSI :
• Menolak Eksepsi dari Termohon;
II. DALAM POKOK PERKARA :
1.Mengabulkan permohonan "Praperadilan" Pemohon untuk seluruhnya ;
2.Menyatakan Penangkapan yang telah dilakukan oleh Termohon terhadap
anak kandung Pemohon (Gunawan) pada tanggal 20 Desember 2013 adalah
tidak sah dan bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 Ayat (1) dan (3) juncto Pasal 21 ayat
(3) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana ;
3.Menyatakan Penahanan yang dilakukan Oleh Termohon terhadap anak
kandung Pemohon (Gunawan), adalah tidak sah dan bertentangan dengan
Hukum ;
4.Memerintahkan Termohon untuk segera mengeluarkan anak kandung
Pemohon (Gunawan) dari Tahanan (in casu Tahanan Kepolisian Resor
Wonosari) ;
5.Membebankan biaya perkara kepada Termohon sejumlah Nihil ;
CONTOH AMAR PUTUSAN PRAPERADILAN
MENGADILI:
I.DALAM EKSEPSI :
----------------------------------------Menolak eksepsi dari
Termohon I untuk seluruhnya;
7. Replik Pemohon
8. Duplik Termohon
9. Daftar Bukti Tertulis Pemohon
10.Daftar Bukti Tertulis Termohon
11.Kesimpulan Para Pihak
12.Putusan dan Berita Acara
Persidangan.
TEST CASE
KASUS PRAPERADILAN “ 1 ”
Bahwa pada hari senin tanggal 18 Juni 2012 sekira pukul 10.00 WIB, telah
ditangkap anak dari Jonathan bernama Jonet, karena diduga melakukan
Tindak Pidana Pasal 170 ayat (2) Ke 3 KUHP. Bersamaan dengan kita
sebelumnya Pukul 08.00 WIB telah juga ditangkap Suami dari Butet bernama
Sangkot diduga melakukan tindakan yang sama dengan Jonet Keduanya juga
telah di bawa secara paksa oleh Polisi dari Kepolisian Resor Kulonprogo.
Bahwa pada saat dilakukannya Penangkapan terhadap anak kandung
Jonathan dan Suami Butet tidak ada menunjukkan Surat Perintah
Penangkapan, dan hingga saat ini Penyidik tidak ada memberikan Surat
Perintah Penangkapan Jonet. Sementara Sangkot baru diberikan pada saat ke
esokan harinya pada saat berada di Polres Kulonprogo. Keluarga Jonathan
maupun Butet ternyata juga tidak menerima Tembusan surat perintah
penangkapan.
Selanjutnya terhadap Jonet maupun Sangkot pada tanggal 19 Juni 2012 telah
dilakukan Penahanan dan Penahanan Lanjutan. Tetapi Jonathan maupun
Butet tidak pernah menerima pemberitahuan perihal penahanan maupun
penahanan lanjutan tersebut.
PERTANY
AAN
Jessica memiliki seorang anak bernama Donny pelajar Kls 1 SMU. Dalam
pergaulannya Donny berteman dengan Denny Mahasiswa Semester 6. Singkat cerita
Denny sakit hati dengan Rio karena kekasih hatinya direbut selanjutnya pada
tanggal 1 Januari 2013 Denny mengajak Donny untuk memberikan pelajaran kepada
Rio dengan melakukan penganiayaan kepada Rio. Akhirnya Rio mengalami lumpuh
dan kebutaan pada mata kirinya dan melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek
Mergangsang.
Akhirnya Denny dan Donny pada tanggal 11 Januari 2014 dilakukan Penangkapan
oleh Penyidik Polsek Mergangsang sebelumnya telah menunjukan dan memberikan
Surat Penangkapan No. S.Kap/12/Pol/I/2014 terhadap Denny dan Surat
Penangkapan No. S.Kap/12/Pol/I/2014 terhadap Donny, beserta tembusannya. Pada
tanggal 12 Januari 2014. Donny dan Denny juga dilakukan Penahanan Rutan di
Polsek Mergangsang bersama-sama dengan Parjo dan Pardiman Tersangka Kasus
Penganiayaan, Perampokan dan Pemerkosaaan. Terkait Surat penahanan dan
Tembusannya telah pula diberikan oleh Penyidik kepada Donny dan Denny beserta
tembusan kepada keluarga.
PERTANY
AAN
Tuan Patrick Susanto pada tanggal 12 Januari 2013 mengadakan perjanjian Jual Beli tertulis Emas
sebanyak 1 Ton dengan Tuan Wayne Sunarjo, dengan durasi perjanjiaan pembayaran dilakukan secara
bertahap selama 6 bulan dan bila telah tercapai 1 Ton. Tuan Wayne Sunarjo berhak atas Discount
sebanyak 10 % atau 100 Kg Emas. Dalam perjanjian disebutkan Untuk tahap pertama Tuan Wayne
diharuskan membayar 1.5 Milyar dan berhak mendapatkan 2 Kg Emas, sedangkan sisanya sebagai
jaminan sebesar 550 Juta rupiah. Pada Tahap ke 2 Tuan Wayne diminta oleh Patrick untuk mengirimkan
uang sebesar 2.5 Milyar dan dikirimkanoleh Tuan Wayne, selanjutnya dari 2.5 Milyar oleh Patrick
diberikan emas 5 Kg, dan terdapat sisa 55 juta rupiah yang akan diperhitungkan untuk pembelian tahap
selanjutnya. Ternyata Wayne Sunarjo pada tanggal 12 Maret 2013 menyampaikan tidak akan meneruskan
transaksi emas sampai 1 Ton, dan meminta kembali Uang Jaminan dan Sisa uang yang ada sebesar Rp.
605 Juta. Tetapi oleh Patrcik Susanto tidak diberikan karena membatalkan secara sepihak dan jaminan
hangus sesuai yang diperjanjikan.
Selanjutnya Wayne Sunarjo pada tanggal 20 Maret 2013 Melaporkan Patrick kepada Polda DIY.
Selanjutnya Polda DIY melakukan Penyidikan dan menetapkan Patrick Susanto sebagai Tersangka dan
Patrick telah dilakukan tanggal 25 Maret 2013 dilakukan penangkapan dan 26 Maret 2013 penahanan,
semua surat penangkapan dan penahanan serta tembusan telah ditunjukan dan diberikan. Ternyata setelah
dilakukan gelar perkara pada tanggal 12 April 2013 Penyidik menyimpulkan bahwa perkara Patrick
bukanlah Tindak Pidana dan akhirnya mengeluarkan Surat Pemberitahuan Penghentian Penyidikan (SP3)
No. S.SP3/1/Pol/IV/2013 dan Patrick keluarkan dari Tahanan.
PERTANY
AAN
Tuan Patrick Susanto pada tanggal 12 Januari 2013 mengadakan perjanjian Jual Beli tertulis Emas
sebanyak 1 Ton dengan Tuan Wayne Sunarjo, dengan durasi perjanjiaan pembayaran dilakukan secara
bertahap selama 6 bulan dan bila telah tercapai 1 Ton. Tuan Wayne Sunarjo berhak atas Discount
sebanyak 10 % atau 100 Kg Emas. Dalam perjanjian disebutkan Untuk tahap pertama Tuan Wayne
diharuskan membayar 1.5 Milyar dan berhak mendapatkan 2 Kg Emas, sedangkan sisanya sebagai
jaminan sebesar 550 Juta rupiah. Pada Tahap ke 2 Tuan Wayne diminta oleh Patrick untuk mengirimkan
uang sebesar 2.5 Milyar dan dikirimkanoleh Tuan Wayne, selanjutnya dari 2.5 Milyar oleh Patrick
diberikan emas 5 Kg, dan terdapat sisa 55 juta rupiah yang akan diperhitungkan untuk pembelian tahap
selanjutnya. Ternyata Wayne Sunarjo pada tanggal 12 Maret 2013 menyampaikan tidak akan meneruskan
transaksi emas sampai 1 Ton, dan meminta kembali Uang Jaminan dan Sisa uang yang ada sebesar Rp.
605 Juta. Tetapi oleh Patrcik Susanto tidak diberikan karena membatalkan secara sepihak dan jaminan
hangus sesuai yang diperjanjikan.
Selanjutnya Wayne Sunarjo pada tanggal 20 Maret 2013 Melaporkan Patrick kepada Polda DIY.
Selanjutnya Polda DIY melakukan Penyidikan dan menetapkan Patrick Susanto sebagai Tersangka
Dugaan Penipuan atau Pengelapan dan Patrick tanggal 25 Maret 2013 pada Pukul 10.00 WIB dilakukan
penangkapan dan di bawa Ke Polda DIY dan Pukul 13.00 masih di Polda DIY tanggal 26 Maret 2013
dilakukan Penahanan, Semua surat penangkapan dan penahanan serta tembusan telah ditunjukan dan
diberikan. Selanjutnya penahanan terhadap Tersangka diperpanjang 40 hari sesuai dengan Surat No.
123/IV/2013 tertanggal 16 April 2013.
PERTANY
AAN