Anda di halaman 1dari 27

REFERAT

DEMENSIA PASCA STROKE


Oleh :
Enjel Santos Simanjuntak
Imelda Herman
Widyastuti A.H

Perseptor :
Dr. Halomoan Simon Tambunan, Sp.S
Stroke

 Definisi: Stroke adalah suatu sindrom yang ditandai dengan gejala dan atau tanda klinis
yang berkembang dengan cepat yang berupa gangguan fungsional otak fokal maupun
global secara mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 24 jam yang tidak
disebabkan oleh sebab lain selain penyebab vaskuler
Faktor Resiko
Non Modifiable Modifiable
• a. Usia • a. Behavioral risk factors
• b. Jenis kelamin • 1. Merokok
• c. Keturunan / genetic • 2. Unhealthy diet : lemak, garam berlebihan,
asam urat, kolesterol, low fruit diet
• 3. Alkoholik
• 4. Obat-obatan : narkoba (kokain),
antikoagulansia, antiplatelet, obat kontrasepsi
hormonal
• b. Physiological risk factors
• 1. Penyakit hipertensi
• 2. Penyakit jantung
• 3. Diabetes mellitus
• 4. Infeksi/lues, arthritis, traumatic, AIDS,
Lupus
• 5. Gangguan ginjal
• 6. Kegemukan (obesitas)
• 7. Polisitemia, viskositas darah meninggi &
penyakit perdarahan
• 8. Kelainan anatomi pembuluh darah
Klasifikasi

 Berdasarkan patologi anatomi dan penyebabnya


 Berdasarkan stadium/ pertimbangan waktu
 Berdasarkan jenis tipe pembuluh darah
Berdasarkan patologi anatomi dan
penyebabnya
 1. Stroke Iskemik
 a. Transient Ischemic Attack (TIA)
 b. Thrombosis serebri
 c. Emboli serebri
 2. Stroke Hemoragik
 a. Perdarahan intraserebral
 b. Perdarahan subarachnoid
Berdasarkan Stadium

 1. Transient Ischemic Attack (TIA)


 2. Stroke in evolution
 3. Completed stroke
Berdasarkan jenis tipe pembuluh darah

 1. Sistem karotis
 2. Sistem vertebrobasiler
Klasifikasi Bamford untuk tipe infark

 1. Partial Anterior Circulation Infark (PACI)


 2. Total Anterior Circulation Infark (TACI)
 3. Lacunar Infark (LACI)
 4. Posterior Circulation Infark (POCI)
Demensia

 Demensia adalah sindrom penyakit akibat kelainan otak bersifat kronik atau progresif
serta terdapat gangguan fungsi luhur (Kortikal yang multiple) yaitu daya ingat, daya
fikir, daya orientasi, daya pemahaman, berhitung, kemampuan belajar, berbahasa,
kemampuan menilai, kesadaran tidak berkabut, biasanya disertai hendaya fungsi kognitif
dan ada kalanya diawali oleh kemerosotan (detetioration) dalam pengendalian emosi,
perilaku sosial atau motivasi.
Etiologi

 Degeneratif
 Trauma
 Infeksi
 Kelainan jantung vaskuker dan anoksia
 Kelainan psikiatrik
 Fisiologis
 Kelainan metabolik
 Tumor
 Penyakit demielinisasi
 Obat-obatan dan toksin
Klasifikasi Demensia Vaskuler

 1. DVa paska stroke, yang mencakup demensia infark strategis, demensia multi-infark,
dan stroke perdarahan. Biasanya mempunyai korelasi waktu yang jelas antara stroke
dengan terjadinya demensia.
 2. DVa subkortikal, yang meliputi infark lakuner dan penyakit Binswanger dengan
kejadian TIA atau stroke yang sering tidak terdeteksi namun memiliki faktor resiko
vaskuler.
 3. Demensia tipe campuran, yaitu demensia dengan patologi vaskuler dalam kombinasi
dengan demensia Alzheimer (AD).
Kriteria Diagnosis
Skor iskemik Hachinski
Riwayat dan gejala Skor

Skor ini berguna untuk


membedakan demensia
Awitan mendadak 2
alzheimer dengan
Deteriorasi bertahap 1 demensia vaskular.
Perjalanan klinis fluktuatif 2 Bila skor ≥ 7 : demensia
Kebingungan malam hari 1 vaskular. Skor <4 :
Kepribadian relatif terganggu 1 penyakit alzheimer.

Depresi 1

Keluhan somatik 1

Emosi labil 1

Riwayat hipertensi 1

Riwayat penyakit serebrovaskular 2

Arteriosklerosis penyerta 13 1

Keluhan neurologi fokal 2

Gejala neurologis fokal 2


Kriteria Diagnosis

 - Awitan demensia 3 bulan pasca stroke


 - Deteriorasi fungsi kognitif mendadak atau progresi defisit kognitif
 yang fluktuasi atau stepwise
Gambaran klinis konsisten dengan diagnosis
probable vascular dementia
 A. Adanya gangguan langkah dini (langkah kecil “marche a petits pas”, atau langkah
magnetik, apraksi-ataxic atau Parkinson)
 B. Riwayat unsteadiness dan jatuh tanpa sebab
 C. Urgensi dan frekuensi miksi dini serta keluhan berkemih yang lain bukan disebabkan
oleh kelainan urologi
 D. Pseudobulbar palsy
 E. Perubahan personaliti dan suasana hati, abulia, depresi, inkontinensi emosi,
atau defisit subkortikal lain seperti retardasi psikomotor dan fungsi eksekutif abnormal.
Gambaran klinis yang tidak mendukung
demensia vaskular
 A. Awitan dini defisit memori dan perburukan memori dan fungsi kognitif lain
seperti bahasa (aphasia sensori transkortikal), ketrampilan motor (apraksia) dan persepri
(agnosia) yang progresif tanpa disertai lesi fokal otak yang sesuai pada pencitraan
 B. Tidak ada konsekuensi neurologi fokal selain dari gangguan kognitif
 C. Tidak ada kerusakan serebrovaskular pada CT Scan atau MRI otak
Diagnosis klinikal untuk possible vescular
dementia
 A. Adanya demensia dengan tanda neurologi fokal pada pasien tanpa pencitraan
otak/tiada hubungan antara demensia dengan stroke.
 B. Pasien dengan defisit kognitif yang variasi dan bukti penyakit serebrovaskular
yang relevan
Pemeriksaan Penunjang

 Mini-Mental State Examination (MMSE).


 Clock Drawing Test (CDT).
 Montreal Cognitive Assessment (MOCA).
 Cognistat
Kriteria untuk diagnosis definite vascular
dementia
 A. Kriteria klinis untuk probable vascular dementia
 B. Bukti histopatologi penyakit serebrovaskular dari biopsi atau autopsi
 C. Tidak ada neurofibrillary tangles dan plak neuritik
 D. Tidak ada kelainan patologi atau klinikal yang dapat menyebabkan demensia
Gejala Klinis
Gejala klinik Demensia vaskular Penyakit Alzheimer

Riwayat penyakit TIA, stroke, faktor risiko aterosklerosis


Kurang
atherosklerosis seperti Diabetes melitus, hipertensi

Onset Mandadak atau bertahap Bertahap

Progresivitas Perlahan atau bertahap seperti tangga Penurunan perlahan dan progresif

Pemeriksaan neurologi Defisit neurologi Normal

Langkah Selalu terganggu Biasanya normal

Memori Kemunduran ringan pada fase awal Prominen pada fase awal

Fungsi eksekutif Dini dan kemunduran yang nyata Kemunduran lambat

Skor iskemik Hachinski ≥7 ≤4

Neuroimaging Infark atau lesi substansia alba Normal atau atrofi hipokampus
tatalaksana

 Non medika mentosa


 medikamentosa
Non medikamentosa

 Memperbaiki memori
 Diet: diet DASH dan diet mediteranian
Medikamentosa

 Mencegah demensia vaskular memburuk : aspirin, tioclodipin, CPG


 Memperbaiki fungsi kognitif dan simptom perilaku
Nama obat Golongan Indikasi Dosis Efek samping

Donepezil Penghambat Demensia Dosis awal 5 mg/hr, setelah 4-6 Mual, muntah,
kolinesterase ringan-sedang minggu menjadi 10 mg/hr diare, insomnia

Galantamine Penghambat Demensia Dosis awal 8 mg/hr, setiap bulan Mual, muntah,
kolinesterase ringan-sedang dinaikkan 8 mg/hr sehingga dosis diare, anoreksia
maksimal 24 mg/hr

Rivastigmine Penghambat Demensia Dosis awal 2 x 1.5 mg/hr. Setiap Mual, muntah,
kolinesterase ringan-sedang bulan dinaikkan 2 x 1.5 mg/hr hingga pusing, diare,
maksimal 2 x6mg/hr anoreksia

Memantine Penghambat reseptor Demensia Dosis awal 5 mg/hr, stelah 1 minggu Pusing, nyeri
NMDA sedang-berat dosis dinaikkan menjadi 2x5 mg/hr kepala, konstipasi
hingga maksimal 2 x 10 mg/hr
Gangguan perilaku Nama obat Dosis Efek samping

Depresi Sitalopram 10-40 mg/hr Mual, mengantuk, nyeri kepala, tremor

Esitalopram 5-20 mg/hr Insomnia, diare, mual, mulut kering,


mengantuk

Sertralin 25-100 mg/hr Mual, diare, mengantuk, mulut kering,


disfungsi seksual

Agitasi, ansietas, Quetiapin 25-300 mg/hr Mengantuk, pusing, mulut kering,


perilaku obsesif dispepsia

Olanzapin 2,5-10 mg/hr Meningkat berat badan, mulut kering,


pusing, tremor

Risperidon 0,5-1 mg, 3x/hr Mengantuk, tremor, insomnia, pandangan


kabur, nyeri kepala

Insomnia Zolpidem 5-10 mg malam hari Diare, mengantuk


Trazodon 25-100 mg malam hari Pusing, nyeri kepala, mulut kering,
konstipasi
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai