MATA TENANG
VISUS TURUN PERLAHAN
GDA
K ELEAGTUAENI NKROOE
R
ARMK
PAAASTIIMAKULA
Keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat
terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan)
KATARAK lensa, denaturasi protein lensa akibat terjadi
kedua-duanya
KATARAK
KONGENITAL DEGENERATIVA
KekeSrtaudhu i amnhbp engenai
i eerul
Stadsieuul mur mh
mm au
tuhmar n m e ny elu ru h S at di um
Ke k
e r
t uK re k e ru h a n te r utam a d i
a e l tn ske a s el
L eb an gs iaasnnammpoeenscntae
o
K r
Nukleus lensa tuSrtuandkui armenpaadilanyga
insipient
ri srisIsten pe reu e lm r utikurbel luu abunhussn.:r
jar ibdeoIris
ri shd
rm k a e
B
a adro en
atnya.
ne l
u rm b u m e
w ta ersi st (tak+e hk
g
l
n m
i ) ;bu lkan an visus
dd
a Iidlrn
idyanri.ganggu
a a
i s
ie k
be r ge ta r Sra hh a d o w m ( e - apat 5/5
saebergetar karena COA erupa bercak –
Ta
D m np
b ali bd yai ga enrga aknkK
g e l a pa
g a a k n l kkeioanbnrase. kat s
si visus
e krie irs uhp aa n e
nem
masih ) d
pel di lensa
p e irpaTerutama
d daa rb
itegriiaef nrkorteks
- b relatif jernih (
anterior.aksis
spokes of wheel)
mleuntsa
i aryaanbgecrkaek r“ubhaj.”i
Katarak Komplikata
Penyakit
Katarak Sekunder
GEJALAPEKMLIENRIISKSAAN KLINIS
Katarak yang terj-adi akibat terbentuknya jaringan fibrosis pada sisa lensa
ya-ngTampak
tertinggal, Ppeann i
l ggilcheaptaatnkekaadbauarn ini terlihat
operasi EkaKpEsKu(-lgelembung
EpkostsrtaeFkgelembung kecil dan debris pada
roisoti orKfaotabriaak Ekstra Kapsuler), dan
sesudah dua hari
penanaman lensa di
- Pada tah-
apTajsaemlanpsjueetgnnmgylaeihn aaptkoaasnnteridoirt.e
mukan gambaran “Mutara Elsmcheinngu”rpuandakapsul
posterior
- Ditemukancincin soemmering daerah psoterior
kapsul lensa
•
DIAGNOSIS
- Diagnosis ditegakkan pada pasien setelah menjalani operasi EKEK
atau adanya trauma mata yang mengakibatkan mata kabur
- Jika dilakuukan pemeriksaan oftalmoskop, kaca pembesar atau
slit lamp, akan tampak gelembung-gelembung kecil pada
belakang lensa
- Tes tajam penglihatan visus menurun
- Penurunan penglihatan (visus)
GEJAL
A
KLINIS
Medikamentosa: TINDAKAN
OPERASI
DISCISIO LENTIS
- Preparat iodin EXTRA
- Protein lensa CAPSULER
CATARACT EXTRACTION
- Hormone ( ECCE )
- Zat yang INTRA CAPSULER
CATARACTEXTRACTIO
berkurang pada N ( ICCE )
kekeruhan lensa, SMALL INCISION
CATARACT
misal: vitamin, ATP, SURGERY ( SICS )
PHACOEMULCIFICAT
mineral ION
GLAUKOM
A
TRABEKULAR OUTFLOW
COA anyaman trabekular
kanalis schlemm vena
episklera vena siliaris anterior
vena ophtalmica superior
sinus kavernosus
UVEOSCLERAL OUTFLOW
COA otot siliar rongga
suprasiliar dan suprakoroidal
PATOFISIOLOGI GLAUKOMA
Pengeluaran di sudut Aliran humor aquos
Produksi Berlebihan
bilik mata terganggu terhambat pada celah pupil
Menekan syaraf optik beserta seluruh serabut syaraf dan sel penglihatan
Pemeriksaa
Pemeriksaan
Anamnesis n TIO Oftalmoskopi Perimetri
dengan Gonioskopi
Tonometri
GEJALA DAN TANDA
CA. BD..
1. Glaukoma sudut terbuka
1.Gal Glaukoma pigmentasi GGulHasil
akoGlaukoma
l2. mkoasemua
uakhir mabyang
asKglaukoma
ooul ntgeniyang
taldengan
. Gukaa.Glaukoma
l oumkaosmsudut
ekaunpterbuka
dir primer berkaitan tidak
2. Sindrom eksfoliasi ter koenal trni oalkongenital primer
1. Glaukoma
b.Glaukoma tekanan normal
e r
3.mAkibater kelainan lensa nadpaelrakhembaatnagyaannmg
2. Glaukoma sudut tertutup aktearalasi,ntidak
4. Akibat kelainan traktus uvea
a. Akut
5. Sindrom iridokorneoendotelial (ICE) d3a.pGatal mukeolimhaat,ydanang
b. Subakut
6. Tracu.mKaronik
bserriknagtinaynedrie. ngan
7. Pasdc.aIoripseprlaastieau kelainan perkembangan ekstraokular
8. Glaukoma neovaskular
9. Peningkatan tekanan vena episklera
10.Akibat steroid
Klasifikasi Berdasarkan Mekanisme Peningkatan Tekanan Intraokular
PATOGENESISINYA
•Kepekaan yang abnormal terhadap TIO
karena kelainan vaskular atau mekanis di
cput nervus opticus.
Untuk diagnosis sebelumnya harus menyingkirkan hal-hal
sebagai berikut :
1. Episode peningkatan TIO sebelumnya, seperti yang disebabkan oleh uveitis
anterior, trauma, atau terapi steroid topikal.
2. Variasi diurnal yang besar pada TIO dengan peningkatan mencolok, biasanya
pada pagi hari.
3. TIO yang berubah sesuai postur, dengan peningkatan mencolok saat pasien
berbaring rata.
4. Peningkatan TIO intermiten, seperti pada penutupan sudut subakut.
5. Penaksiran TIO yang terlalu rendah akibat berkurangnya ketebalan kornea.
6. Penyebab kelainan diskus optikus dan lapangan pandang yang lain termasuk
kelainan diskus kongenital, neuropati optik herediter, dan atrofi optik didapat
akibat tumor atau penyakit vaskular.
Hipertensi Okular
•Peningkatan TIO tanpa kelainan diskus optikus atau
lapangan pandang.
•Resiko meningkat seiring dengan peningkatan TIO,
bertambahnya usia, riwayat glaukoma pada keluarga,
dan mungkin riwayat miopia, DM, serta penyakit
kardiovaskular dalam keluarga.
Glaukoma Sudut Tertutup Akut Primer
TEMUAN KLINIS
Terjadi bila terbentuk iris bombe yang menyebabkan oklusi COA oleh iris
perifer --> menghambat aliran keluar aqueous dan TIO meningkat dengan
cepat, menimbulkan :
– nyeri hebat
– kemerahan
• Sindrom Axenfeld-Reiger
Anomali Perkembangan
Segmen Anterior • Anomali Peters
perkembangan iris dan kornea
• Keduanya disertai kelainan
• Aniridia
Berbagai Kelainan Lain
• Sindrom Sturege-Weber
• neurofibromatosis
GLAUKOMA SEKUNDER
Sindrom Eksfoliasi
(Glaukoma
Pseudoeksfoliasi)
Dijumpai endapan
bahan berserat
mirip serpihan di
permukaan lensa
anterior, prosesus
siliaris, zonula,
permukaan
posterior iris, dan
jaringan trabekula
• Katarak stadium lanjut mengalami kebocoran kapsul Fakolitik
lensa anterior protein lensa mencair masuk COA
jalinan trabekula edema dan tersumbat peningkatan
Glaukoma
TIO mendadak
• Lensa yang menyerap cukup banyak air sewaktu
Lensa
mengalami perubahan katarak, sehingga ukuran Intumesensi
membesar
• Terjadi akibat trauma atau spontan (sindrom Marfan)
Lensa
• Dislokasi anterior sumbatan pada bukaan pupil Dislokasi
iris bombe dan penutupan sudut
Glaukoma Akibat Tekanan Lensa
• Beberapa kelainan yang ditandai dengan
l
endotelium kornea yang abnormal yang Iridokorneoendote
menyebabkan derajat variabel atrofi iris, Sindrom
galukoma sudut tertutup sekunder, dan
edema kornea.
• Melanoma traktus uvealis dapat
menimbulkan glaukoma akibat pergeseran Tumor
korpus siliaris ke anterior penutupan sudut
sekunder
• Jalinan trabekular dapat tersumbat oleh sel- Uveitis
sel radang dari COA disertai edema sekunder
Glaukoma Akibat Kelainan Traktus Uvealis
Glaukoma Akibat Trauma Glaukoma Neovaskularisasi
• – Hiperglikemia
Dilatasi vena kronik
• – Hipertensi
Hard exudate
• – Hiperkolesterolemia
So ftMeroko
• –
Ne ovaskularisasi
k
nefropati
exudate
–
• Edema retina
• Hiperlipidemia
Klasifikasi Retinopati Diabetik
Retinopati Nonproliferatif
• Merupakan suatu mikroangiopati progresif
• Kelainan awal: pembuluh darah baru pada diskus optikus (NVD) atau bagian
retina lainnya (NVE).
Tatalaksan
a
• Pengendalian hiperglikemia, hipertensi, dan hiperkolesterolemia.
• Penurunan tekanan darah dilatasi arteriol dan vena retina, iskemik saraf
optic, retina, dan koroid
RETINOPATI HIPERTENSI
• Kelainan retina dan pembuluh darah retina akibat tekanan darah tinggi.
• Arteri yang besarnya tidak teratur, eksudat pada retina, edema retina dan
perdarahan retina.
• Dapat berupa:
- Perdarahan : Primer dan sekunder
- Eksudat : Cotton wool, eksudat pungtata, dan eksudat
putih
BENTUK KELAINAN PEMBULUH DARAH
• Penyempitan (spasme)
• Percabangan arteriol yang tajam
• Fenomena Crossing/sclerosis
pembuluh darah
- Refleks copper wire
- Refleks silver wire
- Sheating
- Lumen pemb darah ireguler
- Fenomena crossing
Elevasi, deviasi, dan kompresi
Klasifikasi Menurut Scheie
Stadium I
Diagnosis dan tatalaksana
• Diagnosis anamnesis dan pemerisksaan fisik.
• Bentuk ametropia :
1. Ametropia aksial sumbu optik bola mata
>panjang/>pendek, bayangan benda difokuskan
didepan/belakang retina
2. Ametropia refraktif kelainan sistem pembiasan sinar di
dalam mata
MIOPIA
•DiKbealgainaatansr:efaksi dimana n
si GaTErEJRyAaAnLPgAI datang sejajar
dari jarak tak te•rhmingoi gpaai olaekhsimaladtandraelarfmakktiefa.daan
• istirahat dibiaskan di depan
Preen•tignioptik
Koreksi lShaeas dengan
at unajiadlensa(-)
ughnkadbe terkecil
ur.rajatnyayang
: ringanmemberikan tajam
(1-3 dioptri),
•
• M peenhil gd(3-6
sedang ailtihobapatytaranin)g,taebnrebhrati takim( (>,km6a)cataa
• me•mbaca/melihat harus jarak dekat (miopia tinggi)
Ppker aj eldmata
lalaan anm pepanjang
ehiltenantytdari
au kinormal,
t:acahaya,
mpaoM.
i t Siliaris atrofi dan pada
Pada
Sumbu
ce a a
bola
t h n,
m a t a / el n s a k o n at k )
te
lebih r k i d
latan
• miopia tinggi didapatkan :
pd•iialasktuaktiaontiern,dparkoagner bsefid, maharilegfnraktif
COA dalam, bola mata menonjol
• Pupil relatif lebih lebar- miopik kresen.
• Kekeruhan badan kaca-melihat flashes
• Atrofi koroid- trigroid fundus
• Predisposisi ablatio retina
HIPERMETROPIA
• keadaan maGtEaJdAeLnAgankekuatan refraksi yang lemah,
sTinEaRrAsPejIajar yang datang akan dibiaskan di belakang retina.
• B e rd a s a r k an ak
Pa n d a n g a n bu ar
• Koreksi optik
a• .EHyeipsetrramni etropia manifes tanpa sikloplegik,
• Apabiladapat dikoreksi
disertai dengan
esophoria,
opositif
odasi
m kepala :
terkuat.
•lensa
Sakit hipermetropia dikoreksi penuh
b.• Spasme
Hipermetropia
akomodasilaten dapat diatasi sepenuhnya
(cramp denganexophoria,
• Apabila disertai akomodasi,
mtaunspcuaul sisklcolipai lerigsi-k-,>mpeenrgulphi ahipermetropia
aktaannperbedaan/sel
isih antara
dikoreksi under
tuortaaml
hipermetropia
b koreks
c. Hipermetropia total seluruh jumlah hipermetropia laten dan manifest
i
dyang
e n g a n
i n etdidapatkan
r m setelah pemeriksaan dengan sikloplegik
imteann)ifes.
ASTIGMATISME
mana sinar sejajaGErTERAPI ETtidakJIAOLLAOGdibI seimbang
• keadaan di
iaskan secara
pada uh meridian.
• selur tur)
• •PePKaneeergm
• K
enbabedaan
l
al i ni e preiarnkacamata
kurvatura dan indeks
silindris bias
bersama kornea
dengan sferis
objek
dan
tidak
• sistem opti onrknabuea (pr ermukaan luar kornea tidak
•hHO
•lensa, Keeardltah t
era
i
antaksatu tisuatu tioknmata
lkatiengmemfokuskan
ral tology (pencocokan
cahaya dari
apada
••
lensa kontak) ektinsaof (kkeuske.ruhan lensa)
•MBIenentdogaklieueelhnnnartgsreunaokfmelihat
srakti
f jelas
• Me–mPehgoatnogrefractive keratectomy
•MTe–rmu
•(PRK) a Rp m
maadepidasrtaikppal
elporneeabra
keratotomy (RK)
bahan bacaan lebih dekat
PRESBIOPIA
• • Penglihatan kabur
Di lakukan
koreksipd
tdkusia
dptsedini mungkin.
mencapai 6/6
• •
Tu tup mata yang
hilangnya sehat agar
sensitifitas mata yang ambilop mengejar
kontras
•
ketinggalan.
• Beli
• mudah mengalami fiksasi
lensa sferis/silindris eksentris
yg terbaik.
• adanya anisokoria
Lensa
• Lensa tunggal
lensa kacamata yang
memiliki dua fokus dalam
tiap keping lensa.
• Lensa Bifokal
Dalam satu kacamata
terdapat dua lensa,
Bagian atas untuk
penglihatan jauh, bagian
bawah untuk penglihatan
dekat.
• Lensa Trifokal
Lensa yang memiliki tiga
fokus pada tiap keping
lensa.
• Lensa Mutifokal/ Progresif
Lensa yang memiliki
banyak fokus pada tiap
keping lensa tanpa garis
pembatas
TERIMAKASIH