KP 1921 Visus Refraksi 2008ppt
KP 1921 Visus Refraksi 2008ppt
1
• MATA
dapat dianggap sebagai kamera
• Sistem refraksi menghasilkan bayangan kecil,
terbalik di retina (diterima oleh sel batang dan
kerucut) syaraf optik , N II korteks serebri
(pusat penglihatan) tampak sebagai bayangan
tegak.
2
• Media refraksi :
• Kornea (n = 1,376 )
• Akuos humor (n = 1,336 )
• Lensa (n = 1,386 )
• Korpus vitreus (n = 1,336 )
3
• Akomodasi :
Kesanggupan mata untuk memperbesar daya
pembiasannya atau kemampuan lensa untuk mencembung
yang terjadi akibat kontraksi m. Siliaris
• Teori akomodasi :
1. Teori akomodasi Helmholtz
zonula zinii kendor lensa cembung
2. Teori akomodasi Tsernig
zonula zinii tegang bgn tengah lensa cembung
4
• Beberapa jenis Lensa :
1. Lensa Plano tidak mempunyai
efek bias, titik lengkung sama
2. Lensa Sferis
- Sferis Minus bagian tengahnya
lebih tipis dari bagian pinggir.
Efek mendivergensikan cahaya
- Sferis Plus bagian tengahnya
lebih tebal dari bagian pinggir.
Efek mengkonvergensikan cahaya
5
3. Lensa silindris satu dari meridian
paling rendah kekuatan biasnya dan
yang tegak lurus terhadapnya paling kuat
7
Snellen :
E Chart :
Cincin Landolt :
Ò Ò 8
• Mata hanya dapat membedakan 2 titik terpisah
bila titik tersebut membentuk sudut 1 menit
( minimum separable )
• Objek huruf / angka yang masih bisa dikenali
mata. Bila membentuk sudut 5 menit dan setiap
titik dipisahkan oleh sudut 1 menit
9
• Sudut 5 derajat = Sudut visualis
10
TAJAM PENGLIHATAN (VISUS)
12
KELAINAN REFRAKSI
• Emetrop : semua sinar sejajar yang datang dari
jarak tak terhingga dan jatuh pada mata dalam
keadaan istirahat akan dibiaskan tepat di retina.
13
• Ametropia : semua sinar sejajar yang datang dari
jarak tak terhingga dan jatuh pada mata dalam
keadaan istirahat, tidak dibiaskan tepat di retina.
• Terbagi :
Hipermetrop
Miopia
Astigmat
14
Hipermetrop
( hiperopia , rabun dekat )
adalah sinar sejajar yang datang dari jarak tak
terhingga oleh mata dalam keadaan istirahat
dibiaskan di belakang retina
15
• Hipermetrop dapat disebabkan oleh :
- Hipermetrop Refraktif
Akibat pembiasan lemah
- Hipermetrop Aksial
akibat sumbu mata terlalu pendek
• Pasien dengan hipermetrop sering akomodasi.
Akomodasi yang terus menerus menyebabkan mata
cepat lelah, sakit kepala, dll
Astenopia akomodatif
16
• Kadang – kadang terdapat pada anak balita
berkurang secara berangsur-angsur.
• Hipermetrop > yang dibiarkan strabismus
konvergensi
• Pada orang muda hipermetrop ringan – sedang
dapat diatasi dengan akomodasi.
17
• Pasien dengan hipermetrop diberikan kacamata
positif terkuat yang memberikan tajam
penglihatan maksimal.
18
• Pada orang tua hipermetrop ditambah dengan
presbiop sangat dibutuhkan koreksi kacamata
karena sudah berkurangnya daya akomodasi untuk
melihat dekat.
• Macam – macam hipermetrop :
1. Hipermetrop manifes :
Hipermetrop yang dapat dilihat dengan
koreksi kacamata tanpa sikloplegik
19
2. Hipermetrop total :
Hipermetrop yang didapat setelah
memberikan sikloplegik ( akomodasi
ditiadakan ) hasilnya lebih besar
daripada hipermetrop manifes
3. Hipermetrop laten
selisih antara hipermetrop total
dengan hipermetrop manifes
20
Miopia
( Rabun Jauh )
Adalah : sinar sejajar yang datang dari jauh oleh
mata dalam keadaan istirahat dibiaskan didepan
retina
21
• Etiologi :
- Bola mata yang memanjang
- Indeks bias yang tidak normal :
Kadar gula tinggi dalam cairan mata
Kadar protein dalam cairan mata
oleh karena peradangan
- Kelainan kornea : keratokonus, keratoglobus
- Kelainan lensa : luksasi lensa, katarak
imatur lensa cembung
- Herediter
22
Tipe-tipe Miopia:
A. Miopia fisiologis
sering disebut miopia simpleks atau
miopia anak sekolah
B. Miopia patologis :
* Miopia progresif miopia yang
bertambah terus mencapai puncaknya pada masa
remaja. Dioptri > 6
* Miopia maligna miopia progresif
yang lebih ekstrim
23
• Tanda klinis :
( terutama pada miopia tinggi )
- Bola mata mungkin lebih menonjol
- Bilik mata depan dalam
- Pupil yang relatif lebih lebar
- Badan kaca mancair
- Badan kaca keruh / vitreus floaters
- Fundus tigroid di polus posterior
- Atropi koroid myopia cresent
24
• Koreksi miopia dengan memberikan resep
kacamata negatif terendah yang masih jelas
25
Astigmat
26
27
Astigmat dibagi atas :
Astigmat regular : meskipun setiap meridian
mempunyai daya bias tersendiri tapi perbedaan itu
teratur
Lima macam astigmat reguler :
a.Astigmat miopikus simpleks
b.Astigmat miopikus kompositus
c.Astigmat hipertropikus simpleks
d.Astigmat hipertropikus kompositus
e.Astigmat mikstus
28
Astigmat ireguler : ada perbedaan yang tidak
teratur pada setiap meridian
Etiologi :
- Kelainan kornea sikatrik kornea, operasi
(terbanyak)
- Kelainan lensa katarak insipien, imatur
29
Presbiop
30
• Pada presbiop diberikan lensa positif yang
ditambahkan pada ukuran jauhnya, biasanya :
+1 D untuk usia 40 tahun
+ 1,5 D untuk usia 45 tahun
+2D untuk usia 50 tahun
+ 2,5 D untuk usia 55 tahun
+3D untuk usia 60 tahun
• Oleh karena jarak baca biasanya 33 cm maka
adisi + 3 D adalah lensa positif terkuat yang
diberikan
31
PEMERIKSAAN REFRAKSI
• Pameriksaan mata dilakukan dengan memeriksa
mata satu persatu, untuk membedakan penurunan
visus akibat kelainan organik, pakai pin hole disc
• Cara :
1. Anamnesa : kabur jauh atau dekat
2. Pemeriksaan mata sepintas apakah ada
kelainan patologis lain
3. Periksa tajam penglihatan
32
33
Lensa Plus
Lensa Minus
Okluder /
Penutup
34
Pemeriksaan refraksi subjektif
I. Cara coba-coba ( trial and error )
1. Perkiraan anomali refraksi dari hasil
pengukuran tajam penglihatan pakai kartu
uji snellen pada jarak 5 atau 6 m
2. Pasang gagang kacamata (trial frame)
tutup satu mata.
35
3. Coba dengan lensa plus atau minus yang
kira-kira sesuai dengan kurangnya
visus.contoh : visus 5/50 mulai dengan
sferis minus 2 D atau plus 2 D
4. Perhalus dengan menambah atau mengurangi
lagi dengan lensa +/- 0,5 D sampai visus
terbaik.
5. Bila visus kurang dan tak ada kelainan mata
lainnya mungkin astigmat.
36
II. Cara pengabutan ( fogging )
Untuk mencegah akomodasi, fokus
dengan sengaja dimajukan ke depan
retina dengan memasang lensa +
( misalnya + 4 D )
pasien mengatakan kabur kurangi
sedikit-sedikit sampai menjadi tegas.
37
Pemeriksaan refraksi objektif
Dengan memakai alat-alat tertentu seperti:
1. Retinoskop cermin ( yang berlubang kecil
ditengah)
2. Retinoskop streak ( sumber cahaya
berbentuk garis )
3. Retinoskop spot ( sumber cahaya
berbentuk spot atau bulat)
38
39
CARA :
Mengamati gerakan bayangan cahaya yang
tampak dalam pupil yang terpantul dari retina
Pasien disuruh menatap jauh (untuk
mengurangi akomodasi)
Mata kiri diperiksa dengan mata kiri, mata
kanan dengan mata kanan
Jarak pemeriksa ½ m, dipakai sinar sejajar atau
sedikit divergen
40
41
Bila sinar yang terpantul dari mata yang
tampak di pupil bergerak searah dengan arah
retinoskop + lensa plus sampai tampak
diam
Sebaliknya bila terbalik,
tambah lensa (-) sampai
diam.
42
• Penanggulangan kelainan refraksi
1. Kaca mata
2. Lensa kontak
Kegunaan lensa kontak :
a. Untuk mengurangi efek optis dari lensa
biasa yg ukurannya tebal
b. Pada anisometrop perbedaan
refraksi yg besar pd kedua mata
c. Untuk koreksi astigmat irregular
43
d. Alasan kosmetik
e. Untuk mempercepat pemulihan atau
mengurangi keluhan pd penyakit kornea
44
Kontra indikasi lensa kontak :
1. Ditempat yg banyak debu
2. Ada infeksi mata luar
3. Olah raga renang
45
3. Operasi
– pada kornea :
• keratotomi radial
• Photo Refractive Keratoplasty
• Lasik
– pada lensa:
• Lesa intra okuler
46