Lapkas Hipoglikemia
Lapkas Hipoglikemia
Disusun oleh:
Harzalina Zilfi Amly (1310070100195)
Nurhabibah Fitri Nasution (1310070100170)
Yulin Mustika Sari (1310070100160)
Pembimbing:
dr. Zulfahmi Nizardi
dr. Erny Erdoris
SMF ILMU PENYAKIT DALAM
Defenisi Hipoglikemia
Gejala
Gejala
neuroglikopeni
neurogenic
k
Gemetaran Sulit berfikir
Kulit lembab dan pucat
Bingung
Rasa cemas
Keringat berlebihan Sakit kepala
3. Pemeriksaan penunjang
Kadar glukosa darah (GD), tes fungsi ginjal, tes fungsi hati,
C-peptide
Diagnosa Banding:
Hipoglikemia karena
• Obat:
o (sering): insulin, sulfonilurea, alkohol
o (kadang): klinin, pentamidine
o (jarang): salisilat, sulfonamid
• Hiperinsulinisme endogen: insulinoma, kelainan sel
jenis lain, autoimun, sekresi insulin ektopik
Penatalaksanaan
1. Stadium permulaan (sadar)
o Berikan gula murni 30 gram (2 sendok makan) atau sirup/permen
gula murni (bukan pemanis pengganti gula atau gula diet/gula
diabetes) dan makanan yang mengandung karbohidrat
o Hentikan obat hipoglikemik sementara
o Pantau glukosa darah sewaktu
o Pertahankan gula darah diatas dan makanan yang mengandung
karbohidrat
o Hentikan obat hipoglikemik sementara
o Pantau glukosa darah sewaktu
o Pertahankan gula darah diatas 100mg/dL (bila sebelumnya tidak
sadar)
o Cari penyebab
2. Stadium lanjut (koma hipoglikemia atau tidak sadar dan curiga
hipoglikemia)
o Diberika larutan dekstrosa 40% sebanyak 2 flakon ( = 50
mL) bolus intravena
o Diberikan cairan dektrosa 10% per infus, 8 jam per kolf bila
tanpa penyulit lain
o Periksa gula darah sewaktu (GDs), kalau memungkinkan
dengan glukometer:
• Bila GDs < 50 mg/dL, tambahkan bolus dekstrose 40%
50 mL IV
• Bila GDs < 100 mg/dL tambahkan bolus dekstrose 40%
25 mL IV
o Periksa GDs setiap Periksa GDs setiap 15 menit setelah
pemberian dekstrose 40%
• Bila GDs < 50 mg/dL, tambahkan bolus dekstrose 40%
50 mL IV
• Bila GDs < 100 mg/dL tambahkan bolus dekstrose 40%
25 mL IV
• Bila GDs 100-200 mg/dL, tanpa bolus dekstrose 40%
• Bila GDs > 200 mg/dL, pertimbangkan menurunkan
kecepatan drip dekstrose 10%
o Bila GDs > 100mg/dL sebanyak tiga kali berturut-turut,
pemantauan GDs setiap 2 jam, dengan protokol sesuai di
atas. Bila GDs >200 mg/dL pertimbangkan mengganti infus
dengan dekstrose 5% atau NaCl 0,9%
o Bila GDs > 100 mg/dL sebanyak tiga kali berturut-turut
masing-masing selang 2 jam, pemantauan GDs setiap 4
jam, dengan protokol sesuai di atas. Bila GDs > 200 mg/dL
pertimbangkan mengganti infus dengan dekstrose 5% atau
NaCl 0,9%
o Bila GDs > 100 mg/dL sebanyak tiga kali berturut-turut
masing-masing selang 4 jam, pemeriksaan GDs dapat
diperpanjang sesuai kebutuhan sampai efek obat penyebab
hipoglikemia diperkirakan sudah habis dan pasien sudah
dapat makan seperti biasa.
o Bila hipoglikemia belum teratasi, dipertimbangkan
pemberian antagonis insulin, seperti glukagon 0,5-5-1 mg
IV/IM atau kortison, adrenal
o Bila pasien belum sadar, sementara hipoglikemia sudah
teratasi, maka cari penyebab lain atau sudah terjadi brain
damage akibat hipoglikemia berkepanjangan.
Pencegahan
• Pada pasien baru, sebaiknya dosis OHO dimulai dari dosis
kecil
• Pada pasien ganguan fungsi ginjal, dosis obat harus hati-hati
karena terjadi akumulasi
• Hati-hati pemberian obat DM pada orang tua
• Hati-hati pemakaian obat untuk penyakit penyerta DM, seperti
derifat salisilat, sulfa, fenibutazon obat-obat ini dapat
menurunankan gula darah.