Anda di halaman 1dari 33

PEMERIKSAAN AKUNTANSI II

Pertemuan ke:

03 Fakultas
FAKULTAS BISNIS
SIKLUS PENGELUARAN

Dr. Suryadi Winata, SE., MM., M.Si., Akt., CA., CMA., CBV
Letakkan foto
Program Studi Terbaik anda disini Pembuka
AKUNTANSI 
Daftar Pustaka

Akhir Presentasi

Di sadur kembali berdasarkan:


PPT STIE YKPN - YOGYAKARTA
PENGERTIAN SIKLUS PENGELUARAN
• Siklus pengeluaran berhubungan dengan transaksi
pengadaan barang dan jasa untuk kegiatan operasional
perusahaan, misalnya transaksi: pembelian persediaan,
biaya administrasi dan umum, biaya pemasaran, dan
seterusnya.
• Transaksi pengadaan barang atau jasa yang bersifat non
operasional, misalnya pengadaan aset tetap, masuk
dalam siklus investasi.

Kreativitas Membangkitkan 2
<@adt_lotu
Menu
Menu Akhiri >
Akhiri
Inovasi
s
TRANSAKSI DAN SALDO AKUN
1. Pembelian persediaan
Debit: Persediaan, Kredit: Utang Dagang/Kas
2. Pelunasan utang
Debit: Utang Dagang, Kredit: Kas
3. Biaya administrasi dan umum
Debit: Biaya Administrasi dan Umum, Kredit: Kas/Utang Lain-
lain.

Dalam pembahasan audit siklus pengeluaran pembahasan


difokuskan pada audit pengadaan barang dagangan

Kreativitas Membangkitkan 3
<@adt_lotu
Menu
Menu Akhiri >
Akhiri
Inovasi
s
Ilustrasi Transaksi
Utang Dagang
• Pelunasan utang • Pembelian Barang
• Potongan tunai Dagangan
• Retur pembelian • Pembelian Bahan
Baku
• Pengakuan macam-
macam
biaya

Kreativitas Membangkitkan 4
<@adt_lotu
Menu
Menu Akhiri >
Akhiri
Inovasi
s
TUJUAN AUDIT
• Menguji kewajaran asersi manajemen atas transaksi dan
saldo akun siklus pengeluaran.
• Asersi manajemen adalah pernyataan eksplisit dan implisit
manajemen dalam akun-akun laporan keuangan.
• Kriteria kewajaran asersi:
– Didukung dengan bukti yang valid
– Pembukuan dan pelaporan sesuai dengan standard
akuntansi yang berlaku.

Kreativitas Membangkitkan 5
<@adt_lotu
Menu
Menu Akhiri >
Akhiri
Inovasi
s
TUJUAN AUDIT
• Kategori asersi manajemen:
– Eksistensi atau terjadinya
– Kelengkapan
– Hak dan Kewajian
– Penilaian atau alokasi
– Penyajian dan pengungkapan
• Hal yang penting untuk dikuasai adalah pemahaman
atas prosedur audit untuk menguji masing-masing
kategori asersi manajemen tersebut di atas.

Kreativitas Membangkitkan 6
<@adt_lotu
Menu
Menu Akhiri >
Akhiri
Inovasi
s
Ilustrasi Pengujian Asersi Manajemen
• Saldo Utang DagangRp250 juta.

• Pengujian asersi Eksistensi dan Terjadinya:


1. Membuktikan bahwa utang tersebut ada, misalnya
dengan konfirmasi utang, serta membuktikan bahwa
transaksi utang benar-benar terjadi, misalnya dengan
memeriksa faktur pembelian kredit dan dokumen
pendukungnya.

Kreativitas Membangkitkan 7
<@adt_lotu
Menu
Menu Akhiri >
Akhiri
Inovasi
s
Ilustrasi Pengujian Asersi Manajemen
• Saldo Utang DagangRp250 juta.

• Pengujian asersi Kelengkapan:


2. Membuktikan bahwa seluruh utang telah dicatat
dan dilaporkan, misalnya dengan cara
mengambil sampel faktur pembelian dan
menelusurnya ke buku jurnal, buku besar dan
buku pembantu.

Kreativitas Membangkitkan 8
<@adt_lotu
Menu
Menu Akhiri >
Akhiri
Inovasi
s
Ilustrasi Pengujian Asersi Manajemen
• Saldo Utang DagangRp250 juta.

• Pengujian asersi Hak dan Kewajiban:


3. Membuktikan bahwa seluruh utang adalah kewajiban
perusahaan, misalnya dengan menguji ketepatan cut-
off (pisah batas transaksi) – ingat FOB destination -,
serta memeriksa pembayaran atas sampel utang yang
telah jatuh tempo.

Kreativitas Membangkitkan 9
<@adt_lotu
Menu
Menu Akhiri >
Akhiri
Inovasi
s
Ilustrasi Pengujian Asersi Manajemen
• Saldo Utang DagangRp250 juta.
• Pengujian asersi Penilaian dan Alokasi:
4. Memeriksa ketepatan pencantuman jumlah utang dalam
neraca serta ketepatan pencatatan beban bunga atas utang,
misalnya untuk kasus utang wesel. Jumlah angsuran
periodik atas suatu utang kemungkinan terdiri dari pokok
utang dan beban bunga, yang harus dijurnal sbb.:
Utang XXX
Biaya Bunga XXX
Kas XXX

Kreativitas Membangkitkan 10
<@adt_lotu
Menu
Menu Akhiri >
Akhiri
Inovasi
s
Ilustrasi Pengujian Asersi Manajemen
• Saldo Utang DagangRp250 juta.
• Pengujian asersi Penyajian dan Pengungkapan:
5. Mereview ketepatan penyajian utang dalam
neraca, terutama dalam hubungannya dengan
klasifikasi utang lancar dan utang jangka panjang,
serta pengungkapan yang diperlukan. Misalnya
pengungkapan tentang informasi penting tentang
utang garansi dan utang hadiah.

Kreativitas Membangkitkan 11
<@adt_lotu
Menu
Menu Akhiri >
Akhiri
Inovasi
s
POTENSI/RISIKO SALAH SAJI
Potensi/risiko salah saji dalam bidang audit dapat
dikategorikan menjadi dua, yaitu:
• Risiko bawaan (inherent risk), yaitu risiko salah saji yang
disebab oleh karakteristik transaksi dan karakteristik
asersi. Misalnya karena kompleksitas standard
akuntansi, karena kecenderungan curang dari
manajemen.
• Risiko pengendalian (control risk), yaitu risiko salah saji
yang disebabkan oleh kegagalan Sistem Pengendalian
Interen (SPI) dalam mencegah terjadinya salah saji.
Kreativitas Membangkitkan 12
<@adt_lotu
Menu
Menu Akhiri >
Akhiri
Inovasi
s
POTENSI/RISIKO SALAH SAJI
Secara spesifik, risiko salah saji bisa dalam bentuk-bentuk
sebagai berikut:
• Kesalahan klasifikasi utang, utang jangka pendek dan jangka
panjang.
• Kesalahan pisah batas (cutoff) transaksi, misalnya untuk
masalah syarat pembelian f.o.b. shipping point dan f.o.b.
destination.
• Kesalahan faktur pembelian, misalnya kesalahan unit,
kesalahan harga, kesalahan perkalian dan seterusnya.
• Kesalahan jurnal atau kesalahan posting.
Kreativitas Membangkitkan 13
<@adt_lotu
Menu
Menu Akhiri >
Akhiri
Inovasi
s
POTENSI/RISIKO SALAH SAJI
• Adanya kecenderungan manajemen untuk memperkecil
pelaporan utang dalam neraca.
• Adanya kecenderungan untuk memperkecil jumlah biaya
dalam laporan rugi laba.
• Volume transaksi siklus pengeluaran secara umum cukup
tinggi, hal ini bisa meningkatkan risiko salah saji karena
terjadinya kesalahan penanganan transaksi.
• Transaksi-transaksi dalam siklus pengeluaran bisa dijadikan
sebagai lahan penyelewengan.

Kreativitas Membangkitkan 14
<@adt_lotu
Menu
Menu Akhiri >
Akhiri
Inovasi
s
POTENSI/RISIKO SALAH SAJI
• Pembelian dilakukan pada pemasok yang tidak diotorisasi.
• Harga beli barang terlampau mahal, mungkin karena adanya
kickback/komisi pembelian.
• Terjadi kesalahan cut-off transaksi pembelian.
• Utang tidak dicatat, atau dicatat dengan jumlah yang salah.
• Utang dibayar dua kali.
• Penyalahgunaan uang untuk pelunasan utang.

Kreativitas Membangkitkan 15
<@adt_lotu
Menu
Menu Akhiri >
Akhiri
Inovasi
s
MATERIALITAS
• Materialitas adalah tingkat salah saji yang berpengaruh
besar terhadap persepsi dan reaksi keputusan pengguna
laporan keuangan.
• Angka materialias ditentukan berdasarkan tingkat risiko
dari masing-masing objek audit, semakin tinggi tingkat
risiko akan semakin rendah toleransi terhdap salah saji
(angka materialitasnya semakin kecil).
• Angka materialitas sangat penting untuk dijadikan sebagai
pedoman bagi auditor dalam mensikapi salah saji yang
ditemukannya.
Kreativitas Membangkitkan 16
<@adt_lotu
Menu
Menu Akhiri >
Akhiri
Inovasi
s
Sistem Pengendalian Interen
• Untuk menjamin ketelitian dan kecermatan audit, auditor harus
memahami sistem pengendalian interen dan tingkat efektifitasnya,
dengan cara mencermati efektifitas elemen-elemen pengendalian
interen untuk siklus pengeluaran, yang terdiri dari:
1. Lingkungan pengendalian. Mencermati lingkungan pengendalian
untuk bidang-bidang dalam siklus pengeluaran, untuk
memahami tingkat risiko kesalahan yang bisa terjadi.
Lingkungan pengendalian adalah budaya, kebiasaan, sikap
mental dan seterusnya yang sangat berpengaruh terhadap
efektifitas sistem.

Kreativitas Membangkitkan 17
<@adt_lotu
Menu
Menu Akhiri >
Akhiri
Inovasi
s
Sistem Pengendalian Interen
2. Pengukuran risiko. Mencermati kepedulian dan kepekaan manajemen
terhadap berbagai risiko dalam siklus pengeluaran, misalnya dengan
memahami kebijakan, prosedur, dan berbagai perangkat pengawasan untuk
pelaksanaan transaksi siklus pengeluaran.
3. Aktivitas pengendalian. Mencermati berbagai prosedur untuk
mengendalikan aktivitas transaksi siklus pengeluaran, misalnya: prosedur
otorisasi, prosedur pengecekan independen, dst.
4. Sistem informasi dan komunikasi. Mencermati sistem informasi dan
komunikasi untuk menjamin kelancaran dan keamanan pelaksanaan
transaksi siklus pengeluaran.

Kreativitas Membangkitkan 18
<@adt_lotu
Menu
Menu Akhiri >
Akhiri
Inovasi
s
Dokumen Transaksi dan Pembukuan
• Auditor harus memahami dokumen transaksi dan dokumen
akuntansi yang berlaku di perusahaan, karena dua hal
tersebut yang menjadi dasar penyusunan laporan keuangan.
Dokumen transaksi:
1. Permintaan pembelian 5. Voucher
2. Pesanan pembelian 6. Bukti pengeluaran
3. Bukti penerimaan kas
barang 7. Memo debit
4. Faktur pembelian 8. Bukti retur
pembelian

Kreativitas Membangkitkan 19
<@adt_lotu
Menu
Menu Akhiri >
Akhiri
Inovasi
s
Dokumen Transaksi dan Pembukuan
Dokumen pembukuan:
1. Register permintaan 4. Register faktur
pembelian pembelian/ voucher
2. Register pesanan 5. Register pengeluaran
pembelian, yang sudah kas
dipenuhi dan yang
belum dipenuhi. 6. Buku besar utang
3. Register penerimaan 7. Buku pembantu
barang utang

Kreativitas Membangkitkan 20
<@adt_lotu
Menu
Menu Akhiri >
Akhiri
Inovasi
s
Fungsi-Fungsi Transaksi
1. Fungsi pemesanan pembelian
2. Fungsi penerimaan
3. Fungsi penyimpanan barang
4. Fungsi pencatatan utang
5. Fungsi pengeluaran kas

Perhatikan dan antisipasi berbagai macam risiko


dalam pelaksanaan masing-masing fungsi transaksi,
masukkan dalam agenda utama perhatian audit.

Kreativitas Membangkitkan 21
<@adt_lotu
Menu
Menu Akhiri >
Akhiri
Inovasi
s
Arus Pembukuan Siklus Pengeluaran
Transaksi siklus
Bukti Atau
pengeluaran:
• Pembelian Transaksi
• Penerimaan barang
• Otorisasi dan
Jurnal/register
pembukuan utang
• Retur pembelian
• Pelunasan utang Buku Besar Buku
Pembantu
• Pembayaran berbagai
biaya operasional
Laporan
Laporan Laporan
Keuangan
Keuangan Manajerial
Pengujian substantif untuk
menguji kewajaran saldo
akun.
Kreativitas Membangkitkan 22
<@adt_lotu
Menu
Menu Akhiri >
Akhiri
Inovasi
s
Prosedur Pengujian Substantif
Utang Dagang

Sifat, saat, dan luas pengujian substantif ditentukan oleh


prakiraan risiko pengendalian, yang disimpulkan dari
hasil pemahaman dan pengujian sistem pengendalian
interen atas siklus pendapatan.

1. Prosedur pendahuluan. Tujuan prosedur


pendahuluan adalah untuk memastikan kesiapan data
yang akan diuji. Langkah-langkah prosedur
pendahuluan adalah sbb.:
Kreativitas Membangkitkan 23
<@adt_lotu
Menu
Menu Akhiri >
Akhiri
Inovasi
s
Prosedur Pengujian Substantif
Utang Dagang

a. Mencocokkan saldo awal (utang dagang) ke saldo per


audit tahun sebelumnya.
b. Memeriksa dan mencatat kemungkinan adanya
transaksi yang tidak lazim, baik dari segi jumlah
maupun sumbernya.
c. Memeriksa kesesuaian antar data pembukuan,
misalnya antara jurnal, buku besar dan buku pembantu.
d. Memeriksa kebenaran penjulmlahan dan perhitungan-
perhitungan penting yang lain.

Kreativitas Membangkitkan 24
<@adt_lotu
Menu
Menu Akhiri >
Akhiri
Inovasi
s
Prosedur Pengujian Substantif
Utang Dagang

2. Prosedur analitis. Tujuan prosedur analitis adalah


memprediksi potensi salah saji karena adanya
transaksi/saldo rekening yang tidak lazim. Prosedur ini
dilakukan dengan cara melakukan berbagai analisis
rasio, misalnya:
a. Rasio utang dengan total pembelian.
b. Rasio perputaran utang.
c. Rasio utang terhadap aktiva lancar.
d. Membandingkan rasio yang ada dengan rasio yang
diharapkan.
Kreativitas Membangkitkan 25
<@adt_lotu
Menu
Menu Akhiri >
Akhiri
Inovasi
s
PENGUJIAN SUBSTANTIF UTANG DAGANG
(Ilustrasi Pengujian Detil Transaksi)
Utang Dagang
Secara XXX XXX
Secara
sampling: XXX sampling XXX
vouching & XXX vouching & XXX
tracing XXX tracing atas XXX
atas bukti
XXX bukti peng- XXX
pendebitan
XXX kreditan XXX
Utang.
utang. XXX
Saldo xxx XXX
Pengujian
saldo xxx
rekening xxx

Kreativitas Membangkitkan 26
<@adt_lotu
Menu
Menu Akhiri >
Akhiri
Inovasi
s
PROSEDUR PENGUJIAN SUBSTANTIF UTANG DAGANG

3. Prosedur pengujian detil transaksi, prosedur ini


merupakan tindak lanjut dari prosedur sebelumnya,
dengan tujuan untuk menguji validitas transaksi dan
pembukuan atas sampel transaksi yang dipilih.
Prosedur ini mencakup:
a. Vouching sampel kredit utang dagang ke faktur
pembelian dan dokumen pendukungnya, atau lakukan
tracing.
b. Vouching debit utang dagang ke bukti pelunasan utang
dan dokumen pendukungnya, atau lakukan tracing.

Kreativitas Membangkitkan 27
<@adt_lotu
Menu
Menu Akhiri >
Akhiri
Inovasi
s
PROSEDUR PENGUJIAN SUBSTANTIF UTANG DAGANG

c. Menguji ketepatan pisah batas (cut-off) transaksi pembelian dan


pelunasan utang, dengan cara:
• Memeriksa sampel transaksi pembelian beberapa hari sebelum
dan sesudah tanggal neraca untuk menguji ketepatan periode
pencatatannya. Dokumen pembelian terdiri dari: pesanan
pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur pembelian,
periksa syarat pembelian, misalnya FOB destination ataukah
FOB shipping point.

Kreativitas Membangkitkan 28
<@adt_lotu
Menu
Menu Akhiri >
Akhiri
Inovasi
s
PROSEDUR PENGUJIAN SUBSTANTIF UTANG DAGANG


Memeriksa sampel bukti pelunasan utang dan sampel
pembukuan pelunasan utang, untuk menguji ketepatan
periode pembukuannya.
4. Pengujian detil saldo rekening. Tujuan pengujian adalah untuk
sekali lagi memastikan kewajaran saldo utang, karena pengujian
selalu dilakukan berdasarkan sampel trasaksi. Cara pengujian:
a. Ambil sampel piutang dari pemasok utama perusahaan.
b. Kirim konfirmasi utang dan investigasi perbedaan yang terjadi.

Kreativitas Membangkitkan 29
<@adt_lotu
Menu
Menu Akhiri >
Akhiri
Inovasi
s
PROSEDUR PENGUJIAN SUBSTANTIF UTANG DAGANG

5. Review penyajian dan pengungkapan.


a. Periksa ketepatan klasifikasi utang.
b. Periksa kecukupan pengungkapan.

Kreativitas Membangkitkan 30
<@adt_lotu
Menu
Menu Akhiri >
Akhiri
Inovasi
s
CONTOH KERTAS KERJA UTANG DAGANG
Indek: UD-1

UTANG DAGANG
• (Daftar Utama)
Saldo utang dagang per 31/12 06 250.000.000 a
Pembelian kredit tahun 2007 1.000.000.000 b
Retur pembelian -8.000.000 c
Pelunasan utang tahun 2007 767.000.000 d
Saldo utang dagang per 31/12/07 225.000.000 e
a. Saldo utang awal tahun telah ditelusur ke kertas kerja audit tahun 2006.
b. Telah dilakukan vouching/tracing dan pengujian pisah batas transaksi atas sampel transaksi
pembelian kredit tahun 2007 (lihat KK: UD-2)
c. Telah diperiksa secara sampel, memo debit dan bukti pengiriman barang atas retur pembelin (lihat
KK: UD-2).
d. Telah dilakukan vouching/tracing dan pengujian pisah batas transaksi atas sampel transaksi
pelunasan utang tahun 2007 (lihat KK: UD-3).
e. Telah dilakukan konfirmasi atas 10 utang kepada pemasok utama perusahaan (lihat KK: UD-4 dan
UD-5/kumpulan jawaban konfirmasi).

Dibuat oleh: Adam A, 5 Januari 2008

Kreativitas Membangkitkan 31
<@adt_lotu
Menu
Menu Akhiri >
Akhiri
Inovasi
s
CONTOH KONFIRMASI UTANG DAGANG
PT PERMATA HIJAU
Jln. Pandanaran No. 29
Semarang
KONFIRMASI UTANG DAGANG
X Januari 20XX
Kepada yth.
Direktur Keuangan PT ANTARIKSA
Jln. Kutilang No. 33, Yogyakarta.

Dengan hormat,
Untuk kepentingan audit atas laporan keuangan kami, dengan ini kami memohon informasi saldo utang kami
per tanggal 31 Desember 20XX, termasuk rincian atas utang tersebut. Jawaban konfirmasi mohon dikirim
langsung ke alamat Auditor kami dengan menggunakan amplop yang telah kami sediakan.
Hormat kami,
Budi Darmaja

Kreativitas Membangkitkan 32
<@adt_lotu
Menu
Menu Akhiri >
Akhiri
Inovasi
s
Terima Kasih
Dr. Suryadi Winata, SE., MM., M.Si., Akt., CA., CMA., CBV.

Anda mungkin juga menyukai