Anda di halaman 1dari 15

Nama Kelompok :

1. Sakinah Maulidah Putri


2. Novita Dian Enjelia
Bab III

Pengertian Protozoa

Protozoa secara umum dapat dijelaskan bahwa protozoa adalah berasal


dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan.
Jadi,Protozoa adalah hewan pertama. Protozoa merupakan kelompok lain
protista eukariotik. Kadang-kadang antara algae dan protozoa kurang jelas
perbedaannya. Kebanyakan Protozoa hanya dapat dilihat di bawah mikroskop.
Beberapa organisme mempunyai sifat antara algae dan protozoa. Sebagai
contoh algae hijau Euglenophyta, selnya berflagela dan merupakan sel
tunggal yang berklorofil, tetapi dapat mengalami kehilangan klorofil dan
kemampuan untuk berfotosintesa.
 
Semua spesies Euglenophyta yang mampu hidup pada nutrien komplek
tanpa adanya cahaya, beberapa ilmuwan memasukkannya ke dalam filum
protozoa. Contohnya strain mutan algae genus Chlamydomonas yang tidak
berklorofil, dapat dimasukkan ke dalam kelas Protozoa genus Polytoma. Hal
ini merupakan contoh bagaimana sulitnya membedakan dengan tegas antara
algae dan protozoa.
Bentuk Tubuh
Protozoa
Biasanya berkisar 10-50 μm, tetapi dapat tumbuh
sampai 1 mm, dan mudah dilihat di bawah mikroskop.
Mereka bergerak di sekitar dengan cambuk seperti ekor
disebut flagela. Mereka sebelumnya jatuh di bawah
keluarga Protista. Lebih dari 30.000 jenis telah
ditemukan. Protozoa terdapat di seluruh lingkungan
berair dan tanah, menduduki berbagai tingkat trophic.
Tubuh protozoa amat sederhana, yaitu terdiri dari satu
sel tunggal (unisel). Namun demikian, Protozoa merupakan
system yang serba bisa. Semua tugas tubuh da pat
dilakukan oleh satu sel saja tanpa mengalami tumpang
tindih. Ukuaran tubuhnya antaran 3-1000 mikron.Bentuk
tubuh macam-macam ada yang seperti bola, bulat
memanjang, atau seperti sandal bahkan ada yang bentu
knya tidak menentu. Juga ada memiliki fligel atau
Habitat Protozoa
Protozoa hidup di air atau setidaknya di tempat yang
basah. Mereka umumnya hidup bebas dan terdapat di
lautan, lingkungan air tawar, atau daratan. Beberapa
spesies bersifat parasitik, hidup pada organisme inang.
Inang protozoa yang bersifat parasit dapat berupa
organisme sederhana seperti algae, sa mpai vertebrata
yang kompleks, termasuk manusia. Beberapa spesies
dapat tumbuh di dalam tanah atau pada permukaan
tumbuh-tumbuhan. Semua protozoa memerlukan
kelembaban yang tinggi pada habitat apapun. Beberapa
jenis protozoa laut merupakan bagian dari zooplankton.
Protozoa laut yang lain hidup di dasar laut. Spesies yang
hidup di air tawar dapat berada di danau, sungai, kolam,
atau genangan air.
Ciri-ciri 01 Organisme uniseluler (bersel
tunggal)

Protozoa
02 Eukariotik (memiliki membran
nukleus)

03 Hidup soliter (sendiri) atau


berkoloni (kelompok)

04 Umumnya tidak dapat membuat


makanan sendiri (heterotrof)

05 Hidup bebas, saprofit atau


parasit
Morfologi Protozoa
Semua protozoa mempunyai vakuola kontraktil. Vakuola dapat berperan sebagai pompa untuk mengeluarkan kelebihan
air dari sel, atau untuk mengatur tekanan osmosis. Jumlah dan letak vakuola kontraktil berbeda pada setiap spesies. Protozoa
dapat berada dalam bentuk vegetatif (trophozoite), atau bentuk istirahat yang disebut kista. Protozoa pada keadaan yang tidak
menguntungkan dapat membentuk kista untuk mempertahankan hidupn ya. Saat kista berada pada keadaan yang
menguntungkan, maka akan berkecambah menjadi sel vegetatifnya. Protozoa tidak mempunyai dinding sel, dan tidak
mengandung selulosa atau khitin seperti pada jamur dan algae. Kebanyakan protozoa mempunyai bent uk spesifik, yang
ditandai dengan fleksibilitas ektoplasma yang ada dalam membran sel. Beberapa jenis protozoa seperti Foraminifera
mempunyai kerangka luar sangat keras yang tersusun dari Si dan Ca.
 
Beberapa protozoa seperti Difflugia, dapat mengikat partikel mineral untuk membentuk kerangka luar yang keras.
Radiolarian dan Heliozoan dapat menghasilkan skeleton. Kerangka luar yang keras ini sering dit emukan dalam bentuk fosil.
Kerangka luar Foraminifera tersusun dari CaO2 sehingga koloninya dalam waktu jutaan tahun dapat membentuk b atuan
kapur. Protozoa merupakan sel tunggal, yang dapat bergerak secara khas menggunakan pseudopodia (kaki palsu), flagela atau
silia, namun ada yang tidak dapat bergerak aktif.
 
Fisiologi Protozoa umumnya bersifat aerobik nonfotosintetik, tetapi beberapa protozoa dapat hidup pada
lingkung ananaerobik misalnya pada saluran pencernaan manusia atau hewan ruminansia.
Protozoa aerobik mempunyai mitokondria yang mengandung enzim untuk metabolisme aerobik,

Protozoa dan untuk menghasilkan ATP melalui proses transfer elektron dan atom hidrogen ke oksigen.
Protozoa umumnya mendapatkan makanan dengan memangsa organisme lain (bakteri) atau
partikel organik, baik secara fagositosis maupun pinositosis.
 
Protozoa yang hidup di lingkungan air, maka oksideng dan air maupun molekul-molekul kecil
dapat berdifusi melalui membran sel. Senyawa makromolekul yang tidak dapat berdifusi melalui
membran, dapat masuk sel secara pinositosis. Tetesan cairan masuk melalui saluran pada
membran sel, saat saluran penuh kemudian masuk ke dalam membrane yang berikatan denga
vakuola. Vakuola kecil terbentuk, kemudian dibawa ke bagian dalam sel, selanjutnya molekul
dalam vakuola dipindahkan ke sitoplasma. Partikel makanan yang lebih besar dimakan secara
fagositosis ol eh sel yang bersifat amoeboid dan anggota lain dari kelompok Sarcodina. Partikel
dikelilingi oleh bagian membran sel yang fleksibel untuk ditangkap kemudian dimasukkan ke
dalam sel oleh vakuola besar (vakuola makanan). Ukuran vakuola mengecil kemudian mengalami
pengasaman.
Rhizopoda Flagellata Ciliata
(Sarcodina)  (Mastigophora)  (Ciliophora) 

Klasifikasi jenis jenisnya yaitu:


a. Amoeba proteus
Dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:
a. Golongan phytonagellata
jenis jenisnya yaitu
1. Paramaecium caudatum

Protozoa
contohnya : 2. Memiliki dua jenis inti
b. Entamoeba histolityca 1. Euglena viridis
Makronukleus dan
c. Entamoeba gingivalis b. Golongan Zooflagellata
contohnya: Mikronukleus (inti
d. Foraminifera sp reproduktif).
1. Trypanosoma gambiense &
e. Radiolaria sp Trypanosoma rhodesiense 3. Balantidium coli
Sporozoa

Jenis jenis Sporozoa dan contoh Sporozoa


a. malaria tropika sporulasi tiap hari
b. Plasmodium vivax = malaria tertiana sporulasi tiap hari ke-3 (48 jam)
c. Plasmodium malariae = malaria knartana sporulasi tiap hari ke-4 (72 jam)
d. Plasmodiumovale = malaria ovale
Bab V

PENGERTIAN PORIFERA

Porifera merupakan filum dari kingdom animalia yang


juga sering disebut Hewan Spons. Porifera adalah
kelompok hewan multiseluler (tersusun atas banyak sel)
yang paling sederhana. Kata Porifera berasal dari 2 kata,
yaitu “porus” yang artinya rongga, dan “ferre” yang
artinya mempunyai, sehingga secara bahasa porifera
berarti hewan yang memiliki rongga. Namun demikian,
Filum ini sulit dikenali sebagai hewan karena tidak
memiliki kepala, badan, dan anggota tubuh lainnya.
Karenanya banyak pula yang mengelompokkannya ke
dalam kingdom tumbuhan. Porifera juga sering disebut
Kingdom Parazoa, “para” berarti di samping dan zoa
berarti hewan
Struktur Tubuh Porifera
1. Lapisam Luar (Ektodermis)
Lapisan luar tubuh porifera disusun oleh sel-sel epidermis yaitu epitel yang
disebut pinakosit. Sel-sel epitel pinakosit ini berbentuk pipih dan tebal, fungsinya
adalah sebagai pelindung tubuh dari porifera.
2. Lapisan dalam (Endodermis)
Lapisan dalam tubuh porifera disusun oleh sel – sel “berleher” memiliki flagela
yang disebut sel koanosit. Flagela atau kaki pada sel koanosit yang bergerak akan
membentuk aliran air yang mengandung makanan dan oksigen agar sampai ke
spongosol. Setelah sampai ke spongosol, sel koanosit akan menyerap makanan dari
air tersebut, dan juga sel ini akan mengatur pertukaran oksigen dan karbondioksida
dalam tubuh.
3. Lapisan antara Ektodermis dan Endodermis
Terdapat sebuah struktur tubuh seperti lapisan diantara
lapisan luar tubuh (Ektoderm) dan lapisan daklam tubuh
(Endoderm) sehingga banyak sumber yang mengatakan bahwa
Filum porifera memiliki tiga lapisan tubuh utama. Lapisan ini
disebut sebagai mesohil (mesoderm) yang terletak diantara sel
koanosit dan sel epidermis.
SISTEM ORGAN PORIFERA

a. Sistem pernapasan, seperti yang telah b. Sistem Reproduksi, porifera dapat


kami jelaskan diatas, porifera bernapas dengan bereproduksi secara seksual maupun aseksual.
memasukkan air melalui pori-pori ke dalam Secara seksual porifera akan membentuk ovum dan
tubuhnya, kemudian setelah air sampai sperma yang dilakukan oleh sel koanosit, kemudian
ke songosol (rongga tubuh), akan terjadi terjadi fertilisasi, karena bersifat hermafrodit
pertukaran oksigen dengan karbondioksida

W
(memiliki 2 kelamin) setiap individu dapat
dalam tubuh. Proses pertukaran udara ini
dilakukan oleh sel koanosit. mengeluarkan sperma maupun ovum, dan
pertemuan sperma dan ovum terjadi di mesofil.

c. Sistem Pencernaan, seperti penjelasan

O T
d. Sistem Persarafan, porifera tidak
sebelumnya, pencernaan pada porifera juga mempunyai sel saraf, namun ia mampu
dilakukan oleh sel koanosit. Ketika air telah bereaksi terhadap perubahan lingkungan dan
masuk ke rongga tubuh (spongosol) maka sel sentuhan pada beberapa area tertentu. Fungsi
koanosit akan menyerap makanan dari air, lalu ini dilakukan oleh sel lain dalam tubuhnya
makanan tersebut dicerna dan didistribusikan ke
sel lain oleh sel amoebosit.
CIRI CIRI PORIFERA
Dari penjelasan diatas, maka porifera memiliki ciri khas tertentu,
yaitu :
1. Porifera merupakan hewan multiseluler yang belum memiliki
jaringan sejati
2. Porifera memiliki pori pada seluruh tubuhnya yang berfungsi
sebagai tempat masuknya air yang mengandung makanan dan
oksigen
3. Porifera memiliki saluran air dan rongga tubuh sebagai pusat
terjadinya sistem organ
4. Kerangka tubuhnya disusun oleh serabut-serabut halus dari zat
kapur
PERANAN PORIFERA BAGI KEHIDUPAN
1. Spons mandi dan alat penggosok.
2. Potensi obat penyakit kanker.
3. Sebagai makanan hewan laut lainnya.
4. Sebagai sarana kamuflase bagi beberapa hewan laut.
5. Sebagai hiasan akuarium.
6. Dijadikan obat kontrasepsi (KB).
7. Sebagai campuran bahan industri (kosmetik).
8. Pengisi jok kendaraan bermotor.
 
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai