Anda di halaman 1dari 24

ISU STRATEGIS DAN USULAN KEBIJAKAN

BKKBN DALAM RANGKA MENINGKATKAN


KUALITAS KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

Jakarta, 27 November 2020


Pertemuan Lintas Sektor Penyusunan Rekomendasi Kebijakan Peningkatan Kualitas Pelayanan
Kesehatan Reproduksi Remaja
Saat ini terdapat 1,8 Milyar remaja di dunia.
Itu merupakan jumlah remaja yang paling besar dalam sejarah dunia

sumber: www.thelancet.com
Jumlah remaja (usia 10 – 24 tahun) sebesar 64 juta jiwa
atau sekitar 28,6 persen dari total penduduk Indonesia

sumber: Proyeksi Penduduk 2000-2025


PROBLEMATIKA KESEHATAN
REPRODUKSI REMAJA INDONESIA
Isu Strategis
1) Derajat kesehatan remaja masih rendah dan peningkatan perilaku berisiko : seks bebas,
tingginya kejadian kehamilan dan kelahiran remaja, infeksi HIV AIDS.
Pengetahuan, Sikap dan perilaku remaja dalam menghadapi masalah kesehatan
reproduksi masih rendah; pengetahuan dasar tentang kesuburan, upaya-upaya
menghindari dan dampak dari KTD masih kurang, penularan HIV dan penggunaan
NAPZA belum dipahami secara mendalam, pemahaman kesehatan reproduksi dan
perencana berkeluarga juga masing rendah.
Isu Gizi dan Anemi
LGBT dan Pornografi
Kekerasan Seksual
2) Kapasitas orangtua, keluarga, sekolah dan masyarkat masih rendah dalam pengasuhan
remaja dan komunikasi dalam berbagai aspek kehidupan.
Tantangan lingkungan virtual yang semakin berat di era digital
Kenakalan remaja, kesehatan jiwa, bunuh diri, dan mental disorder
Ta bu …
“Anak-anak yang memiliki informasi mencukupi soal
seksualitas justru terhindar dari perilaku berisiko ketimbang
anak yang minim edukasi kesehatan reproduksi” African
Health Science (2008)
“Menyembunyikan Pendidikan Seks dari anak justru membuat
mereka lebih rentan, karena anak dan remaja sedang berada
dalam fase mencari dan memiliki rasa penasaran tinggi”. Studi
Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia (2017)
Perilaku berpacaran dapat
meningkat menjadi kontak Perilaku dalam pacaran pada remaja usia 15-24
seksual. Tahapan kontak
seksual pada remaja
tahun, SDKI 2017
sentuhan, pacaran tanpa
berciuman, berciuman,
meraba bagian-bagian sensitif
(payudara hingga alat
kelamin), dan hubungan
seksual (Carey et al, 2009)
HUBUNGAN SEKSUAL PERTAMA
Umur pada saat melakukan hubungan seksual
pertama kali pada remaja usia15-24 tahun, SDKI 2017

 Persentasekelompokum
ur 15– 19 tahun, baik pria
maupun wanita merupakan
kelompok umur paling tinggi
yang melakukan hubungan
seksual pertama kali
(masing-masing 59% dan
74%)

 Pria cenderung melakukan


hubungan seksual pertama
kali pada umur yang lebih
muda dari pada wanita
DATA KEHAMILAN REMAJA

 Angka fertilitas kelompok umur muda


(ASFR 15-19) pada tahun 2017 yaitu 36
per 1000 wanita
 Target yang ditetapkan tahun 2024 yakni
18 kelahiran per 1000 wanita.

Target RENSTRA 2024: ASFR


TINDAKAN TERHADAP KTD
 Kehamilan tidak diinginkan,
berisiko terhadap komplikasi
Persentase wanita dan pria belum kawin umur 15-
kehamilan dan upaya
24
pengguguran kandungan
dengan pengalaman sendiri/pasangannya yang mengalami
 Jika dirinya/ pasangannya Kehamilan tidak diinginkan, SDKI
mengalami KTD, 52% pria dan 201752
15% wanita belumkawin umur 3
15-24 memilih untuk 9
2
3
3
menggugurkan kandungan, 9
meskipun terdapat 29% pria 1
dan 39% wanita di umur 5
5 8 1
0
8
yang sama yang memilih 2

untuk melanjutkan Melanjutk Berusaha Menggugur Kegugur Tidaktahu/


kehamilannya an menggugurkan kan an missing
kehamilan kehamilan kehamilan
tetapi gagal

WANI PRI
TA A
Diskusi terkait Kesehatan
kelompok yang dialaminya
Reproduksi
pada remaja usia 15-24
sebaya dan
orangtua
tahun,
(terutama ibu) SDKI 2017
menjadi tempat
paling banyak
dipilih oleh
remaja untuk
berdiskusi
tentang
kesehatan
reproduksi yang
dialaminya
Pengetahuan tentang sumber informasi dan konseling
Sebagian besar Pada remaja usia 15-24, SDKI 2017
remaja (32%
Wanita dan 39% 3
pria) tidak tahu 3 3 3
9
tentang tempat/ 4 3 2
sumber informasi 2
dan konselingyang 1
1 0 1
6 1 6
terkait dengan 2 6 1
remaja 3 3

Tahu PIKR/ Puskesm Youth centre Tidak


tempat M as Lainnya tahu/tid
informasi PKPR ak ingat
kespro Wani Pri
ta a
KEBIJAKAN
Pembangunan SDM Dari Hulu

Setiap insan yang lahir di Indonesia harus dipandang


sebagai asset. Harus menjadi SDM yang akan berkontribusi
dalam pembangunan. Harus menjadi aktor pembangunan,
bukan hanya penikmat hasil pembangunan.

Untuk menjadikannya sebagai asset perlu upaya untuk


mewujudkan SDM unggul. Namun hulu dari semua itu
dimulai dari jauh sebelum “konsepsi” terjadi
Perbaiki “Pabrik” SDM

Kalau kita ingin punya Pemuda yang unggul,


maka yang harus disentuh adalah “pabriknya”
SDM, yaitu Pasangan Usia Subur.

Ibarat mobil, kalau kita ingin mobil yang


berkualitas, maka perbaikan harus dimulai
dari proses produksi di pabriknya, bukan di
bengkelnya.

Pasangan usia subur harus diberi pengetahuan


bagaimana bisa melahirkan insan yang
MULAI DARI PEMUDA
sebagai calon PUS

Memberikan knowledge yang komprehensif


kepada remaja sebagai calon PUS tentang
penyiapan kehidupan berkeluarga dan
perannya sebagai calon orangtua dalam
menghasilkan generasi/SDM yang
berkualitas.

Memulai dari remaja dengan pengetahuan


kesehatan reproduksi dan seksual diharapkan
menjadikannya terhindari dari perilaku
seksual berisiko yang dapat berdampak pada
berkurangnya peluang untuk menjadi remaja
yang berkontribusi dalam pembangunan.
Terlalu Tua

Terlalu Muda

Terlalu Dekat Terlalu Banyak


Hasil studi di 55 negara berpendapatan menengah
dan rendah menunjukkan adanya hubungan
antara usia ibu saat melahirkan dengan
angkakejadian stunting: makin muda usia ibu saat
melahirkan, makin besar kemungkinannya untuk
melahirkan anak yang stunting (Finlay, Ozaltin
and Canning, 2011).
STUNTING: ancaman utama

Anak yang stunting (gagal tumbuh) bukan hanya


terganggu pertumbuhan fisiknya, melainkan
juga terganggu perkembangan otaknya, yang
akan sangat mempengaruhi kemampuan dan
prestasi di sekolah, serta produktivitas dan
kreativitas di usia-usia produktif.
Perempuan yang pada masa remajanya tidak
tercukupi kebutuhan gizinya dan
hamil/melahirkan di usia muda memiliki
potensi untuk melahirkan anak yang stunting.
Pernikahan Dini
Lebih Menjadi Beban Perempuan dan
Bayi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai