Anda di halaman 1dari 22

BAB 1

HARMONISASI HAK DAN KEWAJIBAN ASASI MANUSIA


DALAM PERSPEKTIF PANCASILA
Melalui pendekatan seintifik, model pembelajaran cooperaive learning,
metode diskusi,tanya jawab, penugasan, analisis dan , peserta didik dapat :
1. Menganalisis Menjelaskan konsep Hak dan Kewajiban Asasi Manusia

TUJUAN
2. Mengidentifikasi Substansi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam
Pancasila

PEMBELAJAR
3. Menganalisis kasus kasus pelanggaran hak asasi manusia
4. Menganalisis Upaya Penegakan  Hak Asasi Manusia

AN 5. Menganalisis pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif


Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
6. Analisis pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif Pancasila
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
PETA
KONSEP
PERTEMUAN 1

MATERI PEMBAHASAN
KONSEP HAK DAN KEWAJIBAN ASASI MANUSIA:
1. Sejarah Perkembangan HAM di Dunia
2. Sejarah Perkembangan HAM di Indonesia
3. Makna Hak Asasi Manusia
4. Makna Kewajiban Asasi Manusia
5. Hubungan Antara Hak dan Kewajiban Asasi Manusia
PENANAMAN
PENDIDIKAN
KARAKTER
(CINTA TANAH
AIR )
PENANAMA BAB X A**)
HAK ASASI MANUSIA
N
PENDIDIKAN
PASAL 28 A 
" Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup

KARAKTER
dan kehidupannya.**)

(CINTA PASAL 28 B ayat (1)


" Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan

KONSTITUSI) melalui perkawinan yang sah.**)

PASAL 28 B ayat (2)


" Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan
berkembangserta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi.**)
1. Sejarah Perkembangan HAM di Dunia
Sejarah HAM atau hak asasi manusia
berawal dari dunia Barat (Eropa). Seorang

A. KONSEP
filsuf Inggris pada abad ke 17, John Locke,
merumuskan adanya hak alamiah (natural

HAK DAN
rights) yang melekat pada setiap diri
manusia, yaitu hak atas hidup, hak

KEWAJIBAN
kebebasan,dan hak milik. Pada waktu itu,
hak masih terbatas pada bidang sipil

ASASI
(pribadi) dan politik. Sejarah perkembangan
hak asasi manusia ditandai adanya tiga

MANUSIA
peristiwa penting di dunia Barat, yaitu
Magna Charta, Revolusi Amerika, dan
Revolusi Prancis.
Piagam perjanjian antara Raja John dari
Inggris dengan para bangsawan disebut
Magna Charta. Isinya adalah pemberian
jaminan beberapa hak oleh raja kepada
a. Magna para bangsawan beserta keturunannya,
seperti hak untuk tidak dipenjarakan
Charta (1215) tanpa adanya pemeriksaan pengadilan.
Jaminan itu diberikan sebagai balasan
atas bantuan biaya pemerintahan yang
telah diberikan oleh para bangsawan.
Sejak saat itu, jaminan hak tersebut
berkembang dan menjadi bagian dari
sistem konstitusional Inggris.
b. Revolusi Perang kemerdekaan rakyat Amerika
Serikat melawan penjajahan Inggris
Amerika disebut Revolusi Amerika. Declaration of
Independence (Deklarasi Kemerdekaan)
(1276) dan Amerika Serikat menjadi negara
merdeka tanggal 4 Juli 1776 merupakan
hasil dari revolusi ini.
Revolusi Prancis adalah bentuk perlawanan rakyat Prancis
kepada rajanya sendiri (Louis XVI) yang telah bertindak sewenang-
wenang dan absolut. Declaration des droits de I'homme et du
citoyen (Pernyataan Hak-Hak Manusia dan Warga Negara)
dihasilkan oleh Revolusi Prancis. Pernyataan ini memuat tiga hal:
hak atas kebebasan (liberty), kesamaan (egality), dan

c. Revolusi
persaudaraan (fraternite). Dalam perkembangannya, pemahaman
mengenai HAM makin luas.
Sejak permulaan abad ke-20, konsep hak asasi berkembang

Prancis (1789) menjadi empat macam kebebasan (The Four Freedoms).Konsep


ini pertama kali diperkenalkan oleh Presiden Amerika Serikat,
Franklin D. Rooselvelt. Keempat macam macam kebebasan itu
meliputi:
a) kebebasan untuk beragama (freedom of religion),
b) kebebasan untuk berbicara dan berpendapat (freedom of
speech),
c) kebebasan dari kemelaratan (freedom from want), dan
d) kebebasan dari ketakutan (freedom from fear).
a) Generasi pertama adalah hak sipil dan politik yang
bermula di dunia Barat (Eropa), contohnya, hak atas
hidup, hak atas kebebasan dan keamanan, hak atas
kesamaan di muka peradilan, hak kebebasan berpikir
dan berpendapat, hak beragama, hak berkumpul, dan hak
Adapun untuk berserikat.

berdasarkan sejarah b) Generasi kedua adalah hak ekonomi, sosial, dan


budaya yang diperjuangkan oleh Negara-negara sosialis

perkembangannya, di Eropa Timur, misalnya, hak atas pekerjaan, hak atas


penghasilan yang layak, hak membentuk serikat pekerja,

ada tiga generasi hak atas pangan, kesehatan, hak atas perumahan, hak
atas pendidikan, dan hak atas jaminan sosial.

hak asasi manusia c) Generasi ketiga adalah hak perdamaian dan


pembangunan yang diperjuangkan oleh negara-negara
berkembang (Asia-Afrika). Misalnya, hak bebas dari
ancaman musuh, hak setiap bangsa untuk merdeka, hak
sederajat dengan bangsa lain, dan hak mendapatkan
kedamaian.
Perkembangan HAM
Masa Kini
Hak asasi manusia kini sudah diakui seluruh dunia dan
bersifat universal, meliputi berbagai bidang kehidupan manusia
dan tidak lagi menjadi milik Negara Barat saja. Sekarang ini, hak
asasi manusia telah menjadi isu kontemporer di dunia.
PBB pada tanggal 10 Desember 1948 mencanangkan Declaration
Universal of Human Rights (Deklarasi Universal Hak Asasi
Manusia). Bunyi Pasal 1 deklarasi tersebut dengan tegas
menyatakan: "Sekalian orang dilahirkan merdeka dan mempunyai
martabat dan hak-hak yang sama. Mereka dikaruniai akal dan budi
dan kehendaknya bergaul satu sama lain dalam persaudaraan".
Deklarasi tersebut melambangkan komitmen moral dunia
internasional pada hak asasi manusia. Deklarasi universal ini
kemudian dijadikan pedoman dan standar minimum penegakan
hak asasi manusia oleh negara-negara yang tergabung dalam
berbagai organisasi dan kelompok regional yang diwujudkan
dalam konstitusi atau undang-undang dasar setiap negara.
Deklarasi HAM oleh
Negara- Negara di Dunia

Hasil rumusan mengenai hak asasi manusia oleh negara-negara di dunia, antara lain, dijabarkan
dalam:

a. Declaration on The Rights of Peoples to Peace (Deklarasi Hak Bangsa atas


Perdamaian) oleh negara-negara Dunia Ketiga pada tahun 1984;

b. Bangkok Declaration, diterima oleh negara-negara Asia pada tahun 1993;

c. Deklarasi universal dari negara-negara yang tergabung dalam PBB tahun 1993;

d. African Charter on Human and Peoples Rights (Banjul Charter) oleh negara- negara
Afrika yang tergabung dalam Persatuan Afrika (OAU) pada tahun 1981;

e. Declaration on The Rights to Development (Deklarasi Hak atas Pembangunan) pada


tahun 1986 oleh negara-negara Dunia Ketiga;

f. Cairo Declaration on Human Rights in Islam oleh negara-negara yang tergabung dalam
OKI (Organisasi Konferensi Islam) tahun 1990.
DUHAM
(DEKLARASI HAK ASASI
MANUSIA)
2. Sejarah Perkembangan HAM di Indonesia

Sejarah perkembangan HAM di Indonesia bias diklasifikasikan dalam 7 periode, diantaranya:


a. ERA NENEK MOYANG
Dari Aceh dikenal ungkapan “tamubri saleunem tanda horumat jaroe tamumat tanda meulia”, artinya memberi salam tanda orang
menghormati sesamanya, jabat tangan berarti memuliakan sesamanya.
Dari batak terdapat ungkapan “aaek godong tu aek laut, dos ni roha do sibaen na saut”, artinya kata sepakat dan mufakat buat
mengambil keputusan; “nakkok siputik tuot sideak, dia naummuli ima taparea”, artinya kesepakatan yang baik kita laksanakan.
Pada masyarakat sunda dijumpai ungkapan “silih asih, silih asah, silih asuh”, artinya saling mencintai, saling menghormati, dan saling
mengingatkan lewat “sawala” (musyawaarah).
Pada masyarakat Jawa terdapat ungkapan “Sakabehing ukoro dirembug lan warga biso urun rembug ing pendopo”, artinya semua
warga diberi kesempatan memberi pendapat di tempat yang telah tersedia (pendopo).
b. Sebelum Kemerdekaan (sebelum tahun
1945)
Perkembangan pemikiran HAM dalam periode ini dapat dijumpai dalam organisasi
pergerakan sebagai berikut:
Budi Oetomo, pemikirannya, “Hak Kebebasan berserikat dan mengeluarkan
pendapat”
Perhimpunan Indonesia, pemikirannya “Hak untuk menentukan nasib sendiri (the
right of self determination).”
Sarekat Islam, “Hak penghidupan yang layak dan bebas dari penindasan dam
diskriminasi rasial.”
Partai Komunis Indonesia, pemikirannya, “Hak sosial dan berkaitan dengan alat-
alat produksi.”
c. Sesudah Kemerdekaan (1945-sekarang)
Periode Pemikiran HAM pada periode ini menekankan pada hak-hak
mengenai:
* Hak untuk merdeka (self dtermination).
* Hak kebebasan untuk berserikat melalui organisasi polotik yang
didirikan.
* Hak kebebasan untuk menyampaikan pendapat terutama di parlemen.
Periode Pemikiran HAM dalam periode ini lebih menekankan pada
semangat kebebasan demokrasi liberal yang berintikan kebebasan
individu.
Karakteristik perkembangan HAM setelah
kemerdekaan RI
• Pada masa (orde Lama) ini pemikiran HAM tidak mendapat ruang kebebasan dari pemerintah atau
dengan kata lain pemerintah melakukan pemasungan HAM, yaitu hak sipil, seperti hak untuk
berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pikiran dengan tulisan.
• Pada masa (orde Baru)ini pemikiran HAM dapat dilihat dengan karakteristik melindungi kebebasan
dasar manusia yang ditandai dengan adanya hak uji materiil yang diberikan kepada Mahkamah
Agung, pemerintah melakukan pemasungan HAM dengan sikap defensive (bertahan), represif
(kekerasan), yang dicerminkan dengan produk hukum yang bersikap restriktif (membatasi) terhadap
HAM.
• Pada masa reformasi, kurun waktu 1990-an pemikiran HAM tidak lagi hanya bersifat wacana saja
melainkan sudah dibentuk lembaga penegakan HAM. Pada periode ini, HAM mendapat perhatian
yang resmi dari pemerintah dengan melakukan amandemen UUD 1945 guna menjamin HAM dan
menetapakn UNdang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang hak asasi manusia. Artinya bahwa
pemerintah memberi perlindungan yang signifikansi terhadap kebebasan HAM dalam semua aspek,
yaitu aspek hak politik, sosial, ekonomi, budaya, keamanan, hukum dan pemerintahan, dan lembaga
peradilan HAM
3. MAKNA HAK ASASI MANUSIA

a. Menurut Pasal 1 (6) UU No. 39 Tahun 1999


adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagi makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia
b. Menurut Jan Materson (anggota Komisi HAM)
adalah hak- hak yang melekat dalam diri manusia dan tanpa hak itu manusia tidak dapat hidu sebagai manusia. Dari pengertian tersebut
terkandung dua makna didalamnya yaitu:
(1) HAM merupakan hak alamiah (hak yang sesuai dengan kodrat manusia sebagai insan merdeka yang berakal budi dan
berperikemanusiaan) yang melekat dalam diri setiap manusia sejak ia dilahirkan di dunia
(2) HAM merupakan instrument atau alat untuk menjaga harkat dan martabat manusia sesuai dengan kodrat kemanusiaannya yang yang
luhur
Ciri- Ciri HAM

1. Hakiki
Hak asasi manusia adalah hak asasi semua umat manusia yang sudah ada sejak lahir
2. Universal
Hak asasi manusia berlaku untuk semua orang tanpa memandang status, suku bangsa, gender, atau perbedaan lainnya
3. Tidak dapat dicabut
Hak asasi manusia tidak dapat dicabut atau diserahkan kepada pihak lain
4. Tidak dapat dibagi
semua orang berhak mendapatkan semua hak, baik hak sipil dan politik , hak ekonomi serta hak social budaya
4. Makna Kewajiban Asasi Manusia

a. Makna kewajiban secara sederhana diartikan sebagai segala sesuatu yang harus
dilakukan dengan penuh tanggung jawab (kewajiban dasar manusia)
b. Menurut Pasal 1 ayat (2) UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM
Kewajiban dasar manusia adalah seperangkat kewajiban yang apabila tidak dilaksanakan,
tidak memungkinkan terlaksananya dan tegaknya hak asasi manusia
Antara hak dan kewajiban asasi manusia adalah dua hal
yang saling berkaitan, keduanya memiliki hubungan kausalitas
atau hubungan sebab akibat. Seseorang mendapatkan haknya
dikarenakan dipenuhinya kewajiban yang dimiliki, misal, seorang
pekerja mendapatkan upah, setelah dia melaksanakan pekerjaan
yang menjadi kewajibannya, selain itu, hak yang di dapatkan
seseorang sebagai akibat dari kewajiban yang dipenuhi oleh orang
lain. Misalnya , seorang pelajar mendapatkan ilmu pengetahuan

Hubungan Hak pada mata pelajaran tertentu, sebagai salah satu akibat dari
dipenuhinya kewajiban oleh guru yaitu melaksanakan kegiatan
pembelajaran dikelas.

dan Kewajiban Hak dan kewajiban asasi juga tidak dapat dipisahkan, karena
bagaimana pun dari kewajiban itulah muncul hak- hak dan

Asasi Manusia
sebaliknya. Akan tetapi, sering terjadi pertentangan karena hak
dan kewajiban tidak seimbang. Misalnya, setiap warga negara
memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan
yang layak, akan tetapi, pada kenyataannya banyak warga negara
yang belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani
kehidupannya. Hal ini disebabkan oleh terjadinya
ketidakseimbangan antara hak dan ewajiban. Jika keseimbangan
itu tidak ada maka akan terjadi kesenjangan social yang
berkepanjangan

Anda mungkin juga menyukai