Oleh:
Dr.Hj. MARNI EMMY MUSTAFA, SH. MH.
MAGISTER KENOTARIATAN PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS JAYABAYA
2020
Klausula Arbitrase
Pasal 303
“Pengadilan tetap berwenang memeriksa dan
menyelesaikan permohonan pernyataan pailit
dari para pihak yang terikat perjanjian yang
memuat klausula arbitrase, sepanjang utang
yang menjadi dasar permohonan pernyataan
pailit telah memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) Undang-
Undang ini”
Titik Singgung Antara Perkara Kepailitan
dengan Perkara Hubungan Industrial
Penting untuk :
• Menentukan kedudukan pekerja sebagai
kreditur
• menentukan jumlah tagihan buruh apabila
terjadi perbedaan perhitungan antara Kurator
dan Pekerja
Kewenangan Pengadilan Hubungan
Industrial
Pasal 72
Kurator bertanggung jawab terhadap kesalahan
atau kelalaiannya dalam melaksanakan tugas
pengurusan dan/atau pemberesan yang
menyebabkan kerugian terhadap harta pailit
Tanggung jawab :
- Pidana
- Perdata
Upaya Paksa Terhadap Debitur Yang Tidak
Kooperatif
Pasal 95
Permintaan untuk menahan Debitor Pailit
harus dikabulkan, apabila permintaan tersebut
didasarkan atas alasan bahwa Debitor Pailit
dengan sengaja tidak memenuhi kewajiban
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98, Pasal
110, atau Pasal 121 ayat (1) dan ayat (2).
Sandera (Gizelling) Bukan Sanksi Pidana
Pasal 98
Sejak mulai pengangkatannya, Kurator harus
melaksanakan semua upaya untuk
mengamankan harta pailit dan menyimpan
semua surat, dokumen, uang, perhiasan, efek,
dan surat berharga lainnya dengan
memberikan tanda terima.
Debitur Berada Dalam Tahanan
Pasal 96
(1)Dalam hal diperlukan kehadiran Debitor
Pailit pada sesuatu perbuatan yang
berkaitan dengan harta pailit maka apabila
Debitor Pailit berada dalam tahanan, Debitor
Pailit dapat diambil dari tempat tahanan
tersebut atas perintah Hakim Pengawas.
(2)Perintah sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilaksanakan oleh kejaksaan.
Debitur Tidak Mau Hadir
Pasal 110
(1)Debitor Pailit wajib menghadap Hakim
Pengawas, Kurator, atau panitia kreditor
apabila dipanggil untuk memberikan
keterangan.
(2)Dalam hal suami atau istri dinyatakan pailit,
istri atau suami yang dinyatakan pailit wajib
memberikan keterangan mengenai semua
perbuatan yang dilakukan oleh masing-
masing terhadap harta bersama.
Sita Pidana
TERHADAP
PT. INDOMOBIL FINANCE INDONESIA,yang
diwakili oleh IDRIS WASAHUA, SH.MH., dkk.,
Advokat dan Konsultan Hukum pada IDRIS
WASAHUA & Partners, berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tertanggal 07 Desember 2015,
selanjutnya disebut sebagai……....TERLAWAN;
Dan
SUMARSO, SH.MH. Selaku Kurator PT. DWIPA
INDONESIA (dalam pailit) , selanjutnya disebut
sebagai……………………………..TURUT TERLAWAN
Duduk Perkara
Pasal 42 UUK
1. Illegal Transcation (Transaksi Ilegal);
2. Undue Preference (Preferensi yang
Tidak Perlu);
3. Undervalued Transaction (transaksi yang
dilakukan oleh perusahaan yang kemudian mengalami
kebangkrutan yang dikesampingkan oleh perintah
pengadilan, biasanya setelah penerapan likuidator
untuk kepentingan kreditor debitur.)
4. Overvalued Transaction (Transaksi
yang dinilai terlalu tinggi).
Debitur Dianggap Mengetahui Dan
Sepatutnya Mengetahui Bisa Dilakukan Test
Sebagai berikut:
• Merupakan perjanjian dimana kewajiban
Debitur melebihi kewajibannya
• Pembayaran hutang yang belum jatuh tempo
• Dilakukan oleh debitur perorangan untuk
kepentingan keluarganya, badan hukum
terafiliasi dengan debitur
• Dalam hal Debitur badan hukum dilakukan
untuk kepentingan pengurus badan hukum,
diri sendiri dan keluarganya
Perbuatan Hukum Yang Dapat Dimintakan
Pembatalannya Dengan Actio Pauliana
• Psl 42 UUK
• Perjanjian yang mengakibatkan kerugian bagi
kreditur lain yang dilakukan debitur
• Psl 43 , 44 UUK
• Hibah yang dilakukan Debitur sepanjang
Kurator dapat membuktikan bahwa Debitur
mengetahui bahwa tindakannya tersebut akan
merugikan kreditur lain.
Contoh Kasus Actio Pauliana
Nomor: 01/ACTIO
PAULIANA/2008/PN.Niaga.Jkt.Pst.
• DENNY AZANI B. LATIEF, SH, sebagai Kurator Dalam Perkara
Pailit No.55/Pailit/2006/PN.Niaga Jkt.Pst. atas izin berdasarkan
Penetapan dari Hakim Pengawas
No.55/PAILIT/2006/PN.Niaga.Jkt.Pst. tertanggal 17 Maret 2008,
selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT ;
M E LAWAN
• DR. WANDI SOFIAN, SE, dalam kedudukannya selaku Pengurus
PT. IBIST CONSULT (dalam pailit) maupun Selaku Pribadi
disebut sebagai TERGUGAT I;
• Dr. NANI RAHMANIA, selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT II;
• MARIA ELISABETH IIS AISYAH (NY.IIS AISYAH), selanjutnya
disebut sebagai TURUT TERGUGAT ;
Duduk Perkara
Bahwa PENGGUGAT selaku Kurator PT. IBIST CONSULT
berdasarkan Putusan Pengadilan Niaga pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 55/PAILIT/2006/
PN.NIAGA.JKT.PST tertanggal 24 Januari 2007
yangmenyatakan PT. IBIST CONSULT Pailit dengan
segala akibat hukumnya, mengajukan Gugatan Actio
Pauliana ini sebagai upaya Kurator untuk membatalkan
segala perbuatan hukum yang dilakukan oieh
TERGUGAT I dan TERGUGAT II, berupa usaha
pengalihan atas harta/asset-asset PT. IBIST CONSULT
(Dalam Pailit) yang telah terdaftar didalam Budel Pailit
PT. IBIST CONSULT (Dalam Pailit), yang dilakukan
sebelum Putusan Pernyataan Pailit diucapkan, yang
mengakibatkan berkurangnya harta Budel Pailit
sehingga merugikan Para Kreditor.
Hal ini sesuai dengan tugas Kurator dalam
pengurusan serta pemberesan Budel Pailit PT.
IBIST CONSULT Dalam Pailit, dimana
PENGGUGAT harus melakukan segala upaya
untuk mengamankan Harta Pailit terhadap
perbuatan yang merugikan kepentingan
Kreditor (vide Pasal 69 ayat (1) Jo Pasal 98 Jo
Pasal 30 Jo Pasal 41 ayat (1) dan (2) Jo Pasal
42 Undang undang RI No. 37 Tahun 2004
tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pertimbangan Hakim