Anda di halaman 1dari 11

SOP Penegakan Diagnosis Dan

Tatalaksana Reaksi Anafilaksis


Di Puskesmas Mempura

Dr. Liza Novita


 Reaksi anafilaktik merupakan kumpulan
gejala klinis akibat reaksi imunologis yang
bersifat sistemik, cepat dan hebat yang
dapat menyebabkan gangguan respirasi,
sirkulasi, pencernaan dan kulit akibat
adanya suatu alergen. Jika reaksi tersebut
cukup hebat dapat menimbulkan syok
anafilaktik yang membutuhkan pertolongan
cepat dan tepat.
 pada tingkat yang berupa syok anafilaktik
gejala yang menonjol adalah gangguan
sirkulasi dan gangguan respirasi.
Tatalaksana
 Nilai sirkulasi pasien, jalan napas, pernafasan, status
kesadaran, kulit, dan berat badan
 Letakkan pasien telentang atau pada posisi paling

nyaman jika terdapat distress pernapasan atau


muntah. Elevasi ekstrimitas bawah.
 Jika diperlukan berikan oksigen (6-8 L/menit) dengan

masker.
 Berikan akses intravena menggunakan jarum atau

kateter berdiameter besar (14-16G) jika tidak tersedia


gunakan yang paling besar yang tersedia di lokasi.
Jika diperlukan berikan 1-2 L cairan NaCl 0,9% dengan
cepat (mis: 5-10 ml/kg pada 5-10 menit awal).
 Berikan larutan epinefrin (adrenalin) 1:1000
(1mg/ml) secara intramuscular pada region
midanteriolateral paha dengan dosis 0,01
mg/kg, maksimal 0.5 mg pada dewasa.

 Catat waktu pemberian dan ulangi 5-15


menit bila diperlukan.

 Kebanyakan pasien respon terhadap 1-2


dosis.
 Aminophilin dapat diberikan dengan sangat
hati-hati apabila bronkospasme tidak hilang
setelah pemberian epinefrin. 250 mg
aminophilin diberikan perlahan-lahan selama 10
menit intravena. Dapat dilanjutkan 250mg lagi
melalui drip infuse bila dianggap perlu.

 Difenhidramin HCL 5-20mg IV dan dexametason


5-10mg iv merupakan pilihan kedua setelah
aderalin. Pada kasus syok anafilaktik kurang
memberikan manfaat klinik.
 Jika diperlukan, berikan resusitasi jantung
paru dengan kompres dada secara kontinyu
bila terjadi henti jantung dan henti napas.
 Monitor TD pasien, denyut jantung,

pernapasan, dan oksigenasi pasien sesering


mungkin dalam interval regular.
 Petugas yang lain menyiapkan rujukan dan
ambulans. Segera rujuk setelah pasien stabil.
 Mencatat penyebab reaksi anafilaktik di

rekam medis serta memberitahu kepada


keluarga

Anda mungkin juga menyukai