Anda di halaman 1dari 45

Laporan Kasus

ULKUS KAKI DIABETIK

Muhammad Iqbal
1808114438

Pembimbing : dr. Anwar Bet, Sp.PD, FINASIM


Definisi Ulkus Kaki Diabetik

 luka kronik pada daerah di bawah


pergelangan kaki, yang meningkatkan
morbiditas, mortalitas, dan mengurangi
kualitas hidup pasien.
 Disebabkan oleh proses neuropati perifer,
penyakit arteri perifer (PAD) atau kombinasi
keduanya
Pendahuluan

 RS Cipto Mangunkusomo  angka kematian dan angka


amputasi akibat kaki diabetik masing-masing sebesar
16% dan 25%
Faktor risiko

Usia
Jenis kelamin
Terdapat gangguan saraf tepi
Kelainan pembuluh darah
Trauma
Kelainan struktur kaki
Riwayat ulkus kaki sebelumnya atau amputasi
Lamanya menderita diabetes
Kontrol diabetes tidak adekuat
Pemilihan alas kaki tidak tepat
Patofisiologi
Diabetes melitus
Hiperlipidemia, merokok

neuropati
Penyakit vaskuler periperal

neuropati

Autonomic neuropathy

somatik

Masalah ortopedi Limited joint movement Keringat menurunn Altered blood flow
Pain sensation menurun
Proprioseptive menurun

Plantar pressure Dry skin fissure Engorged vein, warm foot

callus
Otot hipotropik

Ulkus di kaki Ischemic limb

infeksi
Ulkus Kaki
Diabetik

Terjadi karena
faktor kausatif
Neuropati perifer

Neuropati Neuropati Neuropati


sensorik motorik autonom
Deteksi Dini Kelainan Kaki dengan Risiko Tinggi
Dapat dilakukan melalui pemeriksaan karakteristik kelainan kaki seperti:

 Kulit kaku yang kering, bersisik dan retak-retak serta kaku.


 Rambut kaki yang menipis.
 Kelaianan bentuk dan warna kuku (kuku yang menebal, rapuh,
ingrowing nail).
 Kalus terutama di bagian telapak kaki
 Perubahan bentuk jari-jari dan telapak kaki serta tulang kaki yang
menonjol.
 Bekas luka atau riwayat amputasi jari kaki
 Kaki baal, kesemutan, atau tidak terasa nyeri.
 Kaki yang terasa dingin.
 Perubahan warna kulit kaki (kemerahan, kebiruan, atau kehitaman).
Klasifikasi
 Wagner
Derajat Karakteristik

0 Kulit kaki intak, dapat disertai deformitas atau selulitis

1 Ulkus superfisial pada kulit dan jaringan subkutan

Ulkus meluas ke ligamen, tendon, kapsul sendi atau fasia dalam tanpa
2
adanya abses atau osteomielitis

3 Ulkus dalam dengan osteomielitis atau abses

4 Gangren pada sebagian kaki bagian depan atau tumit

5 Gangren ektensif yang melingkup seluruh kaki


Klasifikasi PEDIS
Diagnosis

Anamnesis

Pemeriksaan Pemeriksaan
neuropati vaskular
Komponen penting
dalam manajemen kaki
Kendali diabetik dengan ulkus
metabolik

Penyuluhan
Kendali
perawatan
kaki vaskular

Penatalaksanaan

Kendali Kendali
tekanan infeksi

Kendali
luka
Ilustrasi Kasus
Identitas

Nama : Tn. ST
Umur : 49 tahun
Jenis Kelamin : Laki - laki
Alamat : Jl. Simpang Jengkol, Pekanbaru
Pekerjaan : Buruh Bangunan
Tgl Masuk RS : 31 Oktober 2020
Keluhan utama
 Tukak di kaki kiri sejak 1 minggu SMRS
Riwayat penyakit sekarang
 2 minggu SMRS pasien mengeluhkan kaki kanan terkena semen
saat bekerja hingga menimbulkan luka, luka awalnya kecil, luka
di punggung kaki kanan. Pasien membawa berobat ke klinik
terdekat, namun luka tidak kunjung sembuh dan ukuran luka
membesar sampai ke kelingking kaki kanan.
 1 minggu SMRS pasien mengeluhkan kaki kanan menjadi
bengkak kemerahan dan terjadi perubahan warna pada jari
kelingking menjadi hitam. Luka berubah menjadi tukak yang
dirasakan semakin nyeri, berdenyut, berbau dan keluar nanah
sehingga pasien sulit untuk berjalan. Demam (-) batuk (-) sesak
nafas (-)
Riwayat penyakit sekarang
 Pasien sebelumnya tidak mengetahui memiliki penyakit kencing
manis, pasien menyangkal adanya keluhan sering BAK, sering
haus, sering lapar maupun penurunan Berat Badan.
Riwayat penyakit dahulu
 Pasien tidak pernah mengalami keluhan tukak di kaki seperti ini
sebelumnya
 Riwayat hipertensi tidak ada.
 Riwayat penyakit jantung tidak ada.
Riwayat penyakit keluarga
 Keluarga Pasien tidak ada yang mengeluhkan
keluhan serupa
 Riwayat Diabetes Melitus (-)
 Riwayat penyakit jantung (-)
 Riwayat Hipertensi (-)
Riwayat pekerjaan, sosial ekonomi dan
kebiasaan
 Pasien bekerja sebagai buruh bangunan
 Pasien suka mengkonsumsi makanan yang manis, kopi dan
gorengan
 Riwayat merokok selama ± 20 tahun sebanyak 1/2 bungkus
perhari
 Riwayat minum alkohol disangkal
Pemeriksaan fisik
 Kesadaran :Komposmentis kooperatif
 Keadaan umum : Tampak sakit sedang
 Tekanan darah : 150/96 mmHg
 Frekuensi nadi: 92 x/menit
 Suhu : 36,00C
 Pernapasan : 20 x/menit
 Tinggi badan : 165 cm
 Berat badan : 70 kg
 Status gizi : overweight (IMT = 25,7)
Pemeriksaan Fisik
• Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil bulat
isokor, refleks cahaya (+/+)
• Hidung : nafas cuping hidung (-), keluar cairan (-)
Kepala & • Telinga : otorhea (-)
Leher • Mulut : mukosa bibir kering (-), sianosis (-)
• Leher : pembesaran tiroid (-) pembesaran KGB(-), JVP 5+2 cm
H2O

• Inspeksi : bentuk dan gerakan dinding dada simetris normal,


penggunaan otot bantu penapasan (-)
Thoraks • Palpasi : vocal fremitus simetris kiri dan kanan, normal
(paru) • Perkusi : sonor dikedua lapangan paru
• Auskultasi: vesikuler (+/+), suara tambahan : ronki (-/-), wheezing
(-/-)
Pemeriksaan Fisik
• Inspeksi: Ictus cordis tidak terlihat
• Palpasi : Ictus cordis teraba di linea midclavicularis sinistra SIK V
Thoraks • Perkusi :Batas kanan jantung : linea sternalis dextra SIK V
(jantung) • Batas kiri jantung : linea midklavikula sinistra SIK V
• Auskultasi : HR:92 x/menit, S1 dan S2 normal, irama reguler, M1>M2,
A1<A2, P1<P2, A2>P2, suara tambahan: murmur (-), gallop (-)

• Inspeksi : perut tampak membuncit, scar (-)


• Auskultasi : bising usus (+) 8x/menit
Abdomen • Perkusi : shifting dullness (-)
• Palpasi : supel, nyeri tekan epigastrium (-), hepar dan lien
tidak teraba
Pemeriksaan Fisik
• Inspeksi : kulit tampak berwarna gelap, kering,
edema, ulkus, kelainan pada digiti V berwarna
kehitaman (gangren), dorsal pedis terdapat ulkus
ukuran 90x60 mm, pus dan jaringan nekrotik

Status • Palpasi: nyeri tekan (+), hangat, pulsasi arteri


lokalis pedis dorsalis pedis dekstra sulit dinilai dan arteri
dekstra dorsalis pedis sinistra (+), arteri tibialis posterior
(+/+) dan arteri poplitea (+/+). Sensibilitas
terhadap sentuhan ringan (kapas) dan nyeri
(jarum) dalam batas normal.

• Ankle Brachial Index (ABI) sinistra : 100/150 = 0,6


Ulkus kaki diabetik Dekstra
Pemeriksaan Penunjang

Darah Rutin Kimia darah Elektrolit


• Hb : 12,4 g/dL (L) • CRP Kuantitatif : 250,1 • Na : 117 mmol/L
• Ht : 36,1% (L) mg/dL (H) (LL)
• Leukosit: 36.430/uL (H) • GDS : 727 mg/dl (H) • K : 5,6 mmol/L
• Trombosit : 519.000/uL • Albumin : 2,9 mg/dL (H)
(H) (L) • Calsium : 1,06
• Eritrosit: 4.290.000/Ul • AST : 25 U/L mmol/L
• MCV : 84,1 fL • ALT : 51 U/L (H) • Lactat : 1,70
• MCH : 28,9 pg • Ureum : 75,0 mg/dL (H) mmol/L
• MCHC : 34,3 g/dL • Kreatinin : 1,60 mg/dL
(H)
Resume
 Tn. ST, 49 tahun, datang dengan keluhan tukak di kaki kiri sejak 1
minggu SMRS. Tukak terasa nyeri, berbau, bernanah.
 Pemeriksaan fisik didapatkan TD 150/96 mmHg, suhu 36,5 0C, status
lokalis pedis dekstra ditemukan digiti V berwarna kehitaman
(gangren), dorsal pedis terdapat ulkus ukuran 90x60 mm, pus (+),
jaringan nekrotik (+), nyeri tekan (+), teraba hangat, pulsasi arteri
dorsalis pedis dekstra sulit dinilai dan arteri dorsalis pedis sinistra(+),
arteri tibialis posterior (+/+), arteri poplitea (+/+). Sensibilitas
terhadap sentuhan ringan dan nyeri dalam batas normal, ABI dextra
0,6.
 Pemeriksaan lab darah rutin didapatkan hiperglikemia, leukositosis,
hiponatremia.
Daftar masalah
 Ulkus kaki diabetik
 Hiperglikemia
 Hipertensi grade I
 Hiponatremia
Analisis masalah
1. Ulkus kaki diabetik
 Pengkajian :
 Anam: Tukak di kaki kiri sejak 1 minggu SMRS terasa nyeri (+),
nanah (+), bau (+)
 status lokalis pedis dextra : ulkus (+) ukuran 90x60 mm edema
(+), pus (+), jaringan nekrotik (+), gangren pada digiti V. Pulsasi
arteri dorsalis pedis dekstra sulit dinilai dan arteri dorsalis pedis
sinistra (+), arteri tibialis posterior (+/+) dan arteri poplitea
(+/+). Sensibilitas terhadap sentuhan ringan dan nyeri dalam
batas normal. ABI dextra 0,6.
 Pemeriksaan labor darah rutin didadapatkan leukositosis.
Klasifikasi Wagner
 kaki diabetik derajat IV
Derajat Karakteristik

0 Kulit kaki intak, dapat disertai deformitas atau selulitis

1 Ulkus superfisial pada kulit dan jaringan subkutan

Ulkus meluas ke ligamen, tendon, kapsul sendi atau fasia dalam tanpa
2
adanya abses atau osteomielitis

3 Ulkus dalam dengan osteomielitis atau abses

4 Gangren pada sebagian kaki bagian depan atau tumit

5 Gangren ektensif yang melingkup seluruh kaki


Klasifikasi PEDIS

klasifikasi PEDIS: P2E3D2I2S0.


Analisis masalah
1. Ulkus kaki diabetik
 Rencana pemeriksaan :
Rontgen pedis, hitung jenis leukosit, CRP, kultur pus
 Terapi

Farmakologis
- Konsul bedah
-Inj. Ceftriaxone 2x 2 g
-Inj. Metronidazole 3x 500 mg
Non Farmakologis
 - Bedrest
 -Rawat luka, ganti perban 1 x sehari
(pembuangan jaringan yang terinfeksi dan nekrosis secara teratur. Luka
dapat dibersihkan dengan larutan NaCl 0,9% fisiologis setiap hari serta
menggunakan wound dressing untuk menciptakan suasana luka yang bersih
dan optimalisasi penyembuhan luka)
 - Menjaga kebersihan kaki
 - Istirahatkan kaki dari tekanan
Analisis masalah
2. Hiperglikemia
 Pengkajian : GDS : 727 mg/dL
 Rencana pemeriksaan : GDP, GD2PP, HbA1c, GDS harian
 Terapi
Non farmakologis : Diet DM 1.800 kalori

Farmakologis :
 Insulin prandial (Novorapid) 3x10 Unit sebelum makan
 Insulin basal (Lantus) 1x10 Unit pada malam hari pukul 22.00
•Inj. Omeprazole 1x40 mg

Analisis masalah
3. Hipertensi grade I
 Pengkajian :
TD 150/96 mmHg.
 Rencana pemeriksaan :
Rontgen thoraks, EKG, profil lipid, fungsi ginjal (ureum dan
kreatinin)
 Terapi
 Non farmakologis : Diet rendah garam, berhenti merokok
 Farmakologis :
valsartan 1x80 mg
•Inj. Omeprazole 1x40 mg

Analisis masalah
4. Hiponatremia
 Pengkajian :
Na : 117 mmol/L
 Rencana pemeriksaan :
Pemeriksaan natrium ulang setelah pemberian terapi
 Terapi
 Non farmakologis :
Bed rest
 Farmakologis :
• IVFD Nacl 0,9% 500 cc/12 jam
• NaCl 3 % 500cc/24 jam (3x koreksi)
Follow up pasien

31.10.2020
S : Pasien mengeluhkan kaki berdenyut, demam (-)
O :Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : composmentis
TD: 154/77 mmHg, RR: 20x/mnt, N : 80 x/menit, T :
36,2oC
GDS: 465 mg/dl
A : ulkus diabetik pedis dekstra + DM Tipe 2 +
hipertensi grade I + hipoalbumin
Follow up pasien

31.10.2020
P : Diet DM 1800 kalori
Ganti perban 3 xsehari
IVFD NaCL 0,9% 20 tpm
Inj. Ceftriakson 2x1 g
Inj. Meropenem 1x1 g
Inj. Metronidazole 3x500 mg
Insulin Novorapid 3x6 U
Insulin Lantus 1x10 U
Valsartan 1x 80 mg
Pembahasan
 Berdasarkan klasifikasi PEDIS, kondisi kaki diabetik
pasien terdapat gangguan perfusi berupa penyakit
arteri perifer tetapi tidak ada Critical Limb Ischemic
(P1), ukurannya 90x60 mm (E3) serta dalamnya
ulkus sudah melibatkan jaringan subkutan, fascia,
(D2), terdapat infeksi berupa abses dan fascitis (I2)
dan tidak ada hilangnya rasa sensibilitias pada kaki
(S0). Pada kaki diabetik pasien ini termasuk P1 E3
D2 I2 S0.
Pembahasan
Terapi gizi medis
Kebutuhan kalori 1800 kalori dibagi 3x porsi makan:
pagi 20% 360 kalori
siang 30%  540 kalori
malam 25%  450 kalori
2-3 porsi makan selingan (10-15%)  180 dan 270 kalori

terapi insulin  DM + ulkus kaki diabetik


- insulin basal yaitu Lantus (insulin kerja panjang) dengan dosis
awal 1x10 Unit
- insulin prandial yaitu Novorapid (insulin kerja cepat) dengan
dosis 3x6 Unit
Pembahasan
Menjelaskan tentang perjalanan, pengendalian, pemantauan,
serta penyulit penyakit DM
• Perawatan kaki
• Latihan jasmani yang teratur
• Menggunakan obat DM secara aman dan teratur
• Melakukan Pemantauan Glukosa Darah Mandiri (PGDM)
• Mengikuti diet DM dengan aturan 3J (Jumlah, Jenis dan
Jadwal ) :
1. Jumlah : ukur kadar kalori yang masuk kedalam tubuh
2. Jenis : utamakan makanan yang rendah kolesterol, tinggi
serat namun rendah Glikemiks Indeks (GI).
3. Jadwal : 3x makan utama serta 2x makanan selingan
Pembahasan

 DM dengan hipertensi
 target TD <130/80 mmHg

 Gol angiotensin receptor blocker (ARB) efek


antiproteinurik &renoproteksi yang baik  terapi awal
 valsartan tab 1x80 mg

Edukasi :
• Kontrol rutin ke dokter dan minum obat teratur
• Diet rendah garam
• Kurangi konsumsi makanan asin dan gurih
• Cek tekanan darah secara teratur
Hipertensi Grade 2
 Peningkatan tekanan sistolik pada rentang 140- 159 mmHg dan diastolik
pada rentang 90-99 mmHg pada 2x pengukuran dalam selang waktu 5 menit
dalam keadaan tenang
Pembahasan
Hiponatremia Berat
Defisit natrium = (140-Na serum) x BB x 0,6
= (140-117) x 70x 0,6
= 23 x 70 x 0,6
= 966 mEq
Terapi :
Farmakologis:
• IVFD Nacl 0,9% 500 cc/12 jam
• NaCl 3 % 500cc/24 jam (3x koreksi)
Non-farmakologis:
• Bed rest

Rencana Pemeriksaan :
• Pemeriksaan natrium ulang setelah pemberian terapi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai