Anda di halaman 1dari 38

“Perencanaan

Kesiapsiagaan”
Tutorial Skenario 1 Blok 21 - Disaster Management
Kelompok 3B
Pembimbing : dr. Louisa Ariantje Langi, M.Si., M.A.
Anggota Kelompok 3B

1. Godishac A. Vande 1761050011

2. Natania Tiara Putri 1761050048

3. Thalia Chrestella 1761050057

4. Yuanita Pamelia Farane 1761050144

5. Gill F. A. Situmorang 1761050180

6. Kaspar .T. Kakum 1761050182

7. Irma Tania Daniella 1761050186


Tujuan Pembelajaran

1. Definisi dan status gempa bumi vulkanik


2. Epidemiologi gempa bumi vulkanik di dunia dan indonesia
3. Perencanaan Kesiapsiagaan
4. Dampak bencana gempa bumi vulkanik
5. Manajemen bencana gempa bumi vulkanik
6. Edukasi masyarakat daerah rawan gempa dan korban bencana gempa
Definisi dan Status Gempa
Bumi Vulkanik
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non-alam maupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda,
dan dampak psikologis.

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 juga mendefinisikan mengenai bencana alam, bencana non-alam, dan
bencana sosial.
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan oleh
tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, akitivitas gunung api atau runtuhan batuan.

Letusan gunung api merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang dikenal dengan istilah "erupsi".
Bahaya letusan gunung api dapat berupa awan panas, lontaran material (pijar), hujan abu lebat, lava,
gas racun, tsunami dan banjir lahar.

→ Gempa bumi vulkanik, Gempa bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi
sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya
ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempa bumi.
Epidemiologi Gempa Bumi
Vulkanik di Dunia & Indonesia
Epidemiologi Gempa Vulkanik

Epidemiologi bencana merupakan bagian dari ilmu


epidemiologi yang merupakan pendekatan sistematis yang
dipakai untuk mendiagnosis masalah kesehatan di masyarakat
yang mengalami bencana sehingga diharapkan masalah tersebut
dapat ditanggulangi dengan segera.

Tujuannya untuk mengkaji distribusi dan faktor atau hal yang


menentukan kesehatan pasca bencana agar bisa mengontrol
masalah kesehatan mereka.
Perencanaan Kesiapsiagaan
KESIAPSIAGAAN
BENCANA

Kesiapsiagaan adalah
serangkaian kegiatan yang
dilakukan untuk mengantisipasi
bencana melalui
pengorganisasian serta melalui
langkah yang tepat guna dan
berdaya guna (Undang-Undang
No. 24 Tahun 2007)
A. PERENCANAAN :
1. Pembentukan TIM Perencana
2. Penyusunan Rencana Latihan
1. PEMBENTUKAN TIM PERENCANA

TUGAS :
- Menentukan risiko yg akan disimulasikan
- Menentukan scenario bencana yg akan
disimulasikan
- Menyiapkan Kerangka kegiatan simulasi
kesiapsiagaan
- Mengintegrasikan kegiatan simulasi
kesiapsiagaan menjadi kegiatan rutin
dalam jangka panjang.
- Menetapkan jadwal kegiatan
kesiapsiagaan Tim Perencana terdiri dari :
- Mendukung persiapan, pelaksanaan, dan 1. Pengarah
evaluasi latihan 2. Penanggung jawab
- Menyiapkan Rencana Tindak Lanjut 3. Bidang perencanaan
setelah pelaksanaan kegiatan latihan 4. Bidang Operasional
kesiapsiagaan 5. Bidang Evaluasi
2. PENYUSUNAN RENCANA LATIHAN
● Menyusun rencana latihan kesiapsiagaan (aktivasi sirine dan evakuasi mandiri)
yang melibatkan populasi di lingkungan tempat tinggal, kantor, sekolah, area
publik, dan lain-lain
● Rencana Latihan , Berisi :
a. Tujuan, sasaran,waktu pelaksanaan
b. Jenis ancaman yg dipilih/disepakati
c. Skenario latihan kesiapsiagaan
d. Menyiapkan/mengkaji ulang SOP yg sudah ada
e. Menentukan tempat pengungsian yg dipilih
f. Menenetap & menyiapkan jalur evakuasi
g. Orientasi sebelum latihan
h. Perencanaan dokumentasi
B. Tahap Persiapan

● Briefing
● Memberikan poster, leaflet, atau surat
edaran
● Menyiapkan gedung dan beberapa
peralatan mendukung
● Memasang peta lokasi dan jalur evakuasi
C. Pelaksanaan

● Tanda peringatan
● Reaksi terhadap peringatan
● Dokumentasi
D. Evaluasi dan Rencana Perbaikan

Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:

1. Apakah memahami tujuan dari latihan?


2. Siapa saja yang berperan aktif dalam latihan?
3. Bagaimana kelengkapan peralatan pendukung latihan?
4. Bagaimana respon peserta latih?
5. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk melakukan tindakan-
tindakan di dalam setiap langkah latihan?
6. Apa hal-hal yang sudah baik dan hal-hal yang masih perlu diperbaiki?
Dampak Bencana Gempa
BUmi Vulkanik
Manajemen Bencana Gempa
Bumi Vulkanik
TAHAPAN MANAJEMEN BENCANA

PRA BENCANA
1. Kesiagaan PASCA BENCANA
SAAT BENCANA
2. Peringatan dini 1. Rehabilitasi
Tanggap darurat
3. Mitigasi 2. rekonstruksi
GEMPA BUMI

Pasca bencana
Pra bencana Saat bencana - Tetap waspada
- Menyiapkan rencana - Upayakan terhadap gempa
untuk penyelamatan keselamatan diri bumi susulan
diri - Segera matikan - Evakuasi diri
- Melakukan latihan kompor setelah gempa
dalam menghindari - Perhatikan berhenti
reruntuhan kemungkinan - Periksa
- Menyiapkan alat yang pecahan kaca, keberadaan api
dibutuhkan genteng atau - Berdirilah di
- Membangun material lain tempat terbuka
konstruksi rumah - Jangan gunakan lift - Perbaiki rumah
tahan gempa yang runtuh akibat
gempa
ERUPSI GUNUNG API

Pra bencana
- Perhatikan arahan Saat bencana
- Tidak berada Pasca bencana
dari PVMBG dan
- Kurangi terpapar
perkembangan dilokasi yang
abu vulkanik
aktivitas gunung api direkomendasikan
- Bersihkan atap
- Siapkan masker dan untuk dikosongkan
- Hindari tempat dari timbunan
kacamata
- Mengetahui jalur terbuka debu vulkanik
- Waspadai aliran
evauasi dan shelter - Gunakan alat
- Siapkan dukungan sungai
perlindungan diri
logistik
Edukasi Masyarakat Daerah Rawan
Gempa & Korban Bencana Gempa
Daftar Pustaka

1. https://bnpb.go.id/definisi-bencana
2. Supartini, Eny. Kumalasari, Novi. Andry, Dian. Susilastuti. Fitrianasari, Indah.
Tarigan, Jimmy. Haryanta, Anton Agus. Et All. Buku Pedoman Latihan
Kesiapsiagaan Bencana Membangun Kesadaran, Kewaspadaan Dan Kesiapsiagaan
Dalam Menghadapi Bencana. Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
2017. Hlm. 21-26

Anda mungkin juga menyukai