Anda di halaman 1dari 12

TUGAS METALURGI FISIK

ILHAM MAULANA AMIN : 1807230001


Tegangan sisa adalah gaya elastis yang dapat
mengubah jarak antar atom dalam bahan tanpa
adanya beban dari luar. Tegangan sisa ditimbulkan
karena adanya deformasi plastis yang tidak seragam
dalam suatu bahan, antara lain akibat perlakuan
panas yang tidak merata atau perbedaan laju
pendinginan pada bahan yang mengalami proses
pengelasan. atau Tegangan sisa adalah tegangan
yang bekerja pada bahan setelah semua gaya-gaya
luar yang bekerja pada bahan Tersebut dihilangkan.
Heat Treatment ( perlakuan panas ) adalah
salah satu proses untuk mengubah struktur
logam dengan jalan memanaskan specimen
pada elektrik terance ( tungku ) pada
temperature rekristalisasi selama periode
waktu tertentu kemudian didinginkan pada
media pendingin seperti udara, air, air garam,
oli dan solar yang masing-masing mempunyai
kerapatan pendinginan yang berbeda-beda.
Penyebab terjadinya tegangan sisa:
1. Tegangan sisa sebagai akibat dari tegangan
thermal seperti pada pengelasan dan
perlakukan panas.
2. Tegangan sisa yang disebabkan karena
transformasi fasa(seperti baja karbon).
3. Tegangan sisa karena deformasi plastisyang
tidak merata yang disebabkan gaya-gaya
mekanis seperti pada pengerjaan dingin
selama pengerolan, penempaan,
pembentukan logam atau pekerjaan lain
yang dilakukan dengan mesin.
Sifat-sifat tegangan sisa:
1. Tegangan sisa sangat tinggi biasanya terjadi
di daerah las.
2. Tegangan sisa maksimum biasanya sampai
tegangan luluh (yield stress).
3. Pada bahan yang mengalami transformasi
fasa minsalkan baja karbon rendah,
tegangan sisa mungkin berfariasi pada
permukaan dan bagian dalam dari logam
induk.
Pengaruh tegangan sisa:
1. Tegangan sisa yang disebabkan oleh proses
pengelasn dapat mempengaruhi sifat-sifat
mekanis struktur las seperti patah getas,
kelelahan, dan retak karena kombinasi
tegangan dan korosi.
2. Pengaruh tegangan sisa menurub jika
tegangan yang bekerja pada bahan meningkat.
3. Pengaruh tegangan sisa pada struktur las bias
diabaikan jika tegangan yang bekerja pada
struktur tersebut melebihi tegangan luluhnya.
4. Pengaruh tegangan sisa menurun setelah
pembenan berulang.
Heat Treatment ( perlakuan panas ) adalah
salah satu proses untuk mengubah struktur
logam dengan jalan memanaskan spesimen
pada elektrik terance ( tungku ) pada
temperature rekristalisasi selama periode
waktu tertentu kemudian didinginkan pada
media pendingin seperti udara, air, air garam,
oli dan solar yang masing-masing mempunyai
kerapatan pendinginan yang berbeda-beda.
Tujuan proses perlakuan panas untuk
menghasilkan sifat-sifat logam yang
diinginkan. Perubahan sifat logam akibat
proses perlakuan panas dapat mencakup
keseluruhan bagian dari logam atau sebagian
dari logam.
Proses perlakuan panas ada dua kategori,
yaitu:
 Softening (Pelunakan) : Adalah usaha untuk
menurunkan sifat mekanik agar menjadi lunak
dengan cara mendinginkan material yang
sudah dipanaskan didalam tungku (annealing)
atau mendinginkan dalam udara terbuka
(normalizing).
 Hardening (Pengerasan) : Adalah usaha untuk
meningkatkan sifat material terutama
kekerasan dengan cara selup cepat (quenching)
material yang sudah dipanaskan ke dalam
suatu media quenching berupa air, air garam,
maupun oli.
terdapat 5 jenis perlakuka panas utama
yang sering dilakukan yaitu :

 Annealing.
 Normalizing.
 Quenching.
 Tempering.
 case Hardening.
1. Anneling (Melunakkan) Proses Anneling atau melunakkan baja
adalah proses di mana pemanasan dilakukan sampai di atas
temperature kritis hingga merata kemudian dilakukan pendinginan
di dalam tungku, selanjutnya dijaga agar temperatur bagian dalam
dan luar logam kira-kira sama sehingga diperoleh struktur yang
diinginkan . Tujuan dari Anneling antara lain untuk melunakkan
material, menghilangkan tegangan sisa dan memperbaiki struktur
butir.
2. Queenching (Pencelupan) Queenching adalah pemanasan sampai
kira-kira beberapa derajat di atas temperature kritis. Apabila suhu
merata kemudian didinginkan dengan menggunakan media
pendingin air atau air garam dengan tujuan pendinginan dilakukan
dengan cepat agar diperoleh austenit yang homogen atau martensit
yang halus. Tujuan dari Queenching adalah meningkatkan sifat
kekerasan material serta kegetasannya.
3. Normalizing Yaitu suatu proses panas logam sampai mencapai
fasa austenit yang kemudian didinginkan secara perlahan-lahan
dengan media pendingin udara. Prinsip dari Normalizing
adalah untuk menormalkan kembali kondisi logam setelah
mengalami perubahan struktur akibat fatik atau sejenisnya.
4. Tempering Merupakan proses pemanasan logam di bawah
temperature kritisnya kemudian didinginkan. Bertujuan untuk
mengurangi kekerasan baja yaitu dengan mengurangi struktur
martensit yang sangat kuat. Jika kekerasan turun maka
kekuatan tarik akan turun pula. Sedang keuletan dan
ketangguhan akan meningkat meskipun proses ini
menghasilkan baja yang lebih lunak.
5. Case Hardening Merupakan proses pemanasan logam sampai
atau lebih diatas  temperatur kritisnya (723°C) kemudian
didinginkan dengan cepat dengan media pendingin yang telah
disiapkan.

Anda mungkin juga menyukai